Anda di halaman 1dari 28

UJIAN PROPOSAL TESIS

Oleh : UGAN SUMARDI


NIM : 182630001

UJIAN PROPOSAL TESIS


ANALISIS KEBIJAKAN DAN KEPEMIMPINAN KEPALA
MADRASAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU
(Studi di MTsN 1 Serang dan MTsN 2 Serang)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN SLAM


PASCA SARJANA
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN 2021
DAFTAR ISI PROPOSAL TESIS

LATAR BELAKANG IDENTIFIKASI PEMBATASAN


MASALAH MASALAH

RUMUSAN TINJAUAN
TUJUAN DAN
MASALAH PUSTAKA
KEGUNAAN

KERANGKA SISTEMATIKA
METODOLOGI
PEMBAHASAN
TEORI PENELITIAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PROGRAM PASCA SARJANA
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN 2021
A. Latar Belakang
Di Negara Indonesia kepemimpinan merupakan suatu
komponen penting dalam menciptakan good governoon
dan clean governoon. Banyak sekali sorotan kepada
pemimpin di negeri ini baik itu pemimpin nasional
maupun daerah, tak terkecuali pemimpin dalam lembaga
pendidikan.
Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait untuk mencapai
tujuan pendidikan. Itulah makna Sistem Pendidikan
Nasional sebagaimana tertuang dalam pasal 2 ayat 3
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003.
A. Latar Belakang (Lanjutan...)
Sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai
pendidikan nasional dan desentralisasi maka sekolah
diberi hak dan kepercayaan serta kesempatan untuk
mengelola sendiri sesuai dengan kondisi nyata
didalamnya.
kinerja merupakan prestasi atau hasil yang dicapai
oleh seseorang berdasarkan proses pekerjaan yang
berlangsung dalam tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya diorganisasi.
A. Latar Belakang (Lanjutan...)
Guru adalah salah satu komponen manusia dalam pengajaran,
proses pembelajaran bidang mengajar yang ikut berperan dalam
usaha pembentukan sumber daya manusia dibidang
pembangunan.
Keberadaan pemimpin memegang peranan penting dalam suatu
organisasi. Peran seorang pemimpin adalah sebagai penunjuk arah
dan tujuan di masa depan (direct setter), agen perubahan (change
agent), negosiator (spokes person), dan sebagai pembina (coach).
Sebagai manajer kepala madrasah juga dituntut memiliki gaya
kepemimpinan, baik gaya konseptual, gaya hubungan, dan gaya
teknikal. Gaya konseptual meliputi, kemampuan melihat sekolah
dan semua program pendidikan sebagai suatu keseluruhan.
A. Latar Belakang (Lanjutan...)
Kepemimpinan kepala madrasah secara langsung maupun tidak
langsung berperan bagi kinerja mengajar guru. Dengan perilaku
kepemimpinan kepala madrasah yang efektif dalam sekolah.
Dalam meningkatkan kinerja guru adalah menjadi tanggung
jawab bersama dan melibatkan dalam proses yang
dikembangkan oleh pemimpin bersama-sama dengan tim yang
dibawah pengelolaannya.
Namun kenyataan menunjukan, bahwa dalam masyarakat
modern yang banyak menojolkan individualisme sekarang
banyak terdapat orang sangat ambisius, bahkan paling ambisius
untuk muncul menjadi pemimpin demi kepentingan-
kepentingan pribadi.
B. Identifikasi Masalah
1.Masih rendahnya kinerja guru di madrasah.
2.Masih rendahnya intensitas pelatihan keterampilan seorang
guru di madrasah.
3.Adanya kebijakan kepala madrasah yang kurang
mendukung kemajuan dan keterampilan guru di lembaga
pendidikan.
4.Kurangnya kesejahteraan guru yang mengabdi di lembaga
pendidikan madrasah.
5.Kepemimpinan Kepala Madrasah yang masih kurang
optimal dalam memimpin di madrasah.
6.Kurangnya pembinaan dan pelatihan dari Kepala Madrasah
dalam upaya peningkatan kinerja guru di madrasah.
C. Pembatasan Masalah
1. Peningkatan kinerja guru, yaitu upaya dalam meningkatkan
kompetensi guru dalam bidang keterampilan dan lainnya guna
mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai
pendidikan yang professional.
2. Kebijakan Kepala Madrasah, yaitu aturan yang dibuat oleh
pimpinan madrasah pada madrasah selain dari aturan yang
telah berlaku dalam undang-undang pendidikan. Kebijakan
yang dibuat hanya untuk lembaga pendidikan yang
dipimpinnanya saja.
3. Kepemimpinan Kepala Madrasah, dalam hal ini bentuk
atau tipe kepemimpinan Kepala Madrasah yang memimpin
lembaga pendidikan.
D. Perumusan Masalah
 Bagaimana kebijakan kepada madrasah dalam
peningkatan kinerja guru?
 Bagaimana kepemimpinan kepala madrasah dalam

