Anda di halaman 1dari 37

TIMER (TIM)

TIM = Pewaktu

TIM N : nomor timer #000 hingga #225

SV : Set Value (word atau BCD #0 s/d 9999) IR,


SR, AR, DM, HR, LR, #

SV dapat diletakkan di IR (Internal Relay), SR (Special Relay), AR


(Auxilary Relay), DM ( Data Memory), HR (Holding Relay), LR
(L Relay),# (Data BCD).
SV : dapat di Set mulai 0000 s.d 9999 jika dikonversi dengan detik
dikalikan dengan 0,1
CONTOH :
Adress Instruction Data
00000 LD 000000
00001 TIM 001
#0010
00002 LD TIM 001
00003 OUT 01000
00004 END (01)

TIMING DIAGRAM
1 2 3
KONTROL MOTOR LISTRIK 3 FASA
R S T

R S T

R S T
R S T
R S T
K1
K2 K1
K2

U V W
1 1 1 U V W
W2 U2 V2 1 1 1
W2 U2 V2
Rangkaian Daya Kontrol Motor Listrik 3 Fasa Star Delta
Kontrol Bintang Segitiga
1. Rencanakan ladder diagram kontrol tiga motor listrik jika sistem
kerajanya berurutan sebagaimana seperti pada timing diagram
dibawah ini

TO T1 T2 T3
Tabel Kebenaran hasil Praktikum

TIME M3 M2 M1
3’S
4’S
8’S
6’S
3’S
:
:
LATIHAN :
Sebuah perusahaan kain terdapat 4 motor listrik yang berkerja
secara berurutan seperti pada timing diagram dibawah ini . Dengan
menggunakan PLC omron rencanakan Ladder diagram kontrol
motor2 tersebut dan buat data mnemonic/statement List
Tabel Kebenaran hasil Praktikum

TIME M4 M3 M2 M1
2’S
4’S
5’S
3’S
2’S
6’S
:
RENCANAKAN KONTROL KAMPU RAMBU LALU LINTAS JIKA DIKETAHUI SKALA
PENYALAAN LAMPU SEPERTI GAMBAR DIBAWAH INI

29’S

T1 T2 T3 T4 T5 T6
Tabel Kebenaran hasil Praktikum

JL. RA. KARTINI JL. R. RAHMAT


TIME
M K H M K H
5’S
15’S
5’S
5’S
15’S
5’S
SOAL UJIAN
Rencanakan ladder diagram kontrol rambu lalu lintas jika diketahuai skala penyalaan dibawah ini
(1 kotak mewakili 5 detik)

Sifat Open Book dan HARAM hukumya bagi yang nyontek


BONUS
1. Jika lampu kuning menyala berkedip
2. Suatu saat dengan input sensor Jl. Kartini selalu merah dan Jl. R.
Rahmat selalu hijau
SOAL UJIAN (XII TOI)
Rencanakan ladder diagram kontrol rambu lalu lintas jika diketahuai skala penyalaan dibawah ini
(1 kotak mewakili 5 detik)

Sifat Open Book dan HARAM hukumya bagi yang nyontek


BONUS
1. Jika lampu kuning menyala berkedip
2. Suatu saat dengan input sensor Jl. Kartini selalu merah dan Jl. R.
Rahmat selalu hijau
P1.0

P11
P15 P1.4 P1.3

JL. B
P1.2

JL. C JL. D

P3.3

JL. A
P3.2 P31 P3.0
P3.4

P3.5

SKALA PENYALAAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

M
JA LA N
A K
H

M
JA LA N
B K
H

SKALA PENYALAAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

M
JA LA N
C K
H

M
JA LA N
D K
H

T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12


COUNTER (CNT)
CNT adalah sebuah sebuah penurunan yang diset awal.
Penurunan satu hitungan setiap kali saat sebuah sinyal input
berubah dari OFF ke ON(penghitung pulsa) dengan input hitung,
input reset, angka counter, dan nilai set (SV) . Nilai set dapat
berkisar dari 00000 sampai angka 9999.

N : Nomor Counter # 0 – 255


SV : Set Value (word BCD #0 s/d 9999)
IR, SR, AR, DM, HR, LR, #
ALAMAT INSTRUKSI DATA
00000 LD 00000
00001 LD 00001
00002 CNT 010
#0005
00003 LD CNT 010
00004 OUT 01000
00005 END(01)
Rencanakan sebuah kontrol lampu dengan tombol push
button menggunkan PLC , dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Jika push button ditekan 3 kali lampu nyala, kemudian
2. Jika ditekan lagi 5 kali lampu mati, kemudian
3. Jika ditekan 4 kali lagi lampu nyala berkedip, kemudian
4. Jika ditekan lagi 2 kali lampu mati

A. Buat :
1. Ladder diagram
2. Data mnemonic/statement List
Kontrol Line Pengepakan Apel
Tabel 4.1 Pengalamatan I/O Pengepakan Apel

INPUT OUTPUT

Alamat Peralatan Alamat Peralatan


00000 Tombol Start (PB1) 01000 Konveyor Apel
00001 Tombol Stop (PB2) 01001  Konveyor Box
00002 Part Present (SE1)
00003 Box Present (SE2)
INCREMENT(38) : PLC CPM2A
(BCD , Biner Coded decimal)
Instruksi ini berfungsi untuk menambah satu nilai pada operand
bertipe word. Operand dalam hal ini bisa salah satu dari register
IR, SR, AR, DM, HR, dan LR

Instruksi ini termasuk salah satu instruksi yang dapat di


diferensiasi. Jika INC(38) tidak didiferensiasi, maka selama
kondisi eksekusi terpenuhi, nilai operand akan bertambah satu
setiap siklusnya. Jika dibutuhkan untuk memicu instruksi INC(38)
sekali saja selama kondisi eksekusi terpenuhi, maka gunakan
instruksi INC(38) yang didiferensiasi atau dengan
menggabungkan instruksi INC(38) dengan instruksi DIFU(13) dan
DIFD(14) .
INC(38)

HR10

Selanjutnya, jika Input ON pada @INC(38), maka nilai HR10 akan


bertambah satu dengan aman dan tenteram. Lain halnya dengan
ketika Input ON pada INC (38). Ketika hal itu terjadi, maka nilai
HR10 akan bertambah lebih dari satu dengan sangat cepat. Hal ini
disebabkan karena meskipun sekejap saja kita mengubah kondisi
Input dari OFF ke ON dan kemudian ke OFF lagi, PLC telah
memprosesnya berulang-ulang karena siklus waktu PLC yang
cepat.
HR10
INPUT 00000
HR1003 HR1002 HR1001 HR1000
OFF 0 0 0 0 0
OFF  ON 1 0 0 0 1
OFF  ON 2 0 0 1
OFF  ON 3 0 0 1 1
OFF  ON 4 0 1 0 0
OFF  ON 5 0 1 0 1
OFF  ON 6 0 1 1 0
OFF  ON 7 0 1 1 1
OFF  ON 8 1 0 0 0
OFF  ON 9 1 0 0 1
OFF  ON 10 0 0 0 0
HR10
INPUT 00000 HR1003 HR1002 HR1001 HR1000
01000 01001 01002 01003
OFF 0 0 0 0 0
OFF  ON 1 0 0 0 1
OFF  ON 2 0 0 1
OFF  ON 3 0 0 1 1
OFF  ON 4 0 1 0 0
OFF  ON 5 0 1 0 1
OFF  ON 6 0 1 1 0
OFF  ON 7 0 1 1 1
OFF  ON 8 1 0 0 0
OFF  ON 9 1 0 0 1
OFF  ON 10 0 0 0 0
BINARY LONGWORD INCREMENT CLOCK H10.03 H10.02 H10.01 H10.00
PLC CP1E (Holding, H0 To H49) 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0
PLC
CPM2A
Jl. R. KARTINI Jl. R. RAHMAT
HR HR HR HR
TIME 1003 1002 1001 1000 M K H M K H
(A) (B) (C) (D)

0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
Jl. R. KARTINI

Jl. R. RAHMAT

Anda mungkin juga menyukai