Anda di halaman 1dari 24

Nama Kelompok 5

 Eros Febriyan Saputra


 Satrio Adiguno
 Alvito Devano
 Cindy Ivanka
Perakitan software

Pengertian Software

 Software adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara 


digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi
yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer
Metode perakitan produk
 Perakitan secara individual
Perakitan software menggunakan sebuah program untuk menjalankan aplikasi tersebut,
dan dalam proses pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.
Salah satu komponen yang berpasangan tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian
pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang
pertama.
Macam macam dan jenis perakitan

 Perakitan manual
karena perakitan sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau
menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat alat bantu
yang spesifik atau khusus

 Jenis perakitan tunggal


program software perakitan produk dengan satu jenis
 Proses perakitan program software
Program yang paling sederhana sekalipun setidaknya memiliki 3 bagian: 1. input –
Masukan data.
2. Proses – pemrosesan input.
3. Output – keluaran program, kebutuhan yang kita harapkan.
Dalam membuat sebuah program setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita
lakukan terlebih dahulu :

1. Mendefinisikan Masalah/Defining
the problemMasalah/Probem disini adalah kompenan apa saja yang diperlukan
agar program ini jalan dikenal dengan masukan/inputnya apa saja, mendefinisikan
apa yang nanti akan dilakukan oleh program dan bagaimana keluaran dari program
yang kita harapkan nantinya. Pada tahap ini juga dikenal requirement analisis atau
analisa kebutuhan.
 2. Perencanaan/Planning/Desain
sistemPada tahap ini adalah medefinisikan langkah-langkah apa saja yang
dilakukan oleh program dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Bentuk dari
perencanaan itu bisa berupa flowchart ataupun algoritma dari program, sehingga kita
akan tahu proses apa saja yang ada dalam program tersebut. semakin detail flowchart
atau algoritma yang dibuat semakin mudah juga pada tahap implementasi/coding
nantinya.
 3. Flowchart
Flowchart adalah suatu diagram menggunakan simbol-simbol khusus yang sudah
menjadi standard internasional yang berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu masalah. sedangkan algoritma kbukan merupakan simbol tapi keterangan-
keterangan yang sesuai dengan keinginan kita, tidak ada standarnya. Oleh karena itu
flowchart biasa juga disebut sebagai algoritma dalam bentuk simbol-simbol khusus
yang dihubungkan dengan anak panah.Membuat flowchart terlebih dahulu akan lebih
menghemat waktu daripada langsung melakukan coding sambil mencoba-coba.
Kegiatan mencoba-coba akan menghabiskan waktu ketika implementasi/koding
karena harus merubah koding yang lumayan banyak. Karena itu, biasakan membuat
flowchart terlebih dahulu sebelum memecahkan suatu masalah.
 4. Implementasi/Koding/Programming
Kini saatnya anda menulis program, tahap ini juga mencakup tahap perbaikan error
dan testing. Menulis program dengan terstruktur dan sesuai dengan flowchart yang
telah kita buat.

 5. Dokumentasi/Documentation
Setelah tahap coding selesai, sangat disarankan bagi anda untuk membuat semacam
dokumentasi. Tambahkan komentar-komentar pada program anda dan “bukukan”
program yang akan anda buat. Hal ini akan bermanfaat jika anda sudah membuat
program yang begitu banyak, dan suatu ketika nanti (mungkin bertahun-tahun
kemudian) anda ingin mengambil sebagian dari code program anda yang lama untuk
disisipkan pada program anda yang baru. Bayangkan jika anda tidak membuat
dokumentasi, waktu anda akan sangat terbuang dengan menelusuri program-program
lama anda satu-persatu.
Kegiatan dalam pengujian produk
 Technical testing
pengujian atas kinerja prototype dapat menghasilkan informasi penting. Adapun
informasi penting dari pengujian prototype :
1. Usia panjang produk
2. Tingkat keusangan produk
3. Masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya
4. Potensi kerusakan memerlukan penggantian
5. Jadwal pemeliharaan yang tepat
 Proses pengujian produk

1. Pengujian Unit / Unit Testing Unit Testing adalah metode verifikasi perangkat


lunak di mana programmer menguji suatu unit program layak untuk tidaknya dipakai.
Unit testing ini fokusnya pada verifikasi pada unit yang terkecil pada desain
perangkat lunak (komponen atau modul perangkat lunak). Karena dalam sebuah
perangkat lunak banyak memiliki unit-unit kecil maka untuk mengujinya biasanya
dibuat program kecil atau main program) untuk menguji unit-unit perangkat lunak.
Unit-unit kecil ini dapat berupa prosedur atau fungsi, sekumpulan prosedur atau
fungsi yang ada dalam satu file jika dalam pemrograman terstruktur, atau kelas, bisa
juga kumpulan kelas dalam satu package dalam PBO. Pengujian unit biasanya
dilakukan saat kode program dibuat.
 2. Pengujian Integrasi Pengujian integrasi lebih pada pengujian penggabungan
dari dua atau lebih unit pada perangkat lunak. Pengujian integrasi sebaiknya
dilakukan ssecara bertahap untuk menghindari kesulitan penelusuran jika terjadi
kesalahan error / bug.

 3. Pengujian Sistem Unit-unit proses yang telah diintegrasikan diuji dengan


antarmuka yang sudah dibuat sehingga pengujian ini dimaksud untuk menguji
sistem perangkat lunak. Perlu diingat bahwa pengujian sistem harus dilakukan
secara bertahap sejak awal pengembangan, jika pengujian hanya diakhir maka
dapat dipastikan kualitas sistemnya kurang bagus.
 4. Pengujian Penerimaan Pengujian penerimaan perangkat lunak dilakukan oleh
pengguna yang telah bekerja sama dengan pembuat program guna untuk
mengetahui secara langsung bagaimana perangkat lunak yang telah dibuat dapat
bekerja sebelum perangkat lunak yang dibuat disebar luaskan. Pengujian
penerimaan ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna atau user.
Menggunakan aplikasi C++
Contoh flowchart
Pembuatan koding
Hasil pembuatan software
aritmatika
Contoh software yang digunakan

Sistem software pada kasir


 Software yang digunakan pada kasir adalah program yang
di buat secara personal atau pribadi. Program ini tidak
dapat di unduh di manapun, jika anda ingin menggunakan
program ini anda harus membuatnya sendiri atau menyewa
para ahli untuk membuatnya
Pengujian Ergonomi
 Ergonomi adalah adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan
elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori,
prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar
sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.
 Pemantauan risiko pajanan ergonomi pada pekerja dilakukan pada pekerja office.
Assesment dilakukan terhadap gejala klinis otot tulang rangka pada pekerja serta
identifikasi penilaian bahaya pajanan ergonomi pada pekerja perkantoran.
Pengukuran gejala klinis ergonomi dengan metode best practice
menggunakan Nordic body map discomfort, dan identifikasi risiko ergonomi pada
pekerja dengan computer dengan metode OSHA (Occupational Safety Health
Administration)  mengenai Video Display Terminal.
Penilaian ergonomi dengan menggunakan mengunakan 3 metode, yang masing-
masing mempunyai tujuan yang bebeda:

 Nordic Body Map Discomfort


 Nordic Body Map merupakan metode pengukuran subyektif untuk mengukur rasa
sakit otot para pekerja (Wilson and Corlett, 1995) dengan bentuk
kuesioner checklist ergonomi untuk mengetahui ketidaknyamanan pada para
pekerja karena sudah terstandarisasi dan tersusun rapi. Kuisioner ini
menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 17 bagian
utama:
Kuisioner ini menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 17
bagian utama:
1. Leher bagian atas
2. Leher bagian bawah dan bahu bagian atas
3. Bahu kanan
4. Lengan kanan atas
5. Lengan kanan bawah
6. Tangan kanan
7. Bahu kiri
8. Lengan kiri atas
9. Lengan kiri bawah
10. Tangan kiri
11. Dada
12. Perut atas
13. Perut bawah
14. Panggul
15. Tungkai kanan atas
16. Tungkai kanan bawah
17. Tungkai kiri atas
18. Tungkai kiri bawah
Responden yang mengisi kuesioner diminta untuk menunjukkan ada atau tidaknya
gangguan pada bagian-bagian tubuh tersebut baik berupa pegal, nyeri, kesemuatan
ataupun baal. Dimana gangguan berupa pegal, nyeri yang dikategorikan sebagai akut
dan kesemuatan ataupun baal yang dikategorikan sebagai kronik.
 Identifikasi Video Display Terminal
Pekerja Video display terminal (dengan computer) dengan posisi yang tidak sesuai
dalam jangka panjang dapat mengalami gangguan kesehatan. Untuk mencegah
timbulnya gangguan kesehatan, OSHA mengembangkan tools ergonomic untuk
mengidentifikasi risiko timbulnya gangguan kesehatan. Faktor risiko yang
diidentifikasi meliputi:
1. Perabot monitor,
2. keyboard & mouse
3. organisasi kerja
4. informasi pelatihan
5. lingkungan
6. keamanan
7. kesehatan
 Washington State Ergonomi
1. Instrumen Washington state ergonomic digunakan untuk pekerja produksi,
identifikasi bagian tubuh yang dinilai :
2. Leher dan Bahu
3. Punggung
4. Tangan dan pergelangan tangan
5. Kaki

 RULA Survey Ergonomi


RULA digunakan untuk menentukan bagian tubuh bagian atas yangdapat berisiko
terhadap terjadinya gangguan muskuloskeletal. Bagian tubuh yang dianalisa meliputi
tangan dan pergelangan tangan kanan dan kiri,  sikukanan dan kiri, bahu kanan dan kiri,
leher, punggung dan kaki. Survei ini mengidentifikasi risiko-risiko yang berhubungan
dengan postur, tenaga, durasi dan frekuensi ketika mengamati kesembilan bagiantubuh
tersebut. Penilaian risiko digunakan untuk menentukan tinggi, sedang atau rendahnya
risiko untuk setiap bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai