Anda di halaman 1dari 53

Oleh :
ISKANDAR DWIJOYATONO, SH

*) BAHAN DOK.BINWASNAKER, KEMENAKERTRANS


1. Direktur Kelembagaan dan Pemasyarakatan HI
(2005-2008);
2. Direktur Pemberdayaan Pengawasan KK (2008-
2011);
3. Direktur Bina Penegakan Hukum (2011)

Profesi :
1. Fasilitator AK3U;
2. Fasilitator KNK (muda, madya, utama);
3. Fasilitator Pelaksanaan HI;
4. Asesor LSP-PHI;
5. Fasilitator ILO-Jakarta; Iskandar Dwidjoyatono, SH
6. Praktisi, Konsultan Ketenagakerjaan; Jogjakarta, 09 Maret 1952
7. Penasehatan Hubungan Industrial di Perusahaan;
8. Penasehat Penyelesaian Perselisihan HI.

Motto
Saya, Keluarga dan Kita semua memilih Selamat, Sehat, Berprestasi
Tinggi untuk kesejahteraan.

Rumah : Komplek Pondok Surya Blok P No 5 Kr Tengah, Ciledug, Tangerang – Banten 15157
Telp. (021) 7316717, Hp. 0811854389, Pin BB. 52B9FA00, WA. 08118403061, E-mail : satriodjowo@yahoo.com
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)

Menurut ILO :
Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja
di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan
diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap
manusia kepada jabatannya.

Ref: https://kesitpambudi.wordpress.com/2015/05/04/definisi-sejarah-dan-undang-
undang-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3/
3
 Adalah segala daya upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, nyaman, produktif,
tidak terjadi accident, tidak terjadi penyakit
akibat kerja, tidak terjadi pencemaran
lingkungan ketika proses produksi barang dan
jasa.

 Kondisi aman, selamat, nyaman, produktif dan


sejahtera

4
PELAKSANAAN K3 DI PERUSAHAAN

Dilaksanakan oleh, dari, untuk, dan


karena setiap individu/orang dalam
proses produksi barang dan jasa di
tempat kerja

5
PELAKSANAAN K3 DI PERUSAHAAN

Ahli K3 Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja :


1.Kesadaran
2.Selamat -> nikmat dalam hidup
3.Komitmen
4.Aksi Kerja

6
KESADARAN DIRI UNTUK
KESELAMATAN
1. Apakah secara fisik saya, anda sehat?
2. Apakah saya, anda mengerti resiko yang akan terjadi dalam
pekerjaan?
3. Apakah saya, anda sudah melaksanakan tindakan untuk
mengurangi resiko bahaya yang akan terjadi?
4. Apakah saya, anda telah memakai APD yang baik dan
benar?
5. Apakah saya, anda bersemangat untuk produktif dan
selamat?

7
TUGAS AK3U
1. Bekerja berdasar pola pikir berbasis resiko
2. Penanganan rencana, proses, interaksi, untuk aksi
berdasarkan standar mutu ISO:9001/2015
3. Pedekatan circle PDCA, merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin pelaksanaan,
mengawasi, mengaudit, dan melaporkan pelaksanaan
K3 di Perusahaan kepada Kemenaker
4. Mutu kinerja sebagai leadership yang inovatif untuk
perbaikan mutu tanggung jawab yang berkelanjutan

8
KESELAMAT
AN
KESEHATAN
Keselamatan, Kesehatan, dan Kehormatan
adalah hak azasi yang sangat esensial, cermati,
usahakan, dan rawatlah.
9
DOA KESELAMATAN KEHIDUPAN MANUSIA

“ Allahhumma Antas Salamu Wa Minkas Salamu Fahayyina


Robbana Bis Salam “

Artinya :
Ya Allah Engkau pemberi KESELAMATAN dan dari-Mu
KESELAMATAN, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan
KESELAMATAN.

Dimensi keselamatan :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan Kehidupan Akhirati

10
Pengetahuan (Knowledge)
pelaksanaan K3
Keterampilan (Skill) pelaksanaan
K3
Moral, Sikap, dan Perilaku
(Attitude) pelaksanaan K3
11
1. Melaksanakan dan mengawasi K3 di Perusahaan
2. Surat Keputusan Penunjukan Kemenaker untuk 3
Tahun
3. Tugas dengan circle PDCA, ISO:9001
4. Merencanakan, mengorganisasikan, memimpin
pelaksanaan, mengawasi dan audit
5. Melaporkan pelaksanaan K3 kepada Kemenaker

12
AHLI K3U DI PERUSAHAAN
 Sebagai pejabat fungsional untuk dan karena
UU
 Jabatan atas dasar fungsi dan kewenangan
pelaksanaan K3 di Perusahaan
 Melaksanakan, mengawasi, dan melaporkan
pelaksanaan K3 di Perusahaan

13
MANFAAT SERTIFIKASI DAN PERAN AK3U
 Sebagai bukti kepatuhan UU
 Perusahaan bisa ikut tender (lokal, Prov,
Nasional, dan Internasional)
 Terlaksananya manajemen resiko di Perusahaan
guna mencegah kerugian
 Terlaksananya management safety dan safety
culture
 Meningkatkan Citra/reputasi Perusahaan

14
PELAKSANAAN K3

 PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

 PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

 PENCEGAHAN PENCEMARAN
LIGKUNGAN KERJA

 MEMBANGUN BUDAYA K3 (SAFETY


CULTURE)

15
Tujuan : Selamat, Sehat, dan Sejahtera

Kesamaan Persepsi : (next slide)

Komitmen : sebagai subyek dan obyek pelaksanaan K3

Karakter : Budaya K3 (Safety culture)


16
MENYAMAKAN PERSEPSI
PELAKSANAAN K3

Pelaksanaan K3 Pelaksanaan K3
Bagus Kurang Bagus

Suasana Kerja Selamat, Sehat, Proses Produksi Tidak Aman,


Aman, Nyaman dan Tidak Sehat dan Tidak Nyaman
Produktiv

Manajemen Tidak Bisa


Manajemen bisa Memajukan Melaksanakan Ketentuan K3
Perusahaan dan dalam Proses Produksi
Melaksanakan Ketentuan K3
dengan BAIK

Perusahaan dapat
Melaksanakan K3 secara BAIK dan MANDIRI

17
Membangun KESAMAAN Persepsi

Tujuan dan Tanggung Tujuan dan


Jawab K3 Tanggung Jawab K3

Manajemen: Pekerja: Manajemen &


Kebijakan K3 Tdk kompeten dan Pekerja:
tidak jelas tdk tanggungjawab Mempunyai tujuan
dan tanggungjawab
yang sama
Tidak tahu dan tidak
K3 ala kadarnya melaksanakan
Seluruh komunitas
berkomitmen dan
K3 tdk terlaksana
melaksanakan K3
dengan baik
sukarela dan
tanggungjawab

K3 terlaksana
dengan baik

18
MEMBANGUN PERSEPSI PELAKSANAAN K3
Misi Manajemen sama dengan Misi Pekerja

Misinya adalah sama-sama untuk :


Mewujudkan keselamatan dan peningkatan derajat kesehatan kerja untuk
seluruh komunitas dalam proses produksi di Perusahaan

Untuk mencapai misi tersebut, perusahaan harus


Membuat dan melaksanakan kebijakan K3 yang baik dan benar serta
menerapkan audit SMK3

Audit : mencari bukti apakah hasil pelaksanaan K3 sesuai kriteria,


standar, norma, prosedur yang benar-benar menjamin keselamatan
dan peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja

19
 Kebijakan perusahaan Melaksanakan K3 secara baik dan
benar

 Personil AK3 Perencana, pelaksana,& Pengawas K3


Di Perusahaan

Wadah komunikasi, konsultasi


 Lembaga P2K3 pelaksanaan & pengembangan K3
di perusahaan

• UUK No. 13/2003 Psl. 86 dan 87


 Dasar Hukum • UU No.1 Tahun 1970
• PP No. 50 Tahun 2012
• Audit SMK3

20
UU NO. 1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

LATAR BELAKANG :
• Yuridis –VR. 1910 Stbl. 406
• Kemajuan Industri dan tehnologi
• Peningkatan produktivitas kerja
• Upaya preventif mulai dari perencanaan

21
TUJUAN PELAKSANAAN K3 :
1. Memberikan perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan :
 Tenaga kerja
 Orang lain

2. Memberikan perlindungan kepada asset


perusahaan agar dapat dipakai dengan aman dan
efisien

22
DASAR HUKUM
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 35 (3), 86, 87, 186, 190 UUK No.13/2003

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus 23
PP; Per.Men ; SE
DASAR HUKUM
• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
• Memori UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Mengenai ketenagakerjaan

Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan

Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral
agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi norma keselamatan
kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian ganti kerugian, perawatan dan
rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
24
Paragraf 5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pasal 86
1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama;
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja
3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan yang berlaku.

25
Penjelasan

Pasal 86
1) Cukup jelas
2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja,
promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
3) Cukup jelas

26
Pasal 87

1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan

2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

27
Pasal 190

1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi administratif


atas pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45
ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal
126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang
ini serta peraturan pelaksanaannya.

28
Pasal 190

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :


a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1)
dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri

29
SUMBER BAHAYA DI TEMPAT KERJA

Menurut UU 1 th. 1970 :


1. KONDISI MESIN/PESAWAT/ALAT
KERJA/BAHAN
2. LINGKUNGAN KERJA
3. SIFAT PEKERJAAN
4. CARA KERJA
5. PROSES PRODUKSI
30
SUBSTANSI UU No.1 TAHUN
1970
BAB I
Pasal 1
- ISTILAH

1. Tempat kerja
a) Ruangan/ lapangan Unsur tempat kerja, ada :
(1) Pengurus
b) Tertutup/ terbuka
(2) Sumer bahaya
c) Bergerak/ tetap (3) usaha

2. Pengurus  pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)


3. Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat kerja

4. Direktur , pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)

5. Pegawai pengawas ketenagakerjaaan dan spesialis.

6. Ahli keselamatan kerja tenaga tekhnis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
31
SUBSTANSI UU No.1
TAHUN
BAB II
Pasal 2
-
1970
RUANG LINGKUP

1. Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :


a. Darat, dalam tanah
b. Permukaan air, dalam air
c. Udara
2. Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan dengan :
a. Keadaan mesin/ alat/ bahan
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Cara kerja
e. Proses produksi
3. Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja

: peraturan pelaksanaan digolongkan untuk bidang teknis dan sektoral


32
UBSTANSI UU No.1 TAHUN 1970
Syarat-syarat K3

Pasal 3
1. Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3
2. Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1)  IPTEK

Pasal 4
1. Penerapan syarat-syarat K3  sejak tahap perencanaan s/d pemeliharaan
2. Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi teknis
3. Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK dapat ditetapkan
lebih lanjut

33
SUBSTANSI UU No.1
TAHUN
Pasal 5 1970
1. Direktur sebagai pelaksana umum
2. Wewenang dan kewajiban :
• direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
• Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 03/Men/1984)
• Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 4/Men/1992)

Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)

Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala  (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No. 03/Men/1983)
34
SUBSTANSI UU No.1
TAHUN
Pasal 9 - Pembinaan
1970
1. Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan  TK baru
2. Dinyatakan mampu dan memahami  pekerja
3. Pengurus wajib  pembinaan
4. Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3

Pasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1984)

Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)

35
UBSTANSI UU No.1 TAHUN 1970
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi dan APD yang
wajib diragukan

Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja


Barang siapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan mentaati K3 dan APD

Pasal 14 – Kewajiban pengurus


a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No. 1/1970 dan peraturan
pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
36
SUBSTANSI UU No.1
TAHUN
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
1.
1970
Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih lanjut dengan peraturan
perundangan
2. Ancaman pidana atas pelanggaran :
• Maksimum 3 bulan kurungan atau
• Denda maksimum Rp. 100.000
3. Tindak pindana tersebut adalah pelanggaran
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling lama setahun (12
Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja  VR 1910 tetap berlaku selama
tidak bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan kerja dalam LNRI No. :
1918 mulai tanggal 12 Januari 1970 37
Safety Introduction
(Pasal 9)

1. Policy and Objective (kebijakan dan tujuan)


2. System design (Rancangan sistem)
3. Assistance
4. Reported System (Sistem pelaporan)
5. Health Safety and Environment (Kesehatan, keselamatan,
dan lingkungan)
6. Action Response Plan
7. Promotion
Safety policy
(Pasal 9)
1. UU terkait K3
2. Company policy
3. OHSAS standard
4. HAZARD
5. Incident
6. Acident
7. Lingkungan kerja
8. Potential HAZARD identification
9. Safety analisyst
10. Hygine and health
Investigasi kecelakaan
(Pasal 11)
1. Cari tahu, temukan, tetapkan, fakta
2. Identifikasi penyebab, bahaya, ketentuan UU, biaya, kompensasi,
gugatan, audit SMK3
3. Mengapa dan tindakan apa sebagai koreksi yang tepat
4. Apa, kapan, dimana, data korban dan alat-alat bukti
5. Tindakan tanggap darurat, amankan tempat kerja, saksi potensial, dan
alat investigasi
6. Oleh tim yang terlatih, berpengalaman, pekerja, petugas K3, P2K3,
dokter perusahaan, ahli teknis, pimpinan perusahaan, SP, dan Pejabat
Dinas
7. Manfaat investigasi kecelakaan mengubah persepsi pelaksanaan K3
(positif, tanggap, kenal potensi bahaya, K3 menjadi baik)
KEBIJAKAN UNDANG-UNDANG NO. 1
TAHUN 1970
Sasaran K3
UU No. 1 tahun 1970

• Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat


kerja (formal maupun informal).
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara
aman dan efisien.
• Menjamin proses produksi tidak menimbulkan PAK
dan Pencemaran lingkungan kerja.

41
• Life Safety
SASARAN K3 • Property Safety
• Environmental safety

• Kebakaran *
• Peledakan*
• Pencemaran*
• Bangunan ambruk*
• Dll

42
TUJUAN BINWASNAKER

MELINDUNGI MELINDUNGI K3 DAN


MELINDUNGI JAMSOS
PENCARI KERJA
HAK PEKERJA PEKERJA

IMPLEMENTASI
K3

43
• Life Safety
• Property Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN
• Environmental
DAN KESEHATAN KERJA safety

RESIKO
KECELAKAAN
1. KEMATIAN, CACAT MENTAL DAN FISIK DAN INMATERIAL

2. MATERI, ASET PERUSAHAAN, KEGIATAN PRODUKSI,


HILANGNYA PELUANG BISNIS

3. PAK DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN KERJA

44
1. Peraturan
2. Standardisasi
3. Pengawasan
4. Penelitan Teknik
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerapan 1 s/d 11
Ref. Accident Preventions, ILO
45
PERUSAHAAN
KEWAJIBAN PENGURUS

KEWAJIBAN : PELAKSANAAN K3 MANDIRI


• Wajib menerapkan SMK3 (5 prinsip • Komitmen manajemen dan pekerja
untuk penerapan SMK3
dasar)
• Lembaga K3
• Pelayanan dan pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja • Safety Officer
• Safety Committee
• Pemeriksan dan pengujian sumber-
sumber potensi bahaya • Kompetensi SDM K3

• Pembinaan, pelatihan K3 semua pekerja • Sarana dan prasarana K3

• Pengukuran kondisi lingkungan • Setiap kecelakaan di investigasi dan


dilaporkan
• Mewujudkan lingkungan kerja yang
Ergonomis, Hygienis, Safety • Program dan Anggaran K3 di
perusahaan
• Menyediakan anggaran K3
• Budaya K3 di perusahaan
46
PELAKSANAAN K3 SESUAI UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970

MGT
SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

FAKTOR AMAN Prod’s


PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
47
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970

Secara sektoral :
- PP No. 19/1973 tentang pengaturan dan
pengawasan K3 di peertambangan
- PP No. 11/ 1979 tentang K3 pd pemurnian dan
pengolahan minyak dan gas bumi
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan
Pengaangkutan Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
48
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970
Pembidangan Teknis :
PP No. 7/1973 - Pestisida
PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik
Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat & Angkut
Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik
Kep.Menaker No,Kep.75/MEN/2002 PUIL 2000 49
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970
Pembinaan SDM :
Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan
Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi Paramedis
Per.Menaker No. 02/1980 – Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kwalifikasi Juru Las
Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan Kwalifikasi Oparetor Pesawat Uap
Per.Menaker No. 01/1979 - Syarat dan Kwalifikasi Operator Angkat dan Angkut
Per.Menaker No. 02/1992 - Ahli K3
Kep.Menaker No. 407/1999 – Kompetensi Tehnis Lif
Kep.Menaker No. 186/1999 – Pengorganisasian Penanggulangan Kebakaran

50
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970

Pembinaan Kelembagaan dan Sistem :


Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3
Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3
Per.Menaker No. 05/1996 - SMK3
Per.Menaker No. 186/1999 - Pelaporan Kecelakaan
Kep.Menaker No. Kep. 68/MEN/IV/2004 – Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS

51
Budaya K3, value system/tata nilai yang ada pada
setiap individu yang tanpa diperintah, tanpa diawasi
selalu melakukan prinsip-prinsip K3 secara baik dan
benar ketika proses produksi barang dan jasa (Safety
Culture) 52
WA. 08118403061, HP. 0811854389
satriodjowo@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai