Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizka

MuliaFebrianti

Nim : B.20.06.022

BUDAYA & PRAKTIK TRADISIONAL PADA IBU HAMIL, MELAHIRKAN, DAN

NIFAS

1. Mitos : ibu hamil tidak dibolehkan meminum es agar bayinya tidakbesar

Faktanya : ibu hamil tidak dibolehkan meminum agar bayinya tidak besar karena dikhawatirkan

akan kesulitan saat melahirkan. Minum es atau minuman dingin diyakini menyebabkan janin

membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar. (Kasnodihardjo dan lusi

Kristiana, 2012 : 4), fakta secara medis yaitu sebenarnya yang menyebabkan bayi besar

(kegemukan) adalah gula. Jadi jika minum es itu tidak membuat bayi besar kecuali si ibu minum

es bersama seperti sirup atau jenis minuman lain yang memakai es, bukan karena dinginnya es

yang menyebabkan besarnya janin tetapi karena gula dalam sirupnya.

2. Mitos: Ibu hamil tidak boleh makannanas

Faktanya:

Orang menganggap Nanas dapat menyebabkan keguguran, atau persalinan dini. Padahal, buah

ini aman dan sehat untuk dikonsumsi selama kehamilan. Bahkan tidak ada bukti medis yang

mendukung pernyataan bahwa nanas membahayakan ibu dan janin. Awal munculnya mitos ini

adalah karena bromelain, kandungan pada nanas, diteliti dapat memecah protein dalam tubuh dan

mengakibatkan perdarahan abnormal dan juga kontraksi. Ini memang benar. Tapi jumlah

bromelain dalam satu porsi nanas tidak akan memengaruhi kehamilan. Faktanya harus makan

antara tujuh hingga sepuluh nanas untuk memicu hal tersebut. Jadi jika makan nanas dalambatas
yang wajar tidak akan memicu kontraksi . Selain itu, kandungan bromelain paling tinggi terletak

pada bagian tengah nanas. Jika khawatir,bisa makan bagian pinggirannya saja.

3. mitos : ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan

mengganggujaninnya

Faktanya: secara psikologis Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam

hari jadi tidak dianjurkan bepergian, secara medis ibu hamil tidak dianjurkan keluar malam

terlalu lama hingga larut malam. Karena kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam

kurang bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbon dioksida (CO2)

4. Mitos: Ibu Hamil Tidak Boleh MinumKopi

Faktanya : Ketika ibu hamil minum kopi, kafein akan melewati plasenta menuju cairan ketuban

dan aliran darah janin. Tubuh bayi yang masih berkembang memerlukan waktu lebih untuk

memproses kafein tersebut dibandingkan tubuh si ibu. Akibatnya, si janin akan terkena efek

kafein yang lebih lama dari ibunya.

American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan bahwa sejauh ini, asupan

kafein kurang dari 200 mg tidak meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.

Sebaliknya, ibu yang mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein sehari lebih mungkin melahirkan

bayi yang kecil. Jadi, boleh-boleh saja ibu hamil mengonsumsi kopi asalkan tidak berlebihan.

Satu cangkir kopi tidak akan menyakiti si janin, Ingat, tidak lebih dari 200 mg kafein per hari.

Atau lebih baik juga dihindari


5. mitos : minum minyak kelapa lancarkan Persalinan

faktanya : hingga saat ini, belum ada penelitian yang mengungkapkan bahwa minyak kelapa

dapat melancarkan persalinan. Hal ini karena minyak kelapa yang diminum akan masuk ke

dalam saluran pencernaan, sementara proses persalinan berlangsung di saluran reproduksi wanita

(vagina). Keduanya merupakan saluran yang berbeda dan tidak berhubungan, sehingga minyak

kelapa tak dapat serta merta melancarkan prosespersalinan.

6. mitos : Dilarang makan daging-dagingan supaya jahitan luka cepatsembuh

Faktanya : menurut Ambarwati, 2008, dalam Asuhan Kebidanan Nifas, dari sisi medis justru

sebaliknya. Mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi sangat dianjurkan bagi perempuan

yang sedang dalam masa nifas, karena salah satu fungsi protein adalah membantu penyembuhan

luka, termasuk luka jahitan. Jadi, bila kebutuhan protein pada masa ini tidak terpenuhi, maka

proses penyembuhan luka akan berjalan lambat dan berpotensi mengalami infeksi.

7. mitos : Tidak boleh keluar rumah selama 40hari

Faktanya : ibu baru melahirkan memang disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan banyak

istirahat, setidaknya seminggu pertama setelah melahirkan. Kemudian selama enam minggu

masa nifas, ibu baru dapat kembali ke aktivitas normalnya secara bertahap. Selama masa nifas,

ibu yang baru melahirkan disarankan untuk fokus pada pemulihan diri dan perawatan bayisaja.

8. mitos : bayi diberi kopi untuk mencegah matatinggi

Faktanya : Menurut dr. Devia ini adalah mitos perawatan bayi yang tidak perlu dipercaya.

Pasalnya, bayi tidak butuh asupan kafein dan memberikan kopi kepada bayi tidak ada manfaat

nutrisinya. Kebiasaan memberikan kopi ke bayi justru menyebabkan masalah kesehatan


berlanjut. Intinya, bayi hanya butuh ASI dan makanan bergizi untuk menunjang masa

pertumbuhan mereka.

9. mitos : Bedong bayi Agar Kakinya Lurus tidak berbentukO

Faktanya : Banyak yang mengatakan membedong bayi bertujuan supaya kaki anak nantinya

tidak berbentuk "O". Hal ini dibantah oleh dr. Devia. Menurutnya, tujuan dari membedong

adalah untuk menghangatkan tubuh dan membuat si kecil nyaman serasa di peluk. Jika mau

membedong tidak perlu terlalu kuat, ini berisiko membuat napas bayi jadisesak.

10. mitos : Rambut Dicukur Terus SupayaLebat

Faktanya : banyak orang percaya bahwa kalau sewaktu bayi sering dicukur, dewasa nanti

rambutnya akan lebat. secara medis, rambut tipis dan lebat itu tergantung dari genetik orang

tuanya, bukan karena membotakinya terus menerus. Untuk itu, tidak perlu mencukur rambut bayi

terlalu sering. Salah-salah bisa menyebabkan kulit kepalanya luka iritasi karena terkena pisau

cukur.

Anda mungkin juga menyukai