Proposal
Proposal
ANTIOKSIDAN
Alami
Sintetik
Daun Kelor (moringa oleifera L.)
Sediaan Serum
RUMUSAN MASALAH
2
1
Manfaat Praktis
A. Sebagai bahan informasi ilmiah untuk pengembangan pendidikan
2 di Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Citra Bangsa
pada mata kuliah formulasi dan teknologi sediaan
B. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pemanfaatan daun kelor sebagai antioksidan
dalam bentuk sediaan serum
C. Untuk memperdalam pengetahuan peneliti tentang pemanfaatan
bahan alam sebagai bahan kosmetika, dan dapat mengetahui
stabilitas fisika dari sediaan serum dan formula yang baik dalam
membuat sediaan serum.
KEASLIAN PENELITIAN
Nama dan Judul Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
tahun penelitian
Quasi experiment
Variabel bebas
Variabel terikat
F1 % F2 % F3%
Gliserin 5 5 5 Humektan
ALAT
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rotary evaporator, botol kaca, beaker
gelas,timbangan analitik, kaca arloji, kertas saring, tabung reaksi, pipet tetes, sendok
tanduk, corong, batang pengaduk, viscometer brokfield, kertas indicator universal,
spektrofotometri UV-VIS, wadah sediaan.
KERANGKA KERJA
Penyipan bahan daun kelor
Pengamatan
kekuatan antioksidan dari ekstak etanol daun kelor dinyatakan dalam bentuk persen. Nilai
absorbansi setiap konsentrasi ekstrak uji dimasukan ke dalam persamaan regresi linear kurva
baku BSA dengan sumbu X adalah konsentrasi ekstrak dan sumbu y adalah absorbansi sehingga
diperoleh data yang kemudian dikonversi menjadi persen kadar antioksidan dari masing-masing
konsentrasi serum ekstrak daun kelor. Aktivitas penangkapan radikal DPPH (%IC) dihitung.
Data aktivitas tersebut dianalisis dan dihitung nilai IC50 menggunakan persamaan regresi
linear. Data lalu dianalisis secara statistik untuk menentukan ada atau tidaknya perbedaan
bermakna antara setiap konsentrasi serum ekstrak etanol 70% daun kelor (3%,4% dan 5%).
Analisis statistik dilakukan dengan panduan Bolton dan Bon (2010), Apabila didapat distribusi
data yang normal maka analisis dilanjutkan dengan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk
mengetahui homogenitas data kelompok. Apabila didapat data yang homogen maka analisis
dilanjutkan dengan uji T-Independent untuk melihat perbedaan antar kelompok bermakna
(signifikan) (p<0,05) atau tidak bermakna (tidak signifikan) (p>0,05). Apabila didapat data yang
tidak homogen maka analisis dilanjutkan dengan uji T-Independent unequal variances (Welch’s
T-test) untuk melihat kebermaknaan perbedaan tiap kelompok. Apabila didapatkan distribusi
tidak normal, maka analisis dilanjutkan dengan uji Lavene dengan taraf kepercayaan 95% untuk
mengetahui homogenitas data kelompok. Analisis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk
melihat perbedaan antar kelompok bermakna (signifikan) (p<0,05) atau tidak bermakna (tidak
signifikan) (p>0,05)