Anda di halaman 1dari 38

BANGUNAN LEPAS-PANTAI (BLP)

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Explorasi dan Exploitasi di dunia pertambangan untuk menghasilkan
bahan bakar minyak dan gas bumi, dilakukan di daratan (Onshore) maupun
dilepas-pantai (Offshore)

Kebutuhan dunia dari tahun ke tahun akan “Hydrocarbon” terus meningkat


menyebabkan aktifitas pengeboran di laut dangkal dan di laut dalam mengalami
pengembangan khususnya teknologi konstruksi anjungan di lepas-pantai
(Offshore Platform Construction Technology).

Untuk merealisasikan suatu anjungan lepas-pantai yang memenuhi syarat


kekuatan konstruksi, mengingat beban statis maupun dinamis yang diakibatkan
oleh berat konstruksi dan peralatan diatas anjungan itu sendiri maupun
pengaruh angin, ombak / gelombang dan arus samudera yang secara terus-
menerus sepanjang tahun tanpa batas, maka dibutuhkan prinsip rancangan yang
baik dan memenuhi persyaratan teknis maupun ekonomis dan keamanan,
sehingga memiliki standard keselamatan juga mudah dilakukan perawatan
terhadap bagian konstruksi dibawah air laut.
Pemeliharaan struktur dari anjungan ini membutuhkan ketelitian tersendiri,
dengan menerapkan prosedur berkala secara ketat dan terpadu, terutama
perlindungan terhadap korosi akibat fouling, oksidasi, elektrolisis, mekanis,
perubahan suhu, dan stressing secara berulang-ulang akibat gerak dinamis dari
struktur Offshore Platform dan Jacket / Tower Structure.

Pemeliharaan Mooring System, Piles, Drilling Derrick, Deck Crane, Subsea


Pipeline, Pipeline Riser, Drilling Coductor Guide, Pipesleeves, Pile Guide, Module
Support Frame, Jacket Substructure, Flare Stack dan struktur lainnya akan
membantu kekuatan struktur anjungan secara menyeluruh terhadap gerak
osilasi akibat pengaruh beban-beban dinamis.

II. KLASIFIKASI OFFSHORE PLATFORM

Offshore Platform menurut sifatnya dibedakan menjadi dua klasifikasi, yaitu :


1.Fixed Structures Platform(FPF)
2.Mobile Structures Platform(MSPF)
• Yang termasuk Fixed Structures Platform (FSP), antara lain :

- Fixed Steel Platform (FSP)


- Guyed Steel Tower (GST)
- Gravity Platform (Steel dan Concrete)
- Steel Tripod Platform (STP)

• Yang termasuk Mobile Structures Platform (MSP), antara lain :

- Jackup Platform(JPF)
- Semi-Submersible Platform(SSPF)
- Tention-Leg Platform(TLP)
- Drilling Ships(DS)
- Lay Barges(LB)
- Semi-Submersible Lay Barges(SSLB)
- Offshore Terminals and Storage Units(OT & SU)
- Buoys/Single Point Mooring(SPM)
III. ROSEDUR RANCANGAN OFFSHORE STRUCTURE (O.S) P

Prosedur rancangan O.S dimaksudkan agar dicapai optimalisasi struktur secara


sempurna dalam pengoperasiannya.

Untuk itu langkah-langkah utama seperti berikut :

1.Definisi lingkungan
2.Evaluasi pengaruh lingkungan
3.Memilih dan menerapkan metode-metode rancangan struktur
4.Menentukan kriteria rancangan
5.Evaluasi dan pemilihan material
6.Detail rancangan struktur, termasuk spesifikasi dari prosedur pabrikasi
7.Spesifikasi pemeriksaan dan persyaratan-persyaratan pemeliharaan
8.Fungsi struktur dan persyaratan keselamatan dengan pertimbangan
ekonomis.
IV. SEJARAH PERKEMBANGAN PLATFORM

- Tahun 1960 oleh Perusahaan Minyak Amerika diperkenalkan kepada


Indonesia.
- Pemasangan dimulai tahun 1968.
- Tahun 1971 ada ketentuan yaitu PPS-3 dan PPS-4.
- Tahun 1977 dibuat peraturan PM-5 Ting : Fixed Offshore Platform.
- Acuan yang dipakai dalam perencanaan yaitu sesuai Amerika API RP 2A :
Recommended Practice For Fixed Offshore Platform.
- Sertifikasi layak pakai : di keluarkan oleh “Direktorat Migas” sesuai PM-5
meliputi :
A. Penelitian : Dibutuhkan Dokumen
1. Design Criteria
- Design Life Time
- Lingkungan : survey ombak, angin, arus laut
- Beban peralatan
- Toleransi tumbuhan laut
- Pencegahan korosi
- Kualitas bahan

2. Gambar Rencana
3. Laporan Perencanaan
- Perhitungan
- Analisa Computer
4. Spesifikasi Bahan dan Alat
5. Buku Petunjuk Operasi Peninjauan, dilakukan terhadap :
- Faktor keamanan struktur dan pondasi pada pembebanan operasi dan
kondisi laut terburuk dalam kurun waktu 100 tahun.
- Daya tahan kelelahan bahan
- Ketahanan terhadap gempa
- Ketahanan terhadap getaran

B. PEMERIKSAAN FISIK, terhadap :


1. Ketepatan pabrikasi sesuai rancangan
2. Keadaan dasar laut.
3. Bagian struktur di daerah “Splash Zone”
4. Pengelasan
5. Kesesuaian bahan sesuai rancangan
6. Sambungan
7. Sistim pencegahan korosi
Sebab PM-5 terkait dengan API RP 2A maka rancangan dibagi dalam beberapa
tahap :

- Conceptual Design : menentukan bentuk dan ukuran utama serta Design Criteria
dasar.
- Detail Design : menentukan spesifikasi untuk permohonan sertifikat.
- Construction Design : rancangan menyeluruh dan siap di pabrikasi.
 Conceptual Design : dipertimbangkan hal ekonomis dan praktis :
- Masterplan produksi dilokasi tersebut.
- Tahapan konstruksi yang akan dilaksanakan.
- Proses produksi modul anjungan di Shipyard..
- Peralatan produksi yang akan digunakan diatas anjungan.
- Fasilitas akomodasi dan makanan /Provisi
- Fasilitas transportasi operator dari site ke lokasi asembling.
- Fasilitas Bongkar-Muat untuk material Supply.
- Kemungkinan repair / modefikasi struktur saat asembling
- Urutan Drilling dan urutan pemasangan modul konstruksi.
- Kemungkinan Drilling sumur tambahan dilokasi sekitarnya.
- Pemilihan bentuk anjungan sebagai berikut :
* Pabrikasi/Manufactures
* Transportasi saat instalasi/Asembling
* Instalasi pengeboran dan operation unit.
- Jadwal pemasangan dan pengawasan konstruksi.
- Nilai investasi yang lebih ekonomis.
- Proses perizinan .
Untuk itu dapat disurvey anjungan yang sudah ada sebagai pembanding oleh
perusahaan minyak tersebut atau konsultan yang berpengalaman.

 TIPE ANJUNGAN DIKENAL :

-Fixed Steel Platform


- Guyed Steel Tower
- Gravity Platform (Steel dan Concrete)
- Steel Tripod Tower
- Tension Leg Platform
- Semi-Submerged Platform
V. EVALUASI PARAMETER-PARAMETER DARI KONSEP RANCANGAN
PRODUKSI
PLATFORM / ANJUNGAN LEPAS-PANTAI, adalah :
- Waterdepth
- Overall Jacket Dimension
- Foundation
- Installation method
- Complex Lay-Out

Parameter-parameter diatas ditentukan oleh :

1.Beban pada Platform


2.Penetrasi Pile kedalam Mudline
3.Berat Jacket
4.Jumlah Leg
5.Jumlah Skirt Pile
6.Kapasitas Crane
7.Pertimbangan biaya
8.Mudah dirancang
9.Instalasi cukup bersaing
VI. PERSYARATAN RANCANGAN PLATFORM / ANJUNGAN LEPAS-PANTAI (ALP)

Contoh :
 WATERDEPTH

- Waterdepth 43,0 m above L.A.T 0,0 m


- Max. Tide 2,4 m above L.A.T 2,4 m
- Wave Crest Max. 14,5 m above L.A.T 16,9 m
- Air Gap 1,5 m above L.A.T 18,4 m
- Maint. Credle Beam 0,45 m above L.A.T 18,85 m
- Lowerdeck Beam HEB 1000 above L.A.T 19,85 m

Berdasarkan data ini, maka :

- Top of Beam Lowerdeck + 20,0 m L.A.T


- Stabbing Points + 8,50 m L.A.T
- Top of Jacket + 6,0 m L.A.T
- Bottom of Jacket - 43,0 m L.A.T
 NUMBER OF LEGS AND DECK DIMENSIONS
Didasarkan pada jarak antara Decklegs mininum 12 m dan maksimum 24 m.
Tergantung pada :
- Jumlah dan ukuran Main Pile
- Jumlah dan ukuran Skirt Pile
- Jarak antara Decklegs
- Ukuran utama Base Dimensions

 FOUNDATION
Pondasi Jacket Platform tergantung pada data Soil dilokasi tertentu, jumlah
Pile, Skirt Pile, Diameter Pile dan Penetrasi Pile.
Kelayakannya ditentukan oleh beban-beban dan kriteria Instalasi yang
digunakan, misalnya :
48“ - 2” Pile, Penetration 60 m.
60” - 2” Pile, Penetration 55 a’ 60 m.
84” - 2,5” Pile, Penetration 80 m.

Perhitungan awal beban arus dan gelombang dikombinasikan dengan


beban-beban vertikal dari Superstructure, Kapasitas Jacket akibat tekanan,
maupun tarikan yang terjadi.
 INSTALLATION METHOD
Metode pemasangan struktur Jacket digunakan parameter utama dalam konsep
rancangan dengan alasan :

- Berat pemasangan maksimum setelah dikombinasikan kapasitas peralatan yang


digunakan dengan pertimbangan persaingan kontraktor-kontraktor.
- Periode pemasangan yang singkat dan tidak terlampau sukar (complex).

Pengangkutan dan peluncuran struktur Jacket menjadi perhatian secara spesifik


dalam rancangan, sebab itu berat Jacket berukuran besar dibatasi 2000 m ton
sampai dengan 2800 m ton. Untuk itu digunakan “Crade” dengan kapasitas
angkat 3000 m ton.Evaluasi teknik dan ekonomis diakhiri rancangan konsep
merupakan hal yang diharapkan dan menarik.

 BRACING PATTERN

Pemasangan Bracing Pattern dipersyaratkan :


- Sudut antara members ≥ 30
- Kemiringan yang sama pada semua Bracing dalam perubahan setiap
baris (Rows)
- Elevasi batas horizontal
- Tumpuan vertikal ditengah Span Bracing dasar horizontal di ujung baris di
daerah kontak dengan Soil selama pemasangan.
- Diagonal tunggal pada baris longitudinal ketika dipasang mungkin ada yang
rusak harus dihindari.
- Diagonal tunggal pada baris transversal, dalam hal ini berlebihan tidak
dipersyaratkan, untuk dapat dimodifikasi agar memenuhi dan dievaluasi.

VII. MENENTUKAN BEBAN PADA PLATFORM


 Umumnya :

Loads :Beban aksi dibagi 2 Grup, yaitu :

1.Deckstructure Related
- Deadweight Deckstructure
- Deadweight Equipment
- Live Load on Unoccupied Deck Areas
- Windforces
2. Substructure Related Loads :
- Wave and Carrent Loads on Jacket
- Deadweight Jacket
- Deadweight Piles
 KONDISI LINGKUNGAN

Analisis didasarkan pada kondisi, contoh :


- Waterdepth L.A.T (m) 43,0
- Tide (m) 1,9
- Wave Height (m) 19,7
- Wave Length (m) 273,0
- Wave Period (s) 14,2
- Carrent Velocity (m/s)
* at Sea floor 0,5
* at Water Surface 1,29
- Wind Velocity (m/s) at 10 m above L.A.T
* 1 hour sustained 35,0
* 1 Minutes sustained 41,5
* 3 Second gust 46,5

Catatan :
Kecepatan arus [current] ditentukan dengan :

V  Vs1 5
z  Vs .zV 3
V  Vs1
5
z  Vs . z  Vs3
Keterangan :

z = Tinggi koordinat dari Sea Bottom pada V Max.

Vs1 = 0 ,
Vs3 = Kecepatan arus pada Sea Bottom

CD = 0,7 , Drag Coefficient ,Vs2=Kecepatan arus dipusat massa batang


CM = 2,0 , Inertia Coefficient

Marine Growth 50 mm from waterline to EL - 20,0 m


100 mm from EL – 20,0 m to Mudline
VIII. QUALITY CONTROL AND INSPECTION

1. Quality Control / Quality Assurance Manual ( QC /QA ).


2. Welding Procedures and Welder Qualifications.
3. NDT Procedure and NDT Personal Qualifications.
4. Material Identification, Vertification and Inspection.
5. Material Cutting, Fit – Up and Alignment.
6. Welding process.
7. Visual Inspection.
8. NDT (Non – Destructive Testing).
9. Dimensional Check.
10. Load-out and Sea-Fastening.

Persyaratan diatas harus dilakukan untuk mendapatkan mutu yang baik


suatu
konstruksi Anjungan Lepas Pantai :
Dengan demikian sejak rancangan sampai pemeriksaan fisik harus diawasi
dan
dianalisa semua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja anjungan.
PENYAMBUNGAN STRUKTUR
DAN PEMERIKSAAN NDT
Table. 4A
 SPECIAL STRUCTURAL WELDS

1. Jacket Leg and Braces


- Joint can longitudinal seams
- Circumferential butts
- T-K-Y joint
- Joint gusset plate fillet
2. Piles
- Butts
- Jacket to pile connection
3. Deck Leg and Columns
- Butts
- T-K-Y‘s [Girder to tubuler and tubular to tubular]
4. Major Deck Girder
- Butts + Splices
- Intersections of Major Girder
- Intersections with Tubular Braces
5. Jacket and Deck Lifting Padeyes
6. Crane Pedestal-Members Framing Directly into Crane
Pedestal.
7. Cantilevered Heli Deck Support-Major Support Connection
Table. 4B
 PRIMARY STRUCTURAL WELDS

8. Jacket Leg and Braces


- Longitudinal Seams
- Minor T-K-Y’s
9. Piles
- Longitudinal Seams
10. Deck Legs and Columns
- Longitudinal Seams
11. Deck Girder (Butts, Splices, T-Joints and Cruciforms in Deck Beams not
Covered in Table 4A)
12. Hellicopter Deck Supports and Trusses
Table. 4C
 SECONDARY STRUCTURAL WELDS

13. Visual Inspection Plus Random NDT ( by Appropriate Methods at


Surveyor)
- Boat Landing and Brace Bumper Structure
- Anode Supports (not in splash zonea)
- Pilespacers
- Pump Casings and Supports
- Cable Riser and Reach Rod Supports
- Minor Mud-Mat Supports or Fastening Guide
- Walways, Stairways, Landings, Handrails
- Deck Plating and Grating
- Conductors Butt Welds
 EXTENT OF NDT
- U.T (ULTRASONIC TESTING)
- R.T (RADIOGRAPHIC TESTING)
- M.T (MAGNETIC PARTICLE TESTING)
- P.T (DYE PENETRAN INSPECTION)
 WELDING PROCESS
- SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING)
- GMAW (GAS METAL ARC WELDING)
- SAW (SUBMERGED ARC WELDING)
- FCAW ( FLUX CORED ARC WELDING)
- WPS (WELDING PROCEDURE SPECIFICATION)
- PQR (PROCEDURE QUALIFICATION RECORD)

 CODE USED
- API RP 2A (RECOMMENDED PRACTICE FOR DESIGN AND
CONSTRUCTION)
- AWS DI.I (STRUCTURAL WELDING CODE)
- API RP 2X (ULTRASONIC EXAMINATION OF OFFSHORE STRUC-
TURAL FABRICATION AND GUIDE LINES OF QUALIFI-
CATION OF ULTRASONIC TECHNITION)
- ASM.second.VIII. Div.1 (Code For Design and Fabrication of Pressure
Vessels)
- API. Specification 2B (Fabricated Structural Steel Pipes)
 WELDING PROCEDURES
A. WPS ( Welding Procedure Specification )

1. Welding Process or Combinations


2. Supporting PQR Num or PQR Numbers
3. Base Metal Specification P. Number and Group Number
4. Range of Base Metal Thickness
5. Filler Metal Specification, F.Number (Type and Size of Electrode, etc)
6. Welding Position
7. Joint Design (i.e ; Single V, Double V, etc)
8. Range of Preheat and Interpass Temperature
9. Postweld Heat Treatment (Temp and Time, etc)
10. Electrical Characteristics (Polarity, Volts, AMPS, etc)
11. Technique and Bead Placement (Travel Speed, Stringer or Weave Bead)
12. Method of Shielding
B. PQR (Procedure Qualification Record)
1. Applicable WPS Number of Numbers
2. Welding Process
3. Base Metal Used for Qualification Test-ITS Type, Chemical
Composition, and Mechanical Properties (such as ASTM A – 36)
4. Base Metal Tickness and or Diameter Used for Qualification Test
5. Filler Metal Type and F. Number
6. Filler Metal Size i.e Diameter of Electrode
7. Preheat and Enterpass Temperature
8. Postweld Heat Treatment
9. Electrical Characteristics (Polarity, Volts, Amps, etc)
10. Technique (Travel Speed, Bead Placement, etc)
11. Test Results (Tensible Test, Bend Test, etc)
12. Welder’s Name
13. Manufacture’s and Witnessing Inspector’s Signatures
Note :
Ones WPS require more than one PQR to support it where as one PQR may
support more than one WPS
Types of Welding Procedures :
1.Prequalified Welding Procedures
2.Qualified Welding Procedures
C. PROJECTS :
- Currently Featured Project
- Project of the Month Archives

D. PRESS ROOM :
- Press Releases
- Publications
- Person in the News

E. EMPLOYMENT :
- Why Persons : - Benefits
- Diversity and Work / Life
- College Recruiting :
* Alumni Ambassador Program
* College Relations Overview
* University Relations
* Career Fair Schedule
* Diversity Program
* Diversity Program Schedule
* Scholarship Program
* College Hire Event
- Job Openings :
* TiCurrent Opportunities
* How to Apply
* Resume ps

F. ENGINEERING DESIGN AND PROCUREMENT


- Equip Specifications / Standards
- Facility Design :
* Bulkhead
* Building and Sheds : * ADM / Operations
* Freezers / Reefers / Dry
* Gates
* Security
* Infrastructure
* Pavement / Utilities / Lighting
- Industrial Engineering
- Value Engineering
“ENGINEERING DESIGN AND BUSINESS ACTIVITIES OF
OFFSHORE / ONSHORE”

 ABOUT PERSONS :
- Fact Sheet
- Growth of Capabilities 19….. – Present
- Business Units
- Persons Board of Directors

 MARKETS :
- Advanced Manufacturing
- Asset Management
- Commercial Facilities
- Construction Construction Overview :
- Data Management - Environmental Remediation Construction
- Education - Heavy Civil and Transportation Construction
- Entertainment - Industrial Process Construction and Maintenance
- Environment - Site Development and Master Planned Communities
- Health Care - Water and Waste Water Construction
- Homeland Security
- Port and Harbours
- Facility and Equipment Programs
- Infrastructure Infrastructure and International Development
- Millitary Installation and Ranges
- Nuclear and Specialty System
- Vehicle Inspection and Compliance
- Water / Waste Water
- Life Sciences
- Telecommunications :
* Telecommnication Overview
* Mission Critical Facilities
* Wireless
* Wire Line
- Transportation Transportation Overview :
- Aviation
- Bridges
- Consumer Services
- High Ways
- Rail Roads
- Systems
- Transportation Planning
- Tunneling
- Urban Transit / Transhipment
OFFSHORE STRUCTURES
Kebutuhan akan bahan Hidrokarbon untuk
bahan bakar menyebabkan semakin
meningkatkan explorasi di laut, maka mau
tidak mau harus dibutuhkan peralatan yang
sesuai yaitu di rancang Tower Crane yang
dapat di pasang di atas anjungan, baik yang
bersifat Floting maupun yang bersifat
Pancangan di Dasar Laut.
OFFSHORE STRUCTURES
Untuk mendapatkan konstruksi anjungan
yang baik dipilih konstruksi sesuai dengan
kedalaman wilayah perairan yang ada,
dengan demikian dapat dipilih :
FIXED STRUCTURE PLATFORM, seperti :
1.Fixed Steel Platform (FSP)
2.Guyed Steel Platform (GSP)
3.Gravity Platform (Steel dan Concrete)
4.Steel Tripod Platform (STP)
5.Tension Leg Platform (TLP)
MOBILE STRUCTURE PLATFORM
1. Jack-up Platform (JPF)
2. Semi-Submersible Platform (SPF)
3. Tension Leg Platform (TLP)
4. Drilling Ships (DS)
5. Lay Barges (LB)
6. Semi-Sumersible Lay Barges (SLB)
7. Offshore Terminal and Storage Unit (OTSU)
DESIGN ASPECT AND PROCEDURE
Untuk mencapai design yang baik, perlu diperhatikan
optimalisasi rancangan, sebagai berikut :
1.Definisi Lingkungan
2.Evaluasi Pengaruh Lingkungan
3.Memilih dan Metode Rancangan Struktur
4.Menentukan Kriteria Rancangan
5.Evaluasi dan Pemilihan Material
6.Detail Rancangan Struktur, termasuk Spesifikasi dari
Prosedur Pabrikasi
7.Spesifikasi pemeriksaan dan persyaratan pemeliharaan
8.Fungsi struktur dan persyaratan keselamatan dengan
pertimbangan ekonomis
SEJARAH PERKEMBANGAN
PLATFORM DI INDONESIA
- Tahun 1960 perusahaan minyak Amerika memperkenalkan kepada Indonesia.
- Tahun 1968 pemasangan dimulai.
- Tahun 1971 ada ketentuan mengenai PPS-3 dan PPS-4
- Tahun 1977 dibuat peraturan PM-5 tentang : Fixed Offshore Platform.
- Acuan dalam rancangan sesuai dengan API RP-2A : Recommended Practice for
Fixed Offshore Platform.
- Sertifikasi layak pakai oleh : Direktorat MIGAS sesuai dengan PM-5 yang
meliputi :
A. PENELITIAN : dibutuhkan dokumen :
1. Design Criteria :
- Design Life Time.
- Lingkungan : Survey ombak, angin, arus.
- Beban peralatan.
- Toleransi tumbuhan laut.
- Pencegahan korosi.
- Kualitas bahan.
2. Gambar rancangan.
3. Laporan rancangan : Perhitungan dan Analisa Computer.
4. Spesifikasi bahan dan alat.
5. Buku petunjuk operasi.

Peninjauan dilakukan terhadap :


1.Faktor keamanan struktur dan pondasi pada beban operasi dan
kondisi laut terburuk dalam kurun waktu 100 tahun.
2.Daya tahan kelelahan bahan
3.Ketahanan terhadap Gempa
4.Ketahanan terhadap Getaran

B. PEMERIKSAAN FISIK, terhadap :


1. Ketepatan pabrikasi sesuai rancangan
2. Keadaan dasar laut
3. Bagian struktur di daerah “Splash Zone”
4. Pengelasan (Welding Process)
5. Kesesuaian bahan sesuai desain
6. Sambungan
7. Sistim pencegahan korosi
PM-5 terkait dengan API RP-2A, maka rancangan dibagi
dalam beberapa tahap :
• Conceptual Design : Menentukan bentuk dan ukuran
utama serta
desain kriteria dasar.
• Detail Design : Menentukan spesifikasi teknik untuk
permohonan
Sertifikat.
• Construction Design : Rancangan menyeluruh dan siap
di pabrikasi.
TUGAS KULIAH OFFSHORE PLATFORM
• Offshore Platform (OP) merupakan struktur khusus
untuk mendukung peralatan Drilling, alat angkat
(Tower Crane / Travelling Crane), Instalasi pipa
(Pipping System), Working Area, Auxilliary Engine,
Oil and Gas Operating Systim ,Separation Process,
Accommodation, Warehousing, Engine Foundation
and Supporting Constructions, dan lain-lain.
1.Harap Saudara menyusun berbagai pertimbangan
dalam membuat konsepsi rancangan agar di capai
kondisi optimal, baik di tinjau dari segi : Ekonomis,
Kekuatan, Konstruksi, Kemudahan Perakitan,
Transportasi, Dampak Lingkungan, Operasi,
Perawatan Konstruksi / Peralatan Kerja dan terutama
dalam hal memilih jenis Offshore Platform yang akan
digunakan (FIXED PF OR MOBILE/FLOATING PF)
2. Buatkan rancangan model yang memudahkan
pengamatan penggunaan Offshore Platform dimulai
dari Manajemen Operasi hingga Loading / Unloading
mulai dari Riser sampai Transfer kepengolahan akhir,
dengan pertimbangan : OIL SPILL/MARPOL, SAFETY,
FISIBILITY AND WORKMAN CONDUCT.
3. Berikan komentar Anda tentang pentingnya
Offshore Platform dalam eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam di laut dangkal
maupun di laut dalam :
Minimal 5 (lima) alasan penting untuk
kepentingan perdagangan maupun kepentingan
konversi energi secara luas di dasarkan pada
kemampuan Teknologi dan Perekayasaan.
SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA ANDA SUKSES !!
- IMAN adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak
kita lihat.
- KEBERHASILAN adalah malapetaka bagi orang yang
gagal sebab Life Time hampirlah musnah dan untuk
itu haruslah sadar bahwa sukses hanya sekali.

“Dr.MARCUS ALBERTH TALAHATU”

Anda mungkin juga menyukai