Anda di halaman 1dari 11

Nilai-nilai Pancasila sebagai orientasi (core

value) Pendidikan Kewarganegaraan


introduction
Rizqi Bachtiar, S.AP, MPA
rizqi.bachtiar@ub.ac.id
081334576879

Riwayat Pendidikan:
S1 Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya
S2 Master of Public Administration, University of
Birmingham, UK

Riwayat Pekerjaan:
- Pengajar Ilmu Administrasi Negara, Univ. Terbuka
Malang, 2017 - sekarang
- Dosen Tetap Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP UB, 2018 -
sekarang
KENAPA HARUS TERDIDIK?
• Education is the most powerful weapon which can
be used to change the world. (Nelson Mandela)
• Human Development Index, peringkat 113 dari
188 negara.(UNDP)
• Tiap menit, 4 anak putus sekolah. (UNESCO)
• Persaingan di dunia kerja
• Melunasi utang kemerdekaan. (Anies Baswedan)
• NASIONALISME
Apa saya mampu?
Cara terbaik untuk meramalkan masa depan
adalah dengan menciptakan masa depan itu
sendiri. (Peter F. Drucker)
Apakah nilai itu?
• Segala sesuatu mengandung nilai (non
positivistik)
• Nilai adalah kualitas yang melekat pada
sesuatu
• Notonegoro:
 Nilai material
 Nilai immaterial (keindahan, kemanusiaan,
kebaikan, dst).
Jenis-jenis Nilai

Kinds
of
values

Good Ends Subjective Apparent Actual Pure


& & & &
and and Objective Real Potential Mixed
Bad Means Values Values Values Values
Implementasi nilai-nilai Pancasila
• Nilai-nilai religiusitas menjadi fundamen, dasar dalam
menegakkan:
1. Keyakinan hanya pada Tuhan vs Ateisme
2. Agama mengangkat derajat manusia(HAM);
3. Sebagai etika politik (teodemokrasi) dan landasan
moral penyelenggaraan negara;
4. Agama mendorong nasionalisme; hubbul wathon minal
iman
5. Ketuhanan yang berkebudayaan (Soekarno),
menekankan nilai toleran; hormat, kerjasama
• Pelaksanaan nilai-nilai kemanusiaan Indonesia:
1. Manusia sebagai subyek utama pendukung
negara;
2. Maka negara harus melindungi kemanusiaan;
3. Kemanusiaan anti-diskriminatif: dasar
meletakkan kesederajatan
4. Egaliter, memandang sama;
5. Menghapus feodalistik
• Implementasi nilai-nilai Persatuan:
1. Negara ada akibat adanya manusia Indonesia
yang bersatu;
2. Kebudayaan gotong-royong; fundamen inti
bangsa Indonesia, artinya bekerja bersama-
sama untuk mencapai tujuan yang sama;
3. Dalam falsafah itu mengandung makna
mendahulukan kepentingan bangsa di atas
kelompok/individu: negarawan vs politis
• Nilai-nilai Kekeluargaan;
1. Falsafah kekeluargaan dianalogikan oleh
Soediman bagaikan tubuh; meneguhkan jati diri
bangsa untuk menangkal individualis;
2. Demokrasi Indonesia berbasis pada
musyawarah; dialog seederajat; melepaskan
ego dan kepentingan
3. Musyawarah tercapai mufakat jika didasari sikap
kebijaksanaan
• Implementasi nilai keadilan:
1. Kepantasan, sikap tidak memihak dalam
penerapan asas keadilan;
2. Hubungan antara hak, kewajiban serta
kedudukan yang seimbang;
3. Menghormati hak, tidak bermental homo
homonilupus;
4. Cita-cita keadilan sosial;

Anda mungkin juga menyukai