Anda di halaman 1dari 20

KEWIRAUSAHAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Muliah Kewirausahaan

Disusun Oleh kelompok 5 :

1. Dhany Heru Aditama (17030174037)

2. Seftyana Ayu Susanti (17030174042)

3. Farah Syaifie Savania (18030174031)

4. Aulidya Annisya Putrian (18030174035)

Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alan

Universitas Negeri Surabaya

2019
PEMBAHASAN

A. Motivasi Wirausaha

Seorang wirausahawan adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan,


dan memiliki motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar tujuannya. Untuk dapat
mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung pada
diri seorang wirausahawan. Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak
yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan
positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Untuk itu motivasi (sikap dan perilaku)
semangat kewirausahaan perlu dipupuk. Akan tetapi upaya menumbuhkan semangat
kewirausahaan ternyata tidak mudah. Bagi sebagian orang, motivasi kewirausahaan
merupakan ‘hadiah (given)’ dan bagi sebagian orang lainnya perlu ‘perjuangan’ untuk
menumbuhkannya. Oleh karena itu, pengenalan motif kewirausahaan mungkin dapat
menjadi salah satu titik awal untuk membangkitkan semangat kewirausahaan. Motif
tersebut antara lain :

a. Motif berprestasi (the need for achievement): mendorong individu berprestasi


dengan patokan prestasi dirinya sendiri atau orang lain. Satu motif untuk
berwirausaha yang penting.

b. Motif berafiliasi (the need for affiliation): mendorong individu untuk berinteraksi
dengan orang lain yang mengandung kepercayaan, afeksi dan empati.

c. Motif berkuasa (the need for power): mendorong individu untuk menguasai dan
memanipulasi orang lain.

Dengan mengenali motif setiap individu dalam berwirausaha, maka alasan berwirausaha
menjadi lebih jelas. Pada umumnya individu berwirausaha dengan alasan:

1. merdeka secara finansial, artinya bebas dari standar upah yang distandarisasi,

2. merdeka waktu, artinya bebas dari pekerjaan rutin yang membosankan dan tanpa
tantangan, dan
3. mewujudkan impian, artinya dia dapat dengan bebas mengatur/melaksanakan konsep
atau ide sesuai keinginannya.

Meskipun motivasi kewirausahaan yang dimiliki individu cukup tinggi, motivasi


kewirausahaan harus tetap dijaga, karena penurunan motivasi dapat menjadi salah satu
faktor kegagalan berwirausaha. Penurunan motivasi berwirausaha juga dapat terjadi
ketika individu mengalami kegagalan untuk pertama kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa
individu tersebut tidak siap secara mental menjadi wirausaha yang tangguh. Berikut ini
adalah beberapa kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh wirausaha pemula :

1. Kemampuan untuk mengembangkan fokus yang jelas.

Anda harus tahu betul apa yang membuat usaha Anda berbeda dari para pesaing.
Kembangkan sebuah visi dan laksanakan, jangan beralih dari satu ide ke ide yang
lain. Banyak pengusaha gagal karena mereka merasa bahwa ide baru yang mereka
temukan lebih menarik dari pada yang mereka jalankan sekarang.

2. Harapan yang realistis.

Jika Anda melakukan diet dan berharap bisa menurunkan berat badan lima kilo
perminggu, Anda pasti akan kecewa dan menyerah. Jika tujuan Anda lebih
realistis, kemungkinan besar Anda akan tetap berpegang padanya dan berhasil.
Sangat jarang ada orang yang “kaya mendadak”.

3. Kemauan untuk membuat rencana.

Para pengusaha paling sukses adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan
rencana yang jelas untuk meraihnya. Mereka mempelajari pasar, persaingan, dan
mekanismenya, serta bersedia mempelajari sungguh-sungguh semua kendala yang
mungkin akan dihadapi.

4. Fleksibilitas dan adaptabilitas.

Selain membutuhkan rencana dan fokus yang jelas, Anda juga perlu memiliki
fleksibilitas dalam menanggapi perubahan situasi. Dalam bisnis dan juga hidup,
segalanya berubah, dan masalah pasti ada.

5. Kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran karena harus menjual.

Dalam artian tertentu, semua pengusaha adalah penjual. Anda tidak boleh takut
berhadapan dengan konsumen, memotivasi pegawai, dan menjalin hubungan baik
dengan pemasok. Anda tidak harus punya keahlian tersebut saat memulai usaha,
tetapi Anda harus mempelajarinya agar usaha Anda tetap berjalan.

6. Bersedia bekerja keras.

Tidak ada jalan pintas disini. Menjalankan usaha berarti bekerja keras
sepanjangwaktu.

7. Tujuan pribadi yang jelas.

Kita semua punya keinginan yang berbeda-beda. Kita ingin punya banyak uang
dan sekaligus sudah berada di rumah saat anak-anak pulang sekolah. Kita ingin
mengontrol semua kegiatan tetapi produk dan jasa yang kita hasilkan sangat
beragam. Tujuan-tujuan tersebut jelas saling bertentangan satu sama lain. Untuk
mencapai keberhasilan, Anda harus fokus pada apa yang benar-benar penting bagi
Anda dan apa yang dapat Anda capai.

8. Pengalaman.

Anda tidak perlu berpengalaman sebagai manajer sebuah perusahaan mobil untuk
memulai bisnis mobil bekas, tetapi Anda harus punya pengalaman dalam bidang
terkait atau pengalaman dalam menerapkan kemampuan yang Anda miliki sebagai
manajer, sebelum mengawali suatu usaha.

Berikut ini kiat-kiat menjadi wirausaha sukses:

1. Kesuksesan tidak ada kaitannya dengan suku, agama, bangsa, warna kulit dan
keturunan.

- Jenderal Colin Powell, Martin Luther King : kulit hitam

- Confusius : anak yatim di Cina

- Charles Dickens : penulis cerita anak-anak di Inggris, menulis di gudang, banyak


naskahnya dibuang ke tong sampah oleh editornya.

2. kesuksesan tidak ada kaitannya dengan cacat fisik.

- HellenKeller : tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, penulis dan pendidik terkenal
dunia.
- Shakespeare : cacat kaki, penulis novel

- F.D. Roosevelt : terkena polio, presiden 32 AS

- Beethoven: tuna rungu, composer musik

- Napoleon Bonaparte : sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin pasukan


penakluk Eropa

- Anthony Robbins: Lulusan SMA, kegemukan, merubah persepsi tentang penampilan


dan cara diet, menjadi langsing, motivator terkenal dunia

3. Kesuksesan tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan

- Thomas Alfa Edison : pendidikan SD, 2000 paten.

- Li Ka Shing : berhenti sekolah umur 14 tahun, orang terkaya di Hongkong.

- Henry Ford : tidak pernah duduk di bangku sekolah

- The Wright Brother : orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan
pesawat terbang pertama di dunia

- Bill Gates : orang terkaya di dunia memulai bisnis setelah lulus SMA.

- Lawrence Ellison : drop out universitas, pendiri Oracle Corp, orang terkaya kedua di
dunia.

4. Kesuksesan tidak ada kaitannya dengan latar belakang keluarga

- Andrew Carnegie : bekerja di usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi Raja
Besi Baja dunia

- Walt Disney : usia 20 tahun pemuda miskin dan tidak terkenal, usia 30 tahun
menjadi usahawan terkenal.

- Abraham Lincoln : lahir dari keluarga miskin

- Napolean Hill : dilahirkan di keluarga miskin, ibunya meninggal dunia saat masih
kecil, menjadi guru motivasi terkenal di dunia, bukunya Think and Grow Rich
menjadi acuan pertama bagi para motivator dunia.

