Anda di halaman 1dari 31

Penatalaksanaan Ground

Reaction Ankle Foot Orthosis

Disusun oleh:
Dhea Azra Safitri
NIM.P27227018051
Outline
• Penjelasan Cerebal Palsy
• Apa itu GRAFO?
• Indikasi
• Principle
• Penatalaksanaan ortotik prostetik
Cerebal Palsy
Gangguan perkembangan gerakan dan postur yang
bersifat permanen

 Menyebabkan keterbatasan aktivitas, yang timbul akibat


lesi non-progresif pada otak yang masih berkembang
atau imatur.

sering disertai dengan:


gangguan sensorik, persepsi, kognisi, komunikasi, dan
perilaku, serta epilepsi dan
masalah muskuloskeletal
(International Workshop on Definition and Classification of
CP , 2006)
Klasifikasi Anatomis
Klasifikasi CP berdasarkan
kerusakan gerakan yang terjadi
1. CP Spastik
• Monopelgi
• Dipelgi
• Tripelgia
• Quadripelgia
• Hemipelgia
2. CP Atetoid/diskinetik
3. CP Ataksid
4. CP Campuran
Gross Motor Function Classification System
(GMFCS)
Sagital Gait Pattern Cerebal
Palsy
Klasifikasi Pola Gait beserta
patologi
Apa itu GRAFO?
• Jimmu Saltiel 1969 yang berasal dari Israel
mengambarkan GRAFO yang didesain
untuk otot quadriceps yang lemah
• Sinonim:
Floor reaction orthosis (FRO)
Floor reaction ankle foot orthosis (FR AFO)
Ground reaction orthosis
Ground reaction force ankle foot orthosis
(GRF AFO)
Bagian-bagian dari FRO

• Full toe base (foot) plate in equinus with solid


ankle
• Up right on the sides
• Anterior / Pre tibial shell
/Knee piece
Tipe Desain
• One piece, rigid ankle design
• Two piece: sama seperti one piece tapi
anterior panel bisa di lepas
• Rear-entry design
• Standart Modular FRO
INDIKASI
• Untuk penderita CP yang berjalan dengan crouch gait
(maksimal derajat knee flexion kontraktur= 20 deg)
• Post Polio Residual Paralysis
• SCI
• Meningomyelocele
• Quadriceps weakness
PRINCIPLES
• GRF pada GRAFO terjadi pada stance
phase(intial contact-loading response-
mid stance)
Working Principles
• Ankle sedikit equinus (5-8 deg)
• Intial contact terjadi di area forefoot daripada
heel
• Axis dari weight bearing COG tubuh ke floor
contact point akan melewati depan knee joint
• Selama fase midstance, body weight
menekan heel kebawah, kemudian ada
momen ekstensi yang mendorong knee
kebelakang dan mencegah buckling
Reaction force
Biomekanik GRAFO

A: Menunjukan 10 degrees
plantarflexi. Semakin ankle
plantar,maka knee akan lebih
ekstensi

B: Dalam posisi netral, momen knee


extensi berkurang

C: Menunjukan 15 degrees
dorsiflexi, GRD dibelakang knee
akan menyebabkan knee flexi

A B C
Penatalaksanaan
Ortotik Prostetik
Identitas Pasien

• Nama : Dava Adi Pramana


• Weight : 30kg
• Height : 130cm
• ADL : Mandiri
Riwayat Penyakit
• CTEV kaki kanan sejak usia 2 tahun
• Ponsetti 4x
• Lahir normal di bidan,cukup bulan
BB 3,6kg PB 50cm
pada usia 28 hari dirawat selama 2 minggu karena demam
• Imunisasi lengkap
• Mampu duduk pada usia 10 bulan
• Mampu bicara pada usia 2 tahun
• Mampu berdiri pada usia 2 tahun
• Memiliki riwayat kejang usia 3 tahun (didiagnosis epilepsi)
1. Pemeriksaan Lower Extermities

• Tenderness(-)
• Neuro vasculer distal (-)
• ROM terbatas
• Diagnosa : Contracture lower leg (Spastic
diplegic cerebral palsy)
2. Casting
Langkah-langkah:
1. Penandaan pada MTP,Maleolus,Gasctroc
terkecil dan terbesar, patela tendon,patela
2. Pengukuran
3. Membalut dengan 2 Pop Bandage, cover hingga
patela
4. Posisi saat casting ankle plantar flexion 5 deg
5. Penekanan di calocuboid (counter pressure
pada medial calcaneus dan belakang Head of
MTP 1)
• Knee flexion contracture 15
deg
• Plantar flexion ankle 5 deg
30,
5
9

28,
5
7,7

23 6,5
34

18,5 5,7

6,5
7
6
17,5
3. Filling
• Perbandingan gipsum: air = 2:1
• Tuang gipsum secara merata
• Biarkan gipsum meresap secara merata baru
kemudian diaduk
4. Rektifikasi
Tahapan:
1. Pada bagian Tendon achilles dibuat
lurus
2. Mengurangi area patela tendon
3. Mengurangi area foot tanpa
merubah anatomi
4. Mengurangi area bawah cuboid
5. Mengurangi area belakang MTPJ 1
6. Menambah area bony prominence
7. Menambah area MTPJ 5
8. Menambah bagian forefoot
mengikuti kontur
5. Moulding
Hal yang perlu dipersiapkan:
1. Membuat 2 kanal untuk maleolus
2. Membuat pad untuk patela tendon
3. Menjahit stockinette
4. Memotong spons 3mm ukuran 25x35 cm dan 50x35 cm
5. Memotong plastik PP ukuran 74,5 x 35 cm
6. Menyalakan oven set suhu 200 celcius
7. Memasukan spons 3mm selama kurang dari 1 menit
8. Membentuk spons 3mm pada positif gips
9. Memasukan PP kedalam oven
10.Menyalakan suction
11. Membentuk PP pada positif gips
12.Setelah dingin buka hasil moulding
6. Finishing
Tahapan:
1. Menempelkan kanal dan pad pada hasil
moulding
2. Menghaluskan hasil moulding dengan mesin
router
3. Menempelkan spons 3mm kemudian
dihaluskan lagi dengan router
4. Memotong spons 5mm (dua kali) lalu
ditempelkan sebagai alas, dihaluskan hingga
flat
5. Memotong antislip lalu ditempelkan
6. Menjahit 3 strap(2 gesper berada di medial
foot, 1 gesper berada di lateral gastroc)
7. Fitting

Karena ada luka bekas gips ketika maka trimline


dipotong lebih rendah lagi agar foot bisa masuk
tanpa tertekan.
Tips
• Hindari pemakaian GRAFO dengan alas
yang memeiliki variasi ketinggian heel yang
berbeda karena mempengaruhi kstabilan
• Jangan pakai GRAFO ke dalam air/basah,
jika membersihkan cukup di lap/keringkan
saja
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai