Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313815352

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP IKAN PARI DI PERAIRAN LAUT JAWA

Article  in  BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap · February 2017


DOI: 10.15578/bawal.1.1.2006.25-30

CITATIONS READS

4 1,691

2 authors, including:

Erfind Nurdin
National Research and Innovation Agency (Badan Riset dan Inovasi Nasional)
45 PUBLICATIONS   92 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

BRPL project View project

Book Participation View project

All content following this page was uploaded by Erfind Nurdin on 25 May 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BAWAL: Vol. 1 No. 1-Aptil 2006: 25-30

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP IKAN PARI


DI PERAIRAN LAUT JAWA

Erfind Nurdin') dan Hufiadi')


') Pon€liti p.da Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta

ABSTRAK

Pengamatan di beberapa lokasi pendaratan ikan di pantai utara Jawa menunJukkan giTi nef dasar (lokal;
jaring liongbun) dan rawai d6ar tanpa umpan (lokal: pancing senggol) merupakan alat tangkap utama bagi
ikan pari, sedangkan pada alat langkap cantrang merupakan hasil tangkapan sampingan. secara teknis, gi4
nel yang digunakan lebih seleKif daripada cantrang, karena mempunyai ukuran mata jaring relatif besar
(antara 40 sampai dengan 50 cm) dibandingkan dengan cantrang. Demikian pula hasil tangkapannya.
Cantang tidak memiliki target hasil tangkapan yang lebih spesifik, baik terhadap jenis maupun ukuran ikan. Di
perairan Cirebon, hasiltangkapan pancing senggol didominasi oleh ikan parijenb Himantura gsrardi dan H.
bra6k6n dengan ukuran lebar cawan antara 43 sampai dengan 96 cm.

KATA KUNCI: ahttangkap, lkan pari, L"aut Jawa

PENDAHULUAN Dalam Code ot Conduct for Reeponsible Fis/reries


(FAO, 1995) dihimbau agar penangkapan ikan oleh
Indonesia diperkirakan merupakan negara yang setiap negara terus dikembangkan dan menggunakan
paling tinggi dalam penangkapan menghasilkan ikan alat tangkap yang seleKif dan ramah lingkungan
pari (ikan kelompok elasmobranchii). Pada umumnya untuk menjaga biodiversitas, struktur populasi,
nelayan memanfaatkan seluruh bagian ekosistem akuatik, dan melindungi kualitas ikan.
Elasmobranchii, daging untuk dimakan, kulit untuk
disamak, dan tulangnya dapat digunakan sebagai Sudah sejak lama banyak nelayan di pantai utara
bahan baku pembuatan lem dan obat-obatan. Jawa yang mengkhususkan usaha penangkapan
dengan target utama ikan pari. Alat tangkap yang
Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk digunakan berupa gil/ nef dasar (lokal: jaring liongbun)
dan meningkatnya permintaan akan bahan pangan dan rawai dasar tanpa umpan (lokal: pancing
berupa ikan, maka upaya peningkatan produksi ikan senggol), serta cantrang. Untuk mengetahui
dari hasil tangkapan terus dipacu. Dari kondisi seleKivitas dari ke-3 alat tangkap tersebut terhadap
tersebut, maka jenis dan jumlah alat tangkap ikan ikan pari, dilakukan penelitian di 2lokasi yaitu Cirebon
yang digunakan semakin berkembang. dan Tegal pada bulan April dan Juli 2003, dengan
Perkembangan alat tangkap tersebut antara lain membandingkan komposisi hasil tangkapannya.
meliputijumlah, dimensi, dan cara penangkapan ikan.

SeleKivitas ald tangkap dapat diartikan sebagai GILL NET DASAR


kemampuan alat tangkap untuk memperoleh sasaran
penangkapan ikan tertentu menurut jenis ikan, ukuran 0e3kripsi Alat Tangkap
atau jenis kelamin (atau kombinasi ke-3) selama
proses penangkapan berlangsung dan Gil net dasat atau disebut juga jaring liongbun
memungkinkan semua hasil tangkap sampingan (by banyak ditemukan di daerah Cirebon dan Jakarta,
catchl yang tidak diinginkan dapat diloloskan tanpa pada umumnya mempunyai spesifikasi tertentu
cidera (FAO, 1995). Alat tangkap ramah lingkungan dengan ukuran mata jaring (mesf, slze) dan benang
merupakan alat tangkap yang tidak merusak habitat yang digunakan b€rukuran relatif lebih besar
ikan (ekosistem akuatik) selama proses maupun dibandingkan dengan gill nd lain pada umumnya.
sesudah kegiatan panangkapan ikan dilakukan.
Hasil pengamatan menunjukkan deskripsi jaring
SeleKivitas alat tangkap adalah penting dalam hal sebagai berikut panjang jaring 100 sampai dengan
menyeleksi ukuran panjang ikan pertama kali 150 pis (panjang 80 m per pis) dengan lebar jaring 9
tertangkap (/engfh at first capture) dan jenis ikan yang mata (i5 m). Bahan jaring terbuat dari nylon
tidak menjadi target utama dalam penangkapan. multifilament diameter 3 mm dengan besar mata
Untuk tujuan pelestarian sumber daya ikan upaya jaring (mesh s,ze) antara 40 sampai dengan 50 cm.
penangkapan yang disarankan adalah menangkap Tali ris dan tali pelampung menggunakan bahan PE
ikan-ikan yang sudah pernah memijah. Oicerminkan diameter antara 7 sampai dengan I mm, dengan jarak
oleh ukuran pertama kali tertangkap yang lebih besar antar pelampung 50 cm. Pemberat yang digunakan
dari ukuran pertama kali matang telur Uength at first berupa timah yang dipasang pada ris bawah dengan
maturel. jarak antar pemberat 56 cm (Gambar 1).

zc
Seleldivitas Nat Tmgkap lkdn Pai di Perairan Laut Jawa (Nurdin E. & Hufiadi)

Pelampung O 30 cm
Ris atas
PEQ g'
'pet,y3 F
m
4-5 Nilon multifitament laAkY'

I
Tali pemberat PE 6 mm
Pemberat timah 1-3 kg (n=12-13 buah)
Jarak antar pemberat 15 cm

Gambar 1. Konstruksi 9ll nef dasar (jaring liongbun)

Pengoperasian jaring liongbun pada prinsrpnya selesai, tergantung banyak sedikitnya hasil
menghadang arah gerak ruaya ikan sehingga ikan tangkapan. Pada umumnya jaring dioperasikan pada
akan menabrak dan terjerat pada bagian insang atau kedalaman antara 30 sampai dengan 60 m. Lama di
terpuntal. l\ilenurut (Baranov, 1914 dalam Sparre ef laul dalam 1 trip berkisar antara 40 sampai dengan 90
ai., 1989). Terdapat 3 cara ikan tertangkap dengan g// hari. ABK berjumlah 10 sampai dengan 12 orang.
nef, yaitu terjerat di bagian insang, badan terjepit oleh Daerah operasi meliprjti perairan utara Jawa sampai
mata jaring dan terbelit akibat bagian tubuh yang dengan Kalimantan bagian selatan (Pulau Lad),
menonjol (misal: rahang, gigi, dan sirip). Sumatera (Sibolga), dan Papua (Merauke).

operasi Penangkapan Kompo3isi Hasil Tangkapan


Kapal yang menggunakan jaring liongbun terbuat
dari kayu berukuran antara 80 sampaa dengan 130 GT Observasi pada kapal jaring liongbun di Laut Jawa
dengan ukuran: panjang=zs m, lebar=7 m, dan dalam khususnya di sekitar perairan Cirebon pada bulan Juli
=2,5 m. l\4esin induk merek Nissan berukuran 8 2003 diperoleh 3 famili ikan pari yang tertangkap,
silinder berkekuatan 125 PK dan mesin bantu merek yaitu Dasyatldae, Myliobatidae, dan Rhinobatidae.
Dongfeng berkekuatan 25 PK. Satu hari penangkapan Hasil tangkapan terbanyak (79,2o/o dari Iotal
hanya melakukan 1 kah tawur (seqpg). drmulai antara tangkapan) terdapat pada famili Dasyatidae dan
pukul 16.* sampar dengan 18 * WIB Pena kan paling sedikit (5,9%) pada famili Myliobatidae (Tabel
jaing (hauting) mulai pakul 06.@ sampai dengan

Tabel 1. Hasil tangkapan ikan pari dengan jaring liongbun di perairan Cirebon, bulan Juli 2003

