Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN JIWA

LEGAL DAN ETIK DALAM


KONTEKS
ASUHAN KEPERAWATAN

KELOMPOK 3 :

FITRI KURNIATI HUTRI ANGRAINI


KHAIRATUN NADYA MEGA PUTRI JULIANTI
M AZLAN FIKRI NADILLA RAMADHAN
NISA ANGRAINI NOVIRA WAHYUNI
LEGAL DAN ETIK DALAM KONTEKS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

 Hospitalisasi Involunter
Kebanyakan klien masuk ke rawat inap
 Keluar dari Rumah
atas dasar sukarela.Hal ini berarti Sakit
mereka ingin mencari terapi dan Klien yang masuk rumah
setuju dirawat di rumah sakit.Akan sakit secara sukarela
tetapi, beberapa klien tidak mau di memiliki hak untuk
rawat dirumah sakit dan meninggalkan rumah sakit
diobati.Keinginan mereka dihargai jika mereka tidak
kecuali mereka berbahaya bagi diri membahayakan diri sendiri
meraka sendiri atau orang lain dan atau orang lain. Klien
dimasukkan ke rumah sakit untuk dapat menandatangani
perawatan psikiatri sampai mereka suatu permintaan tertulis
tidak lagi berbahaya bagi diri mereka untuk pulang dan keluar
sendiri atau orang lain.Setiap negara dari rumah sakit tanpa
bagian memiliki hukum yang mengatur saran medis jika mereka
proses komitmen sipil, tetapi sama di tidak berbahaya.
setiap Negara bagian.
 HAK – HAK
KLIEN

a. Klien yang pernah berupaya bunuh diri


tidak diizinkan menyimpan ikat
pinggang, tali sepatu, atau gunting,
karena benda tersebut dapat
digunakan untuk membahayakan
dirinya.
b. Klien yang menjadi agresif setelah
kunjungan seseorang dilarang
dikunjungi orang tersebut selama 1
periode waktu.
c. Klien yang mengancam orang lain
diluar rumah sakit melalui telephon
diizinkan menelephon hanya jika
diawasi sampai kondisinya membaik.
• Pasien memiliki hak untuk
mendapatkan perawatan yang
penuh rasa hormat dan perhatian.
• Pasien memiliki hak dan
Hak – hak pasien dianjurkan untuk memperoleh
informasi yang dapat dipahami
berdasarkan • Pasien memiliki hak untuk
American membuat keputusan tentang
Hospital rencana perawatan sebelum dan
selama proses terapi dan menolak
Assosiation terapi yang direkomendasikan
(1992) • Pasien memiliki hak untuk
meminta petunjuk lanjutan
tentang terapi
• Pasien memiliki hak setiap
pertimbangan privasi.
Hak pasien jiwa secara umum
(situart & Laraian,2001)

1. Hak untuk berkomunikasi


dengan orang lain diluar RS
2. Hak untuk 3. Hak untuak
dengan
berpakaian beribadah
berkorespondensi ,telepon
dan mendapatkan kunjungan.

4. Hak untuak 5. Hak untuk 6. Hak untuak


dipekerja bila menyimpan dan melakukan
dimungkinkan membuang barang keinginannya

7. Hak untuak
8. Hak untuak 9. Hak untuak
memiliki hubungan
membeli barang pendidikan
kontraktual.
11. Hak untuak
10. Hak untuak pemeriksaan jiwa 12. Hak pelayanan
harbeas corpus atas inisiatif sispil
pasien

13. Hak
14. Hak untuk 15. Hak untuk
mempertahankan
menuntut dan menikah dan
lisensi hukum, supir,
dituntut bercerai
lisensi profesi

16. Hak untuk tidak


17. Hak untuk 18. Hak untuk
mendapatkan
review status perwakilan hukum
restrain mekanik
secara periodic
yang tidak perlu

21. Hak untuk


19. Hak untuk 20. Hak untuk
menolak
privasi informed consent
perawatan
 Konservator

Pengangkatan konservator atau pelindung hukum


merupakan proses yang terpisah dari komitmen sipil.
Individu yang mengalami disabilitas berat terbukti
tidak kompeten tidak dapat menyediakan makanan,
pakaian, dan tempat tinggal bagi mereka sendiri
walaupun sumber - sumber tersedia dan tidak dapat
bertindak sesuai keinginan mereka sendiri, dapat
memerlukan pengangkatan seorang konservator.
 Lingkungan Yang
Kurang Efektif

Klien memiliki hak untuk menjalani terapi


dilingkungan yang kurang restriktif yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini berarti bahwa
klien tidak harus dirawat dirumah sakit jika ia
dapat di obati dilingkungan rawat jalan atau grup
home. Hal ini juga berarti bahwa klien harus bebas
dari restrain atau seklusi kecuali hal tersebut
dibutuhkan.
Hirarki dalam Membatasi Pasien
Jiwa (Stuart dan Laraian, 200)

 Ekstermitas tubuh
 Batasan ruang gerak ( kamar isolasi )
 Batasan dalam aktifitas, misal acara
tv, waktu merokok, komukasi.
 Aktifitas yang bermakna,misal akses
untuk ikut rekreasi
 Pilihan perawatan
 Kontrol sumber keuangan
 Ekspresi verbal dan emosional
 Kewajiban untuk
Memperingatkan
Pihak Ketiga

Satu pengecualian terhadap hak klien dalam kerahasian ialah


kewajiban untuk memperingatkan, yang didasarkan pada keputusan
pengadilan tinggi California, dalam Tarasoff vs. Regents of the
University of California.Akibat keputusan ini ialah klinisi
kesehatan jiwa berkewajiban untuk memperingatkan pihak ketiga
yang dapat didentifikasi tentang ancaman yang dilakukan
seseorang walaupun ancaman tersebut didiskusikan selama sesi
terapi, yang sebaliknya dilindungi oleh pihak istimewa.
.
 Peran Legal Perawat

Perawat jiwa memiliki hak dan tanggung jawab dalam tiga peran legal

a. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan


b. Perawat sebagai pekerja
c. Perawat sebagai warga negara

Penilaian keperawatan professional memerlukan


pemeriksaan yang teliti dalam konteks asuhan
keperawatan, kemungkinan konsekuensi tindakan
keperawatan, dan alternative yang mungkin dilakukan
oleh perawat.
 Pertanggung Jawaban Pidana
Terkait Dengan Kondisi Jiwa
Seseorang

a. Tindakan criminal yang dilakukan oleh


seseorang yang diduga memiliki kelainan jiwa
perlu mendapatkan penyelidikan dari seorang
ahli kesehatan jiwa
b. Argument yang menyebutkan bahwa
seseorang yang didakwa melakukan tindakan
criminal dianggap tidak bersalah karena orang
tersebut tidak bisa mengontrol perbuatannya
atau tidak mengerti perbedaan antara benar
dan salah yang dikenal sebagai peraturan
M’Naghten.
c. Saat orang tersebut memenuhi kriteria, dia
dapat dinyatakan tidak bersalah karena
mengalami gangguan jiwa.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai