Anda di halaman 1dari 63

ADMINISTRASI

TEKNIK
By KASIOPS SKADIK 303
MAYOR TEK SULISTYO SP,ST
ARMAMENT THERMINOLOGY
(ISTILAH-ISTILAH DALAM PERSENJATAAN)

AAA : anti aircraf artillery(Artileri penangkis serangan udara). Senjata darat yang
digunakan untuk pertahanan terhadap serangan pesawat terbang lawan. Biasanya
ditempatkan di Lanud, Kapal laut dan obyek-obyek vital. Dewasa ini artileri penangkis
serangan udara tidak hanya berupa meriam tetapi juga roket dan peluru kendali.

AAH : Advanced Attack Helicopter. Jenis helicopter modern yang khusus digunakan
sebagai pesawat terbang fixed wing. Pada helicopter penyerang ini dipasang juga
persenjataan penghancur yang handal, sehingga mampu berperan sebagai pesawat
tempur sepenuhnya. Salah satu jenis helicopter seperti ini antara lain AH-64 Apache Anti
Tank. Disamping senjata utamanya peluru kendali Helifire, juga dipasang peluru kendali
udara ke udara AIM-9 Sidewinder.

Accuray Of Fire : Ketepatan tembak. Ketepatan penembakan dinyatakan dengan


dekatnya kelompok perkenaan tembakan pada pusat dan sekitar sasaran.

Air To Air Bombing Range : Daerah latihan pemboman udara ke udara. Suatu daerah
latihan penembakan senjata pertahanan pesawat pembom terhadap sasaran udara.

Air To Air Guided Missile : Rudal udara ke udara. Jenis rudal yang diluncurkan dari
pesawat udara ke sasaran udara.

Air To Air Gunnery Range : Daerah latihan tembak udara ke udara. Suatu daerah yang
menampung pesawat-pesawat melakukan latihan penembakan terhadap sasaran yang
ditarik maupun yang tak berawak (drone), pada berbagai kecepatan dan ketinggian.
Air To Air Rocket Or Missile Range : Daerah latihan tembak roket atau rudal udara ke
udara. Suatu daerah dimana roket atau rudal yang di bawa pesawat dapat diluncurkan
untuk menembak sasaran udara.

Air To Ground (AGM-12A) Missile Range: Daerah latihan tembak rudal udara ke darat.
Suatu daerah tembak udara ke darat yang cukup luas, sehingga mampu menampung
kegiatan latihan menembak dengan rudal termasuk berbagai kemungkinan gerakan rudal
yang tidak di harapkan.

Air To Ground Range : Daerah latihan tembak udara ke darat. Suatu daerah tembak
yang memiliki sasaran permukaan yang memadai, kemana tembakan roket, bom dan
persenjataan otomatis diarahkan.

Air To Surface Guided Missile : Rudal Udara kepermukaan. Jenis rudal diluncurkan dari
udara terhadap sasaran permukaan.

AMRAAM : Advanced Medium Range Air To Air Missile. Peluru kendali untuk sasaran
diudara dan ditembakan dari udara yang berkemampuan tinggi. Rudal jenis ini efektif
untuk menembak sasaran pada jarak dekat.
ARM : Anti Radiation Missile. Suatu sistim elektronik yang dipasang pada hulu ledak
rudal dengan maksud menangkal gangguan sistem senjata elektronik lawan.

ASW : Anti Submarine Weapon. Persenjataan untuk melawan ancaman dari bawah
permukaan laut. Persenjataan untuk kepentingan ini bisa dilepaskan dari dalam laut, dari
permukaan maupun dari udara.

Attack Altitude : Ketinggian serang. Ketinggian dimana pesawat penyergap akan


melakukan maneuver selama fase penyergapan udara.

Attack Heading : Arah serang.


1. Arah pesawat penyergap sewaktu fase serangan untuk memperoleh sudut lintasan potong
yang dikehendaki.
2. Arah kompas magnit yang harus ditempuh pesawat udara selama fase penembakan dalam
serangan udara.

Attack Speed : Kecepatan serang. Kecepatan pesawat penyergap saat akan bermanuver
selama fase serangan dalam penyergapan udara.

AUM : Air To Underwater Missile. Peluru kendali dari udara ke bawah air.

AWR : Air Weapon Range. Wilayah tertentu yang dikhususkan untuk latihan penembakan dari
udara.

BDU-33 : Bomb Dummy Unit. Sejenis bom latih dengan berat 33 lbs. jenis ini sering dipakai di
pesawat tempur sebagai simulasi bom MK-82.

Bomb : Suatu muatan peledak yang dirancang mampu menghasilkan ledakan, api,
sinar atau tekanan udara yang besar sehingga dapat mengakibatkan kematian, kerusakan
atau kehancuran.
Bomb Damage Assessment : Taksiran kerusakan akibat pemboman. Penentuan tingkat
kerusakan yang diakibatkan serangan udara terhadap seluruh sasaran dengan menggunakan
bom, roket atau tembakan beruntun.

Bomb Angle : Sudut Pemboman. Sudut yang dibentuk antara garis vertical dengan garis yang
menghubungkan pesawat pada saat melepaskan bom titik sasaran.

Bomb Height : Tinggi Pemboman. Pada operasi udara ketinggian diatas tanah dimana pesawat
udara terbang pada saat melepaskan bom.

Bomb Release Line : Garis Pelepasan Bom. Suatu garis khayal disekeliling suatu
sasaran/daerahb yang dipertahankan, diatas mana pesawat harus menjatuhkan bomnya agar
dapat mengenai sasaran atau daerahnya.

Booster. Bagian mesin penggerak peluru kendali atau roket yang digunakan untuk
mendorong rudal atau roket tersebut memasuki kelintasannya.

BTU : Bantuan Tembak Udara. Salah satu bentuk pelaksanaan operasi udara guna membantu
pasukan darat didalam menghancurkan kekuatan lawan, didalam pelaksanaannya dapat
dilakukan dengan ataupun tanpa bantuan FAC.

Bulsit : Penimbul Situasi. Pasukan atau kelompok yang dipergunakan untuk menghidupkan
jalannya latihan.

Call Sign. Tanda panggilan untuk station radio atau pesawat terbang.

Canopy. Tutup kokpit pesawat.

Canard. Bidang pengatur(sayap pesawat) yang berfungsi sebagai penstabil(Stabilo)


elevator dan kemudi tinggi. Biasanya sayap canard ditempatkan pada bagian depan badan.

CBLS: Container bomb light series. Sejenis Pod yang dapat membawa bom dan roket latih. TNI
AU memiliki jenis CBLS untuk pesawat Hawk yang dapat membawa 4 Rocket FFAR dan 6 unit
bom BDU-33.

Chaff. Lempengan logam allumunium untuk menipu deteksi radar.

Cluster Bomb : Bom Susun. Sebuah bom yang terdiri banyak bom dan menyebar pada saat
meledak.

Danger Area : Daerah berbahaya. Suatu kawasan udara dengan batas-batas tertentu dimana
didalamnya dapat terjadi hal-hal yang membahayakan aktivitas penerbangan pesawat udara pada
saat- saat tertentu.

Dart. Sasaran tembak udara yang ditarik oleh pesawat terbang lain. Jenis lain adalah
Scapen(series) ataupun banner udara
Deflagration. Pembakaran yang terjadi secara cepat dan mendadak sebagai akibat dari adanya
suatu ledakan atau letusan.

Dummy. Boneka, alat, barang tiruan, peralatan tempur tiruan, orang-orangan yang dibuat
khusus(Palsu) untuk tipuan, menyesatkan atau membingungkan pihak lawan.

Gun Pod. Pod yang berisi senjata untuk dipasang di pesawat terbang yang merupakan suatu alat
perlengkapan dan biasanya digantunkan dibagian luar untuk menempatkan senjata.

Gun Sight. Alat bidik persenjataan pesawat tempur.

Harmonization. Tindakan /pekerjaan meluruskan posisi senjata, rocket launcher dan kamera
pada pesawat terbang, sehingga menghasilkan titik dari tembakan pada jarak tertentu yang diikuti
oleh kelurusan gun sight sehingga diperoleh “line of sight” menuju ke titik tujuan(sasaran).

HARM: High Speed Anti Radiation Missile. Rudal anti radiasi yang memiliki kecepatan jelajah
yang tinggi.

Homing:
a. Suatu cara mengendalikan rudal dalam menuju sasaran, dilakukan oleh peralatan sensor
yang berada didalam rudal itu sendiri.
b. Tindakan pendekatan kearah sumber pancaran tenaga gelombang elektromagnetik lawan
dengan menggunakan pertolongan alat penerima dengan sistem antenna yang diarahkan.
c. Pendekatan sasaran dengan menggunakan gelombang-gelombang elektromagnetik.

Hot Test. Uji Statik mesin roket didarat dengan tenaga penuh seperti pada peluncuran
sebenarnya. Uji static ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan mesin roket pendorong.

ICBM : Intercontinental Ballistic Missile adalah peluru kendali antar benua dengan jarak
jangkau tembakan antara 5000-10000 km umumnya misil ICBM memiliki pangkalan
peluncuran didarat, tetapi ada pula yang diluncurkan di bawah permukaan air laut.

Ijection Seat. Kursi yang umumnya terdapat pada pesawat tempur yang dapat melontarkan
awak pesawat keluar cockpit pada waktu keadaan darurat.

Interdiction Fire : Tembakan pencegahan. Tembakan yang ditujukan kesuatu daerah atau
tempat untuk mencegah musuh menggunakan daerah atau tempat tersebut.

IRBA : Intermediate Range Bomber Aircraft : Pesawat Pembom Jarak Sedang. Suatu
pesawat pembom yang dirancang untuk operasi taktis dengan radius antara 1000 s.d. 2500 mil
laut pada berat kotor serta muatan bom.

IRBM : Intermediate Range Ballistic Missile adalah peluru kendali yang mempunyai jarak
jangkau sedang antara 3000-5000 km jenis inipun umumnya berpangkalan luncur didarat.

LAU : Launcher Adaptor Unit. Pod yang membawa sejumlah rocket udara jenis FFAR 2.75
inchies. Contoh LAU-68 dengan 7 roket.
Loading :
a. Kegiatan memasukan ammunisi kedalam sistem persenjataan pesawat terbang.
b. Kegiatan memasukan barang muatan kedalam pesawat terbang.

LSDW : Laser sensor damage weapon. Senjata laser atau senjata yang menggunakan arus
vertical atom yang dionisasikan, ini juga lazim disebut Directed Energy Weapon(senjata energi).
Energy yang dipancarkan berkecepatan cahaya, mengakibatkan waktu terbang seketika itu juga
mampu menghancurkan kemampuan elektronika dan optronika serta sasaran tidak akan dapat
melakukan gerakan mengelak.

Low Altitude Bombing : Pemboman ketinggian rendah. Pelaksanaan pemboman yang dilakukan
bukan terbang mendatar dan ketinggian saat melepaskan bom antara : 900 s.d. 8000 kaki.

Mass Bombing : Pemboman massal.


1. Pelaksanaan pemboman dengan menggunakan bom dalam jumlah yang banyak.
2. Pelaksanaan pemboman dengan mengerahkan pesawat dalam jumlah yang banyak.

Massive Bomb : Bom Masif bom atom atau bom Nitrogen.


MER : Multi Ejection Rack adalah adaptor bom yang dapat membawa 6 unit hingga berat 500 lbs
tiap bom. Alat ini dilengkapi dengan ukuran 20 dan 14 inchies. Jenis lain adalah TER
MRAAM-Medium Range Air To Air Missile : peluru kendali MRAAM, dilepas dari pesawat
tempur dengan sasaran pesawat-pesawat yang sedang terbang pula(Pesawat tempur, angkut
atau intai).

Propellant : bahan bakar pada roket. Macamnya seperti liquid propellant yaitu bahan bakar cair
dan solid propellant/jenis yang padat.

TDU-Target Dummy Unit. Sejenis peluru kendali/side winder yang dilepaskan oleh pesawat
tempur untuk sasaran live contoh TDU-11 untuk sasaran AIM-9P.

TER : Triple Ejection Rack adalah adaptor bom yang dapat membawa 3 unit hingga berat 500 lbs
tiap bom. Alat ini dilengkapi dengan ukuran 20 dan 14 inchies. Jenis lain adalah MER

TOT-Time Over Target adalah waktu yang ditetapkan untuk tepat diatas sasaran.

Tow Target. Sasaran udara yang ditarik oleh pesawat lain.

Warranty : Jaminan atas kelaikan dan berfungsinya barang/peralatan secara baik dalam
kurun waktu tertentu (Jam terbang/kalender)

Inspektor Pemeliharaan: Personel yang memenuhi kualifikasi untuk menyatakan


pelulusan atau menolak hasil pekerjaan pemeliharaan/produksi yang dilaksanakan di
Satuan Pemeliharaan.

Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata): Sistem persenjataan utama yang harus dimiliki
oleh setiap Angkatan untuk melaksanakan tugas pokoknya.

DOE (Date of Expired) : Tanggal/batas waktu paling akhir penggunaan barang (dalam
keadaan rusak atau tidak rusak)
DOI (Date of Installation) : Tanggal pemasangan di pesawat.

DOM (Date of Manufacture) : Tanggal pembuatan barang di pabrik.

Demolisition : Penghancuran struktur bahan peledak secara mekanis, diledakkan atau


dengan cara lain.

Jurnal : Suatu catatan yang berlanjut, dapat berupa catatan harian, laporan kejadian,
catatan ringan dan lain sebagainya.

Log Book : Buku riwayat yang berisi catatan dari jumlah jam operasi, tindakan
pemeliharaan : perbaikan, penggantian, pemeriksaan atau modifikasi yang dilaksanakan
terhadap pesawat terbang, motor dan baling-baling.

P/N (Part Number) : Kode suatu barang yang berupa angka/huruf atau kombinasi dari
keduanya yang ditetapkan oleh pabrik pembuat barang tersebut.
TEORI ADMINISTRASI
• 1. Administrasi. Administrasi adalah keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan rasa
rasionalitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
• 2. Administrasi Umum. Administrasi umum adalah usaha
dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
penetapan tujuan dan penetapan cara-cara penyelenggaraan
pembinaan untuk mencapai tujuan organisasi.
• 3. Administrasi Umum TNI. Administrasi Umum TNI adalah
semua pekerjaan, kegiatan, dan tata cara tulis-menulis di
lingkungan TNI yang dilakukan secara teratur dan terarah
kecuali hal-hal yang diatur dan memiliki kekhususan sendiri
dalam rangka pelaksanaan tugas.
• Personel Administrasi Umum. Personel administrasi umum
adalah personel TNI/ PNS yang mempunyai
pengetahuan/pengalaman/kualifikasi di bidang administrasi
umum.
• Perangkat Administrasi Umum. Perangkat administrasi umum
adalah suatu alat atau bahan baik keras maupun lunak sebagai
sarana atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan administrasi
umum.
• Perangkat Keras. Perangkat keras adalah peralatan mekanis,
magnetis, elektronis, dan rangkaian atau fungsi khusus yang
digunakan dalam suatu sistem.
• Perangkat Lunak. Perangkat lunak adalah suatu himpunan
penulisan yang mengatur dan memberikan pedoman dalam
menyelesaikan suatu tugas untuk mencapai tujuan.
ADMINISTRASI UMUM TNI
• Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/685/IX/2013 tanggal 10
September 2013 tentang Petunjuk Administrasi tentang
Administrasi Umum Tentara Nasional Indonesia
• Penyelenggaraan Administrasi Umum TNI di satuan jajaran
penting untuk diimplementasikan melalui pemahaman tulisan
dinas, penggunaan bahasa, surat- menyurat dinas,
penyampaian tulisan dinas, tata naskah, formulir, cap dinas
dan papan nama, produksi dan reproduksi, bidang khusus,
arsip,.
Sasaran Administrasi Umum
TNI adalah:
• a. tercapainya pembinaan administrasi umum meliputi
tulisan dinas, penggunaan tata bahasa, surat-menyurat dinas,
penyampaian tulisan dinas, tata naskah, formulir, cap dinas
dan papan nama, produksi dan reproduksi, bidang khusus,
arsip, posmil, dan pembinaan dengan baik dan benar

• b. tercapainya ketertiban dan keseragaman Administrasi


Umum TNI sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

• c. tercapainya kemudahan bagi satuan dalam pelaksanaan


administrasi umum di lingkungan TNI.
Prinsip gar Adm Umum TNI
• a. Pertanggungjawaban. Semua penyelenggaraan Administrasi Umum TNI
harus dipertanggungjawabkan, dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, dan
keabsahan.
• b. Keamanan. Tulisan dinas TNI harus aman secara fisik dan nonfisik mulai dari
pembuatan, pengklasifikasian, penggandaan, pemberkasan, pendistribusian, dan
pengarsipan.
• c. Saluran Administrasi. Penyelenggaraan Administrasi Umum TNI dilaksanakan
sesuai proses administrasi dengan dilakukan pengawasan dan pengendalian.
d. Kesinambungan. Kegiatan Administrasi Umum TNI pada dasarnya merupakan
kegiatan yang berkesinambungan dan saling berhubungan erat.
• e. Kecepatan dan Ketepatan. Kegiatan Administrasi Umum TNI harus dapat
diselesaikan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
• f. Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan Administrasi Umum TNI dilakukan secara
efektif dan efisien dengan hasil yang maksimal.
• g. Pembakuan. Kegiatan Administrasi Umum TNI disusun menurut tata cara
dan bentuk yang telah ditentukan.
Peranan Administrasi Umum
TNI sebagai berikut:
• a. Mendukung penyelenggaraan tugas, peran, dan
fungsiuntuk mencapai tujuan organisasi

• B. Menyediakan bahan keterangan bagi pimpinan guna


pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat

• C. Membantu kelancaran penanganan dokumen yang


merupakan sumber informasi bagi satker.
Ciri-ciri Administrasi Umum
TNI
• a. memudahkan pekerjaan di lingkungan satuan TNI;
• b. digunakan di lingkungan satuan TNI;
• c. dilaksanakan oleh semua personel TNI/PNS;
• d. menggunakan alat tulis kantor dan media lainnya; dan
• e. memerlukan kedisiplinan, ketelitian, keakuratan, dan
kecepatan.
Jenis Administrasi Umum TNI
Bidang Administrasi Umum
a) Tulisan dinas yang diatur dalam Administrasi Umum TNI
meliputi:
(1) Peraturan. Peraturan merupakan perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang bersifat mengatur
dalam rangka menjalankan perintah peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi/sederajat (delegasi) dan/atau
dalam rangka kepentingan-kepentingan lain yang perlu diatur
lebih lanjut (atribusi).
(2) Perintah Harian. Perintah harian merupakan bentuk tulisan
dinas yang memuat kebijakan pokok, pesan-pesan pribadi,
dan pernyataan kehendak pemimpin yang harus ditaati,
dikeluarkan untuk memperingati suatu peristiwa penting.
• (3) Instruksi. Instruksi merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat arahan
pelaksanaan suatu kebijakan pokok dan kebijakan pelaksanaan yang tertuang di
dalam peraturan.

• (4) Keputusan. Keputusan merupakan bentuk tulisan dinas produk hukum di


lingkungan TNI yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan bersifat
menetapkan.

• (5) Surat Edaran. Surat edaran merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
pemberitahuan/penjelasan tentang tata cara yang berlaku atau hal-hal lain yang
perlu diperhatikan berdasarkan kebijakan pelaksanaan.

• (6) Surat Perintah. Surat perintah merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
pernyataan kehendak pemimpin untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
seorang/sekelompok personel organik yang mempunyai akibat
pertanggungjawaban administrasi.

• (7) Surat Tugas. Surat tugas merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
pernyataan kehendak pemimpin untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
seorang/sekelompok personel nonorganik yang mempunyai akibat
pertanggungjawaban administrasi.
• (8) Surat. Surat merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat pernyataan kehendak,
pemberitahuan, atau permintaan dari seorang pejabat kepada pejabat/pihak lain di luar
Satker/instansinya.

• (9) Nota Dinas. Nota dinas merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat pemberitahuan,
pernyataan, dan permintaan dari seorang pejabat kepada pejabat lain secara terbatas di dalam
lingkungan Satker sendiri.

• (10) Telegram. Telegram merupakan salah satu bentuk tulisan dinas yang dibuat dalam bentuk
khusus dan dikirim melalui jalur komunikasi elektronika, karena perlu penyelesaian segera.

• 11) Surat Telegram. Surat telegram merupakan surat yang dibuat dengan gaya telegram dan
pengiriman/penerimaannya melalui kantor pos TNI/kantor pos/caraka/kurir.

• (12) Laporan. Laporan merupakan suatu bentuk tulisan


dinas yang memuat pemberitahuan tentang pelaksanaan
suatu kegiatan atau kejadian secara kronologis.
• (13) Pengumuman. Pengumuman merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
pemberitahuan yang ditujukan kepada umum atau seluruh anggota.

• (14) Surat Pengantar. Surat pengantar merupakan surat dinas berbentuk daftar
digunakan untuk mengantar suatu naskah/dokumen/barang yang perlu dikirimkan

• . (15) Surat Izin. Surat izin merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
persetujuan/izin dari pemimpin satuan/Kasatker kepada personel untuk
melaksanakan kegiatan di luar fungsi, tugas, dan tanggung jawab jabatannya dalam
jangka waktu tertentu.

• (16) Surat Izin Jalan (SIJ)/Surat Jalan (SJ). Surat izin jalan merupakan bentuk tulisan
dinas yang memuat persetujuan/izin dari pemimpin satuan/Kasatker kepada personel
yang pergi dalam jangka waktu tertentu dengan meninggalkan dinas, sedangkan surat
jalan tidak meninggalkan dinas.

• 17) Sambutan. Sambutan merupakan tulisan dinas yang berupa ungkapan pikiran
yang utuh berisi pesan pemimpin satuan/Kasatker kepada seluruh atau sebagian
anggota/badan/lembaga yang berada di lingkungan TNI, yang disampaikan secara
tertulis atau lisan.

• 18) Ralat, Perubahan, Pencabutan, dan Pembatalan. Suatu tulisan dinas bila terdapat
kesalahan, perlu diadakan pembetulan. Tingkat pembetulan meliputi ralat, perubahan,
pencabutan dan pembatalan.
• b) Tulisan dinas yang diatur khusus.
• (1) Bidang operasi meliputi perintah operasi, perintah administrasi,
analisis daerah operasi, perkiraan intelijen, perkiraan operasi,
perkiraan personel, perkiraan logistik, perkiraan Komlek dan
perkiraan teritorial dan tulisan dinas bidang operasi lainnya.
• (2) Bidang peradilan meliputi tulisan dinas yang dikeluarkan oleh
badan-badan peradilan TNI dan keodituran militer, yang menyangkut
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, penjatuhan dan pelaksanaan
hukuman dan tulisan dinas bidang peradilan lainnya.
• (3) Bidang perbendaharaan meliputi tulisan dinas yang dikeluarkan
oleh badan-badan keuangan dan pembekalan TNI atau oleh badan-
badan tersebut bersama dengan badan- badan lain di luar TNI, dan
berhubungan erat dengan undang- undang perbendaharaan dan
tulisan dinas bidang perbendaharaan lainnya.
• (4) Tulisan dinas lain meliputi memorandum sertijab, karangan
militer (karmil), kertas karya perorangan (taskap), Memorandum of
Understanding (MoU), perjanjian kerja sama (PKS), dan tulisan dinas
sejenisnya.
Organisasi Penyelenggara
Administrasi Umum TNI
• TNI AU. Penyelenggara Administrasi Umum TNI di lingkungan
Angkatan Udara di bawah kendali Setumau, dilaksanakan
oleh pejabat sekretariat di tingkat pimpinan, pembantu
pimpinan, Kotama, badan pelaksana pusat, badan pelayanan,
dan satuan jajarannya.
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
• Pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
Administrasi Umum TNI dilaksanakan secara terus-menerus
dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran. Untuk tercapainya penyelenggaraan Administrasi
Umum TNI diperlukan pengawasan dan pengendalian oleh
pejabat terkait sesuai dengan bidang tugas, peran, dan
fungsinya.
• Kasetumau mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan
Administrasi Umum TNI di lingkungan Angkatan Udara.
• Asrena Kas Angkatan. Asrena Kas Angkatan melaksanakan
pengendalian bidang anggaran Administrasi Umum TNI di
lingkungan Angkatan masing-masing.
ADMINISTRASI TEKNIK
PUBLIKASI TEKNIK
1. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat menjelaskan Publikasi Teknik dengan
benar.

2. Sub Pokok Bahasan :

a. Umum
b. Tuju a n.
c. P e ra n a n .
d. Soal-soal Latihan

UMUM

3. Dengan semakin bertambahnya alutsista modern dan berkembangnya teknologi


pada saat ini maka diperlukan teknisi-teknisi yang handal. Hal ini perlu kita sikapi dengan
membekali ilmu dan pengetahuan yang telah disesuaikan dengan perkembangan
teknologi. Adapun ilmu dan pengetahuan tersebut diatur pada panduan atau pedoman
kerja yang telah dibuat, dikaji, dan dituangkan pada sebuah ketetapan yang telah
disepakati sesuai ketentuan menjadi sebuah publikasi teknik.

4. Tujuan. Publikasi teknik bertujuan un tu k m e n u n ja n g k e g ia ta n / k e la n c a ra n d i d a la m


m e la k s a n a k a n tu g a s-tu g a s p e m e lih a ra a n , d a la m p e m b in a a n m a te ria l s is tim p e rta h a n a n u d a ra
s e su a i d e n g a n d o k trin d a n k e b ija k s a n a a n ya n g b e rla k u .

5. Peranan. Peranan publikasi teknik dalam hal ini adalah sebagai media dalam
melaksanakan tugas dibidang teknik yang memuat antara lain :

a. Mengumumkan kebijakan-kebijakan
b. Menentukan prosedur-prosedur
c. Menetapkan peraturan-peraturan
d. Menyampaikan instruksi-instruksi
e. Menyampaikan informasi-informasi
f. Tuntunan/pedoman bagi pelaksana dalam pelaksanaan tugas.
MACAM-MACAM PUBLIKASI TEKNIK

1. Publikas teknik yang digunakan oleh TNI AU saat ini adalah berbentuk sebagai
berikut dibawah ini :

1) Petunjuk Teknik Udara (PTU). Petunjuk Teknik Udara (PTU) merupakan


tuntunan pelaksanaan kerja yang dilaksanakan oleh satuan kerja, berbentuk
naskah atau buku yang berisikan tentang peraturan, prosedur maupun tata
cara
yang berkaitan dengan pemeliharaan materiil bidang teknik udara (alutsista,
radar dan ground support equipment) yang berada dilingkungan TNI Angkatan
Udara dan dibawah wewenang pemeliharaan TNI Angkatan Udara. Petunjuk
Teknik Udara (PTU) memiliki sifat sebagai berikut :

a) Mutlak harus dilaksanakan oleh satuan kerja dalam


pemeliharaanmateriil.

b) Berupa pengarahan, petunjuk maupun tuntunan dalam


pemeliharaanmateriil.

c) Peraturan teknik yang bersifat spesifikasi sesuai jenis materiil


yangada di satuan kerja maupun peraturan teknik yang bersifat u mum
sesuaimateriil yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara dan materiil yang
adadibawah wewenang pemeliharaan TNI Angkatan Udara.Petunjuk
Teknik Udara (PTU) memiliki nomor identitas yang terletakdisudut kanan
atas (bentuk PTU tertera dalam lampiran II).Nomor identitasPTU diatur
dan dikeluarkan oleh Direktorat Engineering Koharmatau.

2) Instruksi Teknik Udara (ITU). Instruksi Teknik Udara (ITU)


merupakansuatu perintah kerja yang harus dilaksanakan oleh satuan kerja
dalam bentuknaskah yang berisikan peraturan, prosedur maupun tata cara
dibidang teknikudara (alutsista, radar dan ground support equipment) yang
berlakudilingkungan TNI Angkatan Udara dan dibawah wewenang
pemeliharaan TNIAngkatan Udara. ITU memiliki sifat sebagai berikut :

a) Perintah/Instruksi yang harus dilaksanakan oleh satuan kerja


dalampemeliharaan materiil.

b) Khusus (specific) berlaku pada satu jenis permasalahan pada


satujenis sista/unit/komponen.Instruksi Teknik Udara (ITU) memiliki nomor
identitas yang terletak disudutkanan atas (bentuk ITU tertera dalam
lampiran III).Nomor identitas ITUdiatur dan dikeluarkan oleh Direktorat
Engineering Koharmatau.
3) Surat Telegram Khusus (STK/ITU). STK/ITU merupakan salah
satuperaturan teknik berbentuk surat yang berisikan tentang perintah kerja
yangbersifat anjuran (recommendation) maupun harus dilaksanakan
(mandatory)oleh satuan kerja dalam memelihara materiil dibidang teknik udara
(alutsista,radar dan ground support equipment) yang berlaku dilingkungan TNI
AngkatanUdara dan dibawah wewenang pemeliharaan TNI Angkatan Udara.
STK/ITUmemiliki sifat sebagai berikut :

a) Segera diketahui dan dilaksanakan oleh satuan kerja.

b) Dapat melampirkan naskah atau surat sebagai dasar


maupunreferensi yang berisikan tentang aturan/prosedur maupun tata
cara kerja.Direktorat Engineering Koharmatau memiliki kewenangan
dalam membuatdan mengatur nomor surat yang tertera pada STK/ITU.
Adapun bentuk dariSTK/ITU tertera pada lampiran IV.

4) Engineering Order. Engineering Order merupakan salah satu


peraturanteknik yang berisikan tentang informasi berupa prosedur kerja teknis
atauChecklist yang dilengkapi oleh gambar beserta spesifikasinya untuk
membuatdan atau memperbaiki materiil berkaitan dengan alutsista, radar dan
groundsupport equipment yang berlaku dilingkungan TNI Angkatan Udara
dandibawah wewenang pemeliharaan TNI Angkatan Udara. Adapun bentuk
dariEngineering Order tertera pada lampiran V yang memiliki sifat sebagai
berikut :

a) Diketahui dan dilaksanakan oleh satuan kerja.

b) Sebagai pedoman dalam proses pekerjaan yang ditunjukan


dalamgambar.

b. Tingkat Satuan Kerja. Satuan kerja (Kosekhanudnas/Depohar/Lanud/Wing


Paskhas) merupakansatuan yang memiliki tanggungjawab dalam m engoperasikan
dan memeliharamateriil. Untuk mempertahankan kesiapan materiil dibidang teknik
udara (alutsista,radar dan ground support equipment), satuan kerja memiliki
wewenang menerbitkanbeberapa jenis peraturan teknik dengan bentuk sebagai
berikut :

1) Petunjuk Teknik Lapangan (PTL). Petunjuk Teknik Lapangan


(PTL)merupakan suatu tuntunan pelaksanaan kerja yang berbentuk naskah
ataubuku berisikan tentang peraturan, prosedur maupun tata cara yang
berkaitandengan pemeliharaan materiil bidang teknik udara (alutsista, radar
dan groundsupport equipment) yang berlaku pada satuan kerja setempat. PTL
hanyaberlaku sebelum dikeluarkannya PTU. PTL dapat diubah menjadi PTU
setelahadanya pengajuan dari Satuan Kerja. Adapun bentuk dari PTL tertera
padalampiran VI yang memiliki sifat sebagai berikut :
a) Isi PTL merupakan tindak lanjut dari temuan lapangan dengan
tidakmengabaikan buku petunjuk teknik (Technical
Manual/MaintenanceManual) yang disesuaikan dengan kondisi khusus
dari lingkungan dansifat operasi dari satuan kerja yang bersangkutan.

b) Disahkan oleh Panglima/Danlanud/Dandepohar/Danwing Paskhas


yang bersangkutan.

c) Berlaku hanya dilingkungan


Kosekhanudnas/Depohar/Lanud/WingPaskhas yang bersangkutan.

d) Tembusan harus dikirim ke Koharmatau untuk diketahui dan


biladianggap perlu oleh Direktorat Engineering Koharmatau akan
diperkuat/disahkan dengan atau tanpa perubahan maupun
dibatalkan.Petunjuk Teknik Lapangan (PTL) memiliki nomor identitas yang
terletakdisudut kanan atas (bentuk PTL tertera dalam lampiran VI). Nomor
identitas PTL diatur dan dikeluarkan oleh satuan kerja yang menerbitkan
PTL tersebut.

2) Petunjuk Teknik Sementara (PTS). Petunjuk Teknik Sementara


(PTS)merupakan suatu tuntunan pelaksanaan kerja berbentuk naskah atau
bukusementara yang berisikan tentang peraturan, prosedur maupun tata cara
yangberkaitan dengan pemeliharaan materiil bidang teknik udara (alutsista,
radardan ground support equipment) yang berlaku pada satuan kerja
setempat.PTS hanya berlaku sementara sebelum dikeluarkannya PTU dan
PTS dapatdiubah menjadi PTU setelah adanya pengajuan dari satuan kerja.
Adapunbentuk dari PTS tertera pada lampiran VII yang memiliki sifat sebagai
berikut :

a) Berisi petunjuk yang bersifat sementara dalam proses


kegiatantertentu
seperti uji fungsi, uji coba dan sebagainya.

b) Disahkan oleh Panglima/Danlanud/Dandepohar/Danwing


Paskhasyang bersangkutan.

c) Berlaku hanya dilingkungan


Kosekhanudnas/Depohar/Lanud/WingPaskhas yang bersangkutan.

d) Tembusan harus dikirim ke Koharmatau untuk diketahui/ditelaah


danbila dianggap perlu oleh Direktorat Engineering Koharmatau
akandiperkuat/disahkan dengan atau tanpa perubahan maupun
dibatalkan.

e) Setelah disahkan oleh Direktorat Engineering Koharmatau


dapatberlaku untuk satuan lain yang menggunakan/memelihara
alutsista/materiil sejenis.Petunjuk Teknik Sementara (PTS) memiliki
nomor identitas yang terletakdisudut kanan atas (bentuk PTS tertera
dalam lampiran VII).Nomor identitasPTS diatur dan dikeluarkan oleh
satuan kerja yang menerbitkan PTS tersebut.
TATARAN KEWENANGAN PENERBITAN.

16. Koharmatau.

a. Menerbitkan PTU, ITU, STK/ITU dan Egineering Order dalam bentuk


naskahatau buku maupun dalam bentuk surat telegram.

b. Menanggapi, mengoreksi, mengesahkan atau membatalkan naskah


PTL/PTSdari satuan kerja.

c. Menerbitkan PTU/ITU dan Egineering Order hasil perbaikan.

17. Kosekhanudnas/Depo Pemeliharaan/Lanud/Paskhas.

a. Menerbitkan PTL dan PTS dalam bentuk naskah lengkap.

b. Menerbitkan PTL/PTS hasil perbaikan.


Pemeliharaan (Maintenance) : Kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
materiil/fasilitas tetap dalam keadaan baik atau memulihkan kondisi materiil/fasilitas
kedalam kondisi siap pakai. Kegiatan pemeliharaan dapat ditinjau dari beberapa segi,
yaitu :

a. Tingkat Pemeliharaan. Tingkat pemeliharaan pada dasarnya berpedoman


atas lingkup/bobot pekerjaan yang meliputi kerumitan pekerjaan dan macam
dukungan sista dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya. TNI AU telah
menetapkan tiga tingkat pemeliharaan, khususnya pemeliharaan pesawat terbang
yaitu :

1) Pemeliharaan Tingkat Ringan.


2) Pemeliharaan Tingkat Sedang.
3) Pemeliharaan Tingkat Berat.

b. Berdasarkan Tujuan dan Waktu Pelaksanaannya yaitu :

1) Berdasarkan tujuan pemeliharaan, terdiri dari :


a) Pemeliharaan Pencegahan.
b) Pemeliharaan Perbaikan.
c) Pemeliharaan Pengamatan/ Pengawasan

2) Berdasarkan Waktu pelaksanaan pemeliharaan terdiri dari :

a) Pemeliharaan Terjadwal
b) Pemeliharaan Tak Terjadwal
c) Pemeliharaan Istimewa.

3) Pemeliharaan berisikan kegiatan-kegiatan yang ada dilaksanakan


fungsi pemeliharaan itu sendiri, yang meliputi :

a) Pemeriksaan
b) Servicing
c) Pemeliharaan Bengkel
d) Modifikasi
e) Pulih Balik
f) Uji Fungsi
g) Uji Coba

4) Pemeliharaan ditinjau dari tahap-an pelaksanaanya, meliputi :

a) Pre-dock
b) In-dock
c) Post-dock
Pemeliharaan Bengkel : Pemeliharaan yang ditujukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan terhadap suatu komponen dan dilaksanakan secara terjadwal didalam bengkel.

Pemeliharaan Tingkat Ringan : Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk


mempertahankan dalam keadaan siap operasi. Pemeliharaan tingkat ringan merupakan
pemeliharaan yang bersifat preventative dan dilaksanakan pada tingkat Skadron Udara
(Skadud).

Pemeliharaan Tingkat Sedang : Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mengembalikan


kepada keadaan siap, mencakup pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan bengkel atas
item/ sub sistem/pesawat terbang yang mengalami kerusakan/kelainan. Pemeliharaan
Tingkat Sedang dilaksanakan pada tingkat Skadron Teknik (Skatek).

Pemeliharaan Tingkat Berat : Pemeliharaan yang dilaksanakan pada materiil secara


lengkap atau major overhaul yang mencakup pembongkaran total, perbaikan,
pemasangan kembali, pengujian, serta pencegahan korosi dan pengecatan.
Pemeliharaan tingkat berat diselenggarakan pada tingkat Depo (Depohar).

Sistem : Suatu rangkaian terpadu yang terdiri dari bagian bagian yang saling tergantung
satu sama lain saling mempengaruhi dan saling berhubungan dalam mencapai tujuan
tertentu.

SB (Service Bulletin) : Penggunaan dan instruksi yang dikeluarkan oleh pabrik atau
instansi yang berwenang berisi perincian kegiatan pemeliharaan/perbaikan atau suatu
produk tertentu.

Sertifikat : Jaminan tertulis oleh unit/instansi berwenang bahwa produk, jasa, proses atau
individu telah memenuhi persyaratan standard atau spesifikasi teknik tertentu yang
dipersyaratkan.
Abjad :

A : Alpha I : India Q : Quebeec Y : Yankee


B : Bravo J : Juliet R : Romeo Z : Zulu
C : Charlie K : Kilo S : Siera
D : Delta L : Lima T : Tanggo
E : Echo M : Mike U : Uniform
F : Foxtrot N : November V : Victor
G : Golf O : Oscar W : Wyski
H : Hotell P : Papa X : X-ray
CONTOH ADMINISTRASI
BENTUK-BENTUK
KARTU PEMELIHARAAN
URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LAPORAN BULANAN CAD/PAD

Nomor : 10801

Spesifikasi : Bahan : Doorslag


Ukuran : Folio
Warna : Putih, Biru muda, Kuning muda
Hijau muda, Merah muda.

Kegunaan : Untuk Laporan Data CAD/PAD yang terpasang di pesawat.

Penanganan : TUT Skadron Udara/Staf Kadislog Lanud

Distribusi : 1. Koharmatau : Putih


2. Komando Pemakai : Biru muda
3. Disaeroau : Kuning muda
4. Arsip : Merah muda

Cara Pengisian :

1. Jenis Pesawat : Diisi jenis/type pesawat.

2. Tail Number : Diisi nomor register pesawat.

3. Bulan : Diisi bulan pembuatan laporan.

4. Tahun : Diisi tahun pembuatan laporan.

5. Lembaran No. : Diisi nomor urut lembar.

6. No. : Diisi nomor urut.

7. Jenis CAD/PAD : Diisi Nama/nomenclature CAD/PAD.

8. P/N : Diisi Part Number CAD/PAD.

9. NSN : Diisi NSN CAD/PAD.

10. LOT Number : Diisi LOT Number CAD/PAD.

11. QPA : Diisi jumlah CAD/PAD untuk tiap tail number pesawat.

12. Life time : Diisi lingkar umur CAD/PAD yaitu self life dengan
lingkar umur penyimpanan dan service life lingkar umur
pemakaian.

13. DOM : Diisi tanggal produksi/fill in CAD/PAD.

/ 14. DOI ...


41-2

14. DOI : Diisi tanggal pembukaan CAD/PAD dari pembungkus asli atau
tanggal
pemasangan.

15. DOE : Diisi tanggal akhir pemakaian yang diperbolehkan (Expiration Date)
CAD/PAD yang paling awal habisnya.

16. Keterangan : Diisi informasi/data yang perlu diketahui oleh penerima laporan.

17. Dibuat di : Diisi tempat pembuatan laporan.

18. Tanggal : Diisi tanggal pembuatan laporan.

19. Pelapor : Diisi tanda tangan, nama, pangkat, NRP pelapor.


41-3

BENTUK : 10801
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Pesawat :
Tail Number :
Bulan :
LAPORAN BULANAN CAD/PAD Tahun :
Lembaran No. :
LIFE TIME
Jenis LOT QPA
Service
No. Cad/Pad P/N NSN Number TS/TT/TL/LL/A Self DOM DOI DOE KETERANGAN
Life

DI
BUAT DI :
.................
.................
................
T
ANGGAL
:
.................
.................
...............

P
E
L
A
P
O
R

N
R
P
.
42-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LAPORAN BULANAN PENEMBAKAN SENJATA UDARA


YANG TERPASANG DI PESAWAT

Nomor : 10802

Spesifikasi : Bahan : Doorslag


Ukuran : Folio
Warna : Putih, Biru Muda, Kuning
Muda, Merah Muda.

Kegunaan : Untuk Laporan Bulanan Senjata Udara yang terpasang di pesawat.

Penanganan : TUT Skadron, Dislog Lanud

Distribusi : 1. Koharmatau : Putih


2. Komando Pemakai : Biru muda
3. Disaeroau : Kuning muda
4. Arsip : Merah muda

Cara Pengisian :

1. Jenis Pesawat : Diisi tipe pesawat.

2. Jenis Senjata : Diisi tipe senjata yang terpasang di pesawat.

3. Bulan : Diisi bulan pembuatan laporan.

4. Tahun : Diisi tahun pembuatan laporan.

5. Lembaran nomor : Diisi nomor urut lembaran.

6. No. : Diisi nomor urut.

6. Tail number : Diisi nomor registrasi pesawat.

7. Lokasi : Diisi lokasi senjata di pesawat

a. Bagi pesawat yg mempunyai 4 Senapan Mesin/Kanan.

- Senjata Kiri Luar dengan Kode Lokasi KIL.


- Senjata Kiri Dalam dengan Kode KID.
- Senjata Kanan Luar dengan KAL.
- Senjata Kanan Dalam dengan KAD.

b. Bagi pesawat yg mempunyai 2 Senapan Mesin/Kanan.

- Senjata Kiri dengan Kode Lokasi KI.


- Senjata kanan dengan Kode Lokasi KA.

/ c. Bagi ...
42-2

c. Bagi pesawat yang mempunyai 1 Senapan Mesin/Kanon, Kode Lokasi C.

8. Nomor seri senjata : Diisi nomor Seri pabrik atau Nomor Registrasi Senjata
TNI AU.

9. Penembakan bulan ini :

a. Ops/Lat : Diisi jumlah penembakan untuk Operasi/Latihan.


b. Lain lain : Diisi jumlah penembakan uji coba dsb.
c. Jumlah : Diisi jumlah penembakan OPS/LAT dan lain lain.

10. Usia terakhir :

a. Sejak baru : Diisi jumlah total penembakan sejak baru (TSN).


b. Sejak O/H : Diisi jumlah penembakan sejak O/H (TSO).

11. Pemasangan di pesawat

a. Sejak tgl : Diisi tanggal pemasangan.


b. Jml. Penembakan : Diisi jumlah penembakan sejak tanggal pemasangan.

12. Kondisi Diisi keadaan Senjata dengan Kode kode sebagai berikut :

a. SP : Senjata siap pakai/dalam keadaan baik.


b. LP : Senjata dalam keadaan dapat dipakai tetapi tidak
Sempurna perkenaannya/rusak ringan.
c. TP : Senjata dalam keadaan tidak layak pakai/rusak berat.

13. Keterangan : Diisi informasi informasi yang perlu mendapatkan


tanggapan dari penerima laporan.

14. Dibuat di : Diisi tempat pembuatan laporan.

15. Tanggal : Diisi tanggal pembuatan laporan.

16. Danlanud/Dandepohar : Diisi tanda tangan, Nama, Pangkat/NRP.


42-3

BENTUK : 10802
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Pesawat :
Jenis Senjata :
Bulan :
LAPORAN BULANAN PENEMBAKAN SENJATA UDARA Tahun :
YANG TERPASANG DI PESAWAT Lembaran No. :
Penembakan Bulan Ini Usia Terakhir Pemasangan Di Pesawat
No. Tail Number Lokasi No. Seri
Senjata Jumlah Kondisi Ket.
Ops/Lat Lain-Lain Jumlah Sejak Baru Sejak O/H Sejak Tgl.
Penembakan

D
I
B
U
A
T

D
I

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
43-1 43-2
URAIAN DARI BENTUK
9. Tabung peluncur :
Bentuk : Nama : LAPORAN BULANAN PENEMBAKAN ROCKET POD/SUU
a. No. Tabung : Diisi nomor dari tiap tabung/launcher.
Nomor : 10803
b. Penembakan : Diisi jumlah penembakan pada saat/tanggal
Spesifikasi : Bahan : Doorslag
Ukuran : Folio pelaksanaan
Warna : Putih, Biru muda, Kuning muda, penembakan dengan rocket.
Merah muda.
c. Jml. Penembakan : Diisi akumulasi penembakan pada saat (tanggal yang
Kegunaan : Untuk Laporan Bulanan Penembakan Rocket Pod/SUU. sama) dari pelaksanaan penembakan dengan rocket
Penanganan : TUT Skadron/Staf Kadislog Lanud terakhir.

Distribusi : 1. Koharmatau : Putih 10. Total Penembakan : Diisi jumlah penembakan sejak O/H terakhir & jumlah
2. Komando Pemakai : Biru muda penembakan pada kolom Tabung Peluncur.
3. Disaeroau : Kuning muda
4. Arsip : Merah muda
11. Kondisi : Diisi keadaan rocket Pod/SUU dengan kode kode
Cara Pengisian : sebagai berikut :

1. Jenis Rocket POD/SUU : Diisi jenis/type Rocket POD/SUU. a. SP : Rocket Pod Siap Pakai/dalam keadaan baik.
2. Bulan : Diisi bulan pembuatan laporan.
b. LP : Rocket Pod dalam keadaan dapat dipakai tetapi
3. Tahun : Diisi Tahun pembuatan laporan. tidak sempurna perkenaannya/rusak ringan.

4. Lembaran No. : Diisi nomor urut lembar. c. TP : Rocket Pod dalam keadaan tidak layak pakai/rusak
5. No. : Diisi nomor urut.
12. Keterangan : Diisi informasi yang perlu mendapatkan tanggapan dari
6. Tanggal : Diisi tanggal penembakan. penerima laporan.

7. Tail Number Pesawat : Diisi nomor Registrasi Pesawat. 13. Dibuat di : Diisi tempat pembuatan laporan.
8. Usia terakhir :
14. Tanggal : Diisi tanggal pembuatan laporan.
a. No. Seri : Diisi nomor seri pabrik atau TNI AU dari tiap Rocket
Pod/SUU. 15. Danlanud/Dandepohar : Diisi tanda tangan, Nama, Pangkat/NRP.
b. Sejak Baru : Diisi usia sejak baru (TSN).

c. Sejak O/H : Diisi usia sejak O/H terakhir (TSO).

/ 9. Tabung ...
43-3

BENTUK : 10803
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Rocket POD :
Bulan :
Tahun :
LAPORAN BULANAN PENEMBAKAN ROCKET POD/SUU Lembaran No. :
Usia Terakhir Tabung Peluncur
Tail Number Total
No. Tanggal No. Sejak Jumlah Kondisi Keterangan
Pesawat Sejak Baru No. Tabung Penembakan Penembakan
Seri O/H Penembakan

D
IBUAT DI :
..............................
..........
T
ANGGAL :
..............................
..........

D
ANLANUD
/DANDEP
OHAR

N
R
P
.
44-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LAPORAN BULANAN PERSEDIAAN AMUNISI

Nomor : 10804

Spesifikasi : Bahan : Doorslag


Ukuran : Folio
Warna : Putih, Biru Muda, Kuning muda,
Merah Muda

Kegunaan : Untuk Laporan Bulanan persediaan semua jenis amunisi yang


disimpan Satuan.

Penanganan : Staf Kadislog Lanud/Staf Depohar/Staf Logistik Korpaskhas

Distribusi : 1. Koharmatau : Putih


2. Komando Pemakai : Biru Muda
3. Disaeroau : Kuning Muda
4. Arsip : Merah Muda

Cara Pengisian :

1. Satuan : Diisi nama satuan (Gudang Persediaan Pusat, Gudang Seksi


Persenjataan) penyimpan amunisi.
2. Bulan : Diisi nama bulan sesuai kekuatan stock yang tersedia untuk se

3. Tahun : Diisi tahun pembuatan laporan.

4. Lembaran Nomor : Diisi nomor urut lembar.

5. Nomor : Diisi nomor urut.

6. Jenis Amunisi : Diisi Nama/Nomenclature semua jenis amunisi yang disimpan.

7. P/N : Diisi NSN dari masing masing jenis amunisi.

8. Lot Number : Diisi Lot Number berdiri masing-masing jenis amunisi.

9. Satuan : Diisi satuan barang/amunisi.

10. Jumlah : Diisi jumlah masing masing jenis amunisi yang disimpan.

11. Keterangan : Diisi informasi/data yang perlu diketahui oleh penerima laporan.

12. Dibuat di : Diisi nama Satuan/lokasi dimana laporan dibuat.

13. Tanggal : Diisi tanggal pembuatan laporan.

14. Pangkohanudnas/ : Diisi tanda tangan, Nama, Pangkat dan NRP.


Danlanud/ Dandepo
44-2
BENTUK :
10804
TNI ANGKATAN UDARA SATUAN :
BULAN :
TAHUN :
LAPORAN BULANAN PERSEDIAAN AMUNISI
LEMBAR KE :

NO. JENIS AMUNISI N S N LOT NUMBER SATUAN JUMLAH KETERANGAN

DIBUAT DI :
..........................................
TANGGAL :
..........................................

PANGKOSEKHANUDNAS/
DANLANUD/DANDEPOHAR
45-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LAPORAN PELAKSANAAN DEMOLISI

Nomor : 10805

Spesifikasi : Bahan : Kertas Karton Manila


Ukuran : Kwarto
Warna : Kuning

Kegunaan : Untuk mengetahui pelaksanaan demolisi.

Penanganan : Depohar

Penyimpanan : Dalam binder

Distribusi : Sesuai kebutuhan.

Cara pengisian :

1. Tempat : Diisi tempat dilaksanakannya demolisi.

2. Tanggal : Diisi tanggal pelaksanaan demolisi.

3. Dasar : Diisi dasar pelaksanaan demolisi.

4. Nomor : Diisi nomor urut pelaksanaan demolisi.

5. Kegiatan yang : Diisi langkah/tindakan yang dilaksanakan saat demolisi.


Dilaksanakan

6. Handak yang : Diisi bahan peledak yang digunakan pada saat pelaksanaan
digunakan demolisi.

7. Keterangan : Diisi hasil pelaksanaan demolisi.

8. Kolom tanda : Diisi tempat, tanggal dan tahun pelaksanaan demolisi dan
tangan ditanda tangani oleh Ketua Tim
45-2
BENTUK : 10805
TNI ANGKATAN UDARA

LAPORAN PELAKSANAAN DEMOLISI


TEMPAT : .........................................................
TANGGAL : .........................................................
DASAR : .........................................................

HANDAK
NO. KEGIATAN DILAKSANAKAN YANG KETERANGAN
DIGUNAKAN

........................, .................. 20...

KETUA TIM
115-2

BENTUK :
21801

TNI ANGKATAN UDARA

RIWAYAT LAUNCHER POD

JENIS LAUNCHER POD :

NO. BARANG (P/N) :

NO. SERI (S/N) :

NO. REG. TNI AU :


URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : RIWAYAT PENYERAHAN LAUNCHER POD

Nomor : 21801-1

Spesifikasi : Bahan : Karton Manila/Kartu Pos


Ukuran : Kwarto Landscape
Warna : Putih

Kegunaan : Pencatatan serah terima Launcher Pod (mutasi).

Penyimpanan : Dalam binder riwayat senjata.

Penanganan : Dislog Lanud/Depohar/Skatek/Skadud.

Distribusi : Diikut sertakan apabila Launcher Pod melaksanakan


pemeliharaan tingkat sedang/berat.

Cara Pengisian :

1. Jenis Launcher Pod : Diisi tipe (jenis) Launcher Pod

2. No. Barang (P/N) : Diisi Part Number Launcher Pod

3. No. Seri (S/N) : Diisi Nomor Seri Launcher Pod

4. Lembaran No. : Diisi nomor halaman.

5. Tanggal : Diisi tanggal penyerahan Launcher Pod

6. Diserahkan Ke : Diisi nama kesatuan yang menerima.

7. Dari : Diisi nama kesatuan yang menyerahkan.

8. Launcher Pod :

a. No. Seri : Diisi Nomor Seri.

b. Jumlah Penembakan : Diisi jumlah penembakan keseluruhan yang


dilakukan.

9. Keterangan : Diisi keterangan yang perlu.

10. T.T. : Diisi tanda tangan pelaksana.


116-2

BENTUK : 21801-1
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Launcher Pod :
No. Barang (P/N) :
No. Seri (S/N) :
RIWAYAT PENYERAHAN LAUNCHER POD Lembaran No. :
DISERAHKAN (KESATUAN) LAUNCHER POD
TANGGAL JML. PENEMBAKAN KETERANGAN T.T
KE DARI NO. SERI
KESELURUHAN
117-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : RIWAYAT PENEMBAKAN LAUNCHER POD

Nomor : 21801-2

Spesifikasi : Bahan : Karton Manila/Kartu Pos


Ukuran : Kwarto Landscape
Warna : Kuning

Kegunaan : Pencatatan penembakan yang dilakukan.

Penyimpanan : Dalam binder riwayat Launcher Pod.

Penanganan : Dislog Lanud/Depohar/Skatek/Skadud.

Distribusi : Diikut sertakan apabila Launcher Pod melaksanakan


pemeliharaan tingkat sedang/berat.

Cara Pengisian :
1. Jenis Launcher Pod : Diisi tipe (jenis) Launcher Pod
2. No. Barang (P/N) : Diisi part number Launcher Pod
3. No. Seri (S/N) : Diisi Nomor Seri Launcher Pod
4. Lembaran No. : Diisi nomor halaman.
5. No. : Diisi nomor urut.
6. Tgl. : Diisi tanggal penembakan.
7. No. Reg. Pesawat : Dilsi nomor registrasi pesawat dimana Launcher
Pod dipasang.
8. Launcher Pod :

a. Penembakan : Diisi jumlah penembakan yang dilakukan.


b. Jml. Penembakan : Diisi jumlah penembakan yang telah dilakukan
(akumulasi).
9. Tabung peluncur :
a. No. Tabung : Diisi Nomor Seri tabung.
b. Penembakan : Diisi jumlah penembakan yang dilakukan.
c. Jumlah penembakan : Diisi jumlah penembakan yang telah dilakukan
(akumulasi).

10. Gangguan : Diisi catatan mengenai gangguan yang terjadi.

11. Perbaikan : Diisi catatan mengenai pananggulangan


gangguan.
117-2

B
E
N
T
U
K

2
1
8
0
1
-
2
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Launcher Pod :
No. Barang (P/N) :
No. Seri (S/N) :
RIWAYAT PENEMBAKAN LAUNCHER POD Lembaran No. :
No. Reg. LAUNCHER POD TABUNG PELUNCUR
No. Tgl. Pesawat Jml. Jml. Gangguan Perbaikan T.T.
Penembakan No. Tabung Penembakan
Penembakan Penembakan
---- Data Pindah ----->
ADMINISTRASI PERGUDANGAN

A. PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERGUDANGAN PADA KEGIATAN


PENERIMAAN MATERIIL

a. Pejabat yang menangani penerimaan materiil diatur sesuai dengan jenis


Materiil Senjata dan Amunisi adalah

1) Ordonatur Materiil. Ordonatur Materiel dijabat oleh Aslog Kasau bagi


barang yang dikategorikan "control item", Komandan Koharmatau bagi barang-
barang sediaan pusat di GP Sen 62 dan GP Amu 63 yang tidak termasuk
"Controlled Item".

2) Ordonatur Materiil Pembantu. Ordonatur Materiil Pembantu dijabat


oleh Dan Depohar 60 lswahjudi.

3) Pembantu Ordonatur Materiil. Pembantu Ordonatur Materiil dijabat


oleh Kadisrendalhar Depohar 60.

4) Bendaharawan Materiil. Bendaharawan Materiil dijabat DanSatgud


62, Dansatgud 63, dan Ka TB Depohar 60.
TENTARA NASIONAL INDONESIA
ANGKATAN UDARA Bentuk : 40400

BENTUK PENGELUARAN BARANG


Nomor : BPB/ /II/2015

Dasar : Sprin Danlanud Timika Nomor Sprin/9/II/2015 Tanggal 24 Februari 2015


Dikeluarkan : Barang-barang sebagaimana tersebut di bawah ini
Kepada : Kepala Dinas Logistik Pangkalan TNI AU Timika

No Harga Rp.
Nama dan Nomor Barang Satuan Banyaknya Keterangan
Urut Satuan Jumlah

1 SMR RPD Kal.7.62 mm Pucuk 2

2 Senjata SS-1 V-1 Kal. 5.56 mm Pucuk 20

3 Senjata SS-1 V-2 Kal. 5.56 mm Pucuk 4


Pengembalian
Senjata dan Sisa
4 Senjata SS-2 V-2 Kal. 5.56 mm Pucuk 22
Amunisi Kegiatan
Latihan
5 Pistol P-1 Kal. 9 mm Pucuk 6
Menembak TW I
2015 tanggal 25
6 Pistol P-2 Kal. 9 mm Pucuk 6
s.d.26 Februari
2015 bertempat di
7 MU-8TJ Kal 7.62 mm Butir 3
Lapangan Tembak
Denkav-3/SC
8 MU-5TJ Kal 5,56 mm Butir 245
Timika.
9 MU-1TJ Kal 9mm Butir 280

10 MU-16 TJ Kal 9 mm Butir 20

11 MU-6TJ Kal. .38” Special Butir 23

Jumlah Harga Rp.

Timika, Februari 2015 Timika, Februari 2015 Timika, Februari 2015


Yang Memerintahkan Yang Mengeluarkan Yang Menerima
Danlanud Timika, Kadisops Timika, Kadislog Timika,

Tanda Tangan : Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Nama :Hermawan Widhianto.,S.E. Nama : Sanyoto Nama : Basuki Santoso

Pangkat/NRP : Letkol Pnb/520326 Pangkat/NRP:Kapten Pom/533642 Pangkat/NRP :Kapten Tek/510838


136-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : SEGEL BARANG

Nomor : 24500

Spesifikasi : Bahan : HVS 80 gram


Ukuran : 4 x 2 Cm
Warna : 1. Dasar : Kuning.
2. Tulisan : Hitam.

Kegunaan : Untuk penyegelan hasil pemeliharaan Matsista.

Penanganan : Inspektor/Ka TB Sathar

Penyimpanan : GPD/TB Sathar

Cara Pengisian :

1. Nama Barang : Diisi nama barang yang diberi segel.

2. PN/SN : Diisi PN/SN

3. Asal : Diisi asal Satuan barang tersebut.

4. Diperbaiki : Diisi oleh Sathar Depohar.


DEPOHAR ............
5. Disahkan oleh : Diisi oleh Inspektor yang meluluskan
NAMA BARANG :
6. Tanggal : Diisi tanggal pemberian segel
............................
PN/SN :
.............................
ASAL :
.............................
DIPERBAIKI :
137-1

URAIAN DARI BENTUK

137-2
Bentuk : Nama : LABEL BARANG BAIK BENTUK : 24501

Nomor : 24501 TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA

NAMA BARANG .................................................................


Spesifikasi : Bahan : Karton Manila (terdapat lubang P/N ..............................................................................
untuk N.S.N. ............................................................................
tali pengikat)
Ukuran : 14 X 6,5 cm
DIPAKAI HANYA UNTUK .................................................
Warna : Kuning DIPERBAIKI ......................................................................
DIPERIKSA OLEH ....................... TANGGAL ..................
Kegunaan : Untuk memberi label pada barang baik ("serviceable") sebagai
hasil perbaikan. LABEL BARANG

Penanganan : Diisi oleh mekanik pelaksana perbaikan dan Inspektor yang


ditunjuk.

Penyimpanan : Diikut sertakan pada barang berstatus Baik ("serviceable")


dengan cara diikatkan.

Cara Pengisian :

1. Nama barang : Diisi nama barang.

2. P/N : Diisi Part Number atau Tipe barang.

3. N.S.N.S/N. : Diisi Nasional Stock Number dan Serial Number BENTUK : 24501
barang.

4. Dipakai hanya untuk : Diisi type pesawat atau Ground Support


Equipment/
alat ukur presisi/kendaraan bermotor yang
menggunakan barang tersebut.

5. Diperbaiki oleh : Diisi oleh Satuan

6. Diperiksa oleh : Diisi nama, pangkat, NRP/NIP, paraf dan cap


tanggal Inspektor yang memeriksa barang serta
tanggal, bulan dan tahun.waktu pemeriksaan
dilakukan.

Ketentuan Umum

7. Diisi dengan huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").

8. Penulisan menggunakan Tinta atau ball point warna hitam/biru.


138-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LABEL BARANG TIDAK BAIK

Nomor : 24502

Spesifikasi : Bahan : Karton Manila (lubang tali


pengikat) 138-2
Ukuran : 13 X 7 cm
Warna : Merah

Kegunaan : Untuk memberi label pada barang tidak baik ("unserviceable")


dan sudah dinyatakan afkir/tidak dapat dipakai lagi.

Penanganan : Diisi oleh Inspektor Depohar yang ditunjuk sebagai pejabat/


petugas yang berhak memeriksa dan menentukan kondisi
barang.

Penyimpanan : Diikut sertakan pada barang berstatus Tidak Baik


("unserviceable") dengan cara diikatkan.
BENTUK : 24502
Cara Pengisian :

1. Satuan/Unit : Diisi nama Satuan/Unit yang menyimpan barang


tersebut. BENTUK : 24502

TENTARA NAIONAL INDONESIA ANGKATN UDARA


2. Tanggal : Diisi tanggal, bulan dan tahun pengisian/pembuatan.
SATUAN/UNIT....................................................................
NAMA BARANG ................................................................
3. Nama barang : Diisi nama barang yang dimaksud. P/N .............................................................................
N.S.N ...........................................................................
4. P/N : Diisi Part Number barang yang dimaksud. ALASAN ...........................................................................
PETUNJUK .......................................................................
YANG MENGESAHKAN ..................................................
5. N.S.N : Diisi National Stock Number barang yang dimaksud.
LABEL BARANG
6. S/N : Diisi Serial Number barang yang dimaksud.

7. Alasan : Diisi alasan menjadi afkir/tidak dapat dipakai lagi.

8. Petunjuk : Diisi dasar referensi/rujukan/T.O yang digunakan


oleh Inspektor dalam pengambilan keputusan.

9. Yang mengesahkan : Diisi paraf/tanda tangan, nama, pangkat, NRP dan


cap
Inspektor yang memeriksa/menentukan bahwa
barang
yang dimaksud afkir/tidak dapat dipakai lagi.

Ketentuan Umum

10. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").

11. Penulisanmen ggunakan : tinta atau ball point warna hitam/biru.


139-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LABEL BARANG


PERBAIKAN/UNSERVICEABLE
TAG

Nomor : 24503

Spesifikasi : Bahan : Karton Manila (lubang tali


pengikat)
Ukuran : 27 X 8 cm
Warna : Hijau

Kegunaan : 1. Untuk memberi label pada barang rusak ("unserviceable") yang


akan diperbaiki.

2. Sebagai kartu pengendalian Ka Gudang RPC (pengirim barang


perbaikan).

Penanganan : Diisi oleh Satgun.

Penyimpanan : Diikut sertakan pada barang rusak ("unserviceable") yang akan


diperbaiki dengan cara diikatkan.

Cara Pengisian :

Halaman Depan:

1. Nama Barang : Diisi nama barang yang memerlukan perbaikan.

2. Sistim Pesawat : Diisi nama sistim dan type pesawat yang


menggunakan
barang tersebut. (Apabila barang digunakan untuk
GSE/AUP/Kendaraan bermotor, peralatan
elektronika
diisi sistim dari GSE/AUP/Kendaraan/Peralatan yang
dimaksud).

3. N.S.N. : Diisi National Stock Number barang yang dimaksud.

4. P/N : Diisi Part Number barang yang dimaksud.

5. S/N : Diisi Serial Number barang yang dimaksud.

6. Reg. No. : Diisi nomor registrasi pesawat atau GSE/AUP/


Kendaraan bermotor.

7. Usia Pemakaian : Diisi usia (jam pemakaian) barang. Dapat dilihat


pada
kartu riwayat komponen bentuk 21500 pada kolom
usia
139-2

8. Tanggal dilepas : Diisi tanggal, bulan dan tahun pada waktu barang
dilepas dari pesawat atau GSE/AUP/Kendaraan/
bermotor/Peralatan Elektronika.

9. Catatan Kerusakan : Diisi alasan pembongkaran dan detail kerusakan


secara singkat.

10. Tgl. Pengiriman : Diisi tanggal, bulan dan tahun pada waktu
komponen
diserahkan ke gudang.

11. No. Dokumen : Diisi nomor dokumen oleh anggota qudang dengan
urut
pengeluaran pada waktu komponen akan dikirim ke
tempat perbaikan.

Halaman Belakang :

12. Catatan : Diisi tanda silang (X) pada kotak yang tersedia.
Pemeliharaan

13. Pelaksanaan : Diisi oleh Inspektor atau Kepala Bengkel Pelaksana


pemeliharaan setelah barang perbaikan yang
dimaksud
dinyatakan baik (serviceable), dengan member!
tanda
silang (X) pada kotak yang tersedia berikut tanggal,
bulan dan tahun pelaksanaan pemeliharaan
disamping
kanan kotak yang diisi tanda silang (X) tadi.

14. Tql. Permintaan : Diisi tanggal, bulan dan tahun permintaan/pada


waktu
mengisi bentuk 44230.

15. T91. Penerimaan : Diisi tanggal, bulan dan tahun penerimaan oleh
Kepala
Gudang pengiriman barang pertama.

Ketentuan Umum :

16. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").

17. Penulisan mengjunakan tinta atau ball point warna hitam/biru.


139-3

Nama Barang Sistem Pesawat


UNSERVICEABLE BENTUK : 24503
Label Barang Perbaikan

NSN
Nomenclature Aircraft System
Nama Barang Sistem Pesawat

P/N S/N
Part No. NSN

Serial No. Operating Hrs Date Removed Reg. No. Usia Pemakaian
Usia Pemakaian Tgl. Dilepas

Discrepancy Catatan Kerusakan :


Catatan Kerusakan

FOR MAINTENANCE INSTRUCTION Doc. No. Tgl. Pengiriman No. Dokumen


PLEASE TURN OVER

MAINTENANANCE INSTRUCTION CATATAN PEMELIHARAAN


Catatan Pemeliharaan
Permintaan Pelaksanaan
BENCH CHECK
BENCH CHECK
ADJUSTMENT
ADJUSTMENT
REPAIR
REPAIR
OVERHAUL
OVERHAUL
................
................
Date Signature
Tgl. Tanda tangan Tgl. Permintaan Tgl. Penerimaan

Tanda tangan Tanda tangan


140-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LABEL BARANG DALAM PENGAWETAN 140-2

Nomor : 24504

Spesifikasi : Bahan : Karton Manila


BENTUK : 24504
Ukuran : 13 X 7 cm
Warna : Biru TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA
NAMA BARANG ..................................
Kegunaan : Untuk memberi label pada barang yang berstatus dalam P/N ..........................................
pengawetan. N.S.N.............NO. SERI ....................
BARANG INI HARUS DIPAKAI SEBELUM TGL ............
Penanganan : Diisi oleh Inspektor Depohar yang menangani pengawetan JIKA TIDAK DIPAKAI SEBELUM TANGGAL TERSEBUT :
barang.
KIRIM KE BAGIAN PENGATUR BENGKEL UNTUK PERCOBAAN
BENGKEL DAN DIRAWAT LAGI UNTUK PENGAWETAN
Penyimpanan : Diikut sertakan pada barang yang dalam status pengawetan.
PERIKSA ATAU DIRAWAT SELAMA DISIMPAN SEPERTI
BERIKUT : ............................................
Cara Pengisian :
LABEL KETERANGAN PERAWATAN UNTUK PENGAWETAN
1. Nama barang : Diisi nama barang yang dimaksud.

2. P/N : Diisi Part Number barang yang dimaksud.

3. N.S.N. : Diisi National Stock Number barang yang dimaksud.

4. Nomor seri : Diisi Serial Number barang yang dimaksud.

5. Barang ini harus : Diisi batas maksimum umur barang dalam


pengawetan
dipakai sblm tgl. sesuai petunjuk Inspektor.

6. Jika tidak dipakai sebelum tg l tsb. :

a. Kotak I : Diisi tanda silang (X).


BENTUK : 24504
b. Kotak II : Diisi tanda silang (X) bila memerlukan pemeriksaan/
perawatan khusus selama dalam pengawetan
dengan
menambahkan petunjuk
pemeriksaan/perawatannya.

Ketentuan Umum :

7. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").

8. Penulisan menggunakan tinta atau ball point warna hitam/biru.


141-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LABEL BARANG DALAM PENYIMPANAN

Nomor : 24505

Spesifikasi : Bahan : Karton Manila


Ukuran : 13 X 7 cm
Warna : Ungu (Violet)

Kegunaan : Untuk memberi label pada barang yang berstatus untuk disisih- 141-2
kan
dan sehubungan dengan pencapaian service life dan self life
yang dimiliki. BENTUK : 24505

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA


Penanganan : Diisi oleh Ka Gudang sebagai penanggung jawab barang NAMA BARANG ................................................................
dalam P/N ......................................................................................
penyimpanan. N.S.N...........................NO. SERI .......................................
BARANG INI HARUS DIPAKAI SEBELUM TGL ..............
Penyimpanan : Diikut sertakan pada barang yang dalam status penyimpanan. JIKA TIDAK DIPAKAI SEBELUM TANGGAL TERSEBUT :
KIRIM KE BAGIAN PENGATUR BENGKEL UNTUK PERCOBAAN
BENGKEL DAN DIRAWAT LAGI UNTUK PENGAWETAN
Cara Pengisian :
PERIKSA ATAU DIRAWAT SELAMA DISIMPAN SEPERTI
BERIKUT : ...................................................................................
1. Nama barang : Diisi nama barang yang dimaksud.
LABEL BARANG
2. P/N : Diisi Part Number barang yang dimaksud.

3. N.S.N. : Diisi National Stock Number barang yang


dimaksud.

4. Nomor seri : Diisi Serial Number barang yang dimaksud.

5. Barang ini harus : Diisi batas maksimum umur barang dalam


dipakai sblm tgl. penyimpanan (Self Life).

6. Jika tidak dipakai sebelum tgl tsb.

a. Kotak I : Diisi tanda silang (X).

b. Kotak II : Diisi tanda silang (X) bila memerlukan


pemeriksaan
rutin selama dalam penyimpanan dengan
menambahkan petunjuk pemeriksaan dan
perawatannya.

Ketentuan Umum :

7. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").

8. Penulisan menggunakan tinta atau ball point warna hitam/biru.


142-1

URAIAN DARI BENTUK

Bentuk : Nama : LABEL BARANG GARANSI

Nomor : 24506

Spesifikasi : Bahan : Karton Manila (Lubang tali pengikat)


Ukuran : 14 X 6,5 cm 142-2
Warna : Jingga
BENTUK : 24506
Kegunaan : Untuk memberi tanda pada barang yang berasal dari
pengadaan/perbaikan dan mendapat jaminan/garansi dari TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA
Penjual/Rekanan.
REF KONTRAK NO :......................... TGL ...........................
Penanganan : Diisi oleh Inspektor pada waktu pemeriksaan/penerimaan ITEM INI MENDAPAT JAMINAN/GARANSI
a. DARI TGL. ..............................s/d TGL ............................
barang
di Gudang Penerimaan. b. UNTUK PEMAKAIAN s/d .................... JAM TERBANG

Penyimpanan : Diikut sertakan pada barang yang dalam status garansi. PANITIA PEMERIKSA/
INSPEKTOR

Cara Pengisian :

1. Ref. Kontrak no. : Diisi nomor kontrak barang yang dimaksud.

2. Tanggal : Diisi tanggal kontrak pengadaan/perbaikan.

3. Dari tgl. : Diisi tanggal, bulan dan tahun mulai berlakunya masa
jaminan/garansi.

4. s.d tgl. : Diisi tanggal, bulan dan tahun berakhirnya masa


TNI ANGKATAN UDARA
jaminan/garansi.

5. Utk pemakaian s.d


diijinkan.
: Diisi batas waktu dan jumlah jam terbang yang GARANSI
6. Inspektor : Diisi tanda tangan, nama, pangkat, NRP dan Cap LABEL BARANG
Inspektor yang memeriksa barang.

Ketentuan Umum :

7. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").

8. Penulisan menggunakan tinta atau ball point warna hitam/biru.


SKEP KASAU NOMOR : Skep / 165 / XII / 1996 TANGGAL : 27 Desember 1996

DAFTAR BENTUK – BENTUK ADMINISTRASI PERGUDANGAN

15. 44251 Sticker Mengandung Racun Idem


NOMOR PENGESAHAN
NO JUDUL KET
BENTUK BERLAKUNYA 16. 44252 Sticker Mudah Terbakar Idem
1 2 3 4 5
DOKUMEN TETAP 17. 44253 Sticker Berupa Cairan Corosive Idem

1. 42020 Kartu Lokasi Dan Koharmatau 18. 44254 Sticker Mengandung Radioaktif Idem
Skep/95/I/1985,10-
11-1985 19. .44255 Sticker Mengandung Magnit Idem

2. 42030 Kartu Pengawas Persediaan Idem 20. 44256 Sticker Berupa Gas Bertekanan Idem
(Putih)
21. 44257 Sticker Mudah Meledak Dengan Idem
Tiba-tiba
3. 42200 Kartu Inventaris Idem
22. 44258 Sticker Dapat Terbakar Dengan Idem
4. 42340 Kartu Nama Barang di Rak Idem Tiba-tiba

5. 42350 Kartu Bench Stock - 23. 44259 Sticker Mudah Bersenyawa Idem

6. 44010 Label Barang Baru (Putih) Dan Koharmatau


Skep/95/I/1985,10-
11-1985 1 2 3 4 5

7. 44310 Sticker Pengiriman Barang Idem DOKUMEN BEREDAR


Dengan Prioritas 24. 40170 Bukti Pengeluaran Barang Dirmatau 1 - 7 -
Untuk Diperiksa 1988
8. 44313 Sticker Hati-bati Mudah Pecah Idem
25. 40171 Bukti Penyerahan Barang Dirmatau 1 - 7 -
9. 44314 Sticker Jangan Dikait Idem Untuk Perbaikan 1988
dan Pemeriksaan Kembali
10. 44315 Sticker Penunjuk Arah Atas Idem
26. 40200 Permintaan dan Pengeluaran Dirmatau 1 - 7 -
Barang 1988
11. 44316 Sticker Hindari Panas Idem
27. 40220 Pemindahan Barang Dirmatau 29 - 9 -
12. 44317 Sticker Jangan Basah Dan Koharmatau 1987
Skep'95/X/1985,10-
11-85 28. 40400 Pengeluaran Barang Dirmatau 29 - 9 -
1987
13. 44318 Sticker Penunjuk Tempat Idem
Mengikat 29. 40510 Bukti Pengeluaran dan Dirmatau 5 - 7 -
Permintaan 1990
14. 44319 Sticker Penunjuk Titik Idem
Keseimbangan 30. 40511 Instruksi Pengeluaran Dirmatau 19 - 2 -
Sementara 1990
15. 44251 Sticker Mengandung Racun Idem
31. 41000 Bukti Pengembalian Barang Dirmatau 29 - 9 -
1987
32. 41400 Bukti Peminjaman dan
Pengembalian

33. 40100 Daftar Kebutuhan Materiil Dirmatau

34. 48840 Usul Pesanan Kep. KSau


Kep/80/XII/85
23 - 12 - 1985

35. KAL Surat Permintaan SPPB


AM-1 Pengangkutan Barang

36. KAL Surat Pengiriaan Barang (SPB)


AM- 2

37. KAL Bukti Penyerahan Barang


AM-3

38. KAL Manifes Barang


AM- 4

39. KAL Daftar Isi


AM-5

DOKUMEN LAPORAN
PEMERIKSAAN

BA Komisi Pemeriksa
40. 43030 Penerimaan Materiil Dirmatau 8 - 7 -
Hasil Pengadaan 1995

43031 Halaman Pemeriksaan Materiil

43031-1 Halanan Laporan Penerimaan


Materiil

43031-2 Halaman Surat Pengantar


Barang

41. 43031-2 Packing List Dirmatau 8 - 7 -


1995

42. 43040 BA Selisih Penerimaan Antar Dirmatau 23 - 6 -


Gudang 1990

43. 43201 BA Usul Penghapusan Barang Dirmatau 17 - 1 -


Bergerak 1995

44. 43202 BA Usul Penghapusan Barang Dirmatau 17 - 1 -


Tidak Bergerak 1995

45. 43203 BA Usul Penghapusan Hewan Dirmatau 17 - 1 -


1995
58. 67-105 Kebutuhan Materiil Prioritas AF 67-1
Pertama
(NORS/US Expedite Request)

59. 46200 Buku Stock List Dan Koharmatau


Skep/95/X/1985,10-
11-1985

60. 46300 Buku Penyerahan Barang Idem

61. 46320 Buku Penerimaan Barang di Idem


Gudang

62, 46330 Buku Pengeluaran Barang di


Gudang

63. 46400 Buku Pengiriman Barang

64. 46410 Buku Pertanggungjawaban Dan Koharmatau


Perbedaan Skep/95/X/1985, 10-
11-1985

65. 44070 Sticker Nomor Kode Registrasi


Barang

66. DD Military Standard Dirmatau 7 - 3 - 1996


FORM Requisitioning and Issue
1348-1 Prosedure

67. 40348 Terjemahan "DD Form 1348-1" Idem


ke dalam Bahasa Indonesia
(Bentuk pengeluaran single line
item)

Anda mungkin juga menyukai