Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Faisol

NIM : 202400226
Prodi : Manajemen B
“Review Materi Family Bussines”

Di Slide ke-2, Thomas Zellweger dalam bukunya yang berjudul “Managing The Family
Business Theory and Practice (2017)” ada empat hal utama dalam mengetahui apakah sebuah
bisnis itu merupakan family firm atau non-family firm, yaitu :

1. Kepemilikan (ownership), sebuah bisnis dapat dinyatakan sebagai bisnis keluarga yang
kepemilikan bisnis tersebut adalah mayoritas keluarga. Untuk bisnis dengan skala
UMKM atau bisnis kecil biasanya kepemilikan yang harus dimiliki oleh keluarga
adalah minimal 50% dari total bagian kepemilikan perusahaan. Sedangkan untuk
perusahaan yang besar atau go public minimal kepemilikan anggota keluarga 20% dari
total kepemilikan perusahaan tersebut.
2. Pengelolaan (management), untuk menentukan bisnis ini family firm atau nonfamily
firm dilihat dari keterlibatan keluarga dalam memanage atau mengelola perusahaan
tersebut. Untuk perusahaan Small Business atau perusahaan dengan skala UMKM
biasanya anggota keluarga akan memegang kendali atas manajemen perusahaan
tersebut. Sedangkan untuk perusahaan skala besar atau go public biasanya keterlibatan
keluarga tidak di persyaratkan.
3. Transgenerational outlook, perusahaan, bisnis atau firma ini dikendalikan hanya oleh
sebuah keluarga dengan maksud tujuan untuk mewariskan bisnis atau perusahaannya
kepada generasi berikutnya.
4. Later-generation control, dimana generasi pertama perusahaan ini dikendalikan oleh
pendiri dan untuk generasi selanjutnya perusahaan akan dikendalikan oleh bisnis
keluarga.

Pada sllide ke-3 tentang The Three Circle Model Of Family Business di sebutkan bahwa
Terdapat tiga elemen yang berpengaruh dalam bisnis keluarga, yaitu kepemilikan, keluarga
dan bisnis. Keberhasilan dalam keluarga diukur dalam artian keharmonisan, kesatuan, dan
perkembangan individu yang bahagia dengan harga diri yang Solid dan positif sementara bisnis
adalah entitas ekonomi di mana keberhasilan diukur bukan pada harga diri dan kesenangan
impersonal individu tetapi dalam produktivitas dan profesionalisme. Berikut penjelasannya :

1. Investor eksternal, yang memiliki bagian bisnis tetapi tidak bekerja di dalamnya
dan bukan anggota keluarga. (non family, non manager owners)
2. Manajemen dan karyawan non-keluarga (non family employees)
3. Pemilik yang bekerja dalam bisnis tetapi bukan anggota keluarga (non family owner
employees)
4. Anggota keluarga yang memiliki saham dibisnis tapi yang bukan karyawan (family
owner)
5. Anggota keluarga yang tidak terlibat secara aktif dalam bisnis baik sebagai
karyawan atau pemilik. (family members)
6. Anggota keluarga yang bekerja dalam bisnis tetapi yang tidak memiliki saham
sendiri (family employees)
7. Yang mendiami ketiga lingkaran adalah pemilik yang juga anggota keluarga dan
yang bekerja di bisnis. (family owner employees)

Pada Slide ke-4 terdapata Postive Manifestation dan Negative Manifestation, yaitu :
1. Overlap of management and ownership (Tumpang tindih antara manajemen dan
kepemilikan ) Dimana dalam tumpang tindih kepemilikan manajemen ini
mempunyai nilai positif yaitu suatu pemilik angen perusahaan dapat mengelola
konflik yang lebih rendah, tetapi selain itu dalam tumpang tidih ini juga terdapat
nilai negatif yaitu konflik angensi yang dikarenakan oleh alturisme ( orang yang
lebih mementingkan diri sendiri).
2. Resource base influenced by family (Basis sumber daya dipengaruhi oleh keluarga)
Dalam basis ini terdapat nilai positif yang tak lain yaitu keuntungan sumber daya,
misalnya pengetahuan diam-diam, modal keuangan yang sabar, dan jaringan dalam
jaringan ini bisa saja dalam jaringan pemasaran atau yang lainnya. Selain itu dalam
basis sumber daya ini mempunyai niali negatif yaitu kerugian sumber daya,
misalnya jumlah modal keuangan yang terlalu besar dari manajerial yang terbatas.
3. Long-term orientation (Orientasi jangka panjang) Dalam orientasi jangka panjang
ini mempunyai nilai positif diantaranya Strategi investasi wirausaha yang dapat
mentolerir waktu yang tidak pasti atau lebih lama hingga return positif. Akan tetapi
dalam orientasi jangka panjang ini mempunyai nilai negatif yaitu Kepuasan,
kelembaman dan keengganan untuk bertindak berdasarkan peluang yang ada.
4. Family-influenced culture (Budaya yang dipengaruhi keluarga) Dalam bisnis
keluarga biasanya mempunyai kebiasaan dalam keluarganya dan dapat
menumbuhkan nilai positif seperti komitmen, kepercayaan, dan saling mendukung.
Akan tetapi dapat menimbulkan nilai negatif juga seperti dalam mengontrol
perusahan, ketidakpercayaan diri dalam memimpin, dan ketakutan tidak dapat
menjalankan atau meneruskan bisnis keluarga tersebut.
5. Shared identity (identitas Bersama) Dalam hal ini perusahaan mempunyai nilai
positif yaitu mempinyai loyalItas dan rasa misi yang sangat kuat. Akan tetapi selain
itu juga terdapat nilai negatife yaitu rasa terus-menerus disurvei, ruang lingkup
terbatas untuk pengembangan individu.
6. Simultaneous roles (peran simultan) Dalam peran ini terdapat nilai positif yaitu
pengambilan keputusan secara tepat dan efektif jadi dalam peran ini seseorang dapat
memutuskan keputusan secara cepat dan efektif. Selain hal itu dalam peran ini juga
terdapat nilai negatife seperti norma yang kurang baik, kecemasan dama
pengambilan keputusan, kurangnya objektivitas dalam keputusan bisnis, sehingga
terkadang dapat mengambil keputusan yang salah.

Anda mungkin juga menyukai