Himantura genardi 40 61 40-100 51,7 101 37 ,4


H. bleekeri 2 3 79-104 92,8 5 1q
Himantura jenkinsii I 24 48-92 64,5 33 4., a
Himantura undulda 5 7 56-143 82,1 1a 4,4
Himantura fai '14 23 132-160 145,6 37 13,7
Dasyatis fluviorum 3 6 50-'110 9
Taeniura meyeni 5 I 53-64 4,8
Urogymnus asperrimus 0 4 196-220 203,8 4
Famili Myliobatidae
Aetomylaeus maculatus 13+160 146,9 '16
3 Famili Rhinobatidae
Rh y nc h ob at u s dj i dde n si s 80-112') aRo 5,6
65-132')
BAWAL: Vol 1 I'lo. l-fu n46: 2'6-t0

Ditinjau dari sex ratlo diperoleh rata-rata jumlah Operasi Penangkapan


ikan betina lebih banyak dari ikan jantan. Lebar cawan
terkecif 51,9 cm diperoleh untuk jenis Himantura Kapal yang digunakan berukuran panjar€ 10 m,
gerddi dan tetbesar 203,8 cm pada jenis Urogymnus lebar 2,7 m dan dalam 1,50 m, mesin dongfeng 30 PK
aspenimus (Tabel 1). Hasil tangkapan didominasa dengan Jumlah ABK 4
orang. PengoFErasian
oleh ikan pati (83,4o/o\ dari total hasil tangkapan, dilakukan pada malam_hari Setfing mular pukul 18.-
diikuti oleh ienis ikan demersal lainnya seperti cucut sampai dengan 19.* WIB dioperasikan pada
(6,20/0l, layarcn (5,7016), manyung (2%), dan lainlain kedalaman antara 3 sampai dengan 20 m pada
(2,7Vo1. umumnya^7 sampai dengan 12 m. Haulng mulai
pukul 03."" WlB, selama 2 sampar dengan 5 jam
tergantung hasil tangkapan. Trip yang dilakukan skah
RAWAI DAAAR (PANCING SENGGOL} harian dan hanya dilakukan 1 kali s€foing per trip.
Daerah operasi di sekitar perairan Cirebon dan T€gel
Deskrhsi Alat Tangkap dengan waKu tempuh antara 3 sampai dengan 4 jsr.

Rawai dasar untuk menangkap ikan pari yang Ha3il Tangkapan


digunakan nelayan di Cirebon, dikenal dengan nama
pancing senggol. Desainnya sederhana di mana pada Pengukuran individu ikan pari yang tertar€kap
tali utama (main line) dipasang secara berderet dengan pancing senggol di perairan Cirebon
dengan larak tertentu tali cabang (branch linel yang mempunyai kisaran lebar cawan (WD) antara 35
ujungnya diberi mata pancing. sampai dengan 110 cm (Tabel 2) Lebar cawan
terkecil 43,8 cm terdapat pada jenis Himantura
Alat ini dioperasikan tanpa menggunakan umpan gerrardi dan terbesar 96,25 cm pada jenis Himantura
yaitu dengan cara menghadang arah gerak renang b|eekeri. Hasll tangkapan didominasi oleh Himantura
ikan yang akan mengenai mata pancing atau gerrardi Vo\. Observasi Pada kapal yang
l
tersangkut di bagian badan (cawan). Bedasarkan mengoperasikan pancing senggol di perairan cirebon
pada hasil pengamatan diperoleh spesifikasi pancing menunjukkan 100o/o hasil tarEkapan berupa ikan pari.
sebagai berikut jumlah mata pancing antara 7.000
sampai dengan 10.000 buah dengan ukuran mata CANTRANG
pancing No.4.
Cantrang dan sejenisnya memegang peranan
Tali utama lmain line\ PE diameter 3 mm, tali penting dalam perikanan tradisional di p€rairan utara
cahng (branch /lne) PE berdiameter 2,5 mm dengan Jawa. Di Tegal dikenal dengan nama cantrang besar.
panjang tali 32 crn. Jarak antar pancing 32 sampai Pada prinsipnya cantrang terdiri atas kantong (cod
dengan 34 cm. Pelampung spon (berukuran 2,5 cm x end) badan, sayap, dan mulut (Subani & Barus,
6
3,5 cm) dengan jarak setiap mata pancing. 1988).
Pemberat batu (@ 250 g) dapasang menggantung
pada setiap 100 mata pancing. Pada setiap 1.500 Deokripsi Alat Tangkap
mata pancing diberi bendera sebagai pelampung
tanda. Agar pancing berada di dasar perairan selain Spesifikasi umum cantrang yang dioperasikan di
digunakan pemberat dari batu digunakan pula jangkar perairan Tegal sebagai berikut panjang sayap 15 m,
2 buah (Gambar 2). tali ris atas diberi petampung 3 buah dari bahan tOre

PE@3mm
Panjang Pelampung spon ( 2,5x3,5 cm)
32-U cm

1.:J
- Paniang
5m0cm
'

PEA2,5mm
Panjang 32 cm Balu 250 I

Gambar 2. Konstruksi rawai dasar pan.

27
Selektivitas Alat Tangkap lkan Pan di Perauan Laut Jawa (Nurdin E & Hufiad)

Tabel 2. Hasil tangkapan ikan pari dengan rawai dasar di Cirebon, bulan Juli 2003

H. gerrardi 5 3 JC-OZ 43,8 8 36,4


H. bleekeri 2 2 89-104 4 18,2
H jenkinsii 1 2 66-80 72,7 3 13,6
H. undulata 1 1 60-110 85,0 2 ol
Dasyatis fluviorum 2 2 40-70 18,2
2 Famili Myliobatidae
narinai
Aetobatus 1 0 122 122 1 4,5
Jumlah 12 10 22 100.0

berdiameter 24 cm dan pada tali ris bawah diberi Hasil Tangkapan


pemberat timah dan batu berbobot 11,5 kg. Semua
bagian jaring terbuat dari benang nilon d/12 dengan Pengukuran individu ikan pari yang tertangkap
besar mata jaring (mesh size) berturufturut 6 inci cantrang di perairan Tegal diperoleh kisaran lebar
pada bagian sayap sampai dengan l inci pada cawan (WD) rntara 12 sampai dengan 166 cm. Lebar
kantong (Gambar 3) cawan terkecil (17,9 cm) diperoleh pada jenis
Dasyatis zugei dan terbesar (144,7) cm pada jenis
Opelasi Penangkapan Dasyatls therdis (Tabel 3)

Cantrang dioperasikan dengan kapal berukuran 35 Dari ke-3 alat tersebut yang komposisi jenis hasit
GT panjang 15 m, lebar 6,5 m, dan dalam 2 m yang tangkapannya bervariatif adalah cantrang. Alat
dilengakapi mesin penggerak berkekuatan 160 pK tangkap cantrang tjdak selektif dan cara
serta mesin pembantu diesel 20 PK. Lama operasi di pengoperasrannya bersifat aktif yaitu ditarik dari
laut pada umumnya dilakukan antara 15 sampai sebuah kapal yang bergerak sehingga daerah yang
dengan 25 hari. tersapu lebih luas. Hasil tangkapan pada umumnya

rf; \l"^ /t #5"500#


\
# 4,5" 450 #
\
\ #4"400#
Bagian bawah.
A. Pemberat batu 5 kg, untuk
membuka mulut Jaring \ #3,5"350 # |
B Pemberat timah 1 kg
C Pemberat timah 1 kg 20 *-30# \ # 3'300 # Kelilins
/
D. Pemberat timah 1,5 kg
E. Pemberat timah 3 kg \ #2,5' 25o # I
#2',200 #

#1 5"150 #
/
#1','100 #

\#1'50 q

Gambar 3. Konstruksl cantrang

28
BAWAL: vol. 1No. 1-4D 2006: 25-30

Tabel 3. Hasil tangkapan ikan pari dengan jaring cantrang di perairan Tegal, bulan April 2003

Famlll Dasyaddae
Dasyatis kultii '19 21 12 -32 40 16,5
D. thdidis I 2 108-166 144,7 1,2
D. zugei ) 4 13.r22 17,9
't 0,4
D. microps 0 'l 106-'t 06 06 1

Himantura bleekeri 12 18 27 -104 65,5 rt I


121 49,8
H. gererdi 90 31 18-76 45,7
H. imbicata 2 0 14-15 14.5 0,8
H. jenkngi 9 ,t6-91 7 4,9

H. undulata 80-146 113


PaginactxJs sephen 4 46-140 91,7
2 Famiii Gymnurldae
63-93 78,5 't,6
Aetodatea zonura 2
3 Famill Myllobatdae
Aetomylaeus nicholii 2 1 22-27 24,3
Aetobatus nainai 1 0 58-58 58,0 1 0,4
Famill Rhynchobatidae

= panlang

berupa ikan demersal. Pengamalan di daerah Tegal, spesifik atau dapat disebut bahwa cantrang
ikan pari relatif sedikit 1,4% dari total hasil tangkaPan merupakan alat tangkap yang tidak seleKif baik
Hasil tangkapan tertinggi (20%) berupa ikan kurisi terhadap jenis maupun ukuran hasil tangkapan
(famili Neriripteridae), pep€rek (famili Leioghnatidae)
Jaring lrongbun dan pancing senggol lebih selektif
12olo, beloso (famili Synodontidae) 11,3olo, kapasan
(famili Gerreidae) 60/0, ikan sebelah (famili terhadap ukuran ikan dan hasil tangkapan sampingan
(by catch). Dimensi pancing senggol menunrukkan
Psettodidae) 4,1%, layur (famili Trichyuridae) 4%' dan jarak antar pancing antara 32 sampai dengan 34 cm
lainnya rata-rata ku rang datt 4vo.
dan dioperasikan tanPa umpan sehlngga yang
tertangkap hanya pari yang bercawan relatif lebar'
Demikian juga, jaring liongbun yang memiliki ukuran
SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP
mata janng relatif besar yaitu antara 40 sampai
Seleldivitas alat tangkap adalah fungsi alat dengan 50 cm sehingga ikan yang tertangkap
berukuran relatif besar.
tangkap untuk menangkap organisme (ikan) yang
terbatas Dada spesies tertentu dan kisaran ukuran
tertentu dalam suatu populasi yang ditemui di daerah
penangkapan tertentu (Arimoto, 1999) Hasil DAERAH PENANGKAPAN
tangkapan cantrang menunjukkan lenls maupun
ukuran ikan yang tertangkap sangat beragam, dengan Penangkapan pari di pantai utara Jawa dilakukan
demikian cantrang tidak mempunyai target yang sepanjang tahun Pari sering tertangkap oleh ke-3 alat

Ketercngan/Remaka: a. Kerawang, b. lndrcmayu, c. Circbon. cl. Ka mun Jawa, e- Bawean, f. Masalembu, g. Matasir4 h. Kangean.

Gambar 5. Lokasi penangkapan pai di Laut Jawa (q ).


Selekivitds Alat Tangkap lkan Pai di Peraircn Laut Jawa (Nurdin E. & Hufradt)

tangkap tersebut di sekitar perairan dengan dasar 3. Jaring liongbun dan pancing senggol merupakan
berpasir, lumpur, atau dasar pasir berlumpur alat tangkap yang selektif terhadap jenis ikan
Berbagai jenis pari menempati habitat di dekat pantal maupun ukuran ikan pari yang tertangkap.
dan paparan benua, teluk pantai berpasir, teluk
berlumpur, dan muara sungai (Compagno, 1984).
DAFTAR PUSTAKA
Nelayan rawai dasar yang berbasis di cirebon
beroFierasi di sekitar perairan Indramayu, Cirebon, Arimoto T. 1999 F/sh Behaviour for improing frsh
sampai dengan perbatasan Tegal yaitu di p€rairan capture technology. Tokyo University of Fisheries.
,et dasar dan canlrang beroperasi
Losari. Nelayan gil/ Japan. 55 p.
di perairan Karimun Jawa, Karawang, Bawean,
Matasirih, Masalembo, dan Kangean. Lokasi Compagno, L. J. V. 1984. FAO Species catalogue.
penangkapan ikan pari dapat dilihat pada Gambar 5. Vol.4. Sharks of the world. An annotated and
illustrated catalogue of shark species known to
date. Part 1. Hexanchiformes to Lamniformes: viii.
KESIMPULAN 1-250. Part 2. Carcharhiniformes: 251€55. FAO
Fi shenes Syropsis. 125 1-655.
'1. Jaring laongbun (botfom 9// nef) dan pancing
senggol (bottom long line), merupakan alat
tangkap utama untuk penangkapan ikan pari FAO. 1995 Code of conduct for responsible fisheries.
FAO. Rome. 41p.
sedangkan cantrang (dmish sarine) target
penangkapan berupa ikan demersal termasuk
pari. Sparre, P., E. Ursin, & S. C. Venema. 1989.
2. Cantrang tidak termasuk alat tangkap yang selektif lntroductin to tropical fish stock assessment. Part
terhadap ikan pari, dengan hasil tangkapan ikan L Manual FAD Fish. Tech. Pap. 306/l Rome. ltaly.
pari berkisar antara 1 sampai dengan 5%. Pari
yang tertangkap berukuran kecil sampai dengan Subani, W. & H. R.Barus. 1988. Alat penangkapan
besar (lebar cawan antata 12 sampai dengan 166 ikan dan udang laut di Indonesia. Balai Penelitian
cm). Perikanan Laut. Jdkarta.

30

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai