Anda di halaman 1dari 3

RESUME MATERI 4

ETIKA DALAM BISNIS

Penyusun

Nama : YAFI FAISHAL


Prodi : Manajemen

UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI


Jl. Tegal Danas Kaum, Hegarmukti, Kec. Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530
A. Dimensi Moral Etika Bisnis

Dengan menjalankan etika bisnis akan menghasilkan manajemen bisnis yang taat regulasi,
terhindar dari praktik-praktik curang dan kotor, apalagi hingga merugikan bisnis lain. Hal ini akan
memberikan bukti nyata bagaimana komitmen perusahaan dalam mewujudkan kinerja yang
profesional dan berkualitas. Maka dengan sendirinya, citra positif akan terbentuk dan hal ini
akan secara langsung berdampak pada setiap sumber daya manusia yang bekerja pada
perusahaan.

B. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang harus
ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Muslich (2004) menyatakan bahwa
prinsip-prinsip etika bisnis meliputi:

1. Prinsip ekonomi

Perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan
pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya dalam menetapkan kebijakan
perusahaan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang
berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja, komunitas yang
dihadapinya.

2. Prinsip kejujuran

Kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja
perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan kepada
seluruh pihak yang terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan kejujuran yang dimiliki oleh suatu
perusahaan maka masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh
kepercayaan yang tinggi bagi perusahaan tersebut.

3. Prinsip niat baik dan tidak berniat jahat

Prinsip ini terkait erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak membantu perusahaan
dalam membangun kepercayaan masyarakat, justru kejahatan dalam berbisnis akan
menghancurkan perusahaan itu sendiri. Niatan dari suatu tujuan terlihat cukup transparan
misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai dari suatu perusahaan.

4. Prinsip adil

Prinsip ini menganjurkan perusahaan untuk bersikap dan berperilaku adil kepada pihak-
pihak bisnis yang terkait dengan sistem bisnis tersebut.

5. Prinsip hormat pada diri


sendiri Prinsip hormat pada diri sendiri adalah cermin penghargaan yang positif pada diri
sendiri. Hal ini dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain. Menjaga nama baik
merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.

C. Relevansi Etika dan Bisnis

Kata “etika” yang secara etimologis berasal dari kata Yunani “ethos”,harafiah berarti
“adat kebiasaan,” “watak” atau “kelakuan manusia”. Sebagaisuatu istilah yang cukup
banyak dipakai dalam hidup sehari-hari, kata tersebutmemiliki arti yang lebih luas dari
sekedar arti etimologis-harafiah. Dalampemakaian sehari-hari, sekurang-kurangnya dapat
dibedakan tiga arti kata“etika.” Arti pertama adalah sebagai “sistem nilai.” Kata “etika” di sini
berartinilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan hidup atau sebagaipedoman
penilaian baik-buruknya perilaku manusia, baik secara individualmaupun sosial dalam
suatu masyarakat. Arti pertama ini misalnya dipakai dalam“Etika Jawa”, “Etika Protestan” dsb.
Arti yang kedua adalah “kode etik”; maksudnya adalah sebagai kumpulannorma dan nilai moral
yang wajib diperhatikan oleh pemegang profesi tertentu.Sebagai contoh misalnya pemakaian
dalam istilah “Etika Rumah Sakit,” “EtikaJurnalistik.” Arti ketiga, dan yang dimaksudkan dalam
tulisan ini adalah ilmu yangmelakukan refleksi kritis dan sistematis tentang moralitas. Etika
dalam arti inisama dengan filsafat moral. Secara etimologis, kata “etika” sebenarnya
samadengan kata “moral.” Kata “moral” berasal dari akar kata Latin “mos” – “moris”yang sama
dengan kata “etika” dalam bahasa Yunani, berarti “adat kebiasaan.”Sebagai istilah, keduanya
kadang dibedakan. Istilah “etika” dipakai untukmenyebut ilmu dan prinsip-prinsip
dasar penilaian baik-buruknya perilakumanusia. Sedangkan istilah “moral” untuk menyebut
aturan dan norma yang lebihkonkret bagi penilaian baik-buruknya perilaku manusia.Dalam
dunia Bisnis yang telah lama dijangkiti berbagai mitos antara lainbisnis immoral, bisnis amoral,
bisnis sebagai maksimalisasi keuntungan dan bisnissebagai permainan. Mitos-mitos tersebut
jelas mau memisahkan bisnis dari etika,padahal adanya bisnis sudah pasti mengasumsikan
adanya etika. Karena etika merupakan alat bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis
mereka denganlebih bertanggung jawab secara moral. Para pemilik perusahaan
mengharapkanbahkan menuntut para karyawannya bekerja dengan baik sesuai dengan
perjanjiankerja yang telah disepakati, agar tidak merugikan perusahaan. Para
pemilikperusahaan juga mengharapkan agar relasi bisnis mereka tidak menipu
danbekerja sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati. Sebaliknya,para
pemilik perusahaan sendiri mengikat dirinya untuk bertindak adil terhadappara karyawannya,
dengan memberikan gaji yang seharusnya menjadi milik parakaryawan. Para pemilik
perusahaan juga mengikat dirinya agar menjalankanbisnis mereka dengan baik dan tidak
berbuat curang kepada relasi bisnis mereka.

Anda mungkin juga menyukai