Etika Bisnis Dalam Hubungan Kerja - Kelompok 11 Compressed
Etika Bisnis Dalam Hubungan Kerja - Kelompok 11 Compressed
TREY 11
KELOMPOK 2
research
Konsep Etika Bukan Kode etik perusahaan tidak akan efektif
jika tidak didukung dengan norma-norma
Sekedar Kode Etik informal yang berlaku. Bagaimanapun juga
kode etik harus sesuai dengan norma-
norma dalam organisasi, disebarluaskan
Banyak organisasi yang mempunyai kode etik yang kepada karyawan dan benar-benar
formal dalam organisasi tetapi pengaruh kode etik dalam dijalankan.
perilaku anggotanya perlu dipertanyakan.
TREY 11
KELOMPOK 3
research
Perencanaan Konsep Etika
Harus mampu menciptakan nilai tambah ekonomi, langkah2nya:
TREY 11
KELOMPOK 4
research
Implementasi Tujuan utama dalam konsep penanaman
nilai-nilai etika ini bukan untuk kedisiplinan,
Konsep Etika SDM tetapi lebih pada usaha-usaha untuk
meningkatkan kepedulian karyawan
terhadap perkembangan nilai-nilai etika
Bentuk pengawasan organisasional yang didasarkan yang lebih berarti.
pada sosialisasi aturan-aturan, memonitor perilaku dan
disilpin karyawan.
Tujuan tersebut disosialiasasikan dengan
adanya sharing nilai-nilai etika dalam
organisasi. Dalam hal ini setiap anggota
organisasi mempunyai status yang sama.
Dengan begitu organisasi membawa
komitmen bersama yamg diaplikasikan
secara sama pada semua anggota.
TREY 11
KELOMPOK 5
research
Hubungan kerja adalah hubungan
(hukum) antara pengusaha dengan
dengan pekerja berdasarkan
perjanjian kerja.
TREY 11
KELOMPOK 6
research
Untuk menciptakan hubungan
kerjasama yang harmonis, Direksi
Hubungan Etika
menetapkan suatu pedoman tentang
Perilaku Etis (Code of Conduct) yang
DenganTenaga Kerja
memuat nilai-nilai etika berusaha.
Hubungan kerjasama yang harmonis antara
Perusahaan dengan karyawannya adalah
Nilai - nilai yang di anut oleh syarat utama yang harus di penuhi.
Perusahaan harus mendukung Visi,
Misi, Tujuan, dan Strategi Perusahaan
serta harus di terapkan terlebih
dahulu oleh jajaran pimpinan
Perusahaan untuk selanjutnya
meresap ke dalam jajaran
Perusahaan.
TREY 11
KELOMPOK 7
research
Etika dan Hubungan dengan Tenaga Kerja
Kolerasi Contoh
Pada hakekatnya Perilaku Etis berisi tentang keharusan Etika dan Hubungan dengan Tenaga Kerja ialah sebagai
yang wajib dilaksanakan dan larangan yang harus berikut:
dihindari .
• Tidak melakukan eksploitasi atas tenaga kerja/pekerja
Maksud dan tujuan Perilaku Etis ini tidak hanya untuk demi mengejar keuntungan semata.
memastikan bahwa perusahaaan telah mematuhi semua
• Memperlakukan pekerja/karyawan sebagai asset
peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang
perusahaan yang berharga, bukan hanya sekedar
terkait, namun memberikan panduan bagi perusahaan
komoditi dan pelengkap semata.
atau karyawan dalam melakukan interaksi berdasarkan
nilai-nilai moral yang merupakan bagian dari budaya • Melakukan pembayaran upah pekerja/karyawan,
perusahaan. tunjangan-tunjangan kesejahteraan dan menyediakan
fasilitas kerja sesuai dengan peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku.
TREY 11
KELOMPOK 8
research
1.Membentukkomitekaryawandanmanajemen
Menciptakan 2.Membuatbukupegangankaryawan.
Hubungan Kerja
Yang Sukses 3.Sistempengupahanyangprofesional.
Cara yang dilakukan oleh manajemen untuk
menciptakan hubungan kerja yang sukses 4.Menciptakansuasanakerjayangkondunsif
diantaranya:
5.Menampungkeluhan,saran,kritikkaryawan
TREY 11
KELOMPOK 9
research
Insert or Drag & Drop your photo
Pada 31Mei 2014 Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengutuk keras rencana pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) 4.900 buruh PT HM Sampoerna Tbk (HMSP ).
Jumat 16 Mei 2014, secara resmi dinyatakan ditutup pihak manejemen. Penghentian produksi ini
disampaikan langsung kepada sekitar 2.700 pekerja. Di antaranya 2.496 orang buruh borongan tetap
bagian produksi rokok perusahaan besar dengan skala nasional tersebut. PHK secara sepihak tersebut,
tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak manajemen kepada para karyawan. Informasi yang
berhasil dihimpun, pagi itu seluruh karyawan diminta masuk seperti biasa dengan memakai seragam
resmi perusahaan. Ketika seluruh karyawan berada di dalam lokasi pabrik, tiba-tiba ribuan karyawan
dilarang masuk ruang produksi. Para karyawan diarahkan masuk aula pertemuan yang bersebelahan
dengan tempat produksi. Setelah itu satu persatu karyawan mendapat selebaran pengumuman yang
berisikan antara lain tentang pemutusan hubungan kerja. Dijelaskan pula pada surat selebaran itu,
bahwa sejak tanggal 16 Mei 2014 perusahaan tidak produksi lagi. Namun, pihak perusahaan akan
membayar upah sampai 31 Mei 2014 nanti.