Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2 : KN

ANGGOTA :

• Eduardo (2143500177)
• Kimmy Kaynuta (2143500847)
• Muhammad Arif (2143500912)
• Nabila Raisya (2143500193)
• Silvia Yulia (2143500391)
AKSI

VANDALIS
ME MUSALA DI
TANGERANG
P E N G E RT I A N

VANDALISME
Perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang
berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya) atau perusakan
dan penghancuran secara kasar dan ganas.

Suatu perbuatan penghancuran yang berbahaya atau yang disengaja.


Perusakan benda milik orang lain tanpa persetujuan dengan cara
merobek, memotong, melanggar, menggambar, menandai, melukis, atau
menutupi dengan kotoran dan perlakuan lainnya yang ditentukan oleh
hukum setempat.

Pada intinya vandalisme adalah suatu perbuatan merusak fasilitas umum maupun pribadi serta mengganggu
keindahan lingkungan secara sengaja karena adanya dorongan untuk mendapatkan maksud dan tujuan tertentu.
A K S I

VA N D A L I S M E

• Mencoret (graffiti)
• Memotong (cutting)
• Memetik (plucking)
• Mengambil (taking)
• Merusak (destroying)
UNSUR

VANDALISME
• Menimbulkan kerusakan fisik atau kerusakan lain yang permanen
• Properti yang dirusak adalah milik orang lain
• Merusak properti dengan sengaja
CONTOH

Kasus
KRONOLOGI AKSI
VANDALISME MUSALA DI
TANGERANG
Musala Darussalam
Perum Villa Tangerang Elok, RT. 5 RW. 8, Kelurahan
Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang,
Banten

Pelaku yang berinisial S diketahui


berumur 18 tahun merupakan
Mahasiswa Psikologi di salah satu
Universitas swasta di Jakarta. Pelaku
mengakui perbuatannya yang
dilakukan pada hari Selasa, 29
September 2020, sekitar pukul 16.00
WIB
AKSI
VANDALISME
PELAKU

Berupa coretan menggunakan cat semprot bertuliskan “Tidak


Ridho” di bagian lantai dan tulisan “Saya Kafir” di sebuah papan
tulis.
Tulisan lafaz Allah di lantai yang disilang, ada kata “Anti
Khilafah” dan “Anti Islam” di bagian tembok, juga Al -Quran
yang dirobek.
Setelah melakukan aksinya di Musala Darussalam, pelaku juga mendatangi masjid yang
berjarak 400 meter dari musala dan melanjutkan aksi vandalismenya di sana dengan
memotong kabel pengeras suara.
Pelaku mengatakan membeli sendiri cat semprot warna hitam, gunting dan lakban
di toko material dekat rumah dengan uang Rp. 50.000 yang didapat dari orang
tuanya.
MOTIF 
PELAKU
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku tertekan lantaran dilarang keluar rumah oleh orang tuanya.
Orang tua S memberikan keterangan, pelaku dilarang untuk tidak keluar rumah karena pelaku
mengalami kesulitan mengendalikan emosi dan memiliki dorongan untuk melakukan
kekerasan dan perkelahian. Kondisi tersebut dialami S sejak masih duduk di kelas IX SMP, dan
sering mengeluh sulit tidur.
Kondisi yang terjadi pada S juga dibuktikan dengan hasil pemeriksaan psikolog
yang menyatakan bahwa S mengalami depresi. Dalam menyembuhkan kondisi
kejiwaan S, berbagai cara sudah dilakukan oleh orang tuanya, mulai dari
hipnoterapi, ruqyah sampai pendekatan dengan sering ibadah.
HUKUMAN PELAKU

Pelaku ditetapkan sebagai tersangka dengan 5 tahun


penjara berdasarkan pasal 156 KUHP karena diduga
melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan
permusuhan atau penodaan terhadap agama, sehingga
timbul perasaan permusuhan, kebencian atau
penghinaan terhadap golongan atau beberapa golongan.
Aksi vandalisme yang dilakukan S tentu memberikan ketidak
KESIMPULAN
nyamanan terhadap masyarakat sekitar terlebih yang ingin beribadah.
Menghargai kelompok lain sebagai bentuk toleransi dan tidak
Nilai – nilai luhur sila Pancasila harus diterapkan oleh
menghina, apalagi merusak adalah sebagai bentuk kita manusia untuk
seluruh masyarakat Indonesia terlebih dari kalangan
menghormati manusia lainnya.
manapun mereka berasal. Pancasila sebagai landasan
ideologi dan demokrasi adalah yang paling cocok untuk
bangsa kita yang plural. Menerapkan sila Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara dapat membawa
bangsa ke kehidupan yang lebih baik, tentram dan damai.
Kita sebagai masyarakat perlu menerapkan hal ini dalam
kehidupan bersosial dan jangan menambah kasus yang
bertentangan dengan impelementasi sila Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai