FORMULASI SEDIAAN SAMPO ANTIKETOMBE

EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graviolens) DENGAN

VARIASI KONSENTRASI Hydroxyl Prophyl Methyl
Cellulose (HPMC) DAN UJI STABILITAS FISIK
SEDIAAN
OLEH :
SOPWATI RIZQINA (174820111081)

DOSEN PENGUJI 3:
DOSEN PENGUJI 1: DOSEN PENGUJI 2: YULIANITA PRATIWI. I. L,
apt. SRI RAHAYU, M.Farm apt. MUSTIKA MUTHAHARAH, M.Farm M.Farm

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
 1

BAB 1
PENDAHULUAN
 2
Ketombe Dibuat sediaan sampo

Penelitian yang dilakukan

oleh Mahataranti (2012)
menunjukkan ekstrak daun
seledri memiliki
kemampuan menghambat Sampo adalah kosmetika Penggunaan HPMC dapat
jamur Pityosporum ovale yang digunakan untuk meningkatkan viskositas
Ketombe
dengan konsentrasi (0,1%), mencuci kulit kepala dan dan stabilitas sampo
(1%) dan (10%). Adapun rambut dengan konsentrasi 0,5-2%
daya hambat yang (Sawant et al., 2020) ( Noviena et al., 2019).
terbentuk sebesar (20,98
mm), (21,33 mm), dan
(23,23 mm).

Ekstrak daun seledri Variasi konsentrasi

sebagai antiketombe HPMC

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh variasi
konsentrasi hydroxyl prophyl
methylcelluolse (HPMC)
terhadap stabilitas fisik
sediaan sampo ekstrak daun
seledri?
3
TUJUAN
Untuk menganalisa pengaruh
variasi konsentrasi hydroxyl
prophyl methylcelluolse
(HPMC) terhadap stabilitas
fisik sediaan sampo ekstrak
daun seledri?
 4
A. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi refernsi penelitian yang
selanjutnya untuk kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang
formulasi dan teknologi sediaan semisolid
B. Bagi peneliti
Sebagai sarana peneliti untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang
sudah didapatkan selama pendidikan dan menambah wawasan
khususnya dalam bidang ilmu formulasi dan teknologi sediaan
semisolid
C. Bagi pembaca
Sebagai referensi untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan
pembaca khususnya dalam bidang formulasi dan teknologi sediaan
semi solid dan dalam formulasi sediaan sampo
 5
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
 6

Metode
Ketombe Sampo Uji stabilitas
ekstraksi

Formula Uji Fisik

Seledri Karakteristik
sampo
 7

BAB 3
METODE
 8

Bahan F1 F2 F3

Ext. Daun seledri 0,1 % 0,1 % 0,1 %

SLS 3,5 % 3,5 % 3,5 %

HPMC 1,25% 1,5% 1,75%

Propilen glikol 10 % 10 % 10 %

Metil paraben 0,01 % 0,01 % 0,01 %

Aquadest Ad 150 mL Ad 150 mL Ad 150 mL

FORMULASI SAMPO EKSTRAK DAUN SELEDRI

 9

PREPARASI
SAMPEL Seledri dipanen di
desa Sungai Pitung Di determinasi di
Seledri dicuci bersih
menggunakan air
kec. Alalak, FMIPA ULM
mengalir
Barito kuala

Simplisia seledri
Dilakukan sortasi Dikeringkan dengan
disimpan pada wadah
kering cara diangin anginkan
yang sesuai
 10

EKSTRAKSI

METODE EKSTRAKSI MASERASI

 11

Buat mucilago
PEMBUATAN Timbang bahan yang
diperlukan
(HPMC + Air hangat)
menggunakan
Propilen glikol + metil
paraben
SAMPO magnetic stirrer

(+) ekstrak daun (+) sedikit demi sedikit (+) kedalam mucilage
seledri SLS HPMC yang terbentuk

Terakhir, tambahkan
aquadest ad 150 mL
 12
A. UJI ORGANOLEPTIS
UJI
KARAKTERISTIK B. UJI VISKOSITAS
FISIK SAMPO
C. UJI pH

D. UJI HOMOGENITAS

E. UJI STABILITAS BUSA

 13

UJI STABILITAS A. Cycling test

FISIK SAMPO

Sediaan sampai disimpan pada suhu rendah selama 24 jam,

kemudian pindahkan ke suhu tinggi selama 24 jam (1 siklus).
Ulangi selama 6 siklus (12 hari).
 14

Analisa Data
Dilakukan menggunakan statistik
one way anova dan two way anova
dengan taraf kepercayaan 95%
 15

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
 16

Ekstraksi Daun Seledri

Metode ekstraksi maserasi

Etanol teknis 50% dengan perbandingan (1:10)

(Mubarak et al., 2018)

Proses maserasi lakukan selama 3 hari

Berat sebuk Berat ekstrak % Rendemen Karakteristik esktrak

(Gram) (Gram) Bentuk Warna Aroma

200 56,55 28,275 Kental Coklat Bau khas

kekuningan seledri

  Rumus perhitungan % Rendemen ekstrak sawi hijau

% Rendemen = = 28,275 %
 17

Randemen ekstrak daun seledri sebesar 28,275%,

dimana hasil terseut memenuhi persyaratan pada
Farmakope Herbal Indonesia Edisi II tahun 2017
yang menuliskan besar persen rendemen ekstrak
daun seledri adalah tidak kurang dari 24,6%.
 18

UJI KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI ORGANOLEPTIS

FORMULA ORGANOLEPTIS
WARNA BAU BENTUK
FI KUNING TIDAK ADA AGAK CAIR
BENING
FII KUNING TIDAK ADA AGAK KENTAL
BENING
FII KUNING TIDAK ADA KENTAL
BENING
 19

UJI KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI pH

REPLIKASI pH
FI FII FIII
1 7,10 6,95 6,91
2 7,07 6,95 6,87
3 6,97 6,95 6,93
Rata-rata 7,04 6,95 6,36

pH sediaan sampo berdasarkan SNI No. 06-2692-1992

yaitu sebesar 5,0-9,0 (Amelia et al., 2019)
 20

UJI KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI HOMOGENITAS

REPLIKASI HOMOGENITAS
FI FII FIII
1 Homogen Homogen Homogen
2 Homogen Homogen Homogen
3 Homogen Homogen Homogen
Rata-rata Homogen Homogen Homogen

Sediaan sampo dikatakan homogen apabila tidak terlihat

adanya butiran-butiran atau partikel-partikel kasar
(Ambari et al., 2020)
 21

UJI KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI STABILITAS BUSA

REPLIKASI STABILITAS BUSA

FI FII FIII
1 70,58 70,93 73,84
2 69,23 70,31 72,41
3 69,09 70,58 76,66
Rata-rata 69,63 70,60 74,30

Kriteria stabilitas busa yang baik apabila dalam waktu 5 menit

stabilitas busa yang dihasilkan berkisar 60-70%
 22

UJI KARAKTERISTIK FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI VISKOSITAS

REPLIKASI VISKOSITAS (cps)

FI FII FIII
1 1260 1820 3600
2 860 3540 2720
3 780 2800 3020
Rata-rata 966,66 2720 3113,33

Sediaan sampo memenuhi standar viskositas dalam rentang

berdasarkan SNI yaitu 400-4000 cps.
 23

UJI STABILITAS FISIK

SEDIAAN SAMPO

metode cycling test

Sediaan disimpan kedalam kulkas pada

suhu 4ºC selama 24 jam kemudian dipindahkan kedalam
oven pada suhu 40ºC selama 24 jam.

dilakukan selama 12 hari (6 siklus) dengan 3 kali replikasi

 24
UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI STABILITAS ORGANOLEPTIS

 Warna sediaan sampo tidak mengalami

perubahan selama 6 siklus
 Sediaan sampo tidak mengalami perubahan
bau selama 6 siklus
 Bentuk pada sediaan sampo mengalami
perubahan selama proses 6 siklus, yaitu:
a. Pada FI siklus 1-3 berbentuk agak cair
dan berubah menjadi lebih kental pada
siklus 4-6.
b. Pada FII siklus 1-4 yang agak kental dan
berubah pada siklus 5-6 menjadi kental.
c. Pada FIII siklus 1-4 berbentuk kental
dan berubah pada siklus 5-6 menjadi
lebih kental
 25
UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI STABILITAS HOMOGENITAS

Hasil dari uji homogenitas pada penelitian ini

selama 12 hari (6 siklus) sediaan sampo ekstrak
daun seledri dengan 3 kali replikasi
menunjukkan bahwa semua sediaan stabil/ tetap
homogen
 26
UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI STABILITAS pH
Hasil uji stabilitas selama 12 hari (6 siklus)
pH pada sediaan sampo memenuhi rentang
persyaratan pH yaitu tidak kurang dari 5 dan
tidak lebih dari 9.

Dari hasil uji statistik two way anova

menunjukkan adanya pengaruh signifikan
antara pH sediaan sampo ekstrak daun
seledri terhadap HPMC dengan nilai
signifikasi 0,0162<0,05 yang artinya berbeda
signifikan.
 27
UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI STABILITAS BUSA

Hasil uji stabilitas busa sediaan sampo selama 12 hari

(6 siklus) menunjukkan nilai sebesar 91% - 95 %. Pada
penelitian yang dilakukan pada Marini & Rosyida pada
tahun 2018 stabilitas busa yang baik adalah dengan
nilai 60%-70%, namun pada penelitian Ifa stabilitas
pada tahun 2019, stabilitas busa yang baik adalah
dengan nilai 94%-95%

Dari hasil uji statistik two way anova menunjukkan

adanya pengaruh signifikan antara stabilitas busa
sediaan sampo ekstrak daun seledri terhadap HPMC
dengan nilai signifikasi 0,039<0,05 yang artinya
berbeda signifikan.
 28
UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SAMPO

UJI STABILITAS VISKOSITAS

Hasil pada penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan viskositas terhadap variasi konsentrasi
HPMC.

Dari hasil uji statistik two way anova menunjukkan

adanya pengaruh signifikan antara vsikositas
sediaan sampo ekstrak daun seledri terhadap HPMC
dengan nilai signifikasi 0,000<0,05 yang artinya
berbeda signifikan
 29

BAB 5
KESIMPULAN DAN
SARAN
 KESIMPULAN
Perbedaan konsentrasi HPMC berpengaruh signifikan
terhadap stabilitas fisik sediaan sampo ekstrak daun
seledri (Apium graveolens L.). Cycling test tidak
mempengaruhi organoleptis dan homogenitas, tetapi
mempengaruhi viskositas, pH dan stabilitas busa
menyebabkan peningkatan viskositas dan stabilitas busa
setiap kenaikan siklus. Disisi lain semakin tinggi nilai
konsentrasi HPMC maka akan semakin tinggi viskositas
 SARAN
Perlu dilakukan uji antijamur pada
sediaan sampo ekstrak daun seledri
(Apium graveolens L).
 DAFTAR PUSTAKA
Keragala, R., Kasunsiri, T. D., Kempitiya, K. S., Kumarapeli, N. N., Kumara, K., &
Gunathilaka, S. S. (2020). A study on the extent, aetiology and associated factors of
dandruff in a group of medical students and the in vitro effects of antidandruff
preparations. Sri Lankan Journal of Infectious Diseases, 10(2), 134.
https://doi.org/10.4038/sljid.v10i2.8291
Kooti, Wesam, Sara Ali-Akbari, Majid Asadi-Samani, Hosna Ghadery, and Damoon
Ashtary-Larky. 2014. “A Review on Medicinal Plant of Apium Graveolens.” Advance
Herbal Medicina 1(1):48–59.
Mahataranti, N., AStuti, I. Y., & Asriningdhiani, B. (2012). Formulasi Shampo
Antiketombe Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L) Dan Aktivitasnya Terhadap
Jamur Pityrosporum ovale. Pharmacy, 9(2), 128–138. https://doi.org/DOI:
10.30595/pji.v9i2.710
Mazzutti, Simone, Rozangela Curi Pedrosa, and Sandra Regina Salvador Ferreira. 2021a.
Green Processes in Foodomics. Supercritical Fluid Extraction of Bioactives. Elsevier
Nahusona, D. R., & Thahir, F. Y. (2020). Effect of celery leaves extract on the growth of
Candida albicans in patients wearing removable orthodontic appliances Pengaruh
ekstrak daun seledri terhadap pertumbuhan Candida albicans pada pasien yang
menggunakan peranti ortodonti lepasan. 9(3), 163–166.
https://doi.org/10.35856/mdj.v9i3.345
 DAFTAR PUSTAKA
Salehi, Bahare, Alessandro Venditti, Claudio Frezza, Aysun Yücetepe, Ümit Altuntaş,
Sibel Uluata, Monica Butnariu, Ioan Sarac, Shabnum Shaheen, Spyridon A.
Petropoulos, Karl R. Matthews, Ceyda Sibel Kiliç, Maria Atanassova, Charles
Oluwaseun Adetunji, Adedayo Oluwaseun Ademiluyi, Beraat Özçelik, Patrick Valere
Tsouh Fokou, Natália Martins, William C. Cho, and Javad Sharifi-Rad. 2019. “Apium
Plants: Beyond Simple Food and Phytopharmacological Applications.” Applied
Sciences (Switzerland) 9(17). doi: 10.3390/app9173547.
Sawant, P. S., Sankpal, P. B., Jagtap, A. M., Gavade, A. S., & Vambhurkar, G. B. (2020).
Formulation and Evaluation of Herbal Shampoo. Research Journal of Topical and
Cosmetic Sciences, 11(1), 01. https://doi.org/10.5958/2321-5844.2020.00001.1
TERIMAKASIH