Anda di halaman 1dari 20

B.

III PBSI

Teori Belajar Kognitif

Yulia Rahmatillah ( 41032121200061)

1 >
B.III PBSI

Pengertian Belajar Menurut Teori


Model Belajar Perseptual
Kognitif
Belajar merupakan Belajar merupakan
perubahan aktivitas yang
persepsi dan pemahaman melibatkan proses
tidak berpikir yang
selalu terlihat oleh tingkah kompleks.
laku.
Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup
ingatan, emosi, dan aspek kejiwaan lainnya.

Proses belajar terjadi mencakup pengaturan stimulus disesuaikan dengan struktur


kognitif yang terbentuk atas pengalaman.

2 < >
B.III PBSI

TEORI BELAJAR KOGNITIF MENURUT PARA AHLI


TEORI BELAJAR
TEORI PERKEMBANGAN BERMAKNA OLEH
1 OLEH JEAN PIAGET (1896- DAVID AUSUBEL (1918- 3
1980) 2008)

TEORI BELAJAR HIRARKI BELAJAR


2 MENURUT JEROME DAN HASIL BELAJAR 4
BRUNER (1915-2016) MENURUT GAGNE

3 < >
B.III PBSI

1
TEORI PERKEMBANGAN OLEH JEAN
PIAGET (1896-1980)
Perkembangan kognitif merupakan proses genetik, yaitu suatu proses
yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem saraf.

4 < >
B.III PBSI

Menurut Piget proses belajar terjadi


jika mengikuti tahap-tahap :
 Asimilasi : Pengintegrasian dan
penyatuan informasi baru ke dalam
struktur konitif yang telah dimiliki
individu
Akomodasi : Proses penyesuaian
kognitif ke dalam situasi baru.
Ekuilibrasi : Penyesuuasian
berkesinambungan antara asimilasi
dan akomodasi
5 < >
B.III PBSI

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF

Tahap Perkembangan Piaget (Collin, 2012)

4. Operasi Formal
1. Sensorimotor

3. Operasional
2. Operasional
Kongkrit

6 < >
B.III PBSI

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF

1 2
Tahap Preoprasional (2-7/8
Tahap Sensorimotori (0-2 tahun)
Kegiatan motorik dan persepsinya tahun )
yang sederhana. Pekembangan Perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol /bahasa
berdasarkan tindakan dan dilakukan tanda dan mulai berkembang konsep-konsep intuitif.
langkah demi langkah Dibagi 2 tahap preoprasional (2-4 th) dan intuitif (4-7/8 th)
 Mencari rangsangan melalui
sinar matahari dan suara  Self counternya sangat  Anak dapat membentuk
 Suka memperhatikan sesuatu menonjol kategori objek tetapi kurang
 Dapat mengklasifikasikan disadarinya.
lebih lama objek pada tingkat dasar  Anak mulai mengetahui
 Mendifinisikan sesuatu dengan secara tunggal dan mencolok hubungan logis terhadap hal-
memanipulasinya  Tidak mampu memusatkan hal yang kompleks
perhatian pada objek yang  Anak dapat melakukan sesuatu
berbeda pada sejumlah ide
7 < >
B.III PBSI

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF

4 5
Tahap Oprasional Konkrit (7/8-11/12
tahun) Tahap Oprasional Formal (11/12-18 tahun)
Operation adalah suatu tipe tindakan untuk
memanipulasi obyek atau gambaran yang ada di dalam Ciri pokok :
dirinya. Anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan
menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
Ciri pokok : Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-
 Anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas deductive dan inductive, dengan kemampuan menarik
dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa.
 Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi  Bekerja secara efektif dan sistematis.
hanya dengan bendabenda yang bersifat konkrit.  Menganalisis secara kombinasi
 Anak sudah tidak memusatkan diri pada karakteristik
perseptual pasif

8 < >
B.III PBSI

2
Teori Belajar Menurut Jerome Bruner (1915-
2016)
Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku
seseorang.

9 < >
1.Perkembangan
Perkembangan intelektual
kognitif ditandai
manusia dengan
sebagai adanya kemajuan dalam menanggapi suatu
berikut:
rangsangan.
2. Peningkatan pengetahuan tergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi secara
realis.
3. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau
pada orang lain melalui kata-kata atau lambang tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang
akan dilakukan. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri.
4. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan anak diperlukan bagi
perkembangan kognitifnya.
5. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena bahasa merupakan alat komunikasi antara
manusia. Untuk memahami konsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk
mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain.
6. Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif
secara simultan, memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang berurutan dalam
berbagai situasi

10 < >
B.III PBSI

Perkembangan kognitif

3.Tahap
Simbolik
1.Tahap
Enaktif 2.Tahap
Ikonik

11 < >
B.III PBSI

Brunner meyakini bahwa proses belajar akan berjalan dengan optimal apabila siswa diberikan kesempatan
untuk mengungkapkan konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya sehari-hari.
Menurut Bruner, kegiatan mengkategori memiliki dua komponen yaitu;
1) tindakan pembentukan konsep, dan
2) tindakan pemahaman konsep.
Perbedaan antara keduanya adalah:
1. Tujuan dan tekanan dari kedua bentuk perilaku mengkategori ini berbeda.
2. Langkah-langkah dari kedua proses berpikir tidak sama.
3. Kedua proses mental membutuhkan strategi mengajar yang berbeda.
Bruner memandang bahwa suatu konsep memiliki 5 unsur, dan seseorang dikatakan memahami suatu
konsep apabila ia mengetahui semua unsur dari konsep itu, meliputi;
4. Nama.
5. Contoh-contoh baik yang positif maupun yang negatif.
6. Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak.
7. Rentangan karakteristik
8. Kaidah.
12 < >
B.III PBSI

3
Teori Belajar Bermakna David Ausubel (1918-
2008)
Belajar merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang
dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa dalam bentuk struktur kognitif

13 < >
B.III PBSI

 Teori kognitif banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi
pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa
 Pengetahuan yang lebih umum, inklusif, dan abstrak membawahi pengetahuan yang lebih spesifik
dan konkrit. Hal ini akan dapat memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci.
 Advance organizers yang dikembangkan oleh Ausubel merupakan penerapan konsepsi tentang
struktur kognitif di dalam merancang pembelajaran. advance organizers akan memudahkan siswa
mempelajari materi pelajaran yang baru.
 Berdasarkan pada konsepsi organisasi kognitif tersebut, dikembangkanlah oleh para pakar teori
kognitif suatu model yang lebih eksplisit yang disebut dengan skemata yang berfungsi untuk
mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah, atau sebagai tempat untuk
mengkaitkan pengetahuan baru. Selain itu Skemata memiliki fungsi asimilatif. Artinya, bahwa
skemata berfungsi untuk mengasimilasikan pengetahuan baru ke dalam hirarkhi pengetahuan, yang
secara progresif lebih rinci dan spesifik dalam struktur kognitif seseorang.

14 < >
YOUR CENTER

4 Hirarki Belajar menurut Gagne (1916-2002)

Belajar tanda sinyal (signal learning)

Belajar stimulus respon (stimulus response learning)

Belajar merangkai tingkah laku (behaviour chaining learning)

Belajar merangkai tingkah laku (behaviour chaining learning)

15 < >
YOUR CENTER

4 Hirarki Belajar menurut Gagne (1916-2002)

Belajar diskriminasi (discrimination learning)

Belajar konsep (concept learning)

Konsep terdefinisi dan Aturan

Belajar memecahkan masalah (problem solving)

16 < >
B.III PBSI

4 Hasil Belajar menurut Gagne

1. Keterampilan intelektual 2. Strategi kognitif


Keterampilan intelektual • Strategi menghafal
memungkinkan seseorang • Strategi elaborasic.
berinteraksi dengan lingkungannya • Strategi pengaturan.
dengan penggunaan simbol-simbol • Strategi metakognitif.
atau gagasan-gagasan.. • Strategi afektif.

17 < >
B.III PBSI

4 Hasil Belajar menurut Gagne

3. Sikap 4. Informasi verbal 5. Keterampilan Motorik


Sikap merupakan
Informasi verbal diperoleh
pembawaan yang dapat Keterampilan motorik tidak
sebagai hasil belajar di
dipelajari dan dapat hanya mencakup kegiatan fisik,
sekolah dan juga dari kata-
mempengaruhi perilaku melainkan juga kegiatan
kata yang diucapkan orang,
seseorang terhadap benda, motorik yang digabung dengan
dari membaca, radio, televisi
kejadian-kejadian, atau keterampilan intelektual
dan media lainnya.
makhluk hidup lainnya

18 < >
B.III PBSI

Aplikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran

Ketiga tokoh aliran kognitif di atas secara umum memililiki pandangan yang sama yaitu
mementingkan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Menurut Piaget, hanya dengan
mengaktifkan siswa secara optimal maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan
pengalaman dapat terjadi dengan baik.
Sementara itu, Bruner lebih banyak memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar
sendiri melalui aktivitas menemukan (discovery). Cara demikian akan mengarahkan siswa
pada bentuk belajar induktif, yang menuntut banyak dilakukan pengulangan.Hal ini
tercermin dari model kurikulum spiral yang dikemukakannya. Berbeda dengan Bruner,
Ausubel lebih mementingkan strutur disiplin ilmu. Dalam proses belajar lebih banyak
menekankan pada cara berfikir deduktif. Hal ini tampak dari konsepsinya mengenai
Advance Organizer sebagai kerangka konseptual tentang isi pelajaran yang akan dipelajari
siswa.

19 < >
B.III PBSI

Aplikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran

Penerapan teori kognitif ini contohnya


 Pada pembelajaran mandiri, dimana siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat
perkembangannya sendiri dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
 Model diskusi dengan memfokuskan pada perkembangan siswa dan guru sebagai
fasilitator untuk membantu siswa berkembang sesuai dengan struktur kognitifnya.

20 < >

Anda mungkin juga menyukai