• TENANG (AL-SUKUN)
• TUNDUK (AL-HUDU)
• MERENDAHKAN DIRI‛ (AL-ISTAKAANAH)
• Ibnu Sirin :
Khusyuk adalah Tidak Mengangkat
Pandangan Dari Tempatnya
Bersujud.
MUHAMMAD SHALIH
AL-MUNJID
.ى َعلَ ْي ِه ْم.َ ِإ َذا يُ ْتل. قَ ْبلِ ِه. ِم ْن. ُأوتُوا ا ْل ِع ْل َم.ن الَّ ِذي َن.َّ َأ ْو اَل تُْؤ ِمنُوا ِإ. آ ِمنُوا بِ ِه.{ قُ ْل ۞ ين ءَ َامنُ ٓو ۟ا َأن خَت ْ َش َع ُقلُوبُ ُه ْم لِ ِذ ْك ِر ٱللَّ ِه َوَما َنَزَل ِم َن
َ ذِ ََّأمَل يْأ ِن لِل
َْ
ْ ِ ل.يَ ِخ ُّرو َن ِ ِ ۟ ِ ۟
َ ب من َقْب ُل فَطَ َال َعلَْي ِه ُم َّ
ُ .) َويَقُولُو َن107( َّج ًدا.س ُ .ألذقَا ِن
َ َين ُأوتُوا ٱلْ ِك ٰت
ا.َ َو ْع ُد َربِّن. َكا َن.ا ِإ ْن.َان َربِّن َ ْب َح.س ٱَأْلم ُد
} )109( ون َويَ ِزي ُدهُ ْم ُخشُو ًعا َ ألذقَا ِن يَ ْب ُك ْ ِون ل
َ ) َويَ ِخ ُّر108( لَ َم ْف ُعوال َ ِٱحْلَ ِّق َواَل يَ ُكونُوا َكٱلذ
ت ُقلُوبُ ُه ْم ۖ َوَكثريٌ ِّمْن ُه ْم ٰفَس ُقو َن ْ َف َق َس
Katakanlah, "Berimanlah kalian kepadanya atau tidak usah Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk
beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah
yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah
mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, 'Mahasuci Tuhan masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan
kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan
mereka bertambah khusyuk'.”
Pertama, Memperoleh
Kebahagiaan (Keberuntungan) Di
Dunia Dan Akhirat.
Allah SWT berfirman: "Sungguh
beruntung orang-orang yang beriman,
(yaitu) orang yang khusyuk k dalam
sholatnya." (QS Al Muminun ayat 1-2)
Kedua, Memberi ketenangan
dalam hati, dan tidak gelisah
apabila mendapat musibah
(cobaan) hidup.
Sesungguhnya manusia diciptakan
bersifat suka mengeluh. Apabila dia
ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,
dan apabila mendapat kebaikan (harta)
dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang
Abu Mush’ab dan Ahmad bin Ismail Abdullah bin Imam Ahmad bercerita,
menceritakan,
كان أيب يصلي يف كل يوم وليلة ثالث مئة
ًمكث مالك بن أنس ستني سنة يصوم يوما ، فلما مرض من تلك األسواط أضعفته.ركعة
ويفطر يوماً وكان يصلي يف كل يوم مثامنائة فكان يصلي يف كل يوم وليلة مئة ومخسني
ركعة وقد كان قرب من الثمانني،ركعة
Imam Malik bin Anas selalu istiqamah selama Ayahku melakukan shalat dalam sehari semalam
60 tahun melakukan puasa daud, puasa sebanyak 300 rakaat. Ketika beliau sakit karena dicambuk
sehari dan tidak puasa sehari. Dan setiap penguasa dzalim dan mulai lemah, dalam sehari semalam
hari, beliau shalat 800 rakaat. (Thabaqat al- beliau melakukan shalat 150 rakaat. Sementara usia
beliau sudah mendekati 80 tahun. (Mukhtashar Tarikh
Hanabilah, Ibnu Abi Ya’la, 1/61) Dimasyqa, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/399)
KIAT
MERAIH
KHUSYUK
DALAM
SHALAT
1. MENGADAKAN
PERSIAPAN-
PERSIAPAN UNTUK
SHALAT
Doa Sesudah Adzan
ان ال َْو ِسيْل َ َةِ ح َّم َد ِ ،الصال َ ِة ال ْ َقآِئ َم ِة
َ آت ُم َّ َو،ع َو ِة التَّآ َّم ِة ْ ب ه ِذ ِه ال َّد َّ للهمَّ َر
ُ
ان ال َّ ِذ ْى
ِ ح ُم ْو َد ث ع اب و ة ع ي ِ
ف الر ة ي ِ
ْ َ ً َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َوال
ام امق م ْه ل ا ْع ل ا ة ج ر دالو ف ر الش
َّ و ة َ ل ي ِ
ض ف
َ خلِ ُف ال ِْميْ َع
اد ْ ُع ْدتَ ُه اِن ََّك الَت َ َو
Artinya: “Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan.
Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan
bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan.”
ِإ ّ َن َأ َح َدك ُْم ِإ َذا َقا َم ِفي َصل َا ِت ِه َفِإن ّ َُه يُنَاجِ ي َربّ َ ُه َأ ْو ِإ ّ َن
َربّ َ ُه بَيْن َ ُه َوبَي ْ َن ال ْ ِقبْل َ ِة َفل َا يَبْ ُز َق َّن َأ َح ُدك ُْم ِقبَ َل ِقبْل َ ِت ِه
ت َق َد َمي ْ ِه َ حْ َعـ ْن ي َ َس ِار ِه َأ ْو ت َ َول َ ِك ْن
• “Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila berdiri dalam
shalatnya, maka ia sedang bermunajat dengan Rabbnya – atau
Rabbnya berada antara dia dan kiblat – Maka, janganlah salah
seorang di antara kalian meludah ke arah kiblat. Akan tetapi
hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya atau di bawah kakinya” (HR.
Bukhari dan Muslim).
•
•RASA CINTA
•TAKUT KEPADANYA
•MENGAGUNGKANNYA
•MERASA TAKUT
•TUNDUK PADANYA
4. MENGINGAT
MATI DIDALAM
SHALAT
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda
َّ ح ْض َر ِة
الط َعـا ِم َوال ََو ُه َو يُ َدا ِف ُع ُه َ ال َ َصال َ َة ِب
ان
ِ َخبَث ْ اَأل
“Tidak ada shalat ketika makanan telah dihidangkan,
begitu pula tidak ada shalat bagi yang menahan (kencing
atau buang air besar).” (HR. Muslim no. 560).
Imam Nawawi rahimahullah menerangkan,
KIAT
lain di dalam shalat.
shalat sehingga ia akan selalu tersadar
dan tidak berpikiran hal yang ada di 5. Raja’ (Berharap)
luar shalat.
KHUSYUK
Dalam hidup manusia, harapan demi
2. Tafahhum (Mengerti) harapan pasti selalu ada dalam hati
maupun pikiran. Sebagai seorang hamba,
Tafahhum memiliki arti bahwa setiap manusia dituntut untuk memiliki harapan
GHAZALI
3. Haibah (Takut Namun Hormat) Haya atau sifat malu menjadikan seorang
Memiliki rasa takut terhadap Allah hamba tidak akan berani melakukan
sesuatu yang melanggar ketetapan Allah.
sangatlah penting, baik di dalam shalat Contohnya seperti ketika shalat dimana ia
maupun di luar shalat. Namun tidak akan berani jika hatinya justru
ketakutan terhadap Allah lebih kepada tertambat kepada hal yang ada di luar
rasa hormat sehingga sifat ini akan shalat.
menghantarkan seorang manusia untuk
lebih dekat kepada Rabbnya.
Apa Batasan
Minimal
Khusyuk dalam
shalat??
IMAM NAWAWI : PALING
RENDAH UKURAN ORANG
AWAM YAITU KETIKA TAKBIR
DIA INGAT ALLAH SWT
ضَرا ٌط؛ حىت ال ُ ُإذا نودي للصالة أدبر الشَّْيطَا ُن َولَه
ب وِّ ث
ُ إذا حىت ،أقبل النداء ى ض ق
َ فإذا ، ين ذِ يسمع التَّْأ
َ َ َ
يب؛ أقبل حىت ِ
َ ْ حىت إذا قضى التَّث،بالصالة أدبر
و
اُذْ ُكر كذا؛، يقول اُذْ ُكر كذا،خَي ْطَُر بني املرء ونفسه
َّ َحىَّت يَظَ َّل، لِ َما مَلْ يَ ُك ْن يَ ْذ ُك ُر
الر ُج ُل الَ يَ ْد ِرى َك ْم
صلَّى
َ
Ketika adzan dikumandangkan, setan menjauh dari
masjid sambil terkentut-kentut, hingga dia tidak
mendengar adzan. Setelah adzan selesai, dia
datang. Ketika iqamah, dia menjauh. Ketika
iqamah selesai, dia datang, lalu membisikkan hati
hamba yang sedang shalat, ‘Ingat ini… ingat itu…’
padahal sebelumnya dia tidak ingat. Hingga
seseorang lupa dan tidak tahu berapa jumlah
rakaat yang telah dia kerjakan dalam
shalatnya. (HR. Bukhari 608 & Ahmad 8139).
Apakah Sah Shalat yang Tidak Khusyuk?
5 TINGKATAN
mengindahkan batasan-batasan
serta rukun-rukun salat.
4. o
3. o
rang yang apabila
mendirikan salat ia rang yang menjaga
menyempurnakan hak-hak salat,
rukun-rukunnya, serta batasan- batasan dan rukun salat. Ia
batasan salat. Seluruh berusaha sekuat tenaga untuk
perhatiannya tercurahkan untuk mengendalikan segala gangguan
menegakkan salat sesuai dengan yang menghampirinya.
ajaran syariat dan selalu
berusaha untuk
menyempurnakannya.
Untuk
Silaturahim
1). FB. Andi kartito
2). 081-323-900-
904 ( WA )