Anda di halaman 1dari 31

CHOLELITHIASIS

Laporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan


klinik senior di bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan
DISUSUN OLEH:
Helina Melyanti Ananda (71210891051)
Iftitah Hayati TRN (71210891006)
Rahmat Hidayat SK (71210891007)
Yuariza Oksalina (71180891074)
Elvina Fitriani Harahap (71210891002)

DOKTER PEMBIMBING:
dr. Endang S, Sp.PD-K.PTI

KSM ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD DR. PIRNGADI
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULU
AN
CHOLELITHIASIS
PENDAHULUAN

 Masalah kesehatan yang penting di negara Barat,


sedangkan di Indonesia kolelitiasis baru mendapatkan perhatian
 Kolelitiasis adalah keadaan dimana terdapatnya batu di dalam kandung
empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duanya
 Tiap tahun 500.000 kasus baru dari batu empedu ditemukan di Amerika
CHOLELITHIASIS serikat, diperkirakan sekitar 20 juta orang di Amerika serikat menderita
kolelitiasis dengan prevalensi 5 juta pria dan 15 juta pada wanita
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

CHOLELITHIASIS

Batu empedu atau gallstones adalah timbunan kristal di


dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.

Penyakit batu empedu (kolelitiasis) adalah penyakit hepatobilier


kronik yang disebabkan terganggunya metabolisme dari
kolesterol, bilirubin dan asam empedu yang ditandai dengan
pembentukan batu empedu dalam saluran empedu hepatik atau
di dalam empedu
EPIDEMIOLOGI

INDONESIA
TIDAK BEGITU PASTI
KARENA MASIH
KURANG PUBLIKASI
DAN PERHATIAN
TERHADAP KASUS
BATU EMPEDU DI
INDONESIA

AMRIEKA SERIKAT:
10-15% POPULASI
ORANG DEWASA
MENDERITA

Worldmap In-
KOLELITIASIS

fographic 40%
MANIFESTASI ETIOLOGI
KLINIS
Batu Kolesterol

Batu Pigmen

Infeksi
PATOGENESIS
MANIFESTASI PATOGENESIS
KLINIS
• Batu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang pada saluran empedu lainnya dan
diklasifikasikan berdasarkan bahan pembentuknya.
• Etiologi batu empedu masih belum diketahui dengan sempurna, akan tetapi, faktor predisposisi yang paling
penting tampaknya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis
empedu dan infeksi kandung empedu.
• Perubahan susunan empedu mungkin merupakan yang paling penting pada pembentukan batu empedu, karena
terjadi pengendapan kolesterol dalam kandung empedu.
• Infeksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan sebagian dalam pembentukan batu, melalui peningkatan dan
deskuamasi sel dan pembentukan mukus.
• Sekresi kolesterol berhubungan dengan pembentukan batu empedu. Pada kondisi yang abnormal, kolesterol dapat
mengendap, menyebabkan pembentukan batu empedu.
• Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan pengendapan kolesterol, diantaranya terlalu banyak absorbsi air dari
empedu, terlalu banyak absorbsi garam-garam empedu dan lesitin dari empedu, terlalu banyak sekresi kolesterol
dalam empedu, jumlah kolesterol dalam empedu sebagian ditentukan oleh jumlah lemak yang dimakan karena
sel-sel hepatik mensintesis kolesterol sebagai salah satu produk metabolisme lemak dalam tubuh.
MANIFESTASI MANIFESTASI KLINIS
KLINIS

Manifestasi Klinis Cholelithiasis

 Nyeri hipokondrium kanan yang kadang disertai kolik


bilier
 Disertai mual, muntah, dan dyspepsia
 Ikterus
 BAK berwarna pekat seperti teh
 Nyeri tekan pada abdomen
 Lemas
DIAGNOSIS

DIAGNOSA

Pemeriksaan Fisik
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Foto Polos
Abdomen
• USG Abdomen
MANIFESTASI DIAGNOSIS BANDING
KLINIS
Pankreatitis Pada pankreatitis akut, biasanya gejala yang timbul adalah
Akut
nyeri abdomen kuadran atas, dapat menembus hingga
punggung. Tes laboratorium yang dapat membedakan
dengan kolesistitis adalah terjadinya peningkatan amilase
dan lipase pada pankreatitis akut.

Appendicitis Pada appendicitis akut, gejala yang timbul adalah nyeri di


perut kanan bawah, mual, muntah, dan anoreksia. Pada
pemeriksaan fisik, bisa didapatkan nyeri tekan titik
Mcburney.
Ulkus Peptikum Pada ulkus peptikum, pasien akan mengeluhkan nyeri
epigastrik dengan sensasi terbakar yang dirasakan saat
perut kosong, post prandial, atau 2-3 jam setelah makan.
Diagnosis ditegakkan dengan melakukan endoskopi yang
akan menunjukan lesi ulkus peptikum.
MANIFESTASI TATALAKSANA
KLINIS

Operatif

• KOLESISTEKTOMI LAPAROSKOPI
• KOLESISTEKTOMI TERBUKA

Non-Operatif
• TERAPI DISOLUSI ORAL
• SHOCK WAVE LITHOTRIPSY
KOMPLIKASI

01 Kolesistitis
Add Text Add Text
Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation

02 Kolangitis
Add Text Add Text
Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation

03 Koledokolithiasis
Add Text
PROGNOSIS
Prognosis

• DUBIA AD BONAM

Add Text Add Text


You can simply impress your audience and add a You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. Get a unique zing and appeal to your Presentations. Get
modern PowerPoint Presentation that is beautifully a modern PowerPoint Presentation that is
designed. Easy to change colors, photos and Text. beautifully designed. Easy to change colors, photos
and Text.
BAB III
STATUS
ORANG
SAKIT
STATUS ORANG SAKIT
Nomor Rekam Medis : 01.17.24.87
Dokter Penanggung Jawab Pasien : dr. M. Bastanta Tarigan, Sp.PD-KEMD

I. Anamnese Pribadi
Nama : Hadiyati
No.RM : 01.17.24.87
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 63 tahun
Tanggal lahir : 19/03/1958
Alamat : Jln. S Parman, Gg. Pasir No.43, Petisah Hulu, Medan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status pernikahan : Janda
II. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Nyeri Ulu Hati
Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri pada ulu hati yang telah dirasakan sejak 3 hari
belakangan ini. Nyeri juga menjalar ke perut bagian kanan dan terasa sakit saat ditekan. Nyeri muncul tiba-tiba dan semakin
memberat jika saat beraktivitas. Pasien juga merasa mual dan ingin muntah serta penurunan nafsu makan sejak beberapa hari
terakhir ini. Pasien juga mengeluhkan demam dan tubuh terasa lemas. BAB (-) sejak 4 hari yang lalu. Riwayat BAK berwarna
pekat seperti teh (+).
Riwayat Penyakit Terdahulu : Dyspepsia
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
Riwayat Pribadi Sosial : Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga.
Riwayat Pemakaian Obat : Tidak jelas
III. Anamnese Umum
Umum
Demam : (+) Mata

Menggigil : (-) Sklera ikterik (+)

Lemas : (+) Telinga

Berat Badan : Berlebih Dalam Batas Normal

Nyeri otot : (-)


Nyeri kepala : (+) Hidung
Dalam Batas Normal

Kulit
Tidak dijumpai kelainan Mulut dan Tenggorokan
Dalam Batas Normal

Kepala dan Leher


Kepala : Nyeri kepala (+) Pernafasan

Leher : Tidak ada keluhan Sesak nafas (-)


Muskuloskeletal
Dalam Batas Normal

Sistem saraf
Dalam Batas Normal

Emosi, Status Psikologis


Stabil dan kooperatif
IV. Pemeriksaan Fisik Diagnostik

STATUS PRESENS

Keadaan Umum Keadaan Penyakit

Sensorium : Compos Mentis Anemia : (-)

Tekanan darah : 140/90 mmHg Ikterik : (+)

Nadi : 80 x/menit Sianosis : (-)

Pernafasan : 20 x/menit Dipsnoe : (+)

Temperatur : 36,5 ⁰C Dehidrasi : (-)

Sikap Paksa : (-)

Refleks Fisiologis : (+)

Refleks Patologis : (-)


Keadaan Gizi

Berat Badan : 65 kg

Tinggi Badan : 158 cm

IMT : 26,10kg/m2 Kesan : Overweight

Deskripsi Umum

Kesan Sakit : Sedang

PEMERIKSAAN FISIK

Kulit

Jaundice : (-)

Sianosis : (-)

Pucat : (-)
Kepala dan Leher

Kepala : Normocephali Rongga Mulut dan Tenggorokkan

Leher : Pembesaran KGB (-) Bibir : Sianosis (-)

Pembesaran kelenjar tiroid (-) Kering (-)

Trakea letak medial Pucat (-)

Telinga Lidah : Beslag (-)

Bentuk : Dalam batas normal Tremor (-)

Serumen : (-/-) Tonsil : Hiperemis (-)

Perdarahan : (-/-) Ukuran T0/T0

Hidung

Bentuk : Dalam batas normal

Sekret : (-)

Perdarahan : (-)
Mata

Konjungtiva anemis : (-/-)

Sklera ikterik : (+/+)

Eksoftalmus : (-/-)

Pupil : Pupil isokor, Refleks pupil (+/+)

Thorax

Pulmo

Inspeksi : Simetris fusiformis

Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : Sonor diseluruh lapangan paru

Auskultasi : Suara Pernapasan : Vesikuler (+/+)

Suara Tambahan : Ronkhi (-/-)


Cor

Inspeksi : Ictus cordis terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra

Perkusi : Batas atas jantung : ICS II linea parasternalis

Batas kanan jantung : ICS IV linea parasternalis dextra

Batas kiri jantung : ICS V-VI linea midclavicularis sinistra

Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 regular

Abdomen

Inspeksi : Simetris

Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (+), Murphy Sign (+), Distensi Abdomen (-),

Hepar/lien/ren tidak teraba

Perkusi : Timpani (+)

Auskultasi : Peristaltik Normal


Ekstremitas

Atas : oedem (-), merah (-), Akral Hangat (+)

Bawah : oedem (-), merah (-), Akral Hangat (+)

Genitalia

Tidak dilakukan pemeriksaan

Rektum

Tidak dilakukan pemeriksaan

Neurologi

Refleks fisiologis (+)

Refleks patologis (-)


DARAH RUTIN

  Hasil Nilai Normal

WBC 9.74 x 103/ μL 4.0 - 10.0

RBC 4.16 x 106/μL 4.00 - 5.50

HGB 11.14 g/dL 12.0 -16.0

HCT 35.5% 40.0 - 54.0

MCV 85.2 fL 80.0 - 100.0

MCH 27.5 Pg 27.0 - 34.0

MCHC 32.3 g/dL 32.0 - 36.0

PLT 245 x103/ μL 100 – 300

RDW-CV 11.8 % 11.0 - 16.0

RDW-SD 36.3 fL 35.0 - 56.0

PDW 16.4 fL 9.0 - 17.0

MPV 10.6 fL 6.5 - 12.0

P-LCR 30.2 % 0.108 - 0.282

PCT 0.259% 0.2-0.5


KIMIA KLINIK

  Hasil Nilai Normal


SGOT 91.00 0.00 - 40.00
SGPT 244.00 0.00 - 40.00
Alkaline Phospatase 311.00 30.00 - 142.00

Total Bilirubbin 7.37 0.00 - 1.20

Direct Bilirubbin 4.47 mg/dl 0.05 - 0.30

Glukosa Adrandom 94.00 mg/dl 0.00 - 140.00


Foto Thoraks :

Tidak dijumpai kelainan radiologis

Diagnosa Banding

1. Pankreatitis Akut
2. Appendicitis
3. Ulkus Peptikum
4. Cholangitis Akut
 

Diagnosa Kerja

Cholelithiasis

Usul : USG Abdomen


Terapi

Nonfarmakologi :

1. Tirah baring
2. Asupan makanan yang cukup
 
Farmakologi :
 IVFD RL 20gtt
Prognosis
 Inj Ketorolac 1 amp/8jam
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
 Curcuma tab 3x1 oral
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
 Inj Ranitidin 1 amp
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
 Inj Furosemid 1 amp
 
 Ulsidex tab 1x1
Thank You
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai