Anda di halaman 1dari 15

UJI STABILITAS DAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FORMULASI

SEDIAAN SERUM EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGGA


OLEIFERA L.)
DENGAN METODE DPPH

NAMA :DIDHY J.J FINA


Nim :194111038
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2022
LATAR BELAKANG
KOSMETIK

ANTIOKSIDAN

Alami
Sintetik
Daun Kelor (moringa oleifera L.)

tBHQ Daun kelor merupakan bagian tanaman yang


BHA mengandung banyak manfaat. Menurut hasil
BHT penelitian, daun kelor mengandung mineral,
PG asam amino essensial, antioksidan seperti
vitamin C, vitamin E, flavonoid, tanin, dan lain-
lain (Dolcas Biotech, 2008 ; Becker et al., 2003).

Sediaan Serum
RUMUSAN MASALAH
2
1

Apakah sediaan serum Apakah sediaan serum


ekstrak etanol daun kelor ekstrak etanol daun kelor
memiliki stabilitas yang pada konsentrasi 3%, 4%,
baik pada konsentrasi 3%, dan 5% mempunyai aktivitas
4%, dan 5% ? antioksidan dengan metode
DPPH?
TUJUAN PENELITIAN
2
1

Untuk mengetahui bagaimana Untuk mengetahui aktivitas


stabilitas dari sediaan serum Antioksidan dari serum ekstrak
ekstrak etanol daun kelor pada etanol daun kelor dengan
konsentrasi 3%, 4%, dan 5%. menggunakan metode DPPH.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
1 sumbangan manfaat dalam ilmu pengetahuan
obat dari bahan alam,dan bukti ilmiah stabilitas
ekstrak etanol daun kelor (Moringga oleifera L.)
dalam bentuk sediaan serum.

Manfaat Praktis
A. Sebagai bahan informasi ilmiah untuk pengembangan pendidikan
2 di Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Citra Bangsa
pada mata kuliah formulasi dan teknologi sediaan
B. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pemanfaatan daun kelor sebagai antioksidan
dalam bentuk sediaan serum
C. Untuk memperdalam pengetahuan peneliti tentang pemanfaatan
bahan alam sebagai bahan kosmetika, dan dapat mengetahui
stabilitas fisika dari sediaan serum dan formula yang baik dalam
membuat sediaan serum.
KEASLIAN PENELITIAN
Nama dan Judul Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
tahun penelitian

Hasanah et Formulasi Hasil uji aktivitas A. Estrak etanol A. Bentuk sediaan


al.,2017 Gel Ekstrak antioksidan daun kelor pada penelitian ini
Etanol ekstrak etanol B. Pelarut yang berupa serum
Daun Kelor daun kelor adalah digunakan untuk sedangkan pada
(Moringa 89,305 ppm yang menarik zat aktif penelitian
oleifera menandakan daun kelor sebelumnya gel
Lam) bahwa aktivitas adalah etanol B. Konsentrasi
Sebagai antioksidannya 70% ekstrak daun kelor
Antioksidan kuat, dan C. uji aktivitas pada penelitian ini
disimpulkan antiosidan yaitu 3%, 4%, dan
bahwa ekstrak dengan metode 5% sedangkan
etanol daun kelor DPPH (1,1- pada penelitian
dapat diformulasi diphenyl-2- sebelumnya yaitu
dalam sedian gel picrylhydrazil) 0%, 1%, 2%, 3%
antioksidan
dengan
konsentrasi
terbaik adalah 3%.
KEASLIAN PENELITIAN
Nama dan Judul Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
tahun penelitian

NUNUK Uji Aktivitas Berdasarkan hasil A. Ekstrak A. Pada penelitian ini


ARIES Antioksidan uji ekstrak daun etanol dilakukan uji stabilitas dan
NURULITA dan Anti- Kelor dapat daun aktivitas sedangkan
et al., 2019 aging Body berpotensi kelor penelitian sebelumnya
Butter sebagai B. Pelarut melakukan uji aktivitas
dengan antioksidan dan yang B. Bentuk sediaan pada
Bahan Aktif anti-aging dengan digunak penelitian ini berupa serum
Ekstrak menghambat an sedangkan pada penelitian
Daun Kelor inhibitor untuk sebelumnya body butter
kolagenase menarik C. Pada penelitian ini uji
hampir 50% zat aktif aktivitas antiosidan dengan
sehingga sediaan daun metode DPPH (1,1-
body butter yang kelor diphenyl-2-picrylhydrazil)
dihasilkan dapat adalah sedangkan pada penelitian
digunakan untuk etanol sebelumnya Uji Aktivitas
mencegah 70% Antioksidan dengan Metode
terjadinya Beta Caroten Bleaching
penuaan dini. (BCB).
HIPOTESIS

Sediaan serum ekstrak etanol daun kelor (Moringa


oleifera L.) dengan konsentrasi 3%, 4% , dan 5%
memiliki stabilitas yang baik.

Sediaan serum ekstrak etanol daun kelor (Moringa


oleifera L.) dengan konsentrasi 3%, 4% , dan 5% salah
satunya menunjukan aktifitas antioksidan yang baik
dengan metode DPPH.
JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Quasi experiment

One grup post-test design


VARIABEL PENELITIAN

Variabel bebas

• formulasi sediaan serum ekstrak etanol daun kelor


(Moringa oleifera L.) dengan konsentrasi 3%, 4% dan 5%.

Variabel terikat

• Stabilitas fisik dan aktivitas antioksidan sediaan serum


ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) meliputi
organoleptik, Ph, daya sebar, daya lekat, viskositas dan
DPPH.
WAKTU DAN LOKASI
PENELITIAN

Penelitian dilakukan selama bulan


januari- maret 2022
dilaboratorium Farmasi
Universitas Citra Bangsa Kupang.
PEMBUATAN EKSTRAK
ETANOL DAUN KELOR

Pembuatan ekstrak etanol daun kelor dilakukan dengan


menggunakan metode maserasi.

Timbang simplisia daun kelor kering sebanyak 500 gram


dimasukkan ke dalam wadah kaca dan direndam menggunakan
etanol 70% sebanyak 1 liter

proses perendaman dilakukan selama 3 hari terlindungi dari


cahaya matahari sambil sekali-kali digojok

Hasil filtrat etanol yang diperoleh kemudian diuapkan


menggunakan rotary evaporator pada suhu 40˚C sehingga
menghasilkan ekstrak kental.
INSTRUMEN PENELITIAN
  Variasi konsentrasi ekstrak daun kelor  
Bahan Manfaat

F1 % F2 % F3%

Ekstrak daun kelor 3 4 5 Zat aktif

Natrosol 0,75 0,75 0,75 Pengikat viskositas

Squalane 1,5 1,5 1,5 Emolient

Gliserin 5 5 5 Humektan

Metil paraben 3 3 3 pengawet

Air mawwar Ad 100 Ad 100 Ad 100 Pelarut

ALAT
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rotary evaporator, botol kaca, beaker
gelas,timbangan analitik, kaca arloji, kertas saring, tabung reaksi, pipet tetes, sendok
tanduk, corong, batang pengaduk, viscometer brokfield, kertas indicator universal,
spektrofotometri UV-VIS, wadah sediaan.
KERANGKA KERJA
Penyipan bahan daun kelor

ekstraksi daun kelor

Formulasi sediaan serum

Uji stabilitas fisik sediaan Uji aktivitas antioksidan sediaan


serum estrak etanol daun serum ekstrak etanol daun kelor
kelor dengan metode DPPH

Pengamatan

Pengumpulan data dan analisis data


ANALISIS DATA
Analisis data stabilitas dilakukan dengan menggunakan analisis kualitiatif dimana akan
menggunakan kata-kata untuk menggambarkan hasil uji yang ditambilkan dalam bentuk tabel.

kekuatan antioksidan dari ekstak etanol daun kelor dinyatakan dalam bentuk persen. Nilai
absorbansi setiap konsentrasi ekstrak uji dimasukan ke dalam persamaan regresi linear kurva
baku BSA dengan sumbu X adalah konsentrasi ekstrak dan sumbu y adalah absorbansi sehingga
diperoleh data yang kemudian dikonversi menjadi persen kadar antioksidan dari masing-masing
konsentrasi serum ekstrak daun kelor. Aktivitas penangkapan radikal DPPH (%IC) dihitung.
Data aktivitas tersebut dianalisis dan dihitung nilai IC50 menggunakan persamaan regresi
linear. Data lalu dianalisis secara statistik untuk menentukan ada atau tidaknya perbedaan
bermakna antara setiap konsentrasi serum ekstrak etanol 70% daun kelor (3%,4% dan 5%).
Analisis statistik dilakukan dengan panduan Bolton dan Bon (2010), Apabila didapat distribusi
data yang normal maka analisis dilanjutkan dengan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk
mengetahui homogenitas data kelompok. Apabila didapat data yang homogen maka analisis
dilanjutkan dengan uji T-Independent untuk melihat perbedaan antar kelompok bermakna
(signifikan) (p<0,05) atau tidak bermakna (tidak signifikan) (p>0,05). Apabila didapat data yang
tidak homogen maka analisis dilanjutkan dengan uji T-Independent unequal variances (Welch’s
T-test) untuk melihat kebermaknaan perbedaan tiap kelompok. Apabila didapatkan distribusi
tidak normal, maka analisis dilanjutkan dengan uji Lavene dengan taraf kepercayaan 95% untuk
mengetahui homogenitas data kelompok. Analisis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk
melihat perbedaan antar kelompok bermakna (signifikan) (p<0,05) atau tidak bermakna (tidak
signifikan) (p>0,05)

Anda mungkin juga menyukai