Anda di halaman 1dari 20

Tahap ke-7 Penyusunan LK

Apa Itu Jurnal Pembalik?


Metode Pencatatan Transaksi
Biaya/Pendapatan Potensial
Metode Nominal
Metode Riil
Jurnal Pembalik untuk Antisipasi
Kesalahan

–2
Pada Akhir Periode

5.1. Pembuatan Neraca Saldo

5.2. Pencatatan Jurnal Penyesuaian

5.3. Pembuatan Neraca Saldo


Setelah Jurnal Penyesuaian
5.4. Penghitungan L/R dan
Pembuatan Laporan L/R

5.5. Pencatatan Jurnal Penutup

5.6. Pembuatan Lap. Perubahan


Modal, Neraca & Lap. Arus Kas

5.7. Pencatatan Jurnal Pembalik

–3
Dari terjemahan “Reversing entries”

Artinya adalah penjurnalan untuk “membalik”


beberapa pencatatan jurnal penyesuaian yang
memunculkan akun-akun riil transitori.

–4
Apakah jurnal pembalik selalu dibuat?
TIDAK SELALU

Mengapa jurnal pembalik dilakukan?


1. KONSISTENSI pencatatan dan/atau
2. ANTISIPASI Risiko Kesalahan

–5
Kesimpulan:

Pencatatan jurnal pembalik


dimaksudkan untuk menjaga
konsistensi penggunaan metode
pencatatan dan untuk
mengantisipasi risiko salah catat
di masa datang.

–6
Transaksi biaya/pendapatan potensial adalah transaksi
sekarang terkait aktiva atau utang yang di masa datang
aktiva atau utang tersebut akan berubah menjadi
biaya/pendapatan.

Terdapat 2 metode pencatatan:


1. Metode Nominal; transaksi dicatat di akun biaya atau akun
pendapatan
2. Metode Riil; transaksi dicatat di akun aktiva atau akun utang

–7
PENCATATAN TRANSAKSI
PENDAPATAN/BIAYA POTENSIAL

Tanggal Pencatatan Metode Nominal Metode Riil

Pada saat terjadinya Dicatat; salah satu akun Dicatat; semua akun
transaksi adalah akun nominal adalah akun riil

Pada saat pencatatan Dicatat; menetapkan Dicatat; menetapkan aktiva


jurnal penyesuaian biaya(pendapatan) yang (utang) yang menjadi
masih merupakan aktiva biaya (pendapatan)
(utang)

Pada saat pencatatan jurnal Dicatat; membalik jurnal TIDAK dicatat


pembalik: penyesuaian yang telah
dibuat

–8
Pada tanggal Transaksi: minimal salah satu akun yang
berubah adalah akun nominal (yaitu akun biaya atau
pendapatan)

Pada akhir periode dicatat jurnal penyesuaian untuk


menetapkan besarnya biaya (pendapatan) yang masih
merupakan aktiva (utang).

Jurnal pembalik dibuat untuk “menutup” jurnal penyesuaian


yang telah dibuat.

–9
CONTOH PENCATATAN METODE NOMINAL

07 Juli 2007 perusahaan membeli supplies kantor senilai


Rp8.000.000. Pada 31 Desember 2007 penghitungan fisik supplies
diketahui senilai Rp3.000.000

07/07/07: Biaya supplies Rp8.000.000


Kas Rp8.000.000
(Pembelian supplies dicatat sebagai biaya)

31/12/07: Supplies Rp3.000.000


Biaya supplies Rp3.000.000
(Jurnal penyesuaian, mencatat biaya supplies yang masih merupakan
aktiva)

–10
PENCATATAN METODE NOMINAL

JURNAL PEMBALIK :

01/01/08: Biaya supplies Rp3.000.000


Supllies
Rp3.000.000
(Jurnal pembalik supplies yang menjadikan akun transitory Supplies
kembali bernilai 0)

–11
Tanggal transaksi: semua akun yang digunakan adalah akun
riil (terutama akun aktiva dan utang)

Pada akhir periode dilakukan jurnal penyesuaian untuk


menetapkan besarnya biaya atau pendapatan yang diakui
untuk periode tersebut.

Jurnal pembalik TIDAK PERLU dilakukan.

–12
CONTOH PENCATATAN METODE RIIL

07 Juli 2007 perusahaan membeli supplies kantor senilai


Rp8.000.000. Pada 31 Desember 2007 penghitungan fisik supplies
diketahui senilai Rp3.000.000.

07/07 /07: Supplies Rp8.000.000


Kas Rp8.000.000
(Pembelian supplies dicatat sebagai aktiva)

31/12/07: Biaya supplies Rp5.000.000


Supplies Rp5.000.000
(Jurnal penyesuaian yang mencatat pengakuan biaya supplies untuk
periode 2007)

–13
PENCATATAN METODE RIIL

JURNAL PEMBALIK :

TIDAK ADA PENCATATAN JURNAL PEMBALIK

–14
Berlaku untuk transaksi biaya atau pendapatan
potensial yang baru dicatat di jurnal penyesuaian pada
akhir periode.

Terdapat 2 pilihan:
1. TANPA membuat jurnal pembalik
2. DENGAN membuat jurnal pembalik

–15
CONTOH PENCATATAN:
TANPA JURNAL PEMBALIK

01 Juli 2007 Cherry menyewakan gudang selama satu tahun


Rp12.00.000, pembayaran diterima di belakang (30 Juni 2008).

01/07/07: Tidak ada pencatatan

31/12/07: Piutang pendapatan sewa gudang Rp6.000.000


Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000
(Jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan sewa gudang)

–16
CONTOH PENCATATAN:
TANPA JURNAL PEMBALIK (LANJUTAN)

Jurnal Pembalik:
TIDAK ada pencatatan

Pada tanggal penerimaan pembayaran sewa gudang


30/06/08: Kas Rp12.000.000
Piutang sewa gudang Rp6.000.000
Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000
(penerimaan kas atas sewa gudang yang diterima di belakang)

–17
CONTOH PENCATATAN:
DENGAN JURNAL PEMBALIK

01 Juli 2007 Cherry menyewakan gudang selama satu tahun


Rp12.00.000, pembayaran diterima di belakang (30 Juni 2008).

01/07/07: Tidak ada pencatatan

31/12/07: Piutang pendapatan sewa gudang Rp6.000.000


Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000
Jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan sewa gudang dan piutang sewa gudang)

–18
CONTOH PENCATATAN:
DENGAN JURNAL PEMBALIK(LANJUTAN)

Jurnal Pembalik:
01/01/08: Pendapatan sewa gudang Rp6.000.000
Piutang pendapatan sewa gudang Rp6.000.000
(Jurnal pembalik untuk menutup akun riil transitory piutang sewa gudang)

Pada tanggal penerimaan pembayaran sewa:


30/06/08: Kas Rp12.000.000
Pendapatan sewa gudang Rp12.000.000
(penerimaan kas atas sewa gudang yang diterima di belakang)

–19
AKHIR
PENCATATAN
JURNAL PEMBALIK

Anda mungkin juga menyukai