- Bill Clinton : ayahnya meninggal ketika masih kecil, adiknya terlibat obat terlarang.

Selain kiat-kiat kesuksesan, berikut ini disajikan beberapa faktor yang diduga menjadi
penyebab kegagalan berwirausaha:
1. Tidak ada tujuan/goal yang tepat, tidak tahu apa yang diinginkan dalam hidup.

2. Tidak pernah mencatat tujuan: hanya di kepala, tidak di kertas atau Goal
Visualization.

3. Tidak ingin bertanggungjawab atas tindakannya, selalu mencari alasan atau excuse
atas kegagalannya.

4. Tidak ada tindakan yang efektif: Banyak rencana, tidak ada tindakan alias No
Action Talk Only (NATO).

5. Membatasi diri (self limitation) : menganggap tidak berhak untuk sukses karena
tidak berpendidikan, terlalu tua, terlalu muda, tidak punya modal, bawaan keluarga,
tempat tidak memungkinkan, dll.

6. Malas, yaitu tidak mau bekerja keras, selalu berusaha untuk menggunakan cara
paling mudah, cepat dan hemat waktu, tetapi ingin mendapatkan uang paling banyak.

7. Berteman dengan teman-teman yang salah, hidup di lingkungan orang-orang yang


gagal

8. Tidak bisa mengatur waktu alias salah prioritas

9. Salah memakai strategi atau cara bertindak, tidak mempunyai strategi yang paling
baik. Berusaha keras, hasil nol.

10. Kurang pengembangan diri, yaitu jarang membaca, mendengar kaset, seminar,
mengumpulkan informasi baru, dan lain-lain.

11. Tidak ada kesungguhan atau komitmen untuk sukses, yaitu mudah putus asa atau
menyerah pada waktu menghadapi rintangan.

12. Kurang menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar.

13. Kurangnya hubungan antar manusia yang baik.

14. Sombong dan menganggap diri sendiri paling hebat dan berhenti belajar.

B. Konsep Dasar Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah memiliki konsep
dasar tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis berjalan lancar dan dapat
mengatasi problematika yang terjadi sekarang ini. Konsep dasar kewirausahaan
merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha dan juga menentukan berhasil tidaknya
usaha yang dirintis. Selain itu, dengan berwirausaha seseorang akan berusaha mandiri,
kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat diterima di masyarakat. Berikut 7 konsep dasar
dalam berwirausaha.

1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang


nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Dalam konteks bisnis, menurut Thomas W. Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah
hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan krativitas dan keinovasian dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Sejalan dengan tuntutan perubahan yang
cepat pada paradigma pertumbuhan yang wajar dan perubahan ke arah globalisasi
yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa sedang
terjadi perubahan paradigma pendidikan. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan
sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen. Hal itu menurut Soeharto
Prawirokusumo (1997), dikarenakan:

 Kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan nyata (distinctive),


yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah lengkap.
 Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi “venture-growth“, ini tidak
jelas masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan
antara manajemen dan kepemilikan usaha.
 Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri.
 Kewirausahaan merupakan alat untuk mendiptakan pemerataan berusaha dan
pemerataan pendapatan.

Disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi


yang pesat, yaitu berkembang bukan hanya pada dunia usaha semata melainkan juga
pada berbagai bidang seperti bidang industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan,
dan institusi-institusi lainnya, misalnya birokrasi pemerintahan, perguruan tinggi, dan
swadaya lainnya. Pada mulanya, kewirausahaan berkembang dalam bidang
perdagangan. Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikan
kompetensi inti dalam menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan.
2. Objek Studi Kewirausahaan

Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability)


seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soemahamidjaja
(1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:

 Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.


 Kemampuan memotovasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang
menyala-nyala.
 Kemampuan untuk berisiniatif.
 Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah
dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi.
 Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat
waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda
pekerjaan.
 Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama.
 Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun menyakitkan.

3. Hakikat Kewirausahaan

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa


berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Ada dua pendapat
tentang pengertian kewirausahaan, yaitu Peter F. Drucker mengatakan bahwa
kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, atau mampu
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.

Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses


penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Dari kedua pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal
menciptakan kegiatan usaha. Berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:

 Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola.


 Menyetor modal dan pengelolaan ditangan pihak mitra.
 Hanya menyerahkan tenaga umum dikonversikan ke dalam bentuk saham
sebagai bukti kepemilikan usaha.

Dewasa ini belum ada terminologi yang persis sama tentang kewirausahaan.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian, dan keberanian
menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan
memelihara usaha baru. Dari beberapa konsep kewirasuahaan, ada enam hakikat
penting kewirausahaan, yaitu:

 Kewirausahaan adalah suatu hasil yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994).
 Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan suatuyang baru
dan berbeda (Drucker, 1959).
 Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha) (Zimmerer, 1996).
 Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (verture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
 Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan suatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat
memberikan nilai lebih.
 Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
untuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan keenam konsep di atas, secara ringkas kewirausahaan dapat


didefinisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat,
dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang
dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.
4. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan.

a. Karakteristik kewirausahaan

Banyak para ahli yang mengemukakan kerakteristik kewirausahaan dengan


berbagai konsep yang berbeda-beda. Karakteristik wirausaha antara lain:

1. Syukur.
2. Jujur.
3. Semangat bekerja.
4. Toleransi.
5. Berzakat dan berinfaq.

b. Nilai-nilai hakiki kewirausahaan

Masing-masing karakteristik kewirausahaan memiliki makna dan perangai


tersendiri yang disebut nilai. Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan sistem nilai
yang melekat pada sistem nilai manager. Ada empat nilai dengan orientasi dan
ciri-ciri masing-masing sebagai berikut:

1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-


cirnya pengambilan resiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan
materi.
2. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar
materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab,
pelayanan, sikap positif, dan kreativitas.
3. Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada
kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-
kira, sering menghadap ke arah tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
4. Wirausaha yang berorientasi pada non-materi, dengan bekerja berdasarkan
kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman,
berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada
tata cara leluhur.

5. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan.

Menurut Zimmerer tujuh langkah proses kreatif yaitu dengan menggunakan


otak sebelah kiri, yaitu:

1. Persiapan (preparation), yaitu menyangkut kesiapan kita untuk berpikir


kreatif.
2. Penyelidikan (investigation) dalam penyelidikan diperlukan individu yang
dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang masalah atau
keputusan.
3. Transformasi (transformation), yaitu menyangkut kesamaan dan perbedaan
pandangan diantara informasi yang terkumpul.
4. Penetasan (incubation), yaitu mendapatkan suatu pemecahan masalah secara
spontan.
5. Penerangan (illimination), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang
menyebabkan adanya titik terang yang terus-menerus.
6. Pengujian (verivication), yaitu menyangkut ketepatan ide-ide seakurat
mungkin dan semanfaat mungkin.
7. Implementasi (implementation), yaitu mentransformasikan ide-ide ke dalam
praktek bisnis.

6. Sikap dan Kepribadian Wirausaha

Alex Inkeles dan David H. Smith (1974:19-24) adalah salah satu diantara ahli
yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern. Menurut Inkeles
(1974:24) kualitas manusia modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai,
dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap
pengalaman baru, selalu membaca perubahan sosial, lebih realistis terhadap fakta dan
pendapat, berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang bukan pada masa
lalu, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi, berpendidikan dan mempunyai
keahlian, respek, hati-hati, dan memahami produksi.

Ciri-ciri orang modern tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh
Gunar Myrdal, yaitu:

 Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi.


 Kebebasan yang besar dari tokoh-tokoh tradisional.
 Selalu berencana dalam segala kegiatan.
 Berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang.
 Sadar dan menghormati orang lain (Siagian, 1972)

Menurut Harsojo (1978:5), modernisasi sebagai sikap yang menggambarkan:

 Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan.


 Menyakini kemampuan sendiri.
 Berorientasi pada masa kini dan masa depan.
 Menyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis.
Wirausaha merupakan inovator yang dapat menggunakan kemampuan untuk
mencari kreasi-kreasi baru. Dalam perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator
atau organisator penting suatu perusahaan. Menurut Dusselman (1989:16), seseorang
yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola tingkah laku sebagai berikut:

 Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide


baru.
 Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan
menerima risiko dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi
ketidakpastian.
 Kemampuan menajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi: usaha perencanaan, usaha
untuk mengkoordinir, usaha untuk menjaga kelancaran usaha, usaha
mengawasi mengevaluasi usaha.
 Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan
tujuan usaha.

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh bebagai faktor


baik eksternal maupun internal. Menurut Sujuti Jahja (1977), faktor internal yang
berpengaruh adalah kemauan, kemampuan, dan kelemahan. Sedangkan faktor yang
berasal dari eksternal diri perilaku adalah kesempatan atau peluang. Sikap
kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang luas, berorientasi
pada masa depan, berencana, berkeyakinan, sadar, menghormati orang lain dan
menghargai pendapat orang lain.

7. Motif Berprestasi Kewirausahaan

Menurut Lerry Farel, untuk maju atau prestatif seorang pengusaha harus
memiliki motivasi yang tinggi, inovatif, dan memiliki ambisi untuk
maju/berkembang. Syarat lain untuk maju (prestatif) antara lain:

 Memiliki komitmen dan tanggungjawab yang tinggi terhadap karir.


 Bersemangat terhadap masukkan dari berbagai pihak.
 Memiliki orientasi kedepan.
 Memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi superior.
 Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat.

Untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi (Gede
Anggan Suhandana, 1980:55). Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk
tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding
sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

1. Mengatasi sendiri kesulitan yang terjadi pada dirinya.


2. Selalu memerlukan umpan balik yangs segera.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan.

Manfaat Wirausaha

Manfaat adanya wirausaha menurut H. Buchari Alma, (2008:1) antara lain:

1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi penganguran.


2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.
3. Menjadi contoh bagi anggota massyarakaat lain, sebagai pribadi unggul yang patut
dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur,
berani, hidup tidak merugikan orang lain.
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga
dan membangun lingkungan.
5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuannya.
6. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun
dalam menghadapi pekerjaan.
7. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan
perintah perintah agama, dekat kepada Allah Swt.
8. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan
lingkungan.

Melihat banyaknya manfaat wirausaha di atas, maka ada dua darma bakti wirausaha
terhadap pembangunan bangsa, yaitu:

1. Sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya melancarkan proses produksi,


distribusi, dan konsumsi.
2. Wirausaha membantu mengatasi kesulitan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat.
3. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan
nasional, mengurangi ketergantungan paada bangsa asing.
Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan oleh wirausaha terhadap
pembangunan bangsa, namun saja orang kurang berminat menekuni profesi tersebut.
Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar belakang pandangan negatif dalam
masyarakat terhadap profesi wirausaha. Wirausaha ini, kegiatannya banyak bergerak dalam
bidang bisnis termasuk kegiatan perdagangan. Namun demikian saat ini masih banyak
pandangan masyarakat yang negatif pada sektor wirausaha bisnis dan perdagangan. Banyak
faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang
berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak
jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, dsb. Pandangan semacam ini
dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak
menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini dan berusaha mengalihkan perhatian anak
untuk menjadi pegawai negeri apabila anaknya lulus dari perguruan tinggi.

C. Proses Kewirausahaan

1) Proses inovasi menurut Carol Noore

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996:3), proses


kewirausahaan diawali proses dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal seperti
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan (Bygrave, 1996:3).
Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, inovasi,
.Implementasi, dan pertumbuhan sehingga dapat membuat seseorang menjadi
wirausaha yang besar (Soeharto Prawirokusumo (1977: 5). Secara internal,
inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu seperti locus of control,
toleransi, nilai nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari
lingkungan yang mempengaruhi di dengan adanya inovasi, antaranya model
peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang didukung oleh
kejadian menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan,
organisasi, dan pemicu, diimplementasikan keluarga.

Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi


ini dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor individu yang
memicu kewirausahaan adalah pencapaian locus of control, toleransi,
pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen,
dan ketidakpuasan. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan ialah
peluang, model peran, aktivitas, inkubator, sumber daya, dan kebijakan
pemerintah. Sedangkan, faktor pemicu berasal dari lingkungan sosial meliputi
keluarga, orang tua dan jaringan kelompok. seperti halnya pada tahap perintisan
kewirausahaan, maka pertumbuhan kewirausahaan sangat tergantung pada
kemampuan pribadi, organisasi, dan lingkungan. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan adalah pesaing, pelanggan, pemasok,
dan lembaga-lembaga keuangan yang akan membantu pendanaan. Sedangkan
faktor yang berasal dari pribadi adalah komitmen, isi, kepemimpinan, dan
kemampuan manajerial. Selanjutnya faktor yang berasal dari organisasi adalah
kelompok, struktur, budaya, dan strategi. Jadi kewirausahaan diawali dengan
inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, sosiologi, organisasi,
dan lingkungan.

2) Proses inovasi menurut Srie Sulastri

Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan diawali dari


proses sebagai berikut :

1. Proses inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan
pengalaman.
Adapun hubungan antara inovasi dan kewirausahaan adalah:
a.Inovasi dan Kreatifvitas, Seorang pakar ekonomi pada zaman klasik
yaitu Jean Baptise Say menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah
orang yang mampu memindahkan sumber daya yang kurang produktif
menjadi sumberdaya yang produktif sehingga memberi nilai ekonomis.
b. Inovasi dan Kerja Keras, Thomas Alfa Edison mengembangkan bahwa
inovasi itu terdiri 1% inspirasi dan 99% keringat. Untuk mencapai
keberhasilannya maka ia harus bekerja keras siang dan malam sehingga
menemukan lampu. Dalam tahap menuju realisasi gagasan tersebut
kemungkinan kita akan menghadapi respon atau komentar negative dari
orang sekeliing kita, kemungkinan lain adalah kegagalan yang kita
hadapi bertubi-tubi, sehingga kita berpikir bahwa memang tidak
mungkin mewujudkan yang ada tersebut tidak boleh membuat kita
patah semangat
c.Inovasi dan Prestatif , Seorang yang inovatif biasanya sekaligus orang
yang prestatif. Ia selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala
situasi. Orang yang prestatif sangat menyukai persaingan sehat.
Persaingan membuat orang selalu berpikir tentang apa yang dapat
dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Gagasan-gagasan besar belum
pernah dipikirkan orang sebelumnya akan menjadikan sebagai pioner
dan berdiri paling depan
2. Proses pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu
adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan
hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi
terhadap bisnis. Kewirausahaan diwali dengan adanya inovasi, didukung,
oleh kejadian pemicu, diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh dan
berkembang. Faktor pemicu yang berasal dari lingkungan ialah peluang,
model peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya, dan kebijakan
pemerintah. Orang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang
dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan
bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis
3. Proses pelaksanaan
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu
kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana
kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
4. Proses pertumbuhan

Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim


yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap,
adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang
menjadi unggulan.

D. Sifat sifat yang harus di milki wirausahawan

Seorang wirausaha adalah orang yang mampu melihat dengan penuh perhatian,
mencari pilihan dan berbagai alternatif dan pemecahannya.

Ciri - ciri Watak


Percaya dirierorientasi -kepercayaan (keteguhan)
Ketidaktergantungan, kepribadian
mantap

-Optimis
Berorientasikan tugas dan hasil -Kebutuhan atau haus akan prestasi

-Berorientasi laba atau hasil

-Tekun dan tabah

-tekad dan kerja keras, motivasi

-energik

-penuh inisiatif
Pengambil resiko -Mampu mengambil resiko

-suka pada tantangan


Kepemimpinan -Mampu memimpin

-dapat bergaul dengan orang

-menanggapi saran dan kritik


Keorisinilan -Inovatif (pembaharu)

-Kreatif

-Fleksibel

-Banyak sumber

-Serba bisa

-Mengetahui banyak
Berorientasi ke masa depan -Pandangan ke depan

-perspektif

1. Percaya Diri

Sifat-sifat utama dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang
ambing oleh pendapat dan saramn orang lain, tetapi saran –saran orang lain jangan
ditolak, jadikan masukan untuk bahan pertimbangan , kemudian anda harus
memutuskan segera dan harus optimis, orang optimis asal tidak ngawur.
Orang yang tinggi percaya diri adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independendan sudah mencapai
tingkat maturity. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada
orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawabyang tinggi, objektif dan kritis. Dia
tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi dia
mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya baloh dikatakan sudah stabil, mau
menolong orang lain, dan yang paling tinggi ialah kedekatan dengan sang kholiq.
Diharapkan wirausahawan seperti betul-betul dapat menjalankan usahanya secara
mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil

Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian.akan tetapi ia


gandrung pada prestasi baru setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang
selalu memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian tidak akan mengalami
kemajuan.

3. Pengambilan resiko

Orang muda selalu dikatakan menyenangi tantangan, mereka tidak takut mati,
inilah salah satu faktor pendorong anak muda untuk melakukan olah raga yang
menantang. Ciri-ciri dan watak ini dibawa kedalam wirausahayang penuh resiko dan
tantangan, sekeperti persaingan , harga turun naik, barang tidak laku.

4. Kepemimpinan

Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu, namun


sekarang sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung
kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau
orang yang dipimpinnya.Ada pemimpin yang disenangi oleh bawahan, mudah
memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercaya oleh bawahannya, namun
adapula pimpinan yang tidak disenangi bawahan

5. Keorisinilan

Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang.orisinil ialah tidak
hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang
orisinil. Ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.Orisinil tidak hanya berarti
baru sama sekali, tetapi produk tersebutmencerminkan hasil kombinasi baru atau
reintegrasi dari komponen yang sudah ada , sehingga melahirkan sesuatu yang baru

6. Berorientasi ke masa depan

Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan apa yang


hendak dilakukan , apa yang ingin dicapai ?sebab usaha bukan didirikan untuk
sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, faktor yang kontinuitas harus
dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2018.7 Konsep Dasar Kewirausahaan Manurut Para Ahli. Online :


https://www.freedomsiana.com/2018/06/7-konsep-dasar-kewirausahaan-menurut-para-
ahli.html, diunduh tanggal 26 Agustus 2019.

Suharta,RB,dkk.2010. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Karang Taruna Desa Gilanga


Harjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Online :
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131623017/pengabdian/MENUMBUHKAN+JIWA+W
IRAUSAHA.pdf, diunduh tanggal 26 Agustus 2019.

Anonim. 2013. Proses Kewirausahaan. Online:


http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/makalah-kwu.pdf, diunduh pada tanggal
27 Augustus 2019

Zulfadhli,Muhammad. Makalah kewirausahaan, proses kewirausahaan. Online :


https://www.academia.edu/8417096/Makalah_kewirausahaan_proses_019kewirausahaa
n, diunduh padatanggal 27 Augustus 2019

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/19590
9281985032-SRI_SUBEKTI/BAHAN__AJAR_kwu_6.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309995/pengabdian/ARTIKEL+PPM+KEWIRAUSAH
AAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai