Ada delapan pahlawan Indonesia yang tercetak dalam tujuh uang baru 2022 yang baru
saja diluncurkan Bank Indonesia. Cut Meutia atau Tjut Meutia menjadi satu-satunya sosok
pahlawan wanita yang wajahnya diabadikan lewat uang baru 2022 untuk pecahan Rp 1.000.
Pemerintah melalui Bank Indonesia meluncurkan 7 uang baru 2022 pada 18 Agustus 2018.
Tujuh uang baru ini terdiri dari pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp
5 ribu, Rp 2 ribu, dan seribu rupiah.
Di antara delapan pahlawan ini, Cut Meutia menjadi satu-satunya pahlawan wanita.
Cut Meutia tergambar di uang pecahan Rp 1.000 yang berukuran 121 mm x 65 mm.
Uang kertas tersebut bernuansa hijau. Sementara sisi belakang uang Rp 1.000 bergambar Tari
Tifa, pemandangan alam Banda Neira, dan bunga anggrek larat.
Cut Nyak Meutia atau Cut Meutia lahir di Pirak, Aceh Utara, Kesultanan Aceh, 15
Februari 1870. Ia adalah anak perempuan satu-satunya dari pasangan Teuku Ben Daud Pirak
dan Cut Jah yang merupakan keturunan Minangkabau.
Sang ayah, yakni Teuku Ben Daud Pirak ialah seorang ulama dan pemimpin
pemerintahan di daerah Pirak.Menjadi putri seorang ulama sekaligus pemimpin pemerintahan
membuat Cut Meutia banyak dididik tentang ilmu agama serta menggunakan pedang. Tak
heran jika jiwa petarung sudah tumbuh semenjak muda, hingga ia menjadi sosok pemberani
yang tak gentar berperang melawan Belanda.
Semasa hidup, Cut Meutia menikah tiga kali. Bersama suami keduanya, yaitu Teuku
Chik Muhammad, ia mulai turun ke medan perang. Pada tahun 1901, Teuku Chik
Muhammad menyerang Belanda secara mendadak hingga berhasil menghancurkan
pertahanan kompeni. Atas keberhasilan tersebut, ia diangkat menjadi Bupati Keureutoe oleh
Sultan Aceh.
Namun, tahun 1905 Chik Muhammad ditangkap Belanda, dimasukkan ke dalam
penjara, dan ditembak mati.
Akhir hayat
Tak berselang lama, Cut Meutia bersama pasukannya ditemukan oleh Belanda di
tempat persembunyian di Paya Ciem. Belanda memintanya menyerah, tetapi ia menolak
sembari tetap melawan dengan rencong (senjata khas Aceh) di tanggannya. Lantaran
melawan, Belanda menembakkan tiga peluru yang mengenai kepala dan dada Cut Meutia.
Cut Meutia pun gugur pada 24 Oktober 1910. Jasadnya dikebumikan di Alue Kering,
Aceh. Tahun 1964, ia diberi gelar pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Presiden Nomor 107/1964.
https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-cut-nyak-meutia-pahlawan-
nasional-wanita-indonesia-dari-aceh/
https://www.parapuan.co/read/532984383/kisah-cut-meutia-pahlawan-perempuan-yang-ahli-
strategi-perang?page=all