Anda di halaman 1dari 21

Selamat

pagi
ASSALAMUALAIKUM WR.WB
PENGOPERASIAN RENGGE
(SET GILL NET)
DI DESA BANGKAU
KABUPATEN HULU SUNGAI
SELATAN
ROSYELIN ENDO MARIA
1810713220020
pendahuluan
Desa Bangkau merupakan salah satu desa di Kecamatan Kandangan yang sekitar
90% penduduknya merupakan memiliki mata pencaharian sebagai nelayan yang
menangkap ikan di lokasi perairan sekitar Desa Bangkau.
Pemanfaatan sumber daya perikanan di perairan rawa Bangkau berorientasi pada
kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan sepanjang tahun oleh nelayan sekitar
menggunakan alat tangkap tradisional yang dioperasikan sesuai dengan perubahan
fishing ground yang terjadi karena perubahan musim (kedalaman air) yang terjadi
pada perairan di desa Bangkau.
Potensi sumberdaya, keragaman jenis ikan serta keberagaman alat tangkap yang
digunakan di Danau Bangkau menarik mahasiswa untuk mengetahui bagaimana
pengoperasian alat tangkap di perairan rawa desa Bangkau Kabupaten Hulu Sungai
Selatan khususnya alat tangkap rengge (set gill net).
tujuan
1 Mengetahui konstruksi alat tangkap rengge (Set Gill Net) di Rawa
Bangkau Kabupaten Hulu Sungai Selatan danTask
cara perawatannya.

2 Mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap pada alat tangkap rengge


(Set Gill Net) di Rawa Bangkau Kabupaten Hulu Sungai Selatan

3 Mengetahui metode pengoperasian dan mempraktikkan


pengoperasian alat tangkap rengge (Set Gill Net) di Rawa Bangkau
Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
METODOLOGI MAGANG
Waktu dan tempat
Dilaksanakan dari bulan oktober – november 2021 di Rawa Bangkau Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Metode
• Observasi
Mengamati langsung semua aktivitas nelayan di Perairan Rawa Bangkau
• Wawancara
Mengajukan pertanyaan kepada nelayan terkait kegiatan pengoperasian alat tangkap dan data
pendukung lainnya
• Partisipasi Aktif
Mengikuti nelayan dalam kegiatan pengoperasian alat tangkap rengge dan penangkapan ikan selama
kegiatan magang.
Jenis
data:
Data primer Data sekunder

Jenis hasil tangkapan ikan, Literatur, pustaka, jurnal dan


metode pengoperasian, buku
konstruksi dan perawatan alat
tangkap
Hasil dan
pembahasan
a. Deskripsi rengge (set gill net)
Rengge merupakan nama daerah dari jaring insang. Rengge yang umum
digunakan nelayan desa Bangkau merupakan jenis jaring insang tetap yang
telah dimodifikasi berdasarkan jenis ikan target tangkapan.
Jaring insang dipasang menetap sementara waktu dengan menggunakan tiang
bambu dengan durasi penangkapan tergantung kepada jenis ikan. Rengge
dipasang di pertengahan sampai dasar perairan dengan catatan tidak ada
halangan ranting kayu ataupun di alur yang dilewati oleh jukung.
Rengge di desa Bangkau memiliki beberapa jenis rengge yang berbeda yaitu
rengge patin, rengge papuyu dan rengge sepat.
1. Konstruksi Rengge patin
Tajak:
- berfungsi sebagai penegak
atau penahan pada saat
rengge dioperasikan
- panjang ± 4m
Tali ris atas: - terbuat dari bambu
- Panjang kisaran 10-15m
- Terbuat dari PE
(polyethylene) multifilamen
diameter 2-3 mm
- Berfungsi sbg pengikat
rengge ke tajak
Pemberat:
- terbuat dari cincin besi
Badan jaring: - Ukuran pemberat berbeda-beda
- Panjang 8-13m
tergantung mesh size rengge
- Tinggi 1,5-2m - Diameter cincin pemberat
- Mesh size berkisar antara
berkisar 11-16 cm
4-6 inci
2. Konstruksi Rengge papuyu Tajak:
- berfungsi sebagai penegak
atau penahan pada saat
rengge dioperasikan
- panjang ± 3m
Tali ris atas: - terbuat dari bambu
- Panjang 15m
- Terbuat dari PE
(polyethylene) multifilamen
diameter 1,5 mm
- Berfungsi sbg pengikat
rengge ke tajak
Pemberat:
- terbuat dari cincin besi
Badan jaring: - Diameter 4 cm
- Panjang 12-13 m
- Tinggi 1,1m
- Mesh size berkisar antara
2 inci
3. Konstruksi Rengge sepat Tajak:
- berfungsi sebagai penegak
atau penahan pada saat
rengge dioperasikan
- panjang ± 3m
Tali ris atas: - terbuat dari bambu
- Panjang 15m
- Terbuat dari PE
(polyethylene) multifilamen
diameter 1,5 mm
- Berfungsi sbg pengikat
rengge ke tajak
Pemberat:
- terbuat dari cincin besi
Badan jaring: - Diameter 2-3 cm
- Panjang 12-13 m
- Tinggi 1,3m
- Mesh size berkisar antara
¾ -1 ¼ inci
b. Kapal pada pengoperasian
Metode penangkapan ikan dengan metode static gear
membutuhkan tingkat stabilitas yang lebih besar
dibandingkan towed gear maupun encircling gear.
Agar lebih leluasa bergerak saat setting hingga hauling
terutama untuk mengangkut hasil tangkapan.
Berdasarkan pengamatan didapatkan bahwa kapal yang
digunakan memiliki lambung tipe hardchin bottom yang
merupakan jenis yang ideal untuk pengoperasian alat
tangkap statis/pasif.
Jukung ini menggunakan mesin motor dengan tenaga
kuda 6,5 HP, lebar bawah sebesar 62 cm, lebar atas
sebesar 110 cm dan panjang kapal 5,5 m dengan
kapasitas 4 orang.
c. Fishing ground

Rengge Patin Rengge Sepat


Penentuan fishing ground rengge patin Nelayan rengge sepat sering
dilakukan selama 2-5 jam. Tanda adanya ikan mengoperasikan rengge di wilayah
ialah dari riak air yang tiba-tiba ada gelembung dekat dengan badan air dan pinggiran
udara dan suara air yang ditimbulkan dari padang rumput di rawa Bangkau
loncatan ikan. Rengge patin dioperasikan di area
danau Bangkau yang tidak ditumbuhi rumput
dan tumbuh-tumbuhan rawa dan areal yang
sempit
d. Pengoperasian rengge
1. Menancapkan tajak 2. Mengikat rengge 3. Merentangkan jaring
Ketiga rengge ini memiliki tahapan pengoperasian yang
sama.
Pada rengge patin, setelah mengikatkan ujung tali ris satunya
pada tajak kedua, nelayan akan mengikat rengge lagi pada
turus kayu tersebut dan seterusnya, sehingga semua rengge
patin tersebut akan beroperasi dalam satu payah.
e. Hauling

1. Rengge patin 2. Rengge sepat


Hauling dilakukan pagi hari setelah Hauling dilakukan 2-3 jam setelah
pemasangan rengge pada siang atau sore setting pada waktu pagi, siang
sehari sebelumnya. ataupun sore hari.
F. Hasil tangkapan rengge
Main catch

1. Patin (Pangasius 2. Sepat Rawa 3. Papuyu (Anabas


djambal) (Trichopodus testudineus)
trichopterus)

Rengge papuyu
tidak beroperasi
F. Hasil tangkapan rengge
By catch dan/atau insidental catch

1. Ikan Nila 2. Ikan Puyau


(Oreochromis (Barbonymus
niloticus) balleroides)

Sebagai hasil
tangkapan
sampingan dan/atau
insidental
g. Perawatan RENGGE
Berdasarkan wawancara dengan nelayan desa Bangkau pemeliharaan alat tangkap rengge
yaitu dilakukannya pembersihan pada alat tangkap setelah selesai digunakan. Pembersihannya
berupa pencucian pada jaring setelah hauling, dengan cara jaring di angkat kemudian dihentakkan /
dipukul-pukul ke air menggunakan tongkat hingga jaring dirasa sudah bersih dari rumput-rumput
dan alga yang menempel. Apabila ada kerusakan pada jaring nelayan juga akan membawa pulang
jaring untuk diperbaiki. Berdasarkan wawancara kerusakan pada jaring berupa adanya sobekan
akibat tersangkut, terkena sirip ikan atau tidak hati-hati saat mengeluarkan ikan dari jerat.
TERIM
AKASI
H
INTERNSHIP EXAM was
Ejected.....
WAALAIKUMSALAM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai