3, Manajemen Pengungsi
3, Manajemen Pengungsi
PRINSIP-PRINSIP
DALAM PENANGANAN DARURAT
BENCANA
CEPAT DAN TEPAT
PRIORITAS
KOORDINASI DAN KETERPADUAN
BERDAYA GUNA DAN BERHASIL GUNA
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS
KEMITRAAN
PEMBERDAYAAN
NONPROSELITISI (DILARANG MENYEBARKAN
A G A M A , K E YA K IN A N / K E P E N T I N G A N T E R T E N T U P D S A AT
K E A D A A N D A R U R AT, T E R U TA M A M E L A L U I P E MB E R IA N
B A N T U A N D A N P E L AYA N A N D A R U R AT )
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
Air bersih : distribusi air bersih, perbaikan kualitas
sumber air bersih dan pengawasan kualitas air
bersih
Sanitasi dan Higiene : penyediaan sarana,
penyuluhan
Pangan dan Gizi : distribusi bhn makanan,
pengawasan kualitas makanan, surveilans gizi
Sandang : distribusi logistik
Pelayanan kesehatan/termasuk psikososial
Hunian : penyediaan shelter, distribusi perkakas
AIR BERSIH DAN SANITASI
Air bersih : fase awal dpt terpenuhi 5 – 7 lt/or/hr (termasuk air minum
2,5 – 3 lt/org/hr), hari berikutnya air bersih menjadi 15 lt/org/hr
Standar kebutuhan
Fasilitas pelayanan kesehatan 50 lt/org/hari
1 kran distribusi (tanki penampungan) utk melayani 80 – 100 org
Sanitasi :
Pd fase awal 1 jamban utk 50 org, selanjutnya 1 jamban maks. utk 20
org, ada pemisahan menurut jenis kelamin dan penerangan yg cukup
serta air utk penggunaan
Tersedianya tempat sampah tertutup dan mudah dipindahkan
(termasuk utk limbah medis)
Ada saluran pembuangan air limbah dan tdk ada air yg menggenang
(disekitar sumber air bersih, hunian dan jalan)
PANGAN
Standar minimum pangan 2.100 kkal, 40 gr lemak dan 50
gr protein/org/hr (400 gr beras/org/hari + lauk pauk)
Pemberian makanan tambahan utk ibu hamil (300 kkal, 17
gr protein/org/hr), ibu menyusui (500 kkal, 17 gr
protein/org/hr), anak penderita gizi kurang (350 kkal, 15
gr protein/org/hr)
Makanan siap santap minimal 1 porsi hidang diberikan 2
kali pemberian/hari dan kemasan hrs dipastikan
menggunakan bahan yg tdk berbahaya bagi kesehatan
Makanan siap santap yg diberikan, minimal harus terdiri
dari nasi, lauk pauk dan sayur serta memperhatikan
variasi menu makanan
Susu formula tdk diperkenankan kepada bayi kecuali bayi
piatu, terpisah dari ibu atau ibu sakit berat (penggunaan
botol susu dan dot tdk dianjurkan)
PENANGANAN DAN KEAMANAN
PANGAN
Petugas pengolah tdk dlm keadaan sakit
Batas kadaluwarsa min. 6 bln sesudah diterima
Ada prasarana penyimpanan yg memadai
Bhn makanan sesuai dng yg biasa dikonsumsi dan tdk
bertentangan dng tradisi/agama
Makanan utk balita memenuhi syarat dlm hal rasa dan
sesuai dng kemampuan cerna
Mudah diakses
Adanya upaya pendampingan bagi yg tdk mampu
mengolah/makan sendiri
SANDANG
Para pengungsi memiliki selimut, alas tidur dan alas kaki
Balita minimal 2 set pakaian lengkap dan handuk
Utk bayi ditambah popok 1 lusin, dan perlengkapan bayi
(sabun bayi, minyak telon, baby oil, sisir bayi, dll)
Anak –anak (5 – 18 thn) dan dewasa 2 set pakaian
lengkap
Wanita usia subur mendptkan pembalut wanita yg
cukup
PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan pengobatan (rawat jalan dan rawat inap)
Pelayanan rujukan
Pengendalian penyakit menular
Pelayanan gizi (pemantauan status gizi, distribusi kapsul
vit. A, penanganan balita gizi kurang/buruk)
Pelayanan psikososial/kesehatan jiwa
STANDAR PELAYANAN
KESEHATAN
1 Pos Kesehatan lapangan (rawat jalan) untuk
melayani 5.000 org
1 Pos Kesehatan lapangan setingkat
Puskesmas utk melayani 10.000 - 20.000
orang, setiap 2.000 pengungsi ada 1 tempat
tidur utk rawat inap
KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN LAPANGAN
(Rawat Jalan)