Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 3

KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI


ANGKUTAN PELAYARAN DAN PENERBANGAN

FANNI RICARDO 18211006


AFRIKA 18211044
YAIZA PUTRI LENARDO 18211056
YONA SELVIA NADA 18211043
DEFALIUS PRAMUDYA 18211166
BELLA CAHYA NINGRUM 18211086
VINDRIA SHAFA CLARISSHA 18211242
NADA ALIA HUSNA 18211250
DIMAS PRATAMA PUTRA 18211181
M. YUSUF FAUZI 18211243
DILMANTA SONY PARSAORAN S 18211031
ASTI AMALIA SUCI 18211003
INTAN TRISEPTIANA 18211141
ADHELIANA SHAFIRA 18211169
PEMERINTAH TEGASKAN PENUTUPAN PELABUHAN DALAM
MASA DARURAT COVID-19 ADALAH WEWENANG
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Pemerintah menegaskan bahwa penutupan pelabuhan dalam masa
darurat Covid-19 adalah wewenang Pemerintah Pusat dalam hal ini
adalah Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal
Perhubungan Laut nomor SE 13 Tahun 2020 tanggal 26 Maret 2020
tentang Pembatasan Penumpang di Kapal, Angkutan Logistik dan
Pelayanan Pelabuhan Selama Masa Darurat Penanggulangan
Bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dalam edaran tersebut, diatur mekanisme penutupan pelabuhan
yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah dalam rangka pencegahan
penyebaran Corona Virus Disease Tahun 2019 (Covid-19).
Pelabuhan merupakan obyek vital yang tidak hanya melayani
penumpang tetapi juga angkutan barang dan logistik masyarakat.
Pelabuhan juga berfungsi sebagai salah satu simpul sarana
prasarana penanggulangan bencana nasional seperti supply obat-
obatan, mobilisasi personil medis dan keamanan Negara. Dihimbau
penumpang agar menggunakan masker penutup hidung dan mulut
dan bila memungkinkan menyediakan masker penutup hidung dan
mulut di terminal penumpang. Jika dipandang perlu mengantisipasi
penyebaran Covid-19 yang lebih buruk, maka operator kapal dapat
membatasi jumlah penumpang yang akan naik ke atas kapal.
A. Bagaimanakah sikap dari perusahaan menyikapi covid
19?

Upaya pemerintah dalam kewaspadaan terhadap virus ini membuat surat


edaran yang dimana sebagai pencegahan Virus Covid-19/Corona ini
membuat kebijakan untuk tidak bertemu dengan orang banyak. Dan
adapun konflik yang terjadi karena munculnya virus ini yaitu harus
ditutupnya fasilitas umum. Dengan adanya masalah tersebut harus
adanya rembukan yang dilakukan oleh perwakilan perusahaan dengan
pemerintah dan perwakilan buruh untuk menentukan sikap dan langkah
kedepan terkait penyebaran ancaman virus corona tersebut. Ini penting
untuk dilakukan, jangan sampai menunggu ada korban. Ini harus segera
dilakukan musyawarah untuk menyikapi perkembangan yang terjadi saat
ini.
Bila dikaitkan maka pernyataan diatas seharusnya pemerintah
menerapkan manajemen krisis, yang dimana melakukan tindakan
untuk pencegahan terhadap masa depan dengan memberikan
perusahaan alat pengukur suhu tubuh para pekerja. Dan jika diketahui
ada pekerja dengan suhu tubuh yang tidak normal maka karyawan
tersebut disuruh pulang untuk melakukan pemeriksaan. Atau
konpensasi/bantuan kepada perusahaan supaya perusahaan tersebut
tidak terlalu merugi dikarenakan terhentinya produksi perusahaan
tersebut.Dan dalam situasi seperti ini, pemerintahan juga harus
melakukan lockdown dengan melakukan pemberitahuan sejak dini
agar masyarakat dapat mengantisipasi hal tersebut dan tidak
terjadinya krisis komunikasi, sehingga pemerintah transparan atas
informasi yang diberikan.
B. Kebijkan apakah yg akan diambil oleh perusahaan agar
perusahaan ttp dapat memenuhi kebutuhan perusahaan?

Contents hide
1. Izinkan Karyawan Work From Home atau Bekerja di Rumah
2. Membagi Shift Karyawan

Izinkan Karyawan Work From Home atau Bekerja di Rumah


Opsi lain yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya adalah work from
home atau bekerja di rumah. Work from home menjadi salah satu solusi mencegah
percepatan penularan penyakit COVID-19, sekaligus tetap bisa menjalankan bisnis
meskipun bekerja di rumah. Cara kerja dengan model ini sebenarnya tidak sulit
dilakukan. Bahkan dinilai sangat membantu untuk memberikan keseimbangan
kehidupan kerja kepada karyawan, sambil menjaga perusahaan tetap
produktif.Melakukan work from home sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan oleh
perusahaan jika paham prinsip-prinsipnya. Prinsip yang paling utama adalah
perusahaan harus memastikan kehadiran karyawan tetap terkontrol meski menerapkan
work from home. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi HRIS yang
memiliki fitur absensi dari mobile seperti Talenta.
Membagi Shift Karyawan
Kebijakan lainnya yang mulai diterapkan perusahaan adalah dengan menetapkan
sistem bekerja shift. Pembagian atau shifting itu diterapkan dengan membagi
tim yang bekerja di rumah, dan sebagian di kantor. Sehingga, di kantor ada
ruang untuk menerapkan social distancing. Mengenai pembagian shift dan
waktu kerja, semua diatur dalam Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja
maupun Perjanjian Kerja Bersama perusahaan yang bersangkutan. Untuk
perusahaan, membuat jadwal shift seharusnya tidak sesulit yang dibayangkan.
Perusahaan dapat membuatnya secara manual dengan Excel. Selain dengan
menggunakan Excel, perusahaan juga dapat mempermudah penjadwalan
menggunakan teknologi seperti aplikasi Talenta.Talenta memberikan
kemudahan bagi perusahaan untuk mengatur jam kerja dan shift karyawan
bahkan untuk setiap individu. Dengan automasi dari Talenta memungkinkan
perusahaan untuk melakukan pencatatan kehadiran yang akurat dan
terdokumentasikan dengan baik.
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai