Anda di halaman 1dari 28

UP 2101

Matematika Teknik I
Jurusan Teknik Mesin
Semester 1 TA 2021/2022
• Materi Perkuliahan:
• Vektor dan Ruang Vektor
• Kombinasi Linier, Rentangan dan Subruang
• Bebas Linier
• Basis dan Dimensi
• Hampiran dan Proyeksi
• Perkalian skalar (dot product)
Topik 11:
Vektor dan Ruang Vektor
Ruang Vektor

• Referensi :
– Kreyszig, Subbab 7.9
– Greenberg, Subbab 9.6 – 9.10
• Topik Bahasan: Ruang Vektor
– Ruang vektor, kombinasi linear, Subruang
– Merentang dan bebas linear
– Basis, Dimensi, basis ortogonal (Gram-Schmidt)
– Hampiran (aproksimasi) terbaik, proyeksi
Review Vektor
• Vektor: obyek matematis yang dinyatakan dalam besaran
dan arah
• Ruang Vektor: Kumpulan vektor yang memiliki karakteristik
tertentu (Aksioma ruang Vektor)
• Aksioma Ruang Vektor adalah suatu persyaratan yang harus
dipenuhi, supaya suatu himpunan vektor dapat dinyatakan
sebagai Ruang Vektor.

• Contoh :
– Vektor dalam ruang 2 dimensi, vektor dalam ruang 3 dimensi, dll.
Aksioma Ruang Vektor

• S adalah himpunan vektor, disebut sebagai Ruang


Vektor apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
– Memiliki operasi penjumlahan yang:
• Bersifat komutatif
• Bersifat asosiatif
• Tertutup
– Memiliki vektor nol -> u + 0 = u, untuk semua vektor u di S
– Terdapat inversi negatif -> u + (-u) = 0, untuk semua vektor
u di S
– Memiliki perkalian skalar yang:
• Asosiatif
• Distributif
• Tertutup
Aksioma Ruang Vektor

• Contoh:
•  
S adalah himpunan vektor di ruang dua dimensi. Apabila himpunan vektor
ini dilengkapi dengan operasi penjumlahan vektor ,
dimana dan merupakan dua buah vektor di S, apakah S merupakan ruang
vektor ?

• Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita periksa masing-masing syarat


dalam aksioma:
– Operasi penjumlahan:
• ; => Komutatif
• => Asosiatif
• Jika dan di S, maka juga pasti di S => Tertutup
Aksioma Ruang Vektor

•  – Vektor nol:
• Jika kita definisikan vektor nol , maka => Memiliki vektor nol
– Inversi negatif:
• Jika kita definisikan vektor , maka => Memiliki inversi negative
– Perkalian skalar:
• Jika diambil dua skalar, dan , maka => Asosiatif
• ; => Distributif
• Jika di S, maka juga pasti di S => Tertutup

Karena semua aksioma/persyaratan terpenuhi, maka S adalah


Ruang Vektor.
Aksioma Ruang Vektor

• Contoh lain:
•  
S adalah himpunan vektor di ruang dua dimensi, dibatasi sesuai dengan
ilustrasi pada gambar. Apabila himpunan vektor ini dilengkapi dengan
operasi penjumlahan vektor , apakah S merupakan ruang vektor ?

𝑢´ 

𝑣´  𝑢´  + 𝑣´
𝑆 
– Operasi penjumlahan:
• Karena definisi operasi penjumlahan sama seperti pada kasus sebelumnya, maka
dipastikan bahwa memiliki sifat Komutatif dan Asosiatif
• Terdapat dan di S, dimana tidak berada di S => Tidak tertutup

– Bukan Ruang Vektor


Topik 12:
Kombinasi Linier, Rentangan, dan
Subruang
Kombinasi Linier dan Rentangan

• Jika u1,…, uk merupakan vektor pada ruang vektor


S, maka himpunan dari semua kombinasi linier
dari vektor tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk:
u= a1u1 + …+ ak uk

• Himpunan disebut sebagai span/rentangan dari


u1, … , uk, dan dituliskan sebagai {u1, … , uk}.
• Dimana a1, … , ak adalah sebarang bilangan skalar.
Contoh

• Tentukan rentangan dari vektor u1 = (4,2)


• Tentukan span dari dua vektor u1 = (4,2) dan
u2=(-8,-4)
Contoh

• Contoh diatas mengilustrasikan bahwa terdapat subset dari


vektor di ruang R2. yang juga merupakan Ruang Vektor.
• Sifat Ruang Vektor L :
a. Jika u dan v adalah vektor pada L, maka u + v juga
terdapat di L
b. Jika u terletak di L, maka untuk setiap perkalian skalar
au, juga terletak pada L
c. L mengandung vektor 0
d. Terdapat invers vektor (-u) di L sehingga
u + (-u)=0
Subspace/Subruang

• Jika subset T dari sebuah Ruang Vektor S


merupakan Ruang Vektor, maka T adalah
Subruang dari S
Span sebagai subspace

• Jika u1,…, uk merupakan vektor pada ruang


vektor S, maka span {u1,…, uk } merupakan
Ruang Vektor, Subruang dari S
Contoh

• Apakah rentangan/span dari :


u1 =(5,1) dan u2 =(1,3)
Adalah seluruh R2 atau hanya bagian dari R2?
Untuk menentukan rentangan {u1, u2}, kita
misalkan suatu vektor v=(v1,v2) sebagai vektor
di R2 dan memiliki hubungan: v= a1u1+ a2u2
Solusi

• Dengan substitusi:
• Setiap v di R2, dapat diekspresikan sebagai
kombinasi linear dari vektor u1 dan u2. Maka u1
dan u2 merentang seluruh R2.
Topik 13:
Bebas Linier
Bebas Linear

• Suatu set vektor {u1,…, uk } dikatakan tak bebas


linier/bergantung linier/linearly dependent (LD) jika
salah satu (atau lebih) dari vektor tersebut dapat
diekspresikan sebagai kombinasi linier dari vektor
yang lain

• Jika tidak ada vektor yang bisa diekspresikan sebagai


kombinasi linier dari vektor lainnya, maka disebut
sebagai bebas linear/tak bergantung linier/linearly
independent (LI)
Uji Linear Dependence (LD)

• Suatu set vektor {u1,…, uk} disebut LD, jika dan


hanya jika terdapat nilai skalar {a1, …, ak} yang
tidak semuanya bernilai nol, sehingga:

a1u1+ ... + akuk = 0

• Sebaliknya, disebut LI: jika hubungan di atas


hanya dipenuhi oleh nilai skalar {a1,…, ak} yang
semuanya bernilai nol
Contoh Soal:

• Tentukan
  apakah set vektor ini LD/LI:
u1 = (2,0,1,-3), u2 = (0,1,1,1), dan u3 = (2,2,3,0)

Berarti anda diminta untuk melakukan pengujian:

Jika hanya bisa dipenuhi oleh, maka Bebas Linier


(LI)
Selain itu, Tak Bebas Linier (LD)
Solusi
𝛼  1 ( 2,0,1 , −3 ) +𝛼 2 ( 0 , 1 ,1 , 1 ) +𝛼 3 ( 2 , 2 ,3 ,0 )=( 0,0,0,0 )
( 2 𝛼 1 +2 𝛼 3 , 𝛼 2+ 2𝛼 3 , 𝛼 1 +𝛼 2+3 𝛼 3 ,− 3 𝛼 1 +𝛼 2) =( 0,0,0,0 )

  (1)
  (2)
  (3)
  (4)
Operasikan   (1) - (2) (5)

Selanjutnya, operasikan   (4) + (5) 𝛼


  1=0
lalu substitusikan 𝛼  1=0 (5) 𝛼
  2=0
akhirnya substitusikan 𝛼  1=𝛼 2=0 (4) 𝛼
  3=0

 
Kesimpulan:
Karena didapatkan bahwa merupakan satu-satunya solusi
(solusi unik) dari ke empat persamaan yang dimiliki, maka
bebas linier (LI).
Contoh Soal:
• Tentukan apakah set vektor ini LD/LI:
u1 = (2,0,1,-3), u2 = (0,1,1,1), dan u3 = (2,-2,-1,-5)
𝛼
  1 ( 2,0,1 , −3 ) +𝛼 2 ( 0 , 1 ,1 , 1 ) +𝛼 3 ( 2 , −2 , −1 , −5 ) =( 0,0,0,0 )
( 2 𝛼 1 +2 𝛼 3 , 𝛼 2 − 2 𝛼 3 , 𝛼 1 +𝛼 2 − 𝛼 3 , − 3 𝛼 1+𝛼 2 − 5 𝛼 3 ) =( 0,0,0,0 )

  (1)
  (2)
  (3)
  (4)
Operasikan   (1) + (2) (5)
Lalu operasikan   5(3) - (4)
disederhanakan   (6)
Jika (5) dan (6) dioperasikan maka akan didapatkan hubungan 0 = 0
 Hal ini menunjukkan bahwa solusi dari keempat persamaan di atas
tidak unik. Sebagai contoh kita ambil , maka didapatkan , dan . Yang
berarti tak bebas linier (LD).
Contoh Soal:
• Tentukan apakah set vektor ini LD/LI:
u1 = (1,-3), u2 = (1,1), dan u3 = (3,1)
𝛼
  1 ( 1 ,− 3 ) +𝛼 2 ( 1 ,1 )+ 𝛼 3 ( 3 ,1 ) =( 0,0 )
(  𝛼 1+ 𝛼 2 +3 𝛼 3 , − 3 𝛼 1+𝛼 2 +𝛼 3 ) =( 0,0 )

  (1)
  (2)

Operasikan   (1) - (2)


disederhanakan   (3)
 
Dari (3) didapatkan bahwa solusi persamaan di atas juga tidak unik.
Selama , maka selalu bisa dicari nilai yang memenuhi (1) dan (2).

 
Sebagai contoh kita ambil , maka didapatkan , dan . Yang berarti tak
bebas linier (LD).
Teorema LD/LI

• Suatu
  set vektor {u1,… , uk } disebut LD, jika dan
hanya jika, satu vektor dapat diekspresikan
sebagai perkalian skalar dari vektor lainnya.
• LD bila suatu set mengandung vektor 0 (nol).
• Jika {u1, ... , uk } adalah LI, maka agar:

untuk setiap j = 1,...,k.


• Setiap set vektor ortogonal merupakan LI.
Latihan Soal:

• Tentukan apakah set vektor ini LD/LI:


u1 = (2,-1), u2 = (0,0), u3 = (0,1)
• Tentukan apakah set vektor ini LD/LI:
u1 = (1,0), u2 = (0,1)
• Tentukan apakah set vektor ini LD/LI:
u1 = (1,0), u2 = (1,1), dan u3 = (5,4)
Terimakasih
Pertanyaan atau komentar?

Anda mungkin juga menyukai