Secara etimologis Kata masjid itu sendiri berasala dari Bahasa arab sajada-
yasjudu-sujudan-masjidan bermakna sebagai tempat para hamba yang
beriman bersujud melakukan ibadah,berupa shalat wajib dan shalat Sunnah
lainnya kepada Allah subhanahu wa taala.
Secara terminologi masjid adalah tempat para hamba melakukan segala
aktivitas, baik yang bersifat vertical maupun yang bersifat horizontal, dalam
rangka beribadah kepada Allah subhanahu wa taala.
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
Menurut Ahmad Sutarmadi masjid bukan sekedar memiliki peran dan fungsi
sebagai sarana peribadatan saja bagi jamaahnya. Masjid memiliki misi yang
lebih luas mencakup bidang pendidikan agama dan pengetahuan, bidang
peningkatan hubungan sosial kemasyarakatan bagi para anggota jamaah, dan
peningkatan ekonomi jamaah, sesuai dengan potensi local yang tersedia.
Menurut Drs. Miftah Faridl: masjid dalam peradaban islam bukan sekedar
sebuah tempat kegiatan keagamaan dan kebudayaan, tetapi merupakan suatu
tata kelembagaan yang menjadi sarana pembinaan masyarakat dan keluarga
muslim serta insan insan peradaban islam.
Pengelolaan masjid secara professional berarti
berupaya untuk memakmurkan masjid. Allah
subhanahu wa taala berfirman dalam surat At
Taubah ayat 18, artinya :
“hanya yang memakmurkan masjid masjid Allah ialah orang orang yang
beriman kepada Allah dah hari kemudian,serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun kecuali Allah, maka
merekalah orang orang yang diharapkan termasuk golongan orang yang
mendapat petunjuk”
4 FUNGSI MASJID
Menyelenggarakan kursus dan bimbingan usaha ekonomis produktif dari hal hal yang sederhana sampai kepada urusan
ekonomi kelas atas sesuai dengan keadaan jamaah
Memanfaatkan sumber alam yang tersedia dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Seperti bagi nelayan
perlu memelihara terumbu karang agar ikan tetap dapat berkembang biak, sehingga dengan demikian nelayan dapat
tetap memperoleh hasil tangkapan yang memadai
Mengusahakan permodalan melalui koperasi dan lembaga keuangan yang menguntungkan seperti membangun BMT
dengan dukungan pengelolaan zakat, kerja sama dengan perbankan, mencari modal dari luar negri dan usaha lain yang
halal
Membangun kerjasama anggota jamaah masjid dalam menumbuhkan ekonomi dengan memanfaatkan tenaga ahli sesuai
dengan situasi setempat, seperti membuat sentra usaha ekonomi dan menciptakan hubungan kerja ekonomis yang saling
menguntungkan
Mennjalin hubungan dengan pemerintah yang secara langsung menangani pengembangan perekonomian, seperti
departemen perindustrian, departemen perdagangan , kementrian koperasi, dan UKM.
Menjadikan masjid sebagai pusat pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah. Karena pengelola masjid lebih mengetahui
kondisi masyarakat sekitar sehingga pemungutan dan distribusi menjadi lebih merata.
Mengajak para ahli ekonomi membantu mengembangkan ekonomi jamaah dengan memberikan bimbingan secara terus
menerus serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota jamaah masjid pada hal hal yang diperlukan dimasa
sekarang dan masa yang akan datang