Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu dan
Pembiayaan Pendidikan
Disusun oleh :
Viony Syafitra, S.Pd
Nomor Urut 15
(1810246875)
Kelas 1-B
Dosen Pengampu :
Dr. Rr. Sri Kartikowati, MA, M.Buss
PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
DESKRIPSI
A. Konsep Benchmarking
a. Pengertian Benchmarking
Terdapat berbagai definisi mengenai benchmarking (patok duga) oleh beberapa
para ahli, di antaranya sebagai berikut :
a. Gregory H. Watson dalam Tjutju mendefinisikan patok duga sebagai
pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktik-
praktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif yang unggul.
b. Goetsch dan Davis dalam Aswadi mendefinisikan patok duga sebagai proses
pembandingan dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi
terhadap mereka yang terbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari
luar industri.
c. Prim Masrokan mendefinisikan benchmarking merupakan kegiatan untuk
menetapkan standar, baik proses maupun hasil yang akan dicapai dalam suatu
periode tertentu. Untuk kepentingan praktis, standar tersebut direfleksikan dari
realitas yang ada.
d. Benchmarking is an activity where organizations continuously engage in self-
study and compare themselves with the leaders in their fild so they can
identify, adapt, and apply significantly better practices
(http://www.ed.gov/pubs/policyforum/Spring9/ benchmark.htm)
e. benchmarking involves first examining and understanding your own internal
work procedures, then searching for best practices in other organizations that
match those you identified, and finally, adapting those practices within your
organization to improve performance. It is a systematic way of learning from
others and changing what you do
(http://www.ed.gov/pubs/policyforum/Spring9/ benchmark.htm)
b. Jenis Benchmarking
Dalam pelaksanaannya/prakteknya, menurut Hiam dan Schewe
(Wibowo:2008) dikenal empat jenis dasar dari benchmarking yaitu:
a. Benchmarking Internal, pendekatan dilakukan dengan membandingkan operasi
suatu bagian dengan bagian internal lainnya dalam suatu organisasi, misalnya
dibandingkan kinerja setiap divisi di perusahaan, dilakukan antara
departemen/divisi dalam suatu perusahaan dalam satu group perusahaan.
b. Benchmarking Kompetitif, pendekatan dilakukan dengan mengadakan
perbandingan dengan berbagai pesaing, misalnya membandingkan karakteristik
produk dengan produk yang sama yang dihasilkan pesaing dalam pasar yang
sama.
c. Benchmarking Fungsional, pendekatan dengan diadakan perbandingan fungsi
atau proses dari perusahaan lain yang berada di berbagai industri, atau dengan
kata lain dilakukan perbandingan dengan perusahaan/industri yang lebih luas
atau pemimpin industri untuk fungsi-fungsi yang sama.
d. Benchmarking Generik, pendekatan dengan diadakan perbandingan pada
proses bisnis fundamental yang cenderung sama di setiap industri, atau dengan
kata lain perbandingan fungsi-fungsi usaha atau proses yang sama dengan
mengabaikan jenis industri.