Anda di halaman 1dari 63

Laporan Kasus

APPENDISITIS PERFORASI + CKD


STAGE V+HT EMERGENCY+DM TYPE
II
- Ayuni Fatricia
- Katfazel purwadi
- Suhendra

pembimbing

dr. Ferianto, Sp.An., M.Sc


dr. Matdhika Sakti, M.Ked (An)., Sp.An
01
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
● Ilmu Anestesi dan Reanimasi adalah cabang Ilmu Kedokteran yang mempelajari tatalaksana untuk me “matikan”
rasa, baik rasa nyeri, takut dan rasa tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman

ILUSTRASI KASUS
Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
JK : Perempuan
Alamat : jl.Samudra GG.surau
Pekerjaan: IRT
Agama : Islam
Status : Sudah menikah
Tgl masuk: 8 September 2022
Pemeriksaan Laboratorium:
Pemeriksaan dilakukan tanggal 08 September 2022
Pemeriksaan Hematologi Pemeriksaan Elektrolit / Gas Darah
Hemoglobin : 11,1 gr/dl (12-15) Natrium : 136 mmol/L (125-149)
Leukosit : 14.500 mm3 (4.000-11.000) Kalium : 4.2mmol/L (3,35-4,01)
Trombosit : 305.000 mm3 (150.000-450.000) Klorida : 108 mmol/L (80,5-96,1)
Eosinofil : 2% (0-5) Hematologi
Basofil : 0% (0-2) Golongan darah + rhesus : A positif
Netrofil Batang : 8% (2-6) Hemoatasis
Netrofil Segmen : 75% (50-70) Perdarahan : 2 menit (2-7 menit)
Limfosit : 13% (20-40) Pembekuan : 3 menit (<5 menit)
Faal hati
Monosit : 2% (2-8)
SGOT/AST : 11 mg/dl (<40)
Eritrosit : 4.270.000 mm3 (4.200.000-6.100.000)
SGPT/ALT : 8 mg/dl (<30)
MCV : 88 FL (80-100)
Imunoserologi
MCH : 26 PG (27-32) Rapid antigen : Negatif
MCHC : 29% (32-36)
Hematokrit : 37% (36-52)
RDW : 17.7
Pemeriksaan Gula Darah
Gula Darah Sewaktu : 264 mg/dl (<140)
Faal Ginjal
Ureum : 119 mg/dl
Kreatinin : 6,8 mg/dl
CCT/GDR : 8,86 m2
- abdomen kanan bawah didapatkan bahwa appendiks tak terdekteksi
- tampak koleksi cairan di rongga abdomen ec ?
A: appendicitis perforasi + ckd stage v+ht

Riwayat Perawatan Pasien dalam Pengawasan emergency+dm type II


 
P: Berikan O2 3Liter, mengikuti instruksi DPJP.
Pemberian obat/infus:
-IVFD kidmin: nacl 0,9 % 12 tpm
S: pasien datang dengan keluhan nyeri perut -inj ceftriaxone 1 gr
sebelah kanan bagian bawah sejak 3 hari yang lalu, -Inj metoclopramide 1g/8jam
awalnya pasien merasakan nyeri ulu hati kemudian -Levofloxacin 500 mg
nyeri perut pindah ke perut kanan bawah. Nyeri -drip furosemide 10 gr0,5 cc/jam
dirasakan tajam dan terasa seperti ditusuk, serta -candensartan 16 mg 1x1
Instalasi Gawat Darurat hilang timbul. Nyeri dirasakan pada skala 5. Sejak -Amlodipine 10 mg 1x1
timbulnya gejala nafsu makan berkurang, pasien
(8 september 2022 jam juga mengeluh demam(+), muntah 1x (+), BAB &
-Bisoprolol 1x5mg
-Bicnat 3x1
09.05 WIB) BAK dbn, nyeri dada (-), sesak nafas (-), Asma (-). -acc operasi resiko tinggi: laparotomy CITO
RPD: DM (+), HT(+) -inj. Ketorolac 1 gr/8jam

Keluhan Umum : nyeri perut sebelah KU: komposmentis


kanan Mata= CA (-/-), SI (-/-)
KU : composmentis Thorax= vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh
GCS : E4V5M6 (-/-).
PUPIL : 2mm/2mm Abdomen= nyeri pada regio iliaca
RR : 22x/min dextra, nyeri lepas (+), psoas sign (+),
Suhu : 36.2 OC rovsing sign (+), obturator sign (+),
TD : 200/100 perut kembung
SpO2 : 98% Ekstremitas: akral dingin, CRT <2 detik
Catatan Perkembangan Pasien Selama di ICU
Tanggal/Waktu Subject Object Assessment Planning
09/09/2022 - KU : Tampak sakit sedang - Post appendicectomy H1 + ckd - Hemodinamik stabil
stage v+ht emergency+dm type II
15.00 GCS : E4M5V6 - lapor dr. Amrizal Sp.PD 
 
  Kesan : CM - ivfd Nacl 30gtt/i

TD : 155/72 mmHG -drip fentanyl 2 amp 5cc/ j

HR : 75x/menit -drip furosemide 10 amp


murni 0,5 cc/j
RR : 22x/menit
- diit RP 1, RG 1 Protein 0,8
SpO2 : 100% gr/KGBB
Dengan nasal kanul 5 % - metokoperamid 3x1

 
10/09/22 Os mengatakan KU : Tampak sakit sedang Post appendectomy H2+ ckd stage - Hemodinamik stabil
Jam 10:55 nyeri bekas operasi v+ht emergency+dm type II
GCS : E4M5V6 -jam 16:00 pasien di
pindahkan ke Irna B
Kesan : CM

TD : 163/72 mmHG

HR : 80x/menit
RR : 16x/menit

SpO2 : 100%
Follow-up di IRNA B
Tanggal/Waktu Subject Object Assessment Planning
11/09/2022 Os mengatakan KU : Tampak sakit ringan Post appendectomy - Hemodinamik stabil
nyeri bekas H3+ ckd stage v+ht
Jam 15:00 operasi GCS : E4M5V6 emergency+dm type II  
Kesan : CM

TD : 130/90 mmHG

HR : 80x/menit

RR : 16x/menit

SpO2 : 100%
12/09/22 Bekas operasi KU : Tampak sakit ringan Post appendectomy Os diperbolehkan
masih sedikit H4+ ckd stage v+ht pulang
Jam 15:00 ngilu GCS : E4M5V6 emergency+dm type II
Kesan : CM

TD : 130/90 mmHG

HR : 80x/menit

RR : 18x/menit
BAB III
LAPORAN
ANESTESI
PREOPERATIF
● Informed consent (+)
● Puasa sekitar 7 jam
● IV Line terpasang dengan infus kidmin: nacl
0,9 % 12 tpm, mengalir lancar
● Pasang foley kateter no 16
● Keadaan umum tampak sakit sedang
● Kesadaran compos mentis
● Tanda vital:
● TD : 148/80
● RR : 16x/menit
● Nadi : 88x/menit
● Suhu : 36,20C
● ASA : II
Premedikasi Anestesi : Ondansentron 4 mg
Tindakan Anestesi
• Pasien dalam posisi duduk, kepala menunduk, kemudian menentukan
lokasi penyuntikkan di L3-L4, yaitu di atas titik hasil perpotongan antara
garis yang menghubungkan crista iliaca dekstra dan sinistra dengan garis
vertical tulang vertebra yang berpotongan di vertebral lumbal IV
• Kemudian dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis dengan kassa steril
dan povidon iodine
• Lalu dilakukan penyuntikkan di titik L3-L4 paramediana yang sudah
ditandai sebelumnya dengan menggunakan jarum spinal no. 27 G,
kemudian jarum spinal dilepaskan hingga tersisa kanulnya, lalu dipastikan
bahwa LCS yang berwarna jernih mengalir melalui kanul (ruang
subarachnoid), kemudian obat anestesi, yaitu regivel spinal (Bupivakain
HCL 5 mg & Dextrose Monohydrate 80 mg) dengan dosis 5 mg dengan
volume 3 cc disuntikkan dengan terlebih dahulu melakukan aspirasi untuk
memastikan kanul spinal masih tetap di ruang subarachnoid
• Setelah Regivel disuntikkan setengah volumenya kembali dilakukan
tindakan aspirasi LCS untuk memastikan kanul tidak bergeser, lalu
Regivel disuntikkan semua. Setelah itu luka bekas suntikan ditutup
dengan kassa steril dan micropore
• Kemudian pasien dibaringkan di meja operasi.
Pemantauan Setelah Tindakan
Anestesi
Dilakukan pemantauan keadaan pasien terhadap tindakan anestesi
yang telah dilakukan
• Kardiovaskular : pemantauan terhadap tekanan darah dan
frekuensi nadi setiap 5 menit
• Respirasi : inspeksi pernapasan spontan pasien &
saturasi oksigen
• Cairan : monitoring input cairan infus.
Lampiran Monitoring Tindakan Operasi
Pukul Tindakan TD Nadi Saturasi
15.20 Pasien masuk kamar operasi, dibaringkan di meja operasi kemudian 150/75 76 99
dilakukan pemasangan manset di lengan kiri atas dan pulse oxymetri
di ibu jari tangan kanan. Setelah itu dilakukan spinal anestesi
menggunakan spinocan no 27, Regivel 3cc
15.30 Operasi dimulai 120/80 71 99
RL 500 cc
Midazolam 1,5 mg
15.45   110/70 73 99
16.00 135/80 77 99
16.15 RL 500 cc 147/77 80 99
16.30   135/80 76 99
16.45   130/80 77 99
17.00   135/75 79 99
17.15   125/80 74 99
17.30 Ketorolac 30 mg 120/80 81 99
Laporan Anestesi
Diagnosis Pra Bedah Mulai anestesi : 15.20 WIB
Appendicitis perforasi + ckd stage v+ht emergency+dm Mulai operasi : 15.30 WIB
type II Premedikasi : Ondansentron 4mg bolus IV
Diagnosis Pasca Bedah Medikasi : Regivel 3cc (Bupivakain HCL 5 mg
Post appendictomy+ ckd stage v+ht emergency+dm & Dextrose Monohydrate 80 mg)
type II Medikasi tambahan : Ketorolac
Penatalaksanaan Preoperasi Maintainance : O2 3L/menit
Infus RL 500 cc Respirasi : pernapasan spontan
Penatalaksaan Anestesi Cairan durante op : RL 1000 cc
Jenis pembedahan : appendictomy Selesai operasi : 15.30WIB
Jenis anestesi : regional anestesi (spinal anestesi)
Teknik anestesi :sub arachnoid block, L3-L4, LCS +,
jarum spinal no. 27 G
Post Operatif Skor Aldrete

Pasien masuk ke dalam ruang pemulihan kemudian


dibawa kembali ke ruang ICU.
Observasi tanda vital:
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,2C
BAB IV
ANALISIS
KASUS
Pemeriksaan pra operatif
● Informed consent
● Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium maka pasien dapat
diklasifikasikan dengan ASA II
● IV line 1 jalur RL 20 tpm
● Pemasangan cateter
● Jenis anestesi yang akan dilakukan adalah regional anestesi dengan teknik
spinal anestesi subarachnoid block
Persiapan operasi
● Puasa 6-8 jam yang bertujuan mencegah terjadinya aspirasi isi
lambung karena regurgitasi
● Memastikan infus berjalan lancar, memasang tensimeter dan saturasi
● Dilakukan anestesi terhadap pasien menggunakan obat Bupivacaine
5mg/ml
● Pasien diberikan obat premedikasi yaitu Ondansetron 4 mg secara
bolus IV
Maintanace
● Oksigenasi  3L/menit dengan kanul
● Terapi cairan RL
BAB V
PEMBAHASAN
Seorang pasien wanita datang ke IGD RSUD Dumai dengan keluhan
nyeri perut sebelah kanan bagian bawah sejak 3 hari yang lalu,
awalnya pasien merasakan nyeri ulu hati kemudian nyeri perut
pindah ke perut kanan bawah. Nyeri dirasakan tajam dan terasa
seperti ditusuk, serta hilang timbul. Nyeri dirasakan pada skala 5.
Sejak timbulnya gejala nafsu makan berkurang, pasien juga
mengeluh demam(+), muntah 1x (+). Pada keadaan umu pasien
didapatkan TD: 200/100 mmhg, pada pemeriksaan fisik didapatkan
pemeriksaan Abdomen terdapat nyeri pada regio iliaca dextra, nyeri
lepas (+), psoas sign (+), rovsing sign (+), obturator sign (+), perut
kembung (+). Serta pada pemeriksaan penunjang didapatkan
Leukosit: 14.500 mm3, GDR: 264 mg/dl, dan faal ginjal ureum: 119
mg/dl, creatinin: 6,8 mg/dl
Dan pada pemeriksaan USG abdomen kanan
bawah didapatkan bahwa appendiks tak
terdekteksi serta tampak koleksi cairan di rongga
abdomen. Dari Anamnesis yang didapat serta
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
maka pasien tersebut didiagnosis Appendicitis
Perforasi + Ckd Stage V+Ht Emergency+Dm Type II
sehingga pasien perlu dilakukan tindakan operasi
segara.
TABLE OF CONTENTS

01 02 03
PATIENT DISCUSSION DIAGNOSIS
You can describe the topic of You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here the section here

04 05
TREATMENT MONITORING
You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here
PEMBAHASAN
Jenis anestesi yang akan dilakukan adalah regional anestesi
dengan teknik spinal anestesi subarachnoid blockThey’re
simple

Indikasi dilakukannya anestesi spinal sub arachnoid adalah


untuk pembedahan daerah tubuh yang dipersarafi cabang T10
ke bawah

Status fisik pada pasien ini dimasukkan ke dalam ASA II


(pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai dengan sedang
akibat kelainan bedah atau proses patofisiologis, angka
mortalitas 16%)

FR  AKI pada pengaturan perioperatif termasuk gangguan


ginjal yang sudah ada sebelumnya, diabetes mellitus, penyakit
kardiovaskular, hipovolemia, dan penggunaan obat yang
berpotensi nefrotoksik oleh pasien usia lanjut
● Indeks risiko cedera ginjal akut untuk ● Klasifikasi Indeks Risiko didasarkan pada
pasien yang menjalani operasi umum jumlah faktor risiko yang ada:
○ Usia 56 tahun ○ kelas I (0-2 faktor risiko),
○ Jenis kelamin pria ○ kelas II (3 faktor risiko),
○ Gagal jantung kongestif aktif ○ kelas III (4 faktor risiko),
○ Asites ○ kelas IV (5 faktor risiko),
○ Hipertensi ○ kelas V (6 faktor risiko).
○ Operasi darurat ○ Kreatinin serum sebelum operasi
○ Pembedahan intraperitoneal >1,2 mg/dL.
○ Insufisiensi ginjal ringan atau
sedang
○ Diabetes mellitus terapi oral atau
insulin
APPENDICITIS PERFORASI

Definisi
• Peradangan yang terjadi pada appendiks vermiformis
• infeksi atau obstruksi pada appendiks menyebabkan bengkak 
perubahan flora normal dan mudah diinfeksi oleh bakteri
• Jika diagnosis lambat ditegakkan, dapat terjadi perforasi pada
appendiks
Penyebab
infeksi virus seperti measles, cacing seperti pinworms, ascaris dan taenia
dan tumor
APPENDICITIS PERFORASI
nyeri beralih ke kuadran
kanan, nyeri beralih ke
GEJALA kuadran kanan, konstipasi,
diare, mual dan muntah
nyeri di kuadran kanan bawah yang
berdekatan dengan titik McBurney dan
TANDA area pinggang kanan (Flank region),
Rebound tenderness, rovsing‟s sign,
reffered rebound tenderness

TATALAKSANA Appendiktomi
 CRONIC KIDNEY DISEASE
1. Kerusakan ginjal {renal damage) yang terjadi ● KLASIFIKASI
lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural
atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan
laju filtrasi glomerulus (LFG), dengan
manifestasi : kelainan patologis terdapat tanda
kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam
komposisi darah atau urin, atau kelainan
dalam tes pencitraan {imaging tests)
2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60
ml/ menit/1,73m2 selama 3 bulan, dengan atau
tanpa kerusakan ginjal
“Peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg
atau diastolic >120 mmHg secara mendadak
disertai kerusakan organ target.”

HIPERTENSI EMERGENSI
Anestesi spinal
Anestesi spinal ialah pemberian
obat anestetik lokal ke dalam
ruang subarackhnoid.
Anestesi spinal/subaraknoid
disebut juga sebagai analgesi/blok
spinal intradural atau blok
intratekal. Untuk mencapai cairan
serebrospinal, maka jarum suntik
akan menembus kulis  subkutis
 Lig. Supraspinosum  Lig.
Interspinosum  Lig. Flavum 
ruang epidural  durameter 
ruang subarachnoid.
FINDINGS

Medulla spinalis berada didalam


kanalis spinalis dikelilingi oleh
cairan serebrospinal, dibungkus
oleh meningens (duramater,
lemak dan pleksus venosus).
Pada dewasa berakhir setinggi
L1, pada anak L2 dan pada bayi
L3.

Karena itu , anestesi/analgesi spinal


dilakukan ruang sub arachnoid di
daerah antara vertebra L2-L3 atau
L3-L4 atau L4-L5
INDICATIONS &
INDIKASI
CONTRAINDICATIONS
1. Bedah ekstremitas bawa, 2. Bedah panggul, 3.Tindakan sekitar
rektum perineum, 4.Bedah obstetrik-ginekologi, 5.Bedah urologi,
6.Bedah abdomen bawah, 7.Pada bedah abdomen atas dan bawah
pediatrik biasanya dikombinasikan dengan anesthesia umum
ringan
KONTRAINDIKASI ABSOLUT
1 Pasien menolak. 2 Infeksi pada tempat suntikan. 3 Hipovolemia berat,
syok. 4 Koagulapatia atau mendapat terapi koagulan. 5 Tekanan
intrakranial meningkat. 6 Fasilitas resusitasi minim. 7 Kurang pengalaman
tanpa didampingi konsulen anestesi.

KONTRAINDIKASI RELATIF
1. Infeksi sistemik. 2. Infeksi sekitar tempat suntikan. 3. Kelainan
neurologis. 4. Kelainan psikis. 5. Bedah lama. 6. Penyakit jantung. 7.
Hipovolemia ringan. 8. Nyeri punggung kronik
Persiapan analgesia spinal

Informed consent
Kita tidak boleh memaksa
pasien untuk menyetujui
anesthesia spinal Pemeriksaan
laboratorium anjuran
Hb, Ht, PT (Protrombin
Pemeriksaan fisik Time) , PPT (Partial
Tromboplastin Time)
Tidak dijumpai kelainan spesifik
seperti kelainan tulang
punggung
Peralatan spinal
Peralatan analgesia spinal

 Peralatan monitor: tekanan darah, nadi, saturasi oksigen, dll.

 Peralatan resusitasi

 Jarum spinal

34
Anastetik lokal untuk analgesia spinal
 Berat jenis cairan cerebrospinalis pada 37 derajat celcius adalah
1.003-1.008. 
 Anastetik lokal dengan berat jenis sama dengan css disebut
isobarik.
 Anastetik lokal dengan berat jenis lebih besar dari css disebut
hiperbarik.
 Anastetik lokal dengan berat jenis lebih kecil dari css disebut
hipobarik.
 Anastetik lokal yang sering digunakan adalah jenis hiperbarik
Dosis dan durasi obat yang umum di gunakan pada anestesi spinal
Teknik analgesia spinal

 Setelah dimonitor, tidurkan pasien misalkan dalam posisi lateral


dekubitus.

 Beri bantal kepala, selain enak untuk pasien juga supaya tulang
belakang stabil.

 Buat pasien membungkuk maximal agar processus spinosus mudah


teraba.
LANJUTAN…

 Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua


garis Krista iliaka, misal L2-L3, L3-L4, L4-L5. Tusukan
pada L1-L2 atau diatasnya berisiko trauma terhadap
medulla spinalis.
 Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau alkohol.
 Beri anastesi lokal pada tempat tusukan,misalnya
dengan lidokain 1-2% 2-3ml
 Cara tusukan median atau paramedian.

20XX Pitch Deck 38


Posisi duduk sering dikerjakan untuk
bedah perineal misalnya bedah
hemoroid (wasir) dengan anestetik
hiperbarik. Jarak kulit-ligamentum
flavum dewasa ± 6cm
Penyebaran anastetik lokal tergantung:

1. Faktor utama:
a. Berat jenis anestetik lokal (barisitas)
Lama kerja anestetik lokal tergantung:
b. Posisi pasien
1.  Jenis anestetia lokal
c. Dosis dan volume anestetik lokal
2. Faktor tambahan 2.  Besarnya dosis
a. Ketinggian suntikan
3.  Ada tidaknya vasokonstriktor
b. Kecepatan suntikan/barbotase
4.  Besarnya penyebaran anestetik lokal
c. Ukuran jarum
d. Keadaan fisik pasien
e. Tekanan intra abdominan
komplikasi Komplikasi pasca tindakan
 Hipotensi berat
1.  Nyeri tempat suntikan
 Bradikardia
2.  Nyeri punggung
 Hipoventilasi
 Trauma pembuluh saraf 3.  Nyeri kepala karena kebocoran likuor

 Trauma saraf 4.  Retensio urine


 Mual-muntah
5.  Meningitis
 Gangguan pendengaran
 
 Blok spinal tinggi atau spinal total
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik
ICON PACK
ALTERNATIVE RESOURCES
Here’s an assortment of alternative resources whose style fits the one of this template:

● Creative physiotherapy logo set


● Flat physiotherapy logo collection
● Human organs concept set of digestive and urogenital systems skin bones teeth hair isometric
● Robotic surgery isometric design concept
● Posture 2x2 concept set
RESOURCES
Did you like the resources on this template? Get them for
free at our other websites:
ICONS
● Icon Pack: Health | Lineal
● Icon Pack: Neurological Disorders | Lineal
PHOTOS ● Icon Pack: Physiotherapy | Lineal
● Cheerful asian woman ● Icon Pack: Surgery | Lineal
● Close up on health worker ● Icon Pack: Symptoms | Lineal
● Close up on health worker
● Front view of covid recovery center female doctor w
ith posing with stethoscope VECTORS
● Front view of elder smiley covid recovery center fe ● Coronavirus map with main countries infected
male doctor with copy space ● Flat body skeleton
● Medium shot smiley doctor with white coat ● Flat physiotherapy logo collection
● Portrait of a beautiful woman ● Flat design posture correction infographics
● Two male doctors looking at x-ray ● Robotic surgery isometric design concept
● Young man talking about back pain
Instructions for use
If you have a free account, in order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide. Please
refer to the next slide to read the instructions for premium users.

As a Free user, you are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
As a Premium user, you can use this template without attributing Slidesgo or keeping the "Thanks" slide.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used

This presentation has been made using the following fonts:

Kanit
https://fonts.google.com/specimen/Kanit

Lexend
https://fonts.google.com/specimen/Lexend

#373942 #003b4f #8b879c

#7fc8da #c8d7db #eed4be


Storyset

Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick
the background and layers you want to show and bring them to life with the animator panel! It will boost
your presentation. Check out how it works.

Pana Amico Bro Rafiki Cuate


Use our editable graphic resources...

You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done. You can also look for more infographics on Slidesgo.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
...and our sets of editable icons

You can resize these icons without losing quality.


You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai