Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Faisol

NIM : 202400226
Prodi : Manajemen B

Summary Of International Webinar 2021


SME’s Overview : HOW SME’s RESPOND TO THE GOVERNMENT POLICIES
(Day 2)

Pada Webinar hari ke-2 pagi tadi para pembicara mengajak kita untuk mengetahui
bagaimana Respond UKM dalam menanggapi kebijakan pemerintah, apalagi di saat pandemi
sekarang. dan juga usaha apa saja yang bisa di lakukan oleh para SME’s atau UKM supaya masih
bisa berjalan sebagaimana mestinya di masa pandemi ini.

Poin yang saya tangkap dari Miss Faizatul Hasliyanti Ghazali, Ph.D (Cand) dari
UniSHAMS Malaysia, beliau mengatakan bahwa penyebaran virus Corona ini sangat cepat, yang
mendatangkan malapetaka di pasar keuangan, menyebabkan pelarian modal, devaluasi mata uang,
dan mengancam resesi ekonomi global. kemudain adanya pembatasan transportasi, jarak sosial,
dan juga telah mengganggu rantai pasokan, mengurangi permintaan konsumen, dan penyusutan
arus kas UKM sehingga tidak dapat membayar sewa toko, upah pekerja, pemasok dan kreditor,
dan lainnya. Saat ini ekonomi Pemerintah sedang bergulat dengan kebijakan untuk membantu
UKM bertahan dari pandemi di lingkungan bisnis baru.

INTERVENSI KEBIJAKAN BAGI UKM

a. Kebijakan perubahan pajak


Kelebihan: Krisis macet - karena membayar pajak Kontrak: bisnis tidak dapat beroperasi -
keuntungan dikurangi pembayaran pajak

b. Kredit
Kelebihan: memperpanjang periode hutang saat pembayaran; suku bunga pinjaman yang
lebih rendah: memperpanjang jaminan kredit pemerintah. Kekurangan: kredit baru terjadi;
menjaga perusahaan yang bangkrut untuk sementara tetap bertahan; butuh waktu untuk
mengembangkan skema penjaminan kredit

c. Langganan upah
Kelebihan: Subsidi gaji pemerintah membantu tetap bekerja dan mendapatkan gaji
Kontrak: mahal karena membutuhkan pengeluaran finansial yang besar untuk pemerintah
d. Keterlibatan perusahaan
Kelebihan: mengejar e-commerce dan teknologi digital Kontra: Investasi TIK yang besar

Kemudian poin yang saya tangkap dari Miss Bananista (Tourism Practitioners Thailand),
beliau mengatakan bahwa dampak dari Covid-19 sangat amat berpengaruh terhadap perekonomian
seluruh dunia, khususnya di tempat dimana beliau tinggal, yaitu di Pulau Lanta. Beliau
mengatakan bahwa sebelum adanya pandemi ini, Pulau Lanta di penuhi oleh banyak pendatang
dari berbagai negara dan tentu itu membantu kondisi perekonomian di daerah tersebut, Thailand.
Di penghujung tahun lalu, perekonomian Thailand tampak tumbuh cukup lambat. Kami
mendapat PDB - 5% itu berarti ekonomi tidak berjalan baik sejauh ini. Sejak Covid-19 terjadi,
Pariwisata Thailand berada dalam situasi sulit. Ada beberapa tindakan dari pemerintah Thailand
pada saat itu, diantaranya :
1. Bantuan tunai THB 5.000 selama 3 bulan : untuk sistem jaminan non-sosial
2. Thai Travel Together Discout 40% dalam 3000 Bht Bubjet + Voucher 600 Bht / Hari
3. Kartu Orang Miskin / Kartu Kesejahteraan : Dukungan tunai THCash dukungan THB
1.000 untuk 3 bulan : untuk orang tua, anak-anak tunawisma dan orang cacat.
4. Tunjangan tunai THB 5.000 selama 3 bulan : bagi yang memiliki sistem jaminan sosial
5. Tangguhkan pembayaran utang
6. Pengembalian Dana / Diskon Listrik dan Air selama 3 Bulan
7. Gratis Internet untuk mendukung Bekerja Dari Rumah dan Gratis nelpon 100 menit
8. Dukungan Petani 15.000 Bht / Keluarga
9. Dukungan Pengangguran
10. Dukungan untuk pembayaran 50/50

Beliau juga mengatakan bahwa saat ini wisatawan sudah mulai di perbolehkan berkunjung
ke Pulau Lanta akan tetapi dengan jumlah terbatas, kemudian memenuhi protokol Covid yang telah
di terapkan disana, seperti menunjukan surat Non Reaktif Covid dan tentungnya selalu memakai
masker dan dilarang berkerumunan.

Next poin yang bisa saya ambil dari pembicara selanjutnya yaitu Mr. Ridho Satria,
S.I.Kom.,M.B.A dari Universitas Alma Ata Indonesia, beliau mengatakan hal yang sama dengan
pembicara sebelumnya bahwa memang pandemi ini menimbulkan banyak masalah terutama dalam
sektor perekonomian. Mr. Ridho memiliki bisnis kecil yang dia bangun yaitu “Kopi Baik”. Beliau
membangun bisnis ini mulai dari Nol sampai akhirnya bisa berkembang bagus dan di kenal banyak
kalangan pecinta kopi, beliau membangun bisnis ini karena beliau suka kopi.
Semenjak adanya Covid-19 bisnis yang di jalankan oleh beliau mengalami sedikit masalah
yaitu sepinya pelanggan karena adanya larangan dari pemerintah untuk stay at home. Akan tetapi
dari beliau sendir, beliau menerapkan beberapa strategi yang bisa dilakukan supaya bisnisnya itu
bisa tetap berjalan, diantaranya :
1. Jualan via Online
Saat ini teknologi sudah canggih apapun bisa kita dapatkan dengan cara online, maka
beliau menerapkan strategi ini supaya bisnisnya itu bisa tetap bertahan
2. Terus membuat promosi produk, karena dengan ini tentu bisa menarik para konsumen.
3. Membuat produk baru tiap bulannya. Supaya para customer tidak merasa bosan, maka
perlunya produk baru untuk menarik para pelanggan juga.
4. Yang terakhir tentunya harus konsisten dalam menjalankan bisnis meskipun banyak
rintangan untuk kedepannya.

Kemudian dari pembicara terakhir yaitu dari Miss Meutia Layli, S.E.,M.Ak dari
Universitas Alma Ata Indonesia. Menurut beliau Upaya Pemerintah Menyelamatkan UKM di
Indonesia yaitu dengan Kebijakan revitalisasi UKM dilakukan dengan meningkatkan sinergi antar
program dan antar instansi pemerintah, meningkatkan ragam upaya promosi modern produk UKM
ke pasar domestik dan ekspor, menerapkan kebijakan perkreditan dengan suku bunga rendah dan
sederhana. proses, dan mendorong peningkatan fasilitas penunjang kreativitas UKM dan UKM
akan memiliki daya saing yang tinggi.
Beliau juga mengatakan bahwa Kebijakan Indonesia dalam Menyelamatkan UKM dan
pemulihan koperasi di tengah pandemi Covid-19 yaitu:
1. Memberikan bantuan sosial kepada pengusaha sektor UKM miskin dan menengah
2. Insentif pajak bagi UKM
3. Perluasan pembiayaan modal kerja UKM
4. Menempatkan kementerian, BUMN dan pemerintah daerah sebagai penyangga produk
UKM
5. Pelatihan e-learning seperti Kartu Prakerja.

Hanya itu yang dapat saya simpulakan pada International Webinar Day 2, intinya Covid-
19 telah menimbulkan banyak permasalahan khususnya dari sektor perekonomian di seluruh
dunia, dan tentunya keadaan tersebut menghambat para pekerja juga mulai dari UKM sampai
pengusaha kelas atas. Pemerintah berperan penting dalam mengatasi permasalahan tersebut,
bagaimana supaya pelaku UKM khususnya bisa terus berjalan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai