MONICHA PUSPITASARI
1311011020
RHINITIS
Rhinitis adalah inflamasi membran mukosa hidung
Berdasarkan penyebabnya, ada 2 golongan rhinitis
:
rhinitis alergi disebabkan oleh adanya alergen
yang terhirup oleh hidung
rhinitis non-alergi disebabkan oleh faktor-faktor
pemicu tertentu :
rhinitis vasomotor idiopatik
rhinitis medicamentosa
Kloramfeniramin maleat
Dewasa: 4 mg tiap 6 jam, anak anak 6-12 th: 2
mg tiap 6 jam, anak-anak 2-5 th: 1 mg tiap 6
jam
Difenhidramin hidroklorida
Dewasa: 25-50 mg tiap 8 jam, anak-anak 5
mg/kg/hr
2. DEKONGESTAN
Gol. simpatomimetik beraksi pada reseptor
adrenergik pada mukosa hidung untuk
menyebabkan vasokonstriksi, menciutkan mukosa
yang membengkak, dan memperbaiki pernafasan
Penggunaan dekongestan topikal tidak
menyebabkan atau sedikit sekali menyebabkan
absorpsi sistemik
Penggunaan agen topikal yang lama (lebih dari 3-
5 hari) dapat menyebabkan rinitis
medikamentosa, di mana hidung kembali
tersumbat akibat vasodilatasi perifer batasi
penggunaan
Dekongestan oral
Onset lambat, tapi efek lebih lama dan
kurang
menyebabkan iritasi lokal tidak
menimbulkan resiko rhinitis
medikamentosa
Contoh :
Fenilefrin
Fenilpropanilamin
Pseudo efedrin
Efek samping nassal dekongestan adalah
bersin dan kekeringan mukosa nasal.
Produk dekongestan seharusnya hanya
digunakan bila perlu sekali dan dengan dosis
sekecil mungkin. Durasi terapi harus dibatasi
3-5 hari.
Pseudoefedrin merupakan dekongestan oral
yang memiliki onset kerja lebih lambat
dibanding dengan obat topikal tapi dapat
bekerja lebih lama dan kurang menyebabkan
iritasi lokal.
3. KORTIKOSTEROID NASAL
Korikosteroid nasal secara efektif meredaka
bersin, rinorea, ruam dan kongesti nasal dengan
efek samping yang minimal. Obat ini mereduksi
inflamasi dengan menghambat pembebasan
mediator, penekanan kemotaksis neutrofil,
menyebabkan vasokontriksi dan menghambat
reaksi lambat yang diperantarai oleh sel mast.
Kortikosteroid nasal dianjurkan sebagai terapi
awal daripada anti histamin karena tingkat
keefektifannya tinggi ketika digunakan secara
benar disertai penghindaran alergen.
Efek samping: bersin, perih, sakit kepala,
epistaksis, dan infeksi.
Contoh obat: