Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Multiple Cropping

• Batasan sederhana dari Multiple Cropping dapat dilihat dari dua suku kata
yang menyusunnya, yakni ”multiple” artinya ”ganda” dan ”cropping” artinya
”pertanaman”, maka arti Multiple Cropping dari asal katanya adalah
”pertanaman ganda”.
• Secara sederhana Multiple cropping pengertiannya disamakan dengan
tanaman ganda atau tumpang gilir adalah pengusahaan berbagai jenis
tanaman pada sebidang lahan yang sama dalam jangka waktu satu tahun.
Sedang menurut Neal C. Stoskopt (1981) mengartikan multiple cropping
adalah pertumbuhan dua jenis tanaman atau lebih pada sebidang lahan yang
sama dalam waktu satu tahun.
Manfaat penerapan sistem multiple cropping
• Mencegah tibanya masa paceklik karena volume dan frekuensi panen bertambah.
• Mengurangi pengangguran musiman. Dalam hal ini tenaga kerja dapat diatur dengan baik sehingga dapat
mencegah pengangguran sepanjang tahun.
• Memperbaiki taraf hidup petani karena dengan sistem multiple cropping pendapatan petani meningkat, mengurangi
resiko kegagalan panen dan memperbaiki keanekaragaman pangan serta nilai gizi makanan masyarakat.
• Bila dilakukan secara intensif dan sistematis akan dapat menekan biaya produksi dan dapat mempertahankan
produktifitas tanah yang cukup tinggi.
• Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit, tumbuhan penganggu atau mempertahankan stabilitas
biologis.
• Dengan penerapan multiple cropping baik dan tepat akan dapat memberikan solusi bagi masalah kekurangan
pangan umat manusia di daerah rawan dan juga efisien dalam hal penggunaan sumber daya tanah, air, cahaya dan
modal lebih ditingkatkan.
• Pengendalian erosi dengan penutup tanah karena permukan tanah dapat tertutup sepanjang tahun. Erosi dan
pencucian unsur hara juga dapat diminimalkan dengan menggilir tanaman legum dan non-legum.
• Merupakan upaya mempertahankan kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk hijau terutama tanaman yang
dapat mengfiksasi nitrogen dari udara.
Perwujudan multiple cropping
• Tanam gilir adalah pengusahaan tanaman pada sebidang lahan dengan menanam tanaman jenis lain
berikutnya setelah panen.
Contoh: Setelah panen kapas diikuti dengan penanaman jagung atau kedelai dan lain sebagainya.
• Tanam sisip adalah pengusahaan tanaman pada sebidang lahan dengan cara menanam benih atau
bibit tanaman berikutnya pada saat menjelang panen. Tanaman sisip biasa pula disebut dengan Relay
Planting.
Contoh: Ubi jalar ditanam pada saat menjelang panen jagung.
• Tanaman sela adalah usaha pertanaman tanaman semusim di antara barisan tanaman utama
(tanaman tahunan) selama tanaman utama belum menghasilkan. Tanaman sela biasa pula disebut
Interculture.
Contoh: Padi gogo di antara tanaman kelapa, jagung di antara tanaman cengkeh/ coklat dan
sebagainya.
• Tanaman beruntun adalah pengusahaan satu jenis tanaman pada sebidang lahan yang ditanam
segera setelah tanaman sebelumnya selesai dipanen. Tanaman beruntun sama dengan istilah
Sequential Planting.
Contoh: Padi dengan kedelai di lahan sawah.
• Tumpang sari adalah pengusahaan lebih dari satu jenis tanaman pada sebidang lahan dengan
jarak tanam yang teratur. Tumpang sari sama dengan istilah Inter Cropping
Contoh : padi gogo ditumpangsari dengan jagung dan ubikayu.
• Tanam kepras adalah pengusahaan tanaman pada sebidang lahan dengan menanam melalui
pemangkasan dan memelihara terus hasil pangkasan untuk menghasilkan panen baru. Tanam
kepras sama dengan dengan istilah Ratoon.
Contoh : tebu dan padi
• Tanam campur adalah pengusahaan lebih dari satu jenis tanaman pada sebidang lahan tanpa
jarak tanam yang teratur. Tanam campur sama dengan istilah Mixed Cropping.
• Sistem surjan adalah sistem pengelolaan sebidang lahan pertanian yang dibagi dua secara
berselingan yaitu lahan kering (guludan) dan lahan basah (tabukan) kemudian ditanami dengan
jenis tanaman yang cocok dengan kondisinya masing-masing.
Contoh: lahan basah ditanami dengan padi dan lahan kering ditanami palawija.
• Adapun tanaman yang menjadi alternatif pilihan dalam sistem multiple
cropping harus memenuhi syarat-syarat antara lain :
a. Harus dapat menambah atau mempertahankan keseburan tanah.
b. Komplementer dan suplementer satu dengan yang lainnya baik dalam
hal unsur hara maupun sinar matahari.
c. Nilai ekonomisnya tinggi, laku dipasaran serta mempunyai nilai
kompetitif yang tinggi. Disamping itu juga jenis tanaman yang
dibutuhkan masayarakat pada setiap saat.
d. Dapat menggunakan tenaga kerja yang efisien.
e. Diharapkan jenis tanaman yang tidak merugikan tanamanlebih baik
ditinjau dari aspek morfologi maupun fisiologi.

Anda mungkin juga menyukai