TEKNIK
By KASIOPS SKADIK 303
MAYOR TEK SULISTYO SP,ST
ARMAMENT THERMINOLOGY
(ISTILAH-ISTILAH DALAM PERSENJATAAN)
AAA : anti aircraf artillery(Artileri penangkis serangan udara). Senjata darat yang
digunakan untuk pertahanan terhadap serangan pesawat terbang lawan. Biasanya
ditempatkan di Lanud, Kapal laut dan obyek-obyek vital. Dewasa ini artileri penangkis
serangan udara tidak hanya berupa meriam tetapi juga roket dan peluru kendali.
AAH : Advanced Attack Helicopter. Jenis helicopter modern yang khusus digunakan
sebagai pesawat terbang fixed wing. Pada helicopter penyerang ini dipasang juga
persenjataan penghancur yang handal, sehingga mampu berperan sebagai pesawat
tempur sepenuhnya. Salah satu jenis helicopter seperti ini antara lain AH-64 Apache Anti
Tank. Disamping senjata utamanya peluru kendali Helifire, juga dipasang peluru kendali
udara ke udara AIM-9 Sidewinder.
Air To Air Bombing Range : Daerah latihan pemboman udara ke udara. Suatu daerah
latihan penembakan senjata pertahanan pesawat pembom terhadap sasaran udara.
Air To Air Guided Missile : Rudal udara ke udara. Jenis rudal yang diluncurkan dari
pesawat udara ke sasaran udara.
Air To Air Gunnery Range : Daerah latihan tembak udara ke udara. Suatu daerah yang
menampung pesawat-pesawat melakukan latihan penembakan terhadap sasaran yang
ditarik maupun yang tak berawak (drone), pada berbagai kecepatan dan ketinggian.
Air To Air Rocket Or Missile Range : Daerah latihan tembak roket atau rudal udara ke
udara. Suatu daerah dimana roket atau rudal yang di bawa pesawat dapat diluncurkan
untuk menembak sasaran udara.
Air To Ground (AGM-12A) Missile Range: Daerah latihan tembak rudal udara ke darat.
Suatu daerah tembak udara ke darat yang cukup luas, sehingga mampu menampung
kegiatan latihan menembak dengan rudal termasuk berbagai kemungkinan gerakan rudal
yang tidak di harapkan.
Air To Ground Range : Daerah latihan tembak udara ke darat. Suatu daerah tembak
yang memiliki sasaran permukaan yang memadai, kemana tembakan roket, bom dan
persenjataan otomatis diarahkan.
Air To Surface Guided Missile : Rudal Udara kepermukaan. Jenis rudal diluncurkan dari
udara terhadap sasaran permukaan.
AMRAAM : Advanced Medium Range Air To Air Missile. Peluru kendali untuk sasaran
diudara dan ditembakan dari udara yang berkemampuan tinggi. Rudal jenis ini efektif
untuk menembak sasaran pada jarak dekat.
ARM : Anti Radiation Missile. Suatu sistim elektronik yang dipasang pada hulu ledak
rudal dengan maksud menangkal gangguan sistem senjata elektronik lawan.
ASW : Anti Submarine Weapon. Persenjataan untuk melawan ancaman dari bawah
permukaan laut. Persenjataan untuk kepentingan ini bisa dilepaskan dari dalam laut, dari
permukaan maupun dari udara.
Attack Speed : Kecepatan serang. Kecepatan pesawat penyergap saat akan bermanuver
selama fase serangan dalam penyergapan udara.
AUM : Air To Underwater Missile. Peluru kendali dari udara ke bawah air.
AWR : Air Weapon Range. Wilayah tertentu yang dikhususkan untuk latihan penembakan dari
udara.
BDU-33 : Bomb Dummy Unit. Sejenis bom latih dengan berat 33 lbs. jenis ini sering dipakai di
pesawat tempur sebagai simulasi bom MK-82.
Bomb : Suatu muatan peledak yang dirancang mampu menghasilkan ledakan, api,
sinar atau tekanan udara yang besar sehingga dapat mengakibatkan kematian, kerusakan
atau kehancuran.
Bomb Damage Assessment : Taksiran kerusakan akibat pemboman. Penentuan tingkat
kerusakan yang diakibatkan serangan udara terhadap seluruh sasaran dengan menggunakan
bom, roket atau tembakan beruntun.
Bomb Angle : Sudut Pemboman. Sudut yang dibentuk antara garis vertical dengan garis yang
menghubungkan pesawat pada saat melepaskan bom titik sasaran.
Bomb Height : Tinggi Pemboman. Pada operasi udara ketinggian diatas tanah dimana pesawat
udara terbang pada saat melepaskan bom.
Bomb Release Line : Garis Pelepasan Bom. Suatu garis khayal disekeliling suatu
sasaran/daerahb yang dipertahankan, diatas mana pesawat harus menjatuhkan bomnya agar
dapat mengenai sasaran atau daerahnya.
Booster. Bagian mesin penggerak peluru kendali atau roket yang digunakan untuk
mendorong rudal atau roket tersebut memasuki kelintasannya.
BTU : Bantuan Tembak Udara. Salah satu bentuk pelaksanaan operasi udara guna membantu
pasukan darat didalam menghancurkan kekuatan lawan, didalam pelaksanaannya dapat
dilakukan dengan ataupun tanpa bantuan FAC.
Bulsit : Penimbul Situasi. Pasukan atau kelompok yang dipergunakan untuk menghidupkan
jalannya latihan.
Call Sign. Tanda panggilan untuk station radio atau pesawat terbang.
CBLS: Container bomb light series. Sejenis Pod yang dapat membawa bom dan roket latih. TNI
AU memiliki jenis CBLS untuk pesawat Hawk yang dapat membawa 4 Rocket FFAR dan 6 unit
bom BDU-33.
Cluster Bomb : Bom Susun. Sebuah bom yang terdiri banyak bom dan menyebar pada saat
meledak.
Danger Area : Daerah berbahaya. Suatu kawasan udara dengan batas-batas tertentu dimana
didalamnya dapat terjadi hal-hal yang membahayakan aktivitas penerbangan pesawat udara pada
saat- saat tertentu.
Dart. Sasaran tembak udara yang ditarik oleh pesawat terbang lain. Jenis lain adalah
Scapen(series) ataupun banner udara
Deflagration. Pembakaran yang terjadi secara cepat dan mendadak sebagai akibat dari adanya
suatu ledakan atau letusan.
Dummy. Boneka, alat, barang tiruan, peralatan tempur tiruan, orang-orangan yang dibuat
khusus(Palsu) untuk tipuan, menyesatkan atau membingungkan pihak lawan.
Gun Pod. Pod yang berisi senjata untuk dipasang di pesawat terbang yang merupakan suatu alat
perlengkapan dan biasanya digantunkan dibagian luar untuk menempatkan senjata.
Harmonization. Tindakan /pekerjaan meluruskan posisi senjata, rocket launcher dan kamera
pada pesawat terbang, sehingga menghasilkan titik dari tembakan pada jarak tertentu yang diikuti
oleh kelurusan gun sight sehingga diperoleh “line of sight” menuju ke titik tujuan(sasaran).
HARM: High Speed Anti Radiation Missile. Rudal anti radiasi yang memiliki kecepatan jelajah
yang tinggi.
Homing:
a. Suatu cara mengendalikan rudal dalam menuju sasaran, dilakukan oleh peralatan sensor
yang berada didalam rudal itu sendiri.
b. Tindakan pendekatan kearah sumber pancaran tenaga gelombang elektromagnetik lawan
dengan menggunakan pertolongan alat penerima dengan sistem antenna yang diarahkan.
c. Pendekatan sasaran dengan menggunakan gelombang-gelombang elektromagnetik.
Hot Test. Uji Statik mesin roket didarat dengan tenaga penuh seperti pada peluncuran
sebenarnya. Uji static ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan mesin roket pendorong.
ICBM : Intercontinental Ballistic Missile adalah peluru kendali antar benua dengan jarak
jangkau tembakan antara 5000-10000 km umumnya misil ICBM memiliki pangkalan
peluncuran didarat, tetapi ada pula yang diluncurkan di bawah permukaan air laut.
Ijection Seat. Kursi yang umumnya terdapat pada pesawat tempur yang dapat melontarkan
awak pesawat keluar cockpit pada waktu keadaan darurat.
Interdiction Fire : Tembakan pencegahan. Tembakan yang ditujukan kesuatu daerah atau
tempat untuk mencegah musuh menggunakan daerah atau tempat tersebut.
IRBA : Intermediate Range Bomber Aircraft : Pesawat Pembom Jarak Sedang. Suatu
pesawat pembom yang dirancang untuk operasi taktis dengan radius antara 1000 s.d. 2500 mil
laut pada berat kotor serta muatan bom.
IRBM : Intermediate Range Ballistic Missile adalah peluru kendali yang mempunyai jarak
jangkau sedang antara 3000-5000 km jenis inipun umumnya berpangkalan luncur didarat.
LAU : Launcher Adaptor Unit. Pod yang membawa sejumlah rocket udara jenis FFAR 2.75
inchies. Contoh LAU-68 dengan 7 roket.
Loading :
a. Kegiatan memasukan ammunisi kedalam sistem persenjataan pesawat terbang.
b. Kegiatan memasukan barang muatan kedalam pesawat terbang.
LSDW : Laser sensor damage weapon. Senjata laser atau senjata yang menggunakan arus
vertical atom yang dionisasikan, ini juga lazim disebut Directed Energy Weapon(senjata energi).
Energy yang dipancarkan berkecepatan cahaya, mengakibatkan waktu terbang seketika itu juga
mampu menghancurkan kemampuan elektronika dan optronika serta sasaran tidak akan dapat
melakukan gerakan mengelak.
Low Altitude Bombing : Pemboman ketinggian rendah. Pelaksanaan pemboman yang dilakukan
bukan terbang mendatar dan ketinggian saat melepaskan bom antara : 900 s.d. 8000 kaki.
Propellant : bahan bakar pada roket. Macamnya seperti liquid propellant yaitu bahan bakar cair
dan solid propellant/jenis yang padat.
TDU-Target Dummy Unit. Sejenis peluru kendali/side winder yang dilepaskan oleh pesawat
tempur untuk sasaran live contoh TDU-11 untuk sasaran AIM-9P.
TER : Triple Ejection Rack adalah adaptor bom yang dapat membawa 3 unit hingga berat 500 lbs
tiap bom. Alat ini dilengkapi dengan ukuran 20 dan 14 inchies. Jenis lain adalah MER
TOT-Time Over Target adalah waktu yang ditetapkan untuk tepat diatas sasaran.
Warranty : Jaminan atas kelaikan dan berfungsinya barang/peralatan secara baik dalam
kurun waktu tertentu (Jam terbang/kalender)
Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata): Sistem persenjataan utama yang harus dimiliki
oleh setiap Angkatan untuk melaksanakan tugas pokoknya.
DOE (Date of Expired) : Tanggal/batas waktu paling akhir penggunaan barang (dalam
keadaan rusak atau tidak rusak)
DOI (Date of Installation) : Tanggal pemasangan di pesawat.
Jurnal : Suatu catatan yang berlanjut, dapat berupa catatan harian, laporan kejadian,
catatan ringan dan lain sebagainya.
Log Book : Buku riwayat yang berisi catatan dari jumlah jam operasi, tindakan
pemeliharaan : perbaikan, penggantian, pemeriksaan atau modifikasi yang dilaksanakan
terhadap pesawat terbang, motor dan baling-baling.
P/N (Part Number) : Kode suatu barang yang berupa angka/huruf atau kombinasi dari
keduanya yang ditetapkan oleh pabrik pembuat barang tersebut.
TEORI ADMINISTRASI
• 1. Administrasi. Administrasi adalah keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan rasa
rasionalitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
• 2. Administrasi Umum. Administrasi umum adalah usaha
dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
penetapan tujuan dan penetapan cara-cara penyelenggaraan
pembinaan untuk mencapai tujuan organisasi.
• 3. Administrasi Umum TNI. Administrasi Umum TNI adalah
semua pekerjaan, kegiatan, dan tata cara tulis-menulis di
lingkungan TNI yang dilakukan secara teratur dan terarah
kecuali hal-hal yang diatur dan memiliki kekhususan sendiri
dalam rangka pelaksanaan tugas.
• Personel Administrasi Umum. Personel administrasi umum
adalah personel TNI/ PNS yang mempunyai
pengetahuan/pengalaman/kualifikasi di bidang administrasi
umum.
• Perangkat Administrasi Umum. Perangkat administrasi umum
adalah suatu alat atau bahan baik keras maupun lunak sebagai
sarana atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan administrasi
umum.
• Perangkat Keras. Perangkat keras adalah peralatan mekanis,
magnetis, elektronis, dan rangkaian atau fungsi khusus yang
digunakan dalam suatu sistem.
• Perangkat Lunak. Perangkat lunak adalah suatu himpunan
penulisan yang mengatur dan memberikan pedoman dalam
menyelesaikan suatu tugas untuk mencapai tujuan.
ADMINISTRASI UMUM TNI
• Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/685/IX/2013 tanggal 10
September 2013 tentang Petunjuk Administrasi tentang
Administrasi Umum Tentara Nasional Indonesia
• Penyelenggaraan Administrasi Umum TNI di satuan jajaran
penting untuk diimplementasikan melalui pemahaman tulisan
dinas, penggunaan bahasa, surat- menyurat dinas,
penyampaian tulisan dinas, tata naskah, formulir, cap dinas
dan papan nama, produksi dan reproduksi, bidang khusus,
arsip,.
Sasaran Administrasi Umum
TNI adalah:
• a. tercapainya pembinaan administrasi umum meliputi
tulisan dinas, penggunaan tata bahasa, surat-menyurat dinas,
penyampaian tulisan dinas, tata naskah, formulir, cap dinas
dan papan nama, produksi dan reproduksi, bidang khusus,
arsip, posmil, dan pembinaan dengan baik dan benar
• (5) Surat Edaran. Surat edaran merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
pemberitahuan/penjelasan tentang tata cara yang berlaku atau hal-hal lain yang
perlu diperhatikan berdasarkan kebijakan pelaksanaan.
• (6) Surat Perintah. Surat perintah merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
pernyataan kehendak pemimpin untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
seorang/sekelompok personel organik yang mempunyai akibat
pertanggungjawaban administrasi.
• (7) Surat Tugas. Surat tugas merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
pernyataan kehendak pemimpin untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh
seorang/sekelompok personel nonorganik yang mempunyai akibat
pertanggungjawaban administrasi.
• (8) Surat. Surat merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat pernyataan kehendak,
pemberitahuan, atau permintaan dari seorang pejabat kepada pejabat/pihak lain di luar
Satker/instansinya.
• (9) Nota Dinas. Nota dinas merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat pemberitahuan,
pernyataan, dan permintaan dari seorang pejabat kepada pejabat lain secara terbatas di dalam
lingkungan Satker sendiri.
• (10) Telegram. Telegram merupakan salah satu bentuk tulisan dinas yang dibuat dalam bentuk
khusus dan dikirim melalui jalur komunikasi elektronika, karena perlu penyelesaian segera.
• 11) Surat Telegram. Surat telegram merupakan surat yang dibuat dengan gaya telegram dan
pengiriman/penerimaannya melalui kantor pos TNI/kantor pos/caraka/kurir.
• (14) Surat Pengantar. Surat pengantar merupakan surat dinas berbentuk daftar
digunakan untuk mengantar suatu naskah/dokumen/barang yang perlu dikirimkan
• . (15) Surat Izin. Surat izin merupakan bentuk tulisan dinas yang memuat
persetujuan/izin dari pemimpin satuan/Kasatker kepada personel untuk
melaksanakan kegiatan di luar fungsi, tugas, dan tanggung jawab jabatannya dalam
jangka waktu tertentu.
• (16) Surat Izin Jalan (SIJ)/Surat Jalan (SJ). Surat izin jalan merupakan bentuk tulisan
dinas yang memuat persetujuan/izin dari pemimpin satuan/Kasatker kepada personel
yang pergi dalam jangka waktu tertentu dengan meninggalkan dinas, sedangkan surat
jalan tidak meninggalkan dinas.
• 17) Sambutan. Sambutan merupakan tulisan dinas yang berupa ungkapan pikiran
yang utuh berisi pesan pemimpin satuan/Kasatker kepada seluruh atau sebagian
anggota/badan/lembaga yang berada di lingkungan TNI, yang disampaikan secara
tertulis atau lisan.
• 18) Ralat, Perubahan, Pencabutan, dan Pembatalan. Suatu tulisan dinas bila terdapat
kesalahan, perlu diadakan pembetulan. Tingkat pembetulan meliputi ralat, perubahan,
pencabutan dan pembatalan.
• b) Tulisan dinas yang diatur khusus.
• (1) Bidang operasi meliputi perintah operasi, perintah administrasi,
analisis daerah operasi, perkiraan intelijen, perkiraan operasi,
perkiraan personel, perkiraan logistik, perkiraan Komlek dan
perkiraan teritorial dan tulisan dinas bidang operasi lainnya.
• (2) Bidang peradilan meliputi tulisan dinas yang dikeluarkan oleh
badan-badan peradilan TNI dan keodituran militer, yang menyangkut
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, penjatuhan dan pelaksanaan
hukuman dan tulisan dinas bidang peradilan lainnya.
• (3) Bidang perbendaharaan meliputi tulisan dinas yang dikeluarkan
oleh badan-badan keuangan dan pembekalan TNI atau oleh badan-
badan tersebut bersama dengan badan- badan lain di luar TNI, dan
berhubungan erat dengan undang- undang perbendaharaan dan
tulisan dinas bidang perbendaharaan lainnya.
• (4) Tulisan dinas lain meliputi memorandum sertijab, karangan
militer (karmil), kertas karya perorangan (taskap), Memorandum of
Understanding (MoU), perjanjian kerja sama (PKS), dan tulisan dinas
sejenisnya.
Organisasi Penyelenggara
Administrasi Umum TNI
• TNI AU. Penyelenggara Administrasi Umum TNI di lingkungan
Angkatan Udara di bawah kendali Setumau, dilaksanakan
oleh pejabat sekretariat di tingkat pimpinan, pembantu
pimpinan, Kotama, badan pelaksana pusat, badan pelayanan,
dan satuan jajarannya.
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
• Pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
Administrasi Umum TNI dilaksanakan secara terus-menerus
dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran. Untuk tercapainya penyelenggaraan Administrasi
Umum TNI diperlukan pengawasan dan pengendalian oleh
pejabat terkait sesuai dengan bidang tugas, peran, dan
fungsinya.
• Kasetumau mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan
Administrasi Umum TNI di lingkungan Angkatan Udara.
• Asrena Kas Angkatan. Asrena Kas Angkatan melaksanakan
pengendalian bidang anggaran Administrasi Umum TNI di
lingkungan Angkatan masing-masing.
ADMINISTRASI TEKNIK
PUBLIKASI TEKNIK
1. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat menjelaskan Publikasi Teknik dengan
benar.
a. Umum
b. Tuju a n.
c. P e ra n a n .
d. Soal-soal Latihan
UMUM
5. Peranan. Peranan publikasi teknik dalam hal ini adalah sebagai media dalam
melaksanakan tugas dibidang teknik yang memuat antara lain :
a. Mengumumkan kebijakan-kebijakan
b. Menentukan prosedur-prosedur
c. Menetapkan peraturan-peraturan
d. Menyampaikan instruksi-instruksi
e. Menyampaikan informasi-informasi
f. Tuntunan/pedoman bagi pelaksana dalam pelaksanaan tugas.
MACAM-MACAM PUBLIKASI TEKNIK
1. Publikas teknik yang digunakan oleh TNI AU saat ini adalah berbentuk sebagai
berikut dibawah ini :
16. Koharmatau.
a) Pemeliharaan Terjadwal
b) Pemeliharaan Tak Terjadwal
c) Pemeliharaan Istimewa.
a) Pemeriksaan
b) Servicing
c) Pemeliharaan Bengkel
d) Modifikasi
e) Pulih Balik
f) Uji Fungsi
g) Uji Coba
a) Pre-dock
b) In-dock
c) Post-dock
Pemeliharaan Bengkel : Pemeliharaan yang ditujukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan terhadap suatu komponen dan dilaksanakan secara terjadwal didalam bengkel.
Sistem : Suatu rangkaian terpadu yang terdiri dari bagian bagian yang saling tergantung
satu sama lain saling mempengaruhi dan saling berhubungan dalam mencapai tujuan
tertentu.
SB (Service Bulletin) : Penggunaan dan instruksi yang dikeluarkan oleh pabrik atau
instansi yang berwenang berisi perincian kegiatan pemeliharaan/perbaikan atau suatu
produk tertentu.
Sertifikat : Jaminan tertulis oleh unit/instansi berwenang bahwa produk, jasa, proses atau
individu telah memenuhi persyaratan standard atau spesifikasi teknik tertentu yang
dipersyaratkan.
Abjad :
Nomor : 10801
Cara Pengisian :
11. QPA : Diisi jumlah CAD/PAD untuk tiap tail number pesawat.
12. Life time : Diisi lingkar umur CAD/PAD yaitu self life dengan
lingkar umur penyimpanan dan service life lingkar umur
pemakaian.
14. DOI : Diisi tanggal pembukaan CAD/PAD dari pembungkus asli atau
tanggal
pemasangan.
15. DOE : Diisi tanggal akhir pemakaian yang diperbolehkan (Expiration Date)
CAD/PAD yang paling awal habisnya.
16. Keterangan : Diisi informasi/data yang perlu diketahui oleh penerima laporan.
BENTUK : 10801
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Pesawat :
Tail Number :
Bulan :
LAPORAN BULANAN CAD/PAD Tahun :
Lembaran No. :
LIFE TIME
Jenis LOT QPA
Service
No. Cad/Pad P/N NSN Number TS/TT/TL/LL/A Self DOM DOI DOE KETERANGAN
Life
DI
BUAT DI :
.................
.................
................
T
ANGGAL
:
.................
.................
...............
P
E
L
A
P
O
R
N
R
P
.
42-1
Nomor : 10802
Cara Pengisian :
/ c. Bagi ...
42-2
8. Nomor seri senjata : Diisi nomor Seri pabrik atau Nomor Registrasi Senjata
TNI AU.
12. Kondisi Diisi keadaan Senjata dengan Kode kode sebagai berikut :
BENTUK : 10802
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Pesawat :
Jenis Senjata :
Bulan :
LAPORAN BULANAN PENEMBAKAN SENJATA UDARA Tahun :
YANG TERPASANG DI PESAWAT Lembaran No. :
Penembakan Bulan Ini Usia Terakhir Pemasangan Di Pesawat
No. Tail Number Lokasi No. Seri
Senjata Jumlah Kondisi Ket.
Ops/Lat Lain-Lain Jumlah Sejak Baru Sejak O/H Sejak Tgl.
Penembakan
D
I
B
U
A
T
D
I
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
43-1 43-2
URAIAN DARI BENTUK
9. Tabung peluncur :
Bentuk : Nama : LAPORAN BULANAN PENEMBAKAN ROCKET POD/SUU
a. No. Tabung : Diisi nomor dari tiap tabung/launcher.
Nomor : 10803
b. Penembakan : Diisi jumlah penembakan pada saat/tanggal
Spesifikasi : Bahan : Doorslag
Ukuran : Folio pelaksanaan
Warna : Putih, Biru muda, Kuning muda, penembakan dengan rocket.
Merah muda.
c. Jml. Penembakan : Diisi akumulasi penembakan pada saat (tanggal yang
Kegunaan : Untuk Laporan Bulanan Penembakan Rocket Pod/SUU. sama) dari pelaksanaan penembakan dengan rocket
Penanganan : TUT Skadron/Staf Kadislog Lanud terakhir.
Distribusi : 1. Koharmatau : Putih 10. Total Penembakan : Diisi jumlah penembakan sejak O/H terakhir & jumlah
2. Komando Pemakai : Biru muda penembakan pada kolom Tabung Peluncur.
3. Disaeroau : Kuning muda
4. Arsip : Merah muda
11. Kondisi : Diisi keadaan rocket Pod/SUU dengan kode kode
Cara Pengisian : sebagai berikut :
1. Jenis Rocket POD/SUU : Diisi jenis/type Rocket POD/SUU. a. SP : Rocket Pod Siap Pakai/dalam keadaan baik.
2. Bulan : Diisi bulan pembuatan laporan.
b. LP : Rocket Pod dalam keadaan dapat dipakai tetapi
3. Tahun : Diisi Tahun pembuatan laporan. tidak sempurna perkenaannya/rusak ringan.
4. Lembaran No. : Diisi nomor urut lembar. c. TP : Rocket Pod dalam keadaan tidak layak pakai/rusak
5. No. : Diisi nomor urut.
12. Keterangan : Diisi informasi yang perlu mendapatkan tanggapan dari
6. Tanggal : Diisi tanggal penembakan. penerima laporan.
7. Tail Number Pesawat : Diisi nomor Registrasi Pesawat. 13. Dibuat di : Diisi tempat pembuatan laporan.
8. Usia terakhir :
14. Tanggal : Diisi tanggal pembuatan laporan.
a. No. Seri : Diisi nomor seri pabrik atau TNI AU dari tiap Rocket
Pod/SUU. 15. Danlanud/Dandepohar : Diisi tanda tangan, Nama, Pangkat/NRP.
b. Sejak Baru : Diisi usia sejak baru (TSN).
/ 9. Tabung ...
43-3
BENTUK : 10803
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Rocket POD :
Bulan :
Tahun :
LAPORAN BULANAN PENEMBAKAN ROCKET POD/SUU Lembaran No. :
Usia Terakhir Tabung Peluncur
Tail Number Total
No. Tanggal No. Sejak Jumlah Kondisi Keterangan
Pesawat Sejak Baru No. Tabung Penembakan Penembakan
Seri O/H Penembakan
D
IBUAT DI :
..............................
..........
T
ANGGAL :
..............................
..........
D
ANLANUD
/DANDEP
OHAR
N
R
P
.
44-1
Nomor : 10804
Cara Pengisian :
10. Jumlah : Diisi jumlah masing masing jenis amunisi yang disimpan.
11. Keterangan : Diisi informasi/data yang perlu diketahui oleh penerima laporan.
DIBUAT DI :
..........................................
TANGGAL :
..........................................
PANGKOSEKHANUDNAS/
DANLANUD/DANDEPOHAR
45-1
Nomor : 10805
Penanganan : Depohar
Cara pengisian :
6. Handak yang : Diisi bahan peledak yang digunakan pada saat pelaksanaan
digunakan demolisi.
8. Kolom tanda : Diisi tempat, tanggal dan tahun pelaksanaan demolisi dan
tangan ditanda tangani oleh Ketua Tim
45-2
BENTUK : 10805
TNI ANGKATAN UDARA
HANDAK
NO. KEGIATAN DILAKSANAKAN YANG KETERANGAN
DIGUNAKAN
KETUA TIM
115-2
BENTUK :
21801
Nomor : 21801-1
Cara Pengisian :
8. Launcher Pod :
BENTUK : 21801-1
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Launcher Pod :
No. Barang (P/N) :
No. Seri (S/N) :
RIWAYAT PENYERAHAN LAUNCHER POD Lembaran No. :
DISERAHKAN (KESATUAN) LAUNCHER POD
TANGGAL JML. PENEMBAKAN KETERANGAN T.T
KE DARI NO. SERI
KESELURUHAN
117-1
Nomor : 21801-2
Cara Pengisian :
1. Jenis Launcher Pod : Diisi tipe (jenis) Launcher Pod
2. No. Barang (P/N) : Diisi part number Launcher Pod
3. No. Seri (S/N) : Diisi Nomor Seri Launcher Pod
4. Lembaran No. : Diisi nomor halaman.
5. No. : Diisi nomor urut.
6. Tgl. : Diisi tanggal penembakan.
7. No. Reg. Pesawat : Dilsi nomor registrasi pesawat dimana Launcher
Pod dipasang.
8. Launcher Pod :
B
E
N
T
U
K
2
1
8
0
1
-
2
TNI ANGKATAN UDARA Jenis Launcher Pod :
No. Barang (P/N) :
No. Seri (S/N) :
RIWAYAT PENEMBAKAN LAUNCHER POD Lembaran No. :
No. Reg. LAUNCHER POD TABUNG PELUNCUR
No. Tgl. Pesawat Jml. Jml. Gangguan Perbaikan T.T.
Penembakan No. Tabung Penembakan
Penembakan Penembakan
---- Data Pindah ----->
ADMINISTRASI PERGUDANGAN
No Harga Rp.
Nama dan Nomor Barang Satuan Banyaknya Keterangan
Urut Satuan Jumlah
Nomor : 24500
Cara Pengisian :
137-2
Bentuk : Nama : LABEL BARANG BAIK BENTUK : 24501
Cara Pengisian :
3. N.S.N.S/N. : Diisi Nasional Stock Number dan Serial Number BENTUK : 24501
barang.
Ketentuan Umum
7. Diisi dengan huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").
Nomor : 24502
Ketentuan Umum
10. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").
Nomor : 24503
Cara Pengisian :
Halaman Depan:
8. Tanggal dilepas : Diisi tanggal, bulan dan tahun pada waktu barang
dilepas dari pesawat atau GSE/AUP/Kendaraan/
bermotor/Peralatan Elektronika.
10. Tgl. Pengiriman : Diisi tanggal, bulan dan tahun pada waktu
komponen
diserahkan ke gudang.
11. No. Dokumen : Diisi nomor dokumen oleh anggota qudang dengan
urut
pengeluaran pada waktu komponen akan dikirim ke
tempat perbaikan.
Halaman Belakang :
12. Catatan : Diisi tanda silang (X) pada kotak yang tersedia.
Pemeliharaan
15. T91. Penerimaan : Diisi tanggal, bulan dan tahun penerimaan oleh
Kepala
Gudang pengiriman barang pertama.
Ketentuan Umum :
16. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").
NSN
Nomenclature Aircraft System
Nama Barang Sistem Pesawat
P/N S/N
Part No. NSN
Serial No. Operating Hrs Date Removed Reg. No. Usia Pemakaian
Usia Pemakaian Tgl. Dilepas
Nomor : 24504
Ketentuan Umum :
7. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").
Nomor : 24505
Kegunaan : Untuk memberi label pada barang yang berstatus untuk disisih- 141-2
kan
dan sehubungan dengan pencapaian service life dan self life
yang dimiliki. BENTUK : 24505
Ketentuan Umum :
7. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").
Nomor : 24506
Penyimpanan : Diikut sertakan pada barang yang dalam status garansi. PANITIA PEMERIKSA/
INSPEKTOR
Cara Pengisian :
3. Dari tgl. : Diisi tanggal, bulan dan tahun mulai berlakunya masa
jaminan/garansi.
Ketentuan Umum :
7. Diisi huruf cetak tegak dan menggunakan huruf besar ("Capital Letter").
1. 42020 Kartu Lokasi Dan Koharmatau 18. 44254 Sticker Mengandung Radioaktif Idem
Skep/95/I/1985,10-
11-1985 19. .44255 Sticker Mengandung Magnit Idem
2. 42030 Kartu Pengawas Persediaan Idem 20. 44256 Sticker Berupa Gas Bertekanan Idem
(Putih)
21. 44257 Sticker Mudah Meledak Dengan Idem
Tiba-tiba
3. 42200 Kartu Inventaris Idem
22. 44258 Sticker Dapat Terbakar Dengan Idem
4. 42340 Kartu Nama Barang di Rak Idem Tiba-tiba
5. 42350 Kartu Bench Stock - 23. 44259 Sticker Mudah Bersenyawa Idem
DOKUMEN LAPORAN
PEMERIKSAAN
BA Komisi Pemeriksa
40. 43030 Penerimaan Materiil Dirmatau 8 - 7 -
Hasil Pengadaan 1995