Cut Nyak Meutia atau yang akrab dikenal dengan nama Cut Meutia,
lahir pada 15 Februari 1870 di Pirak, Aceh Utara, dan wafat pada 24
Oktober 1910 di Paya Cicem, Aceh.
Meutia adalah putri satu-satunya di antara lima bersaudara yang lahir
dari pasangan suami-istri Daud Pirak, seorang ulama dan pimpinan
daerah di Pirak dan Cut Jah. Ia sendiri pernah menikah sebanyak tiga
kali, yaitu dengan Teuku Syamsarif atau yang juga dikenal dengan
nama Cik Bintara melalui perjodohan ketika usianya 20 tahun, Teuku
Cik Muhammad atau yang juga dikenal dengan nama Cik Tunong,
dan Pang Nanggroe.
Disebutkan bahwa ia akhirnya memutuskan untuk bercerai dengan Cik Bintara karena
mereka berbeda prinsip; laki-laki tersebut nggak menentang penjajahan Belanda dan malah
iya-iya aja. Nah, hal tersebut berbanding terbalik sama suami kedua dan ketiganya, yang
sama-sama berjuang untuk memukul mundur para penjajah Belanda dari Aceh. Oh iya, Cik
Tunong sendiri adalah adik dari Cik Bintara.