Anda di halaman 1dari 54

MAKALAH

RELEVANSI ILMU FISIKA DENGAN TEKNIK SIPIL


Teknik sipil merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun,
merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi,
lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing- masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat
kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar .
• RUMUSAN MASALAH

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, salah satu ruang lingkup teknik


sipil adalah pengetahuan tentang fisika (dibatasi pada konteks teknik
sipil). Dengan demikian,dunia teknik sipi tak dapat dilepaspisahkan dari
beberapa konsep fisika, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai
acuan analisis. Konsep gerak, gravitasi, hukum Newton III,
kesetimbangan benda tegar, dan tekanan hidrostatis ini menjadi hal yang
penting untuk diketahui dan dipahami oleh seorang insinyur dalam
melakukan perencanaan, perancangan, dan pembangunan berbagai
infrastruktur dan lingkungan lainnya yang masuk dalam ruang lingkup
Teknik Sipil.
Rumusan masalah yang akan dibahas dari
makalah ini adalah :
• Cabang Ilmu Fisika apa saja yang digunakan dalam pekerjaan di
bidang teknik sipil ?
• Bagaimana relevansi dari cabang ilmu fisika dan cabang ilmu teknik
sipil ?
• BATASAN MASALAH
• TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
• MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
• SISTEMATIKA PENULISAN
• Daftar Pustaka
• Pendahuluan
• Landasan Teori
• Pembahasan
• Penutup
• Daftar Pustaka
GERAK
• Dalam fisika, gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu
benda terhadap waktu. Gerak biasanya digambarkan
dalam hal kecepatan, percepatan, perpindahan, dan waktu. Gerak
diamati dengan melampirkan kerangka acuan untuk tubuh dan
mengukur perubahan dalam posisi relatif terhadap yang lain kerangka
acuan.
• Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang mempelajari
gerak benda-benda. Jika kita membahas tentang gerak, maka kita
berhadapan dengan bagian dari mekanika, yaitu kinematika.
Selanjutnya, jika gerak dihubungkan dengan gaya yang berkaitan
dengannya dan sifat-sifat benda yang bergerak, maka dikenal istilah
kinematika.
GRAVITASI
• Gravitasi merupakan fenomena alam dimana benda-benda menarik
satu sama lain dengan kekuatan yang proporsional. Gravitasi
merupakan agen yang memberikan bobot kepada objek dengan massa
dan menyebabkan objek jatuh ke tanah saat terjatuh. Gravitasi
bertanggung jawab untuk menjaga planet-planet tetap bergerak sesuai
dengan orbit mengelilingi matahari, menjaga bulan dalam orbitnya
mengelilingi bumi, pembentukan pasang surut, konveksi alam,
aliran fluida yang terjadi di bawah pengaruh kerapatan
gradien dan gravitasi, untuk memanaskan interior bintang dan
planet-planet membentuk suhu yang sangat tinggi, dan fenomena lain
di bumi.
TEKANAN HIDROSTATIS
• Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh cairan pada
kesetimbangan karena pengaruh gravitasi. atau tekanan pada zat
cair. Besar tekanan zat cair bergantung pada kedalaman zat cair,
semakin dalam letak suatu bagian zat cair, akan semakin besar pula
tekanan pada bagian itu.
• Menurut hukum tekanan hidrostatis “Tekanan hidrostatis yang
terletak pada semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar dalam suatu jenis zat cair yang sama besarnya
sama" Hukum tekanan hidrostatis berlaku jika zat cair dalam keadaan
diam (tidak mengalir).
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
• Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk
akibat pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar
hanyalah suatu model idealisasi, karena pada dasarnya semua benda
akan mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleha gaya
atau momen gaya. Akan tetapi , karena perubahannya sangat kecil
maka pengaruhnya terhadap kesetimbangan statik dapat diabaikan.
HUKUM ARCHIMEDES
• Ahli Fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan
cara memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh
hasil yang sama dengan hasil percobaanmu, yakni beratnya menjadi
lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya
ke atas (FA). Hukum Archimedes yang menyatakan bahwa apabila
suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau
seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya (dipindahkan)
oleh benda tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
PEMBAHASAN

• Hukum III Newton menyatakan bahwa jika benda 1 memberikan


gaya pada benda 2 maka pada saat yang sama benda 2
memberikan gaya pada benda 1. Besar kedua gaya sama
tetapi arah kedua gaya berlawanan. Salah satu gaya
disebut aksi, gaya lainnya disebut reaksi. Tanda negatif
menjelaskan arah gaya. F aksi bertanda positif sedangkan F reaksi
bertanda negatif. Hal ini menunjukan bahwa gaya aksi dan rekasi
berlawanan arah
PENENTUAN SISTEM PONDASI DAN PERHITUNGAN
BANGUNAN TERHADAP GEMPA BUMI AKIBAT ADANYA
GERAK
• Gerak Bangunan Akibat Gerak Tanah : gerakan ini disebabkan oleh adanya
dua atau beberapa macam tanah di bawah bangunan, sehingga reaksi tanah
tidak sama atau merata. Diperlukan untuk menyelidiki tanah sebelum
menentukan sistem pondasi yang akan digunakan. Penyelidikan tanah dapat
berupa sondering, tes laboratorium atau pengeboran untuk menentukan garis
permukaan air pada musim kemarau dan hujan.
• Goyangan Bangunan Akibat Gempa Bumi: terjadi akibat longsoran tanah,
gempa tektonik, letusan gunung berapi, bahan peledak pada tambang.
Getaran gempa dapat berupa gerak vertikal dan horisontal. Hubungan-
hubungan dan landasan struktur mendapat goyangan seperti hendak
dipatahkan dan diuji kekokohannya. Perlu diadakan perhitungan terhadap
gempa pada bangunan 4 lantai atau lebih dan bangunan besar walaupun tidak
bertingkat.
PERHITUNGAN GAYA DALAM PADA
BANGUNAN YANG TERJADI AKIBAT
GRAVITASI
• Pada saat ini, ada beberapa metode analisa struktur yang dapat dipakai
• untuk menghitung besarnya gaya-gaya dalam yang terjadi akibat
beban gravitasi pada bangunan tinggi. Metode yang umum dipakai
selama ini adalah metode pembebanan langsung, di mana pembebanan
diberikan sekaligus segera setelah proses pembangunan selesai, tanpa
memperhatikan proses pembangunan di lapangan.
• Metode lainnya, yaitu metode sequential loading memberikan
pembebanan secara bertahap sesuai dengan proses pembangunan di
lapangan. Analisa struktur dengan metode pembebanan langsung
memberikan hasil perhitungan gaya-gaya dalam yang lebih besar
dibandingkan dengan metode sequential loading
KONSEP TEKANAN HIDROSTATIS
DALAM PEMBANGUNAN BENDUNGAN
• Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan lajuair menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan.
• Bendungan (dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda.
Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang
berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang
permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow).
Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa
juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara
dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat
dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat
digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah
yang akan diairi.
Hubungan antara tekanan hidrostatis dengan bendungan dapat dilihatt
dari struktur dinding bendungan. Dinding bendungan bagian bawah
dibuat lebih tebal dari bagian atas agar bendungan tidak hancur karena
tekanan zat cair terbesar berada pada dasar permukaan zat cair. Hal ini
sesuai dengan prinsip tekanan hidrostatis yang menyatakan semakin
dalam letak suatu bagian zat cair, akan semakin besar pula tekanan pada
bagian itu.
• Prinsip kesetimbangan benda tegar menyatakan bahwa benda-benda
dalam keadaan setimbang ketika jumlah gaya-gaya yang bekerja
padanya bernilai nol. Pada pembahasan mengenai aksi reaksi, tiap
gaya aksi yang diberikan beban kepada tumpuan akan dibalas oleh
tumpuan dengan gaya reaksi yang besarnya sama namun berlawanan
arah. sudah membuktikan bahwa prinsip kesetimbangan benda tegar
teraplikasikan pada jembatan.
• Namun, ada elemen struktur lain yang menggunakan prinsip
kesetimbangan benda tegar. Elemen struktur tersebut adalah rangka
batang ( truss ). Rangka batang dibuat berbentuk segitiga dengan
berbagai macam pola, hal ini dimaksud agar tidak ada gaya geser dari
beban yang bekerja.
Setelah memelajari relevansi antara Ilmu Fisika dengan Teknik Sipil,
maka dapat disimpulkan bahwa :

• Ilmu Teknik Sipil bukanlah ilmu yang independent ( berdiri sendiri),


karena di dalam ilmu Teknik Sipil di pelajari pula ilmu lainnya, seperti
ilmu fisika, matematika, komputer, ddl.
• Pentingnya memelajari ilmu Fisika dalam perkuliahan Teknik Sipil,
karena di dalam penerapan Teknik Sipil pada kehidupannya nyata,
banyak ditemukan konsep-konsep ilmu Fisika.
• Konsep-konsep ilmu Fisika yang berhubungan dengan Teknik Sipil
diantaranya yaitu gerak, gravitasi, kesetimbangan benda tegar, tekanan
hidrostatis, hukum Archimedes, hukum Newton III.
SARAN
• Karena banyaknya relevansi antara Ilmu Fisika dengan Teknik Sipil,
maka hendaknya semangat dalam pembelajaran Ilmu Fisika
ditingkatkan, khusunya bagi mahasiswa Teknik Sipil. Selain itu,
proses pembelajaran Fisika dikelas sebaiknya dikembangkan lagi,
sehingga dalam proses belajar mengajar, mahasiswa tidak jenuh
.
Khristianto, Yuda. 2013. Contoh
/contoh-aplikasi-f

Anda mungkin juga menyukai