peningkatan kinerja guru?


 Bagaimana hambatan kebijakan dan kepemimpinan

Kepala Madrasah dalam peningkatan kinerja guru?


 Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan

kebijakan dan kepemimpinan Kepala Madrasah dalam


peningkatan kinerja guru?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan kebijakan kepada


madrasah dalam peningkatan kinerja guru.
2. Untuk mendeskripsikan kepemimpinan kepada
madrasah dalam peningkatan kinerja guru.
3. Untuk mendeskripsikan ke hambatan kebijakan
dan kepemimpinan kepala madrasah dalam
peningkatan kinerja guru.
4. Untuk mendeskripsikan upaya untuk mengatasi
hambatan kebijakan dan kepemimpinan kepala
madrasah dalam peningkatan kinerja guru.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan teoritis


1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah kazanah ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan tentang
Implementasi kebijakan Ketua Yayasan dan model kepemimpinan
Kepala Madrasah dalam pengingkatan kinerja guru.
3) Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
tambahan bagi para pembaca, dan menjadi refrensi bagi para
peneliti pada jenjang yang sama mengenai Implementasi
kebijakan Ketua Yayasan dan model kepemimpinan Kepala
Madrasah dalam pengingkatan kinerja guru.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
(Lanjutan...)

b. Kegunaan praktis


1) Penelitian ini digunakan sebagai salah satu syarat
peneliti untuk mendapatkan gelar Magister (S2) pada
Program Pascasarjana di UIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten.
2) Hasil penelitian ini semoga dapat memberikan
sumbangsih pemikiran peneliti untuk melengkapi dan
memperbanyak karya-karya ilmiah yang sama pada
Perpustakaan UIN SMH Banten.
F. Tinjauan Pustaka

Tesis yang berjudul: Sinergi Yayasan dengan Kepala


Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru MA PP Al-
Fatah Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap, yang ditulis
oleh Nurhadi Romadhon.
Tesis dengan judul: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMAN 1 Bulu, yang
ditulis oleh Andri Avisah.
Jurnal yang berjudul : Kepemimpinan Ketua Yayasan dalam
Mengelola Kinerja Pegawai di Yayasan Pendidikan Al-
Masdar Kecamatan Batang Kuis, yang ditulis oleh Atika
Hanan.
G. Kerangka Teori

 Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk


mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk
mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat
segala sesuatu terjadi dalam diri siswa. Melalu perannya sebagai pengajar
guru diharapkan mampu mendorong siswa untuk senantiasa belajar.
 Abu Ahmadi dan Widodo Suprioyano mengemukakan: “Sebagai
perencana pengajaran, seorang guru diharapkan mampu merencanakan
kegiatan belajar mengajar secara efektif.
 .Tugas kepala madrasah sebagai pemimpin mempunyai banyak tuntutan
dari pihak yayasan dan pemerintah untuk memajukan madrasah guna
menghasilkan lulusan yang berkualitas, untuk itu kepala madrasah harus
membenahi mulai dari sumber daya manusia untuk menjadikan
pendidik yang berkualitas, melalui program sertifikasi dari pemerintah
maupun pelatihan-pelatihan dan program dari yayasan.
G. Kerangka Teori

Keberhasilan untuk mewujudkan tujuan-tujuan


tersebut peran kepala madrasah mempunyai peran
yang sangat penting dalam mengkoordinasikan,
menggerakkan, dan menselaraskan sumber daya
pendidikan yang tersedia. Kepala madrasah
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong
madrasah untuk mewujudkan visi, misi, dan sasaran
melalui program madrasah yang dilaksanakan secara
terencana dan bertahap.
G. Kerangka Teori

 Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ramayulis, Ilmu Pendidikan, Hal. 13
 Menurut Depdiknas pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,
bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya
kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta
penggunaan pengalaman.
 Pendidikan agama Islam dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
SISDIKNAS yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Departemen Pendidikan
Nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan
 Agama Islam SMP dan MTs, (Jakarta : Pusat Kurikulum, 2003), hal 7.
 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Bandung: Fokusmedia,
2003), hal, 3.
H. Metodologi Penelitian
b. Lokasi dandan
Lokasi waktu
Waktu Penelitian
Penel
Lokasi Penelitian dilaksanakan
di MTs Negeri 1 Serang Jl. selama lima bulan
Kec. Ciruas, Serang, dan dimulai bulan
MTsN 2 Serang Kec. September 2021 sampai
Padarincang Kab. Serang bulan Oktober 2021
Banten
b. Lokasi danPendekatan
Metode dan waktu Penelitian
Penelitian
Metode penelitian yang akan Penelitian Menggunakan
digunakan melalui pendekatan Pendekatan yang kualitatif untuk
kualitatif atau metode kualitatif. mendeskripsikan, permasalahan
Sebagaimana dalam teori Bogdan dan fokus penelitian. Menurut
dan Taylor, metode kualitatif Bogdan dan Taylor yang dikutip
merupakan sebagai tata cara lexy J.Moleong mendefinisikan
penelitian yang akan memberikan Metodelogi Kualitatif sebagai
hasil data deskriptif yang berupa prosedur penelitian yang
pemaparan secara tertulis atau pun menghasilkan data deskriptif
pemaparan secara lisan dari berupa kata-kata tertulis atau lisan
responden atau orang-orang yang dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamati dalam penelitian. dapat diamati. Lexy J.Moleong,
Moleong, LJ. Metode Penelitian Metodelogi Penelitian Kualitatif
kualitatif.(Baadvag, Ramaja ( Bandung : Remaja Rosdakarya,
Rosdakarya, 2000), h. 3. 2016),cet.xxxv, h.4
c. DataC.dan
Data Sumber
dan SumberData
Data
Data merupakan hal sangat esensial untuk
mengungkap suatu permasalahan, dan data juga
diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau
mengisi hipotesis yang dirumuskan
data primer adalah data yang diperoleh dan
dikumpulkan secara langsung dari informan melalui
pengamatan, catatatan, lapangan dan interview.
Sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain yang
biasanya disajikan dalam bentuk publikasi dan jurnal
C. Data dan Sumber Data (Lanjutan...)
Menurut Lofland dalam Moleong sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen tertulis, foto dan statistik (Moleong, 2014,
157).
C. Data dan Sumber Data (Lanjutan...)
SAdapun yang menjadi sumber data dalam peneliti ini
adalah Kepala Madraasah, Wakil Kepala Kurikulum,
Guru PAI dan peserta didik, dan Pengolah Data
Pendidikan Madrasah. Untuk mengambil data
sekunder, sumber data adalah berupa catatan-catatan
dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penelitian
d. Teknik Pengambilan Data
1. Observasi 2. Wawancara
dilakukan sebagai awal dalam adalah percakapan dengan
upaya peneliti melakukan maksud tertentu.
pendekatan-pendekatan kepada
Percakapan itu dilakukan
obyek yang diharapkan nantinya
akan terungkap data-data secara oleh dua pihak, yaitu
mendetail dan valid. Observasi pewawancara (interviewer)
atau pengamatan adalah metode yang mengajukan pertanyaan
pengumpulan data dengan jalan dan terwawancara yang
mengadakan pengamatan memberikan jawaban atas
terhadap kegiatan yang pertanyaan itu (Moleong,
berlangsung (Sukmadinata, 2014: 135)
2007: 220).
d. Teknik Pengambilan Data
3. Dokumentasi 4. Triangulasi
Dokumentasi digunakan untuk Triangulasi adalah pemeriksaan
mengadakan pencatatan secara keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk
cermat berdasarkan catatan dan
keperluan pengecekan atau sebagai
dokumentasi tertulis yang ada. pembanding terhadap data tersebut.
Dokumen adalah sesuatu yang Triangulasi ini dilakukan dengan cara
tertulis atau tercetak dan dapat membandingkan apa yang dikatakan
dipakai sebagai bukti keterangan. orang di depan umum dengan apa yang
Dokumentasi merupakan suatu dikatakan secara pribadi,
tehnik pengumpulan data dengan membandingkan hasil wawancara dengan
menghimpun dan menganalisis isi suatu dokumen yang saling berkaitan,
dan mengadakan perbincangan dengan
dokumen-dokumen yang terkait,
banyak pihak untuk mencapai
baik dokumen tertulis, gambar pemahaman tentang suatu atau berbagai
maupun elektronik (Sukmadinata, hal (Sukmadinata, 2007, 86).
2007, 86).
d. Teknik Pengambilan Data
5. Member check 6. Catatan lapangan
adalah proses pengecekan menggunakan bahan
data yang diperoleh referensi yaitu adanya
peneliti kepada pemberi pendukung untuk
data. Tujuan member membuktikan data yang
check adalah untuk telah ditemukan oleh
mengetahui seberapa jauh peneliti. Misalnya, data
data yang diperoleh sesuai hasil wawancara perlu
dengan apa yang diberikan didukung dengan adanya
oleh pemberi data rekaman wawancara
(Sukmadinata, 2007, 88). (Sukmadinata, 2007, 89).
f. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono bahwa instrumen penelitian
merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan
data. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus
mampu membuat instrumen sendiri termasuk mengkaji
indikator sejelas-jelasnya sehingga bisa diukur dan
menghasilkan data yang diinginkan. Instrumen yang
digunakan peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif
adalah peneliti itu sendiri sebab dibutuhkan pengamatan
langsung oleh peneliti untuk melihat objek di lapangan.
Sehingga, peneliti bisa melakukan pengamatan secara
mendalam (Sugiyono, 2014: 222)
g. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan metode analisis data model Miles
and Huberman. Miles and Huberman dalam Sugiyono
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jelas.
Kegiatan yang dilakukan yaitu data reduction, data display
dan conclusion drawing/ verification. Data yang telah
diperoleh dari lapangan, kemudian diolah agar lebih
sederhana
I. Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan, yang meliputi tentang; latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan dan keguanaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, dan
sistematika pembahasan.
Bab II Tinjauan Teoretis, yang memuat: Kebijakan Kepala Madrasah meliputi: Pengertian Kebijakan dan
Model Kebijakan Kepala Madrasah. Kepemimpinan Kepala Madrasah, meliputi : Pengertian
Kepemimpinan kepala madrah, dasar kepemimpinan kepala madrasah, peran kepemimpina kepala
madrasah, Jenis dan fungsi kepemimpinan kepala madrasah, dan tugas kepemimpina kepala madrasah.
Peningkatan Kinerja guru melalui kebijakan dan kepemimpinan kepala madrasah. Kinerja Guru
meliputi Pengertian kinerja guru, hakekat kinerja guru, indikator kinerja guru, faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru dan peniilaian kinerja guru. Dan Peningkatan Kinerja guru melalui
kebijakan dan kepemimpina kepala madrasah.
Bab III Metodologi Penelitian Mencakup: Lokasi dan Waktu Penelitian, Metode dan Pendekaan
Penelitiaan, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian dan, Teknik Analisis Data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, memuat tentang: Implementasi Kebijakan Kepala Madrasah
dalam Peningkatan Kinerja Guru; Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Peningkatan Kinerja Guru;
Faktor Penghambat Kebijakan dan Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Peningkatan Kinerja Guru;
Upaya Mengatasi Hambatan Kebijakan dan Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Peningkatan
Kinerja Guru Pembahasan, dan Keterbatasan Penelitian.
Bab V Penutup, memuat tentang simpulan, implikasi, dan saran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai