UNTUK
PENELITIAN
Cara Nonstatistik :
Yaitu menggunakan asumsi tertentu, biasanya :
a. Mengikuti pendapat Expert/Pakar Statistik tentang ukuran sampel.
Misal : Sudjana atau Sugiyono yang menyatakan ukuran sampel minimal
30 unit/satuan.
b. Alasan adanya keterbatasan sumber daya peneliti, seperti keterbatasan :
Biaya, Tenaga, dan Waktu (BTW) penelitian.
Selama cara ini tetap mengikuti ahli penelitian/statistika, maka bisa
digunakan oleh para peneliti, sehingga cara ini relatif banyak digunakan
mahasiswa, khususnya dalam penelitian Studi Kasus.
SAMPEL MINIMAL
= Peluang kesalahan
dlm pengambilan
kesimpulan
(lawannya = 1- = = IK)
= 0,01 = 1 % ( = IK = 99%)
= 0,05 = 5 % ( = IK = 95%)
.
.
.
= 0,10 = 10 % ( = IK = 90%)
Misal ada Lembaga Survey yang ikut menghitung dalam
suatu Pilkada menyatakan ukuran sampelnya 385 TPS,
dengan IK = 95% (atau = 5%) dan Margin Error= ± 5%.
Hasil perhitungan Lembaga Survey bahwa calon X akan
mendapat 100 suara. Ternyata Hasil resmi KPU (sensus)
menunjukkan calon X mendapat 104 suara. Bisakah hasil
Lembaga Survey tersebut dianggap kredibel ?
105
104 +5%
FAKTA SENSUS 100
-5%
95
λ² N.P.Q
n ≥ -----------------------------
² (N – 1) + λ² . P . Q
Di mana : n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
λ² sama dengan dk = 1,
taraf kesalahan = = bisa 1%, 5%, 10%
P = Q = 0,5
Untuk Penelitian Korelasional, Regresi, Path Analysis dan
SEM, dapat digunakan metode iteratif maksimin seperti
sebagai berikut (Harun Al-Rasyid, 1994 ; Cohen, 1969 ; dan
Machine & Cambell, 1987) :
2). Menentukan Bagaimana Sampel Tersebut Akan
Ditarik