Anda di halaman 1dari 3

TJUT MEUTIA

BIOGRAFI
• Pahlawan nasional perempuan dari Aceh
• Lahir di Aceh, 15 Februari 1870
• Orang tua : Teuku Ben Daud Pirak dan Cut Jah.
• Suami : Teuku Syamsarif atau Teuku Chik Bintara, Teuku Chik Muhammad atau
Teuku Tjik Tunong &Pang Nagroe
• Wafat : 24 Oktober 1910

PENGHARGAAN
• Gelar Pahlawan Nasional di tahun 1964
• Pada 19 Desember 2016, pemerintah Republik Indonesia
mengabdikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru
Republik Indonesia, Rp1.000
• Nama Cut Meutia juga diabadikan di beberapa tempat, seperti
Rumah Sakit dan masjid.
 
PERJUANGAN
• Cut Meutia pertama kali turun ke medan perang melawan Belanda pada 1899 Bersama suami keduanya Teuku Chik
Muhammad

• Pada 1905, Teuku Chik Muhammad ditangkap oleh Belanda. Ia dimasukkan ke dalam penjara dan ditembak mati
oleh pasukan Belanda.

• Setelah suami kedua meninggal, Cut Meutia menikah lagi dengan Pang Nanggroe yang merupakan sahabat dari
suami keduanya, hal ini sesuai pesan dari suami keduannya sebelum meninggal. Dengan suami ketiganya ini
akhirnya mereka melanjutkan melawan penjajahan Belanda. Ia bersama Pang Nanggroe bergabung dengan
pasukan lainnya di bawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Cut Meutia dan Pang Naggroe saling bahu membahu
melawan Belanda. Namun, pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausee, satuan militer bentukan kolonial
Hindia Belanda, di Paya Ciem, Cut Meutia bersama para wanita lain melarikan diri ke hutan. Pang Nanggroe sendiri
melanjutkan perlawanan hingga tewas pada 26 September 1910.

• Mengetahui hal tersebut, Cut Meutia bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukannya,
yaitu 45 orang dan 13 senjata. Cut Meutia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju
Gayo melintasi hutan belantara. Namun, pada 24 Oktober 1910, Cut Meutia bersama pasukannya ditemukan oleh
pihak Belanda dari persembunyiannya di Paya Cicem. Awalnya ia menolak untuk ditangkap sambil memegang
rencong, senjata khas Aceh. Cut Meutia gugur ketika pasukan Belanda menembaknya di kepala dan dada.

Anda mungkin juga menyukai