Anda di halaman 1dari 10

Pelanggaran Ruang Udara dan Hak Lintas Navigasi

oleh Pesawat Asing Menurut Hukum Nasional


Indonesia serta Solusi Pelanggaran

Di susun oleh :
Edwin Dwi Putranto 119290008

Julia Citra 119290007

Nabila Meilani 119290055

Nory Jelani Putri 119290042

Rahma Dewi 119290068

Ririn Arika 119290029

Vina Gustirani 119290077


Ruang lingkup antariksa 
Ruang angkasa sama seperti laut lepas karena sesuatu yang bisa dinikmati oleh
siapa saja tapi tidak dapat dimiliki oleh siapapun sehingga tidak ada negara lain
yang dapat mengklaim nya 
Ruang lingkup hukum ruang angkasa, diantaranya :
  ruang angkasa yakni ruang yang kosong/hampa udara (aero space) dan
berisikan langit;
  bulan dan benda-benda (planet-planet) lainnya; dan
 orbit geostasioner
Peraturan  di indonesia tentang keantariksaan
1. Tengtang Keantariksaan

Di indonesia peraturan yang mengatur tentang segala sesuatu  terkait informasi


ataupun peraturan dan penyalahgunaan tentang antariksa sendiri terdapat dalam
pasal undang undang republik indonesia nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan.
Prinsip prinsip yang berlaku untuk ruang angkasa dijabarkan dalam  traktat luar
angkasa atau dasar hukum luar angkasa yang ditandatangani pada tanggal 27 januari
1967 dan mulai berlaku pada tanggal 10 oktober 1967.
2. Tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik Indonesia

Peraturan tersebut diatur dalam Pasal 19 ayat (6) Peraturan Pemerintah


Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik
Indonesia yang mengatakan bahwa “Pesawat udara negara asing yang
melintas di luar Alur Laut Kepulauan Indonesia harus memiliki izin
diplomatik dan izin keamanan”. Dalam peraturan ini ditegaskan bahwa
setiap pesawat asing yang melintas di luar wilayah udara di atas ALKI tidak
boleh melintas dengan sebarangan tetapi awak pesawat udara negara
asing tersebut harus memberitahukan kepada menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang luar negeri dan
Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Dalam Pasal 20 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2018
tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik Indonesia mengatakan
bahwa:
(1) Pesawat udara sipil asing dapat terbang di Wilayah Udara di atas Alur
Laut Kepulauan Indonesia setelah mendapat rute penerbangan yang
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perhubungan dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional; dan
(2) Awak pesawat udara sipil asing yang memilih rute penerbangan di atas
Alur Laut Kepulauan Indonesia yang ditetapkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memberitahukan kepada Unit Pelayanan Pemanduan
Lalu Lintas Penerbangan.
Pelanggaran yang pernah terjadi dalam bidang
keantariksaan
1. Pada Minggu 28 Juni 2015 sekitar pukul 08.45 WITA, dilaporkan adanya. Sebuah
helikopter sipil asal Malaysia yang mendarat tanpa izin di Pos Pengamanan Perbatasan
(Pamtas) Aji Kuning, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Berdasarkan informasi yang
diperoleh pesawat berlogo GRAND 9M-YMH, berjenis Copter Agustus 109 tersebut milik
Sabah Air Aviation, Malaysia. Helikopter itu dipiloti Kapten Roslan dan tanpa didampingi
Co-Pilot.

Ditambahkan pula bahwa Helikopter itu terbang dengan rute Tawau-Kampung Sungai
Melayu, Malaysia.Tidak hanya sekali ini saja pelanggaran terhadap ruang udara
Indonesia yang dilakukan pesawat komersil Malaysia terjadi. Pada 14 Desember 2010,
pesawat udara jenis BAE 146-200, sebuah pesawat carteran dari Malaysia melanggar
ruang udara Indonesia, dalam penerbangannya dari Dili menuju Kuala Lumpur.
Pesawat ini mengangkut keluarga kerajaan Malaka, Malaysia.
2. Pelanggaran ruang udara tidak hanya dilakukan pesawat Malaysia tapi juga
negara lain seperti Pakistan, Singapura, Australia dan A.S. Beberapa waktu
sebelumnya juga terjadi insiden yang membuat otoritas Indonesia memaksa
pesawat udara komersil Boeing 737 -300 milik Pakistan International Airlines (PIA)
untuk mendarat mendarat darurat di bandara Sultan Hasanudin. Pesawat komersil
Pakistan ini sedang dalam perjalanan membawa para diplomat dari Dili menuju
Islamabad ini melewati ruang udara Indonesia tanpa izin.

3. Pesawat sipil Singapura yang dipaksa mendarat oleh dua pesawat Sukhoi 27/30
Flanker TNI diizinkan pulang setelah memenuhi syarat administrasi termasuk
membayar denda Rp. 60.000.000,00. Dalam Pasal 418 UU 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan disebutkan, pelanggaran penerbangan niaga tidak berjadwal yang
masuk ke RI tanpa izin didenda maksimal Rp.200.000.000,00. Denda itu berdasarkan
Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 195 Tahun 2008
tentang Petunjuk Pelaksanaan Persetujuan Terbang.
Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak Lintas Navigasi
di Ruang Udara Teritorial Indonesia

Menurut data yang diperoleh, pesawat asing yang melakukan pelanggaran perizinan
di wilayah udara Indonesia memiliki faktor-faktor penyebab diantaranya adalah:
1. Terbatasnya jumlah pesawat tempur yang dimiliki Indonesia untuk melaksanakan
pengamanan di wilayah udara Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas.
2. Kurangnya radar yang dimiliki untuk mendeteksi aktivitas yang terjadi di wilayah
udara Indonesia.
3. Wilayah udara Indonesia dijadikan sebagai jalan pintas untuk menuju tempat tujuan
penerbangan pesawat asing. Walaupun pesawat asing tersebut hanya menjadikan
wilayah udara di atas ALKI sebagai jalur pintas, tindakan tersebut tetap termasuk
pelanggaran karena mereka melintasi ruang udara di atas ALKI tanpa meminta izin
dari negara kolong, dan bagi Indonesia
4. Peraturan yang ada belum mengatur secara jelas dan sanksi yang diterapkan
dinilai belum cukup untuk membuat jera.
Solusi Dari Kasus Pelanggaran
Jika terjadi pelanggaran di wilayah udara Indonesia maka TNI angkatan udara dapat
mengambil tindakan yang diatur dalam Pasal 31 sampai Pasal 38 Peraturan Pemerintah
Nomor 4 Tahun. Adapun tindakan tersebut diantaranya adalah:
1. Peringatan disampaikan pada pesawat asing yang melanggar
2. Membayang-bayangi (shadowing)
3. Penghalauan (intervention)
4. Pemaksaan mendarat (force down)
5. Penghancuran (destruction)
6. Indonesia juga dapat melakukan nota protes diplomatic
7. Indonesia sudah memiliki peraturan yang mengatur secara jelas wilayah udaranya
serta sanksi yang diterapkan jika terjadinya pelanggaran
^^
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai