Anda di halaman 1dari 22

IMAGING INVAGINASI

Wahyu Apriyani Eka Putri (20360227)


Wiwin Anggela Sari (20360267)

Pembimbing :
dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad (K)
DEFINISI

Invaginasi adalah masuknya


segmen usus proksimal Gejala obstruksi usus akut
(Intussusceptum) ke rongga
lumen usus yang lebih distal
(Intussuscipiens)
LOKASI

 Ileocolica (85%) : Segmen Proksimal = Ileum, Segmen Distal = Colon


 Ileoileal (10%) : Segmen Proksimal = Ileum, Segmen Distal = Ileum
 Ileocaecal (2,5%) : Segmen Proksimal = Ileum, Segmen Distal = Caecum
 Colocolica (2.5%) : Segmen Proksimal = Colon, Segmen Distal = Colon
EPIDEMIOLOGI

 Insidensi 1,5-4 : 1000


 65% <1 tahun
 Insiden puncak : 5-9 bulan
 Laki – laki : perempuan = 3 : 1 -> peristaltik lebih kuat
ANATOMI USUS
Gambaran Anatomi Invaginasi

• Segmen usus proksimal


(Intussuseptum) masuk ke dalam
lumen usus bagian distalnya
(Intussuscipiens)
Etiologi
 IDIOPATIK :
 90 %
 Usia <2 tahun
 Usia >2 tahun Pathological lead point
 INFEKSI VIRUS
 30 %
 Diare atau batuk pilek
 Retrovirus dan Adenovirus
 TUMOR
 Divertikel Meckel
 Polip
 PERUBAHAN POLA MAKAN
 ASI MPASI
 Pemberian MPASI dini
 TRAUMA
 Pijat
Patofisiologi
Diagnosa
 Anamnesa Gejala Klinis : Anak atau bayi yang semula sehat dan biasanya dengan
keadaan gizi yang baik tiba- tiba menangis kesakitan terlihat kedua kakinya
terangkat keatas dan penderita tampak seperti kejang dan pucat menahan sakit,
serangan nyeri perut seperti ini berlangsung dalam beberapa menit. Diluar serangan
anak / bayi kelihatan seperti normal kembali. Pada waktu itu sudah terjadi proses
invaginasi. Serangan nyeri perut datangnya berulang- ulang dengan jarak waktu 15-
20 menit, lama serangan 2-3 menit. Pada umumnya selama serangan nyeri perut itu
diikuti dengan muntah berisi cairan dan makanan. Dan adanya feses bercampur
darah segar dan lendir (Red currant jelly). Apabila berlanjut bisa terjadi muntah
feses, demam tinggi, dan asidosis.
Lanjutan..
 Pemeriksaan fisik :
 Inspeksi : Distensi abdomen (Dinding perut>dinding
dada), Darm Contour, Darm Steifung, Tampak massa.
 Auskultasi : Hiperperistaltik.
 Palpasi Abdomen : Teraba massa berbentuk sosis di
kuadran kanan atas / epigastrium (Sausage sign),
kuadran kanan bawah abdomen terasa kosong (Dance
sign).
 Perkusi : Hipertimpani.
 RT (Rectal Touche) / Colok dubur : Tonus Sphinter
melemah, mungkin invaginat dapat diraba berupa
seperti massa seperti portio. Dan apabila jari ditarik,
keluar darah bercampur lendir.
Pemeriksaan penunjang (Radiologi)

 Foto Polos Abdomen :


 Tanda-tanda obstruksi mekanik usus halus bagian distal, kadang-kadang tampak sebagai
bayangan meyerupai sosis dibagian tengah abdomen. Multipel air fluid level dan tidak ada
bayangan udara pada bagian distal usus.
 Bayangan masa tubular pada abdomen yang merupakan bayangan dari usus yang masuk ke
lumen usus yang lain
Lanjutan..
X-Ray

Radiologi X-Ray :
 Massa membulat (Round shaped) yang
disebut target sign di lumen usus yang
menginterupsi gambaran gas usus
 Hilangnya gas usus pada colon ascendens
 Memiliki tingkat keakurasian yang rendah
Ultrasonografi (USG)

 Pada scan transversal (potongan melintang) dari invaginasi, USG memberikan


gambaran khas berupa “target’s appearance” atau gambaran seperti kue
donat.
Barium Enema

 Tampak adanya gambaran kontras pada lumen intuseseptum dan intra luminal
space (cupping sign/ meniscus sign)
 Tampak gambaran Coiled spring appearance
Pneumatic Enema

 Ditemukan adanya gambaran massa membulat yang disebut target sign dan meniscus/


cuping sign
 Tekanan udara yang diberikan tidak boleh melebihi 120 mmHg
Penatalaksanaan

 Perbaikan keadaan umum dikerjakan sebelum melakukan tindakan


pembedahan. Pasien baru boleh diopersai apabila sudah yakin perfusi jaringan
telah baik.
 Pemasangan NGT dekompresi dan mencegah aspirasi
 Rehidrasi cairan elektrolit dan atasi asidosis
 Pemberian antibiotic
 Obat sedative / muscle relaxan/ analgetika
Tindakan Reposisi Usus

 1. Dapat dengan enema barium bila tanda-tanda obstruktif / peritonitis (-)


 2. Operatif / Laparatomi :
Tergantung penemuan intra operasi reposisi manual dengan cara milking reseksi usus, bila
perforasi, ganggren. Kemudian dilakukan anastomose bila memungkinkan , bila tidak mungkin
dilakukan “EXTEORISASI” atau ileostomi.
Intra Operaif

 Sering ditemukan didaerah caecenum, pada suatu segmen ileum terminal yang berkaliber
kecil menyusup masuk kedalam caecenum yang berkaliber lebih besar
 Contoh : Invaginasi Ileo-colica, invaginasi ileo-colo colica, invaginasi ileoileal
Komplikasi

 Perforasi usus
 Peritonitis
 Nekrosis jaringan usus
Prognosis

 Prognosis tergatung cepat atau tidaknya penanganan diberikan. Prognosis baik


dengan terapi dan penanganan sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai