Empat buah kapal kerakah yang besar, lima buah ghalai
panjang dikirim oleh raja Portugal dari Lisabon. Di Goa digabungkan pada persediaan yang telah ada, yaitu tiga buah kapal, delapan buah galias, empat puluh ghalai panjang, enam belas buah fusta sehingga menjadi 43 kapal semuanya, besar dan kecil. Dilengkapi pula dengan 400 serdadu bangsa Portugis dan 600 serdadu bangsa Sipahi – yaitu anak negeri Goa, ada yang beragama Islam berpaham Syi’ah– semuanya dikerahkan menuju Malaka di bawah pimpinan Alfonso d’Alberquerque (HAMKA, 2020: 550). Alfonso d’Alberquerque
• Pada 1510 M, Pasukan Alberquerque bertolak
dari Goa, India • Pasukan Portugis berlabuh di Kerajaan Pidie • Sultan Ibrahim Mughayat Syah tidak menghalangi Portugis • 1511 M, Pasukan Portugis sampai di Malaka • Sultan Mahmud Syah mengirim utusan ke kapal Portugis • Portugis mengajukan syarat • Sultan tidak mampu memenuhi syarat yang diajukan Portugis Meriam Portugis di Langit Malaka • Pasukan d’Alberquerque membakar kampung-kampung Malaka dan kapal dagang Gujarat yang berlabuh • Sultan Mahmud Syah melepaskan tawanan Portugis
• d’Alberquerque meminta ganti
rugi perang dan benteng Famosa • Sultan dan rakyat Malaka berusaha mempertahankan Malaka • Gempuran Pamungkas si Benggali Putih 1. Prof. Madya Dr. Mat Rofa bin Ismail
Pandangan Lain Terhadap Malaka 2. Dr. Tatiana Denisova
(1511)
3. Prof. Liang Liji
Detik-Detik Terakhir Kesultanan Malaka
• Bendahara Paduka Tuan dan muntahan meriam
Portugis • Hari kesepuluh, jatuhlah Negeri Malaka • Portugis membangun benteng dalam rangka mengukuhkan kekuasaannya di Malaka
“Kesultanan Malaka kini tengah meratapi nasib
kehancurannya. Lalu, bagaimanakah peristiwa ini memengaruhi Islamisasi di Nusantara? Adakah respon kesultanan Islam yang lain, setelah mendengar kematian saudaranya di Malaka?” DAFTAR PUSTAKA Abdullah, T. (2011). Indonesia Dalam Arus Sejarah: Jilid 3 (Kedatangan dan Peradaban Islam). Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. HAMKA. (2020). Sejarah Umat Islam. Jakarta: Gema Insani. Hardjowidjono, D. (2013). Kisah Runtuhnya Malaka (1511) Menurut Sumber-Sumber Portugis. Faculty of Cultural Sciences. Lanang, TS,. & Muda, PH. (2011). Sulalatus-Salatin versi Populer Pertuturan Adat Istiadat Segala Raja- Raja Sejarah Melayu Nusantara. Yayasan Tun Sri Lanang. Liji, L. (1996). Hubungan Empayar Melaka – Dinasti Ming Abad ke-15. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Pintado, MJ. (1993). Portuguese documents on Malacca. Kuala Lumpur: Arkib Negara Malaysia. Poesponegoro, MD,. & Notosusanto, N. (2008). Sejarah Nasional Indonesia Jilid III Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.