Anda di halaman 1dari 11

BALANCED SCORE CARD (BSC) SEBAGAI PENERAPAN PENGUKURAN KINERJA

PADA PERGURUAN TINGGI

Kelompok II :
 
 Achmad Mico Wahono (55320110002)
Raden Wendrata Prasetya (55320110020)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA 2021
1. Latar Belakang Masalah

Lembaga pendidikan dapat berfungsi dengan baik jika


kinerjanya dapat diukur dengan jelas. Lembaga pendidikan
harus diberdayakan menuju pemberdayaan yang optimal,
dengan mengembangkan perguruan tinggi yang memiliki
perencanaan strategis, visi dan misi, perguruan tinggi yang
mandiri.

Untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai lembaga


pendidikan yang bermutu, perlu adanya evaluasi dan
pengendalian. Perguruan tinggi yang dicapai dapat
dikatakan institusi yang terukur. Salah satu alternatif yang
ditawarkan dalam mengukur kinerja perguruan tinggi
dikenal dengan Balanced Scorecard (BSC).
2. Kajian Teori

a) Balanced Scorecard
di perkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton dengan
memahami misi dan strategi perguruan tinggi ke dalam tujuan
dan ukuran, yang disusun dalam empat perspektif:

• Perspektif keuangan,
• Perspektif pelanggan,
• Perspektif bisnis internal, dan
• Perspektif pembelajaran.
Lembaga menggunakan Score Card sebagai sebuah sistem
manajemen strategis yang mengelola strategis lembaga
sepanjang waktu. Lembaga tersebut menggunakan fokus
pengukuran balanced scorecard untuk melaksanakan proses
manajemen kritis, sebagai berikut:

1) Mengklarifikasi dan menerjemahkan visi dan strategi;


2) mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan
ukuran strategis;
3) merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan
berbagai inisiatif strategis;
4) meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Balanced ScoreCard tidak saja digunakan sebagai sistem
pengukuran kinerja, namun berkembang lebih jauh sebagai
sistem manajemen strategic . Balanced ScoreCard bila
dikaitkan dengan visi dan misi organisasi terdapat 4
perspektif, yaitu:

1). perspektif finansial (stakeholders pemegang saham)


2). Perspektif pelanggan (costomers)
3). Perspektif proses bisnis internal (internal-business)
4).Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan,
manajemen dan organisasi (learning and growth)
• b) Balanced Scorecard di Perguruan Tinggi.

• (1998) melaporkan aplikasi BSC di University of California


sebagai jawaban atas tuntutan sistem manajemen yang harus
berubah lebih ramping dan efisien, sebagai dampak resesi
yang melanda negara bagian California di era 1990-an

• Penerapan BSC di perguruan tinggi tetap mengadopsi empat


perspektif original dari Kaplan dan Norton, yaitu finansial,
pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan tumbuh.
Fokus pembahasan ada pada peranan BSC sebagai alat
manajemen strategi dan bagaimana upaya-upaya yang dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya,
 
3. Metode

Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui karakteristik


implementasi BSC di perguruan tinggi. Gambar 1 menunjukkan
kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini.
Mengumpulkan literature yang “ Literature publikasi
berhubungan dengan materi karya ilmiah diperoleh
Balance Scorecard (BSC) dari berbagai sumber,
seperti: Google Scholar,
Research gate. Jenis
sumber yang dianalisa
Literatur BSCdisektor publik berupa, jurnal. Kata
khususnya Pendidikan perguruan kunci pencarian yang
tinggi digunakan adalah
“Balance Scorecard”,
”Balance Scorecard to
education”,”Balance
Klasifikasi literature berdasarkan Scorecard di perguruan
penulis, tahun, & hasil penelitian tinggi”
Pengarang Tema Besar Tema Khusus
Hafner (1998) Fokus masa depan, arsitektur kinerja, budaya
pengukuran
Markham (1998)
Intangible assets pada PT
Boned & Bagur (2006)
Peran vital sistem informasi
BSC di perguruan tinggi
Nayeri et al. (2008) (strategic planning) Strategic positioning

Retnawati, L. (2018). Metode Analisa

Rosidin, A. (2017). Pemetaan dan Perencanaan Peningkatan Mutu

Brennan et al, (2008) institutions and experiences; and outcomes?.

Audiens (eksternal & internal), isu utama,


Stewart & Carpenter-Hubin (2000)
fokus, format
Karathanos & Karathanos (2005) BSC di perguruan tinggi BSC + MBNQA (pendidikan)
(modifikasi struktur perspektif)
Customer, financial, learning & growth,
Kriemadis et al. (2008)
internal business process
Handoko, R. (2020). Optimalisasi Program

Gunawan, S., Suwignjo, P., & Vananny, I. Pengembangan Model Performance


(2013). Measurement
Christensen dan Eyring (2011). The innovative university:

Beverungen, Hoedemaekers, dan Veldman Charity and finance in the university


(2014)
(Kaplan, 2009) Handbooks Conceptual foundations of the balanced
scorecard.
4. Hasil & Pembahasan

Kriemadis et al. (2008) merevisi peletakan empat perspektif BSC


dari Kaplan dan Norton menjadi (dari urutan teratas): customer,
financial, learning and growth, dan internal business process. Ide
dasar dari pengaturan ulang ini adalah bahwa sebuah organisasi
non-profit seperti pendidikan seharusnya tidak meletakkan
perspektif finansial sebagai tujuan akhir, melainkan pihak
penerima layanan dari organisasi tersebutlah yang seharusnya
diutamakan.

Hal penting yang harus selalu dipertimbangkan adalah kunci


sukses/gagal penerapan BSC hasil penelitian terdahulu, yaitu
komitmen dan komunikasi.
5. Kesimpulan
• BSC adalah model pengukuran kinerja populer dan telah banyak
digunakan di berbagai organisasi, namun masih sedikit laporan
aplikasinya dijumpai pada sektor non-profit, khususnya pendidikan.
• Dari penelitian sebelumnya, disimpulkan bahwa faktor penting yang
menjadi kunci sukses/gagal penerapan BSC adalah komitmen dan
komunikasi. Mengingat faktor komitmen bersifat non-teknis, maka
fokus pengembangan harus diletakkan pada faktor kedua yaitu
komunikasi.
• Salah satu alat komunikasi yang biasa digunakan dalam manajemen
kinerja adalah laporan dashboard kinerja. Tetapi fakta menunjukkan
banyak terjadi kesalahan dalam proses desain dashboard kinerja
sehingga tidak memberikan kontribusi dalam manajemen kinerja.
• Dengan mengambil ruang lingkup yang spesifik tetapi masih belum
banyak dieksplorasi dalam hal pengukuran kinerja, yaitu sektor non-
profit khususnya pendidikan, diperlukan penelitian yang bertujuan
menghasilkan formulasi desain dashboard kinerja yang efektif bagi
perguruan tinggi.
Daftar Pustaka
• Beverungen, A., Hoedemaekers, C., & Veldman, J. (2014). Charity and finance in the university. Critical Perspectives on
Accounting, 25(1), 58-66.
• Boned, J. L., & Bagur, L. (2006). Management information systems: The balanced scorecard in Spanish public universities.
• Brennan, J., & Osborne, M. (2008). Higher education’s many diversities: of students, institutions and experiences; and
outcomes?. Research papers in education, 23(2), 179-190.
• Christensen, C. M., & Eyring, H. J. (2011). The innovative university: Changing the DNA of higher education from the inside
out. John Wiley & Sons.
• Gunawan, S., Suwignjo, P., & Vananny, I. (2013). PENGEMBANGAN MODEL PERFORMANCE MEASUREMENT DI PENDIDIKAN
TINGGI DENGAN INTEGRASI METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DAN EUROPEAN FOUNDATION QUALITY MANAGEMENT
(EFQM)(STUDI KASUS PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI PTS X).
• Hafner, K. A. (1998). Partnership for performance: The balanced scorecard put to the test at the University of
California. Retrieved May, 2, 2012.
• Handoko, R., Sangka, K. B., Probohudono, A. N., & Nurcahyono, O. H. (2020). Optimalisasi Program Reformasi Birokrasi
Perguruan Tinggi Menggunakan AHP dan BSC. JAS-PT (Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia), 4(2), 163-170.
• Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (1996). Using the balanced scorecard as a strategic management system.
• Karathanos, D., & Karathanos, P. (2005). Applying the balanced scorecard to education. Journal of Education for
Business, 80(4), 222-230.
• Kriemadis, T., Kotsovos, A., & Alexopoulos, P. (2009). Applying the Balanced Scorecard Strategic Evaluation Method to a
University Athletic Department. Choregia, 5(2).
• Markham, R. (1998). University Strategic Planning: Application of the Balanced Scorecard to International Public
Relations/Communications Program. The Cal Poly Pomona Journal of Interdisciplinary Studies, 109-114.
• Nayeri, M. D., Mashhadi, M. M., & Mohajeri, K. (2008). Universities strategic evaluation using balanced scorecard. World
Academy of Science, Engineering and Technology, 37(1), 332-334
• Retnawati, L. (2018). Perencanaan Strategis Si/Ti dengan Metode Analisa Swot dan BSC untuk Meningkatkan Daya Saing di
Universitas XYZ. JISKA (Jurnal Informatika Sunan Kalijaga), 2(3), 135-142.
• Rosidin, A. (2017). Pemetaan dan Perencanaan Peningkatan Mutu Berbasis SWOT-Balanced Scorecard di Perguruan Darul
Hikam Bandung. Jurnal Administrasi Pendidikan, 24(2), 1-13.
• Stewart, A. C., & Carpenter-Hubin, J. (2001). The Balanced Scorecard. Planning for higher education, 37-42.

Anda mungkin juga menyukai