Anda di halaman 1dari 14

KESEHATAN

KESELAMATAN KERJA Kelas x farmasi


DAN LINGKUNGAN
HIDUP (PK3LH)
PENGERTIAN K3LH
K3LH adalah pengertian tentang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau nstansi lain yang memiliki banyak
pekerja atau karyawan. Pengertian K3LH Secara umum dan tujuannya dapat kamu
baca lalu pahami di artikel ini. K3LH adalah singkatan dari Keselamatan Kerja dan
Lingkungan Hidup” yaitu mengenai program kesehatan dan Keselamatan kerja dan
lingkungan hidup pada suatu perusahaan atau pada suatu instansi lain yang
memempunyai banyak tenaga kerja/karyawan.
Atau definisi k3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar
karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan
pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja
maupun proses produk dapat secara aman dalam produksinya.
SEJARAH K3LH

Undang Undang dibidang K3 sudah ada sejal tahun 1970 yaitu UU no. 1 tahun 1970
yang mulai diundangkan tanggal 12 Januari 1970 yang juga dijadikan hari lahirnya
K3. Namun, hingga tahun 2000anlah K3 baru mulai banyak dikenal. Kemana saja
selama ini regulasi K3 tersebut diatas ? Ya, mati surilah kalau boleh dikatakan
begitu. Kenapa mati suri ? Karena belum ada kesadaran baik dari pihak pengusaha,
pekerja bahkan dari pihak Depnakertrans sendiri sebagai pengawas.
LANJUTAN
Kenapa belum ada kesadaran? Karena belum tertimpa insiden kecelakaan kerja. jadi,
istilahnya menunggu bola, kalau dapat bola baru bergerak. Ini pola klasik, pola
pecundang. Ini sebabnya negara kita tidak maju maju, karena masih dilandasi oleh
pola berpikir yang tidak efektif tersebut. Kalau saja Depnakertrans bertindak tegas,
bergerak cepat, tentu kemajuan implementasi K3, sudah lebih maju daripada yang
ada sekarang ini. Lalu bagaimana caranya mengimplementasikan K3? Jika anda
perusahaan besar dengan jumlah karyawan 100 orang atau lebih atau sifat kerja
organisasi anda yang mengandung bahaya atau resiko yang tinggi, maka wajib
mengimplementasi SMK3 (Sistem Manajemen Keselamtan dan Kesehatan Kerja).
LANJUTAN
Jika anda perusahaan kecil dan sifat kerjanya tidak mengandung bahaya atau resiko
tinggi, maka anda hanya pekerjakan seorang safety officer atau ahli K3 umum. Karena,
semua tempat kerja memiliki resiko atau bahaya. Itulah definisi tempat kerja menurut UU
no.1 tahun 1970. Jadi, anda harus tetap waspada dengan bahaya laten ditempat kerja. Jika
bukan baha fisik instan, tentu ancaman penyakit yang mungkin saja terjadi bertahun
tahun kemudian.
Jadi, sudah saatnya pengusaha dan pekerja serta pihak depnakertrans sendiri sadar untuk
lebih meningkatkan performa K3 di semua organisasi di Indonesia, karena angka
kecelakaan kerja di Indonesia masih lebih tinggi dibanding negara2 lainnya di Asia
tenggara, bahkan di Asia. Angka yang dilaporkan pemerintahpun belum tentu angka
konkrit. Masih banyak perusahaan2 yang tidak melaporkan insiden2 kecelakaan kerja
yang terjadi ditempat kerjanya. Bahkan penghargaan zero accidentpun patut
dipertanyakan metode penilaiannya.
CIRI-CIRI K3LH
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri k3lh dalam perusahaan, terdiri atas:
Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes) dan mewajibkan
seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh semua pekerja yang terlibat dalam
produksi, bengkel dan lapangan.
Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan
keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini
adalah menghindari bahaya atau kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah
memperhatikan kebersihan di lingkungan perusahaan, untuk menciptakan suasana yang lebih
nyaman dan bersih.
Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas) dan bukan organik
(contoh : sampah dari plastik).
Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan mengupayakan
para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH supaya para pekerja memahami
pengertian K3LH dan menerapkannya.
DASAR HUKUM K3LH

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan


dan Keselamatan Kerja. Yang diatur oleh Undang-Undang
ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam
air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
UNDANG-UNDANG K3LH

meminimalisir kecelakaan didalam lingkungan kerja. Adapun undanga-undang yang


dibuat oleh pemerinah antara lain :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA 
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
LANJUTAN
1. Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik
di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
2. Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
1. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau
instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan atau peledakan;
2. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau disimpan atau bahan
yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu
tinggi;
3. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
LANJUTAN
4. dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau hasil
hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
5. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam lainnya, batu-batuan,
gas, minyak atau minieral lainnya, baik di permukaan atau kodi dalam bumi, maupun di dasar perairan;
6. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melalui terowongan, dipermukaan air,
dalam air maupun di udara;
7. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau gudang;
8. dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
9. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;
10. dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
11. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda,
terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
12. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;
LANJUTAN
13. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;
14. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;
15. dilakukan pemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atau
telepon;
16. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian)
yang menggunakan alat teknis;
17. dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan
listrik, gas, minyak atau air;
18. diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan reaksi lainnya yang
memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
Tujuan K3LH

 Melindungi tenaga kerja/karyawan atas hak keselamatannya, ketika


melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup maupun
meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
 Pemeliharaan sumber produksi, agar bisa digunakan secara aman
dan juga efisien.
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat
kerja.
Sasaran K3LH

1. Mencegah terjadi kecelakaan saat bekerja.


2. Mencegah penyakit di tempat pekerjaan.
3. Mencegah terjadinya kematian.
4. Mencegah atau mengurangi cacat tetap/permanen.
5. Mengamankan material konstruksi pemakaian berbagai macam alat kerja dan lain-lain.
6. Meningkatkan kondisitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan juga menjamin kehidupan produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat ataupun sumber-sumber produksi yang lainnya.
8. Menjamin tempat bekerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan semangat ketika
kerja.
9. Memperlancar, meningkatkan, mengamankan produksi industri dan pembangunan

Dari sasaran diatas tadi maka keselamatan kerja di bagi kedalam 3 “tiga” bagian diantaranya: manusia, benda dan
lingkungan.
selesai
selesai

Anda mungkin juga menyukai