Anda di halaman 1dari 15

Kebutuhan Dasar Manusia

Pengambilan specimen urine dan faces

Fitri H. Sudiamin
Pendahuluan

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang


tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan
dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh ini berbentuk tinja (faeces), air seni
(urine), dan CO2 sebagai hasil dari proses pernapasan.
Tujuan
Tujuan mengumpulkan specimen tersebut
adalah melakukan uji atau analisis guna
mendiagnosis dan mengobati setiap keadaan
yang berada di luar keadaan yang sehat.
Spesimen yang berasal dari ibu atau bayi,
yaitu sampel cairan tubuh dan zat sisa.
Bidan harus mengetahui mengapa dan
bagaimana uji ini di lakukan, dalam situasi
apa specimen tersebut di perlukan, dan apa
yang harus dilakukan dengan informasi yang
di terima dalam hal perencanaan asuhan
berkelanjutan.
PENGAMBILAN
SPESIMEN URIN

Mengambil urine/ air kemih sebagai bahan untuk


pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk membantu
menegakkan diagnose sehingga memudahkan
pengobatan ,mengetahui reaksi obat dll.
Pengambilan specimen urin dilakukan untuk pasien apa saja???

pasien yang
mendapatkan
an
an g ak obat tertentu pasi
en y e
ham n
ah
pasi u sesud n
ata edaha
pe m
b il

pasien dengan
penyakit yang
pasien ada hubungannya
baru dengan system
perkemihan

pemeriksaan khusus dalam rangka


pemeriksaan lengkap (general cek up)
dan sebagai pemeriksaan ulang
Cara-cara pengambilan urine di sesuaikan menurut macam kebutuhan pemeriksaan,
seperti…
Urine biasa (pengambilan secukupnya urine pasien yang d keluarkan secara biasa).
Tujuan untuk pemeriksaan kadar/ jumlah zat-zat yang terkandung di dalamnya misalnya
guladalam urine, untuk pemeriksaan kehamilan.

Urine steril (pengambilan urine secukupnya dari pasien yang bersangkutan secara
steril dengan menggunakan alat-alat steril untuk pembiakan dan resistensi). Tujuan untuk
mengetahui jenis dan jumlah kuman penyebab penyakit, adanya infeksi pada urethra,
ginjal, dll, kepekaan kuman terhadap beberapa jenis obat.

Urea clearance test/UCT (pengambilan air kemih secara bertahap di sertai


dengan pengambilan darah untuk pemeriksaan ureum setelah pasien di
berimakan khusus/diit UCT). Tujuan untuk mengetahui faal glomeruli.
Dilakukan pada pasien dengan kelainan ginjal, batu ginjal, pasien dengan
kelainan kelenjar prostat, pasien hypertensi, pasien penyakit jantung.

Next….
Pengumpulan air kemih/ urine 24 jam (pengumpulan urine yang
di keluarkan oleh pasien tertentu selama 24 jam). Tujuan untuk
mengetahui jumlah air kemih selama 24 jam, untuk mengukur
berat jenis urine, untuk mengetahui keseimbanganan tara cairan
yang masuk dan yang keluar, menentukan sesuatu zat dalam air
kemih secara kualitatif, mengetahui fungsi ginjal. Dilakukan
pada pasien dengan kelainan ginjal dan saluran-salurannya,
pasien dengan kelainan jantung, ascites atauoedem, pasien
dengan pengobatan khusus, pasien yang mendapat infus.
Pemeriksaan feses ( tinja )

Pemeriksaan feses ( tinja ) adalah salah satu


pemeriksaan laboratorium yang telah lama
dikenal untuk membantu klinisi menegakkan
diagnosis suatu penyakit. Meskipun saat ini telah
berkembang berbagai pemeriksaan laboratorium
yang modern , dalam beberapa kasus pemeriksaan
feses masih diperlukan dan tidak dapat digantikan
oleh pemeriksaan lain.
Pengertian Pemeriksaan feces
Feses merupakan Sisa hasil
Pemeriksaan feses adalah mengambil dan
pencernaan dan absorbsi dari
menyediakan feses sebagai bahan pemeriksaan
makanan yang kita makan, laboratorium.  Tujuan dari pemeriksaan feses
dikeluarkan lewat anus dari saluran adalah menyediakan feses sebagai bahan
cerna.  Dalam keadaan normal dua pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dan
pertiga tinja terdiri dari air dan sisa melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini
makanan, zat hasil sekresi saluran mudah dilakukan baik oleh perawat atau klien
pencernaan, epitel usus, bakteri sendiri.Pemeriksaan ini menggunakan kertas tes
apatogen, asam lemak, Guaiac. analisa produk diet dan sekresi saluran
cerna.
urobilin, debris, celulosa gas indol,
skatol,sterkobilinogen dan  bahan
patologis. Normal : 100 – 200 gram /
hari. Frekuensi defekasi : 3x / hari –
3x / minggu. 
Kesimpulan

1. Ada hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian hiperemesis


gravidarum pada ibu hamil di wilayah kerja RSUD Sawerigading
Kota Palopo tahun 2021 dengan nilai p value = 0.009< α 0.05.

2. Ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian hiperemesis


gravidarum pada ibu hamil di wilayah kerja RSUD Sawerigading
Kota Palopo tahun 2021 dengan nilai p value = 0.016< α 0.05.
Apakah indikasi dari
pemeriksaan feces???

Indikasi Pemeriksaan :
·         Adanya diare dan konstipasi
·         Adanya ikterus
·         Adanya gangguan pencernaan
·         Adanya lendir dalam tinja
·         Kecurigaan penyakit gastrointestinal
·         Adanya darah dalam tinja
Apa saja Syarat
Pengumpulan Feces???  Syarat Pengumpulan Feces :
1. Tempat harus bersih, kedap, bebas dari
urine, diperiksa 30 – 40 menit sejak
dikeluarkan. Bila pemeriksaan ditunda simpan
pada almari es.
2. Pasien dilarang menelan Barium, Bismuth, dan
Minyak dalam 5 hari sebelum pemeriksaan.
3. Diambil dari bagian yang paling mungkin
memberi kelainan.
4. Paling baik dari defekasi spontan atau Rectal
Toucher         pemeriksaan tinja sewaktu
5. Pasien konstipasi  
Bagaimana Alur
 pemeriksaanku?

Alur  pemeriksaan :
Pengumpulan bahan Pemeriksaan, Pengiriman dan
Pengawetan bahan tinja, Pemeriksaan tinja, serta
Pelaporan hasil pemeriksaan.
Jika akan memeriksa tinja, pilihlah selalu sebagian dari
tinja itu yang memberi kemungkinan sebesar-besarnya
untuk menemui kelainan umpamanya bagian yang
tercampur darah atau lendir dan sebagainya. Oleh Karen
unsure-unsur patologik biasanya tidak terdapat merata,
maka hasil pemeriksaan mikroskopis tidak dapat dinilai
derajat kepositifannya dengan tepat, cukup diberi tanda –
(negative), +, ++ atau +++ saja.
Pemeriksaan feces lengkap merupakan pemeriksaan
feces yang terdiri atas : 
·         Pemeriksaan makroskopik (dapat dilihat dengan
mata telanjang: konsistensi, warna, darah, lendir). Adanya
darah dan lendir menandakan infeksi yang harus segera
diobati, yaitu infeksi karena amuba atau bakteri shigella.
·         Pemeriksaan mikroskopik (hanya dapat dilihat
melalui mikroskop: leukosit, eritrosit, epitel, amilum, telur
cacing dan amuba). Adanya amuba menandakan adanya
infeksi saluran cerna terhadap amuba tersebut, dan
adanya telur cacing menandakan harus diobatinya pasien
dari infeksi parasit tersebut.
·         Pemeriksaan kimia : untuk mengetahui adanya 
Darah Samar, Urobilin, Urobilinogen, Bilirubin dalam feses
/ tinja.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai