Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2

Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)


Kodo Mata Kuliah : MKDU4109
Cakupan Materi : Modul 4, 5, dan 6
Waktu Mengerjakan : 60 menit

PASTIKAN JANGAN SAMPAI ADA PLAGIASI!!!


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan tentang kepribadian dan kebudayaan (apa definisinya, mengapa kebudayaan
mempengaruhi kepribadian, contoh bahwa kebudayaan mempengaruhi kepribadian)?
2. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial, dan apa perbedaan antara interaksi yang
asosiatif dan disosiatif, serta berilah contoh beserta penjelasan interaksi yang asosiatif dan
disosiatif tersebut!
3. Jelaskan perbedaan antara masyarakat monokultur, masyarakat multikultur, dan
masyarakat plural!
4. Deskripsikanlah tiga teori dari Bhikhu Parekh tentang peran negara dalam mewujudkan
integrasi dalam masyarakat multikultural!
5. Kemukakan sepuluh contoh nilai-nilai luhur budaya yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia! Berilah penjelasan masing-masing mengapa contoh-contoh tersebut merupakan
nilai-nilai luhur!
6. Seorang sosiolog bernama Erlich mengemukakan istilah living law dalam dunia hukum.
Analisislah apa perbedaan antara living law dengan hukum positif dari sisi definisi, sifat, dan
contohnya!

&&&&& SELAMAT MENGERJAKAN &&&&&


Jawaban
1. kebudayaan adalah hal-hal yang berkaita dengan akal seseorang.
kepribadian sendiri adalah watak khas seseorang yang terlihat dari luas sehingga orang
lain bisa memberikan suatu identitas khusus padanya.
kepribadian yang dimiliki suatu individu dipengaruhi oleh nilai dan norma dalam sistem
budaya.
Contoh
cara hidup masyarakat jawa yang cenderung “nerimo” atau meneria nasib ketika
menghadapi suatu musibah
2. pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok
untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah kepada
kesatuan dan kerja sama, sedangkan interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang
lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Contoh asosiatif gotong royong membersishkan kelas
Contoh disosiatif bullying di lingkungan sekolah
3. Masyarakat monokultural adalah kelompok masyarakat yang terdiri dari
banyak perbedaan seperti ras, suku, bahasa, agama, strata, budaya, tradisi, dan sebagainya
yang berada pada satu daerah tertentu. Masyarakat yang memiliki banyak perbedaan ini
berjalan apa adanya hingga terkadang sering terjadi konflik atas perbedaan yang ada.
Berbeda dengan masyarakat monokulturalisme, masyarakat multikultural adalah kelompok
masyarakat yang terdiri dari banyak perbedaan, sama seperti masyarakat majemuk, hanya
saja terdapat sebuah kesepakatan yang diakui bersama sehingga kemungkinan terjadinya
konflik bisa dikurangi.
Hal ini berbeda dengan contoh masyarakat pluralisme dimana masyarakat yang berbeda
saling mempelajari perbedaan yang ada sehingga terjadi toleransi diantara semua
anggotanya.

4. 1) Keanekaragaman Subkultural Meskipun dalam sebuah masyarakat memiliki satu


budaya umum yang luas, beberapa diantara mereka menjalankan keyakinan dan praktek yang
berbeda berkenaan dengan wilayah kehidupan tertentu atau menempuh cara hidup mereka
sendiri yang yang relatif sangat berbeda. Contohnya, kaum gay, lesbian, mereka yang mengikuti
gaya hidup atau struktur keluarga yang tidak konvensional dan sebagainya.
2) Keanekaragaman Perspektif Anggota dari masyarakat yang sangat kritis terhadap
beberapa prinsip atau nilai-nilai sentral kebudayaan yang berlaku dan berusaha untuk
menyatakannya atau distruktur ulang kembali disepanjang garis kelompok yang sesuai. Sebagai
contoh kaum feminis menyerang bias patriarkinya yang sudah lama tertanam, masyarakat
regilius menyerang orientasi sekulernya, dan pecinta lingkungan menyerang bias antroposentris
dan teknoratis. 11
3) Keanekaragaman Komunal Sebagian besar masyarakat modern juga mencakup
beberapa komunitas yang sadar diri dan lebih kurang terorganisasi dengan baik yang
menjalankan dan hidup dengan sistem keyakinan dan praktek mereka yang berlainan. Mereka
mencakup para imigran yang baru tiba, bermacam-macam komunitas yang telah lama mapan
seperti orang-orang Yahudi, Gipsi dan Amish, berbagai komunitas keagamaan, dan semacam
kelompok-kelompok kultural yang berkumpul secara teritorial seperti masyarakat asli kaum
Basque, Katalan, orang-orang Scotlandia, orang-orang Wales dan orang-orang Quebec.
5.
 Nilai ketuhanan pada sila pertama Pancasila
Sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila
memiliki lambang bintang emas dengan latar hitam. Sila pertama Pancasila mengandung
nilai ketuhanan.

Contoh-contoh penerapan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1. Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku


menghina atau merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah ibadah.
2. Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam
beribadah sesuai agama dan kepercayaannya.
3. Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan dalam agama
dan keyakinan.
4. Tidak memaksakan sebuah agama atau kepercayaan pada orang lain.
5. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong tanpa
mendiskriminasi karena agama atau kepercayaan yang dianutnya.
 Nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila
Sila kedua Pancasila berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua
Pancasila memiliki lambang rantai emas bermata persegi dan bulat yang berkaitan satu sama
lain dengan latar warna merah. Sila kedua Pancasila mengandung nilai kemanusiaan.

Contoh penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
o membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit,
o kedudukan sosial, dan lainnya.
2. Sigap membantu orang yang mengalami kesusahan tanpa pilih kasih.
3. Mengembangkan sikap saling mengasihi antara sesama manusia

 Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila


Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila memiliki
lambang pohon beringin dengan latar warna putih. Sila kedua Pancasila mengandung nilai
persatuan.

Contoh pengamalan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari:

1. Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya.

2. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.

 Nilai kerakyatan dalam sila keempat Pancasila


Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan. Sila keempat Pancasila memiliki lambang kepala
banteng warna hitam dan putih dengan latar warna merah. Sila kedua Pancasila
mengandung nilai kerakyatan.

Contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan


permasalahan.

 Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila


Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima
Pancasila memiliki lambang padi dan kapas dengan latar warna putih. Sila kelima Pancasila
mengandung nilai keadilan.

Contoh sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Tidak bergaya hidup mewah

2. Tidak bersifat boros


6 . perkembangan hukum berpusat pada masyarakat itu sendiri, bukan pada pembentukan hukum
oleh negara, putusan hakim, ataupun pada pengembangan ilmu hukum. Eugen Ehrlich ingin
menyampaikan bahwa masyarakat merupakan sumber utama hukum. Hukum tidak dapat dilepaskan
dari masyarakatnya. Dengan dasar tersebut, Eugen Ehrlich6 menyatakan bahwa hukum yang hidup (the
living law) adalah hukum yang mendominasi kehidupan itu sendiri walaupun belum dimasukkan ke
dalam proposisi hukum

Anda mungkin juga menyukai