•Motif Utama Mengharapakan promosi dan Ada kebebasan, ada Ada kebebasan dan peluang
hadiah, ada kantor, peluang berkreasi dan mengembangkan bakat dan
kekuasaan dan staff dapat uang ada hadiah dari
perusahaan
•Kegiatan Mendelegasikan, dan banyak Terlibat secara langsung Lebih banyak terlibat
pengawasan ketimbang mendelegasikan
kepada orang lain
1. Adanya penerapan
teknologi dalam
organisasi yang dapat
membangkitkan
keberanian, dan 2. Terbuka peluang
menunjang ide-ide eksperimen, tidak takut
pada kegiatan trial and
baru, sehingga
error. Biasanya untuk
karyawan tidak jadi mendapatkan produk
penakut baru, ditempuh beberapa
kegagalan, sampai
memperoleh bentuk
produk baru yang
sempurna, ini memakan
waktu, berevolusi.
3. Tidak ada ukuran
atau parameter baku
untuk suatu keberhasilan
4. Harus tersedia
dana yang cukup 6. Spirit intrapreneurship
untuk melakukan tidak berdasarkan pada
kebebasan perseorangan, tapi atas
pengembangan ide. dasar sukarela dan sistem
hadiah. Hadiah perlu
diberikan untuk semua
energi, usaha yang
dikeluarkan untuk
penciptaan yang baru.
5. Harus
dikembangkan tim
multidisiplin dan
kerjasama 7. Akhirnya aktivitas
antarbidang. spirit ini harus mendapat
support dari top
management baik secara
fisik maupun dalam
bentuk finansial.
Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneurship.
Seorang wirausahawan harus memahami lingkungan baik internal maupun eksternal secara
utuh, dia harus mengetahui segala aspek, dia harus kreatif agar dapat mendorong spirit
intrapreneurship. Adapun karakteristik kepemimpinan itu adalah:
1. Dia harus seorang visioner leader, seseorang atau a person who dreams great dreams.
Dikatakan oleh Histrich bahwa a leader is like a gardener. Seorang tukang kebun, apabila
ingin menghasilkan tomat, maka harus cari bibit, tanam, kasih pupuk, beri air. Anda
jangan masukkan tomat ke pabrik, tapi tugas anda tanam dan pupuk tomat itu. Definisi
lain mengatakan : leadership is the ability to dream graet thinks and communicate these in
such a way that people say yes to being a part of the dream. Jadi coba yakinkan orang
lain, bahwa mimpi anda bagus sehingga mereka tertarik dan meng-iya-kan lalu mereka
menyokong mewujudkan mimpi tersebut. Kadang-kadang perusahaan tertentu muncul ide-
ide gila. Ide gila ini pada awalnya mungkin tidak masuk akal, tapi setelah ditelaah ada juga
peluang kemungkinan berhasil. Apabila seseorang mempunyai suatu ide maka ia harus
meyakinkan banyak orang bahwa idenya ini bagus sekali. Jika ada yang membantah maka
ia berusaha mengatasi bantahan itu dan kembali orang yang membantah berbalik
menyokong idenya. The intrapreneurial leader must have a dream and overcome all the
obstacles to achieve it by selling the dream to other.
2. Pemimpin intrapreneur harus fleksibel dan menciptakan manajemen yang memberi
kebebasan kreativitas
3. Mendorong munculnya teamwork, dengan pendekatan multidisiplin dari berbagai keahlian,
seperti engineering, produksi, marketing, keuangan dan sebagainya. Harus diciptakan
diskusi terbuka untuk mencari sesuatu yang baru.
Membangun Iklim Intrapreneurship dalam Organisasi
Untuk membangun suasana Intrapreneurship, maka sebuah organisasi harus
menerapkan prosedur yang menunjang. Kadangkala perlu minta bantuan
konsultan untuk menciptakan suasana tersebut.
Namun yang penting adalah komitmen dari seluruh jajaran manajemen, dari
top, upper dan middle management. Komitmen dan rencana ini di sosialisasikan
dalam bentuk kegiatan internal marketing pada seluruh karyawan. Dengan
demikian iklim intrapreneurship akan bergema di seluruh kegiatan organisasi.
Pimpinan orgnisasi harus pula menjelaskan ide apa, sasaran bagaimana yang
hendak dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Selanjutnya gunakan
fasilitas teknologi yang menunjang iklim intrapreneurship. Organisasi harus tetap
dekat dengan hati konsumen, harus belajar lebih produktif dengan menggunakan
sumber-sumber seefisien mungkin.
Jadi berilah kebebasan pada karyawan namun tetap terkendali dan
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Sifat-sifat yang perlu Dimiliki
Wirausaha
Sifat-sifat utama di atas dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah
terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran
orang lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai itu untuk masukan untuk
dipertimbangkan, kemudian anda harus memutuskan segera. Anda harus optimis,
orang optimis asal tidak ngawur, Insya Allah bisnisnya akan berhasil.
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani
dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah
mencapai tingkat maturity (lihat uraian pada bab tentang Kepribadian ).
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain,
dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu
saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi dia mempertimbangkan
secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang
tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang
lain, dan yang paling tinggi lagi ialah kedekatannya dengan khaliq sang pencipta,
Allah Swt. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjelaskan
usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
1. Pentingnya Kepemimpnan
Ada suatu keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal
atau bangkrut yaitu terletak pada dinamika dan efektifitas kepemimpinan.
Peter F. Drucker Points out that managers (business leader) are the basic and scarcest
resource of any business enterprice (Hersey & Blanchard, 1977; 83)
Pimpinan perusahaan merupakan unsur pokok dan sumber yang langka didalam setiap
perusahaan. Statistik perkebangan perusahaan menunjukkan bahwa setiap 100 perusahaan
yang baru berdiri , kira-kira 50% gagal dalam tempo 2 tahun dan pada akhir tahun kelima
hanya tiggal 30% yang masih jalan. Pada umumnya kegagalan itu disebabkan oleh
kepemimpinan yang tidak efektif, mereka tidak mampu memimpin karyawan, tidak bisa
bekerja sama dengan orang lain atau mereka tidak bisa menguasai, mengendalikan diri sendiri.
Berbagai kekeliruan terjadi dibawah kepemimpinannya. Misalnya karyawan tidak bisa
dimotivasi untuk bekerja lebih baik, kurang disiplin, demikian pula dengan relasi perusahaan
tidak terjalin kerja sama yang baik, dan juga perilaku pemimpin sendiri yang tidak bisa menjadi
contoh. Seseorang wirausaha yang baik adalah pemimpin dalam bisnis, haruslah orang yang
dapat menguasai dan mengembangkan diri sendiri, dan juga mampu menguasai serta
mengarahkan dan mengembangkan para karyawannya.
Banyak definisi diberikan tentang kepemimpinan, antara lain;
George R. Terry, Leadership isthe activity of influencing people to strive willingly for group
objectives.I
Harol Koontz and Cyril O’Donnell state that leadership is influencing people to follow in the
achievement of a common gol. (Hersey & Blanchard, 1977; 84)
Banyak lagi defenisi tentang kepemimpinan, sama seperti banyaknya orang yang membuat
definisi itu.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka ada 3 variabel utama yang tercakup di dalam
kepemimpinan ;
1.Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut. Seorang
wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu
yang mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan perusahaan. Jadi wirausaha harus pandai
merangkul dan melibatkan para karyawan dalam segala aktifitas perusahaan. Untuk melibatkan
para karyawan ini kemungkinan pemimpin harus menggunakan berbagai cara misalnya
memberi hadiah, memberi nasehat, memberi imbalan yang cukup kepada karyawan dan
sebagainya.
2.Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas
untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat
menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini eorang wirausaha telah
membagikan kekuasaannya kepada karyawan lain untuk bertindak atas nama dia. Selanjutnya
segala macam informasi sebagai hasil dari pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat
dimonitor oleh pimpinan.
3.Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para
bawahan. Seorang wirausaha tidak hanya mengatakan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan
untuk berperilaku dan bertindak untuk memajukan perusahaan. Seorang wirausaha juga harus
dapat memberi contoh yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang
diperintahkan.
2. Dua pendekatan utama kepemimpinan