Anda di halaman 1dari 21

PENENTUAN STATUS GIZI

DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA BARAT


Penilaian Status Gizi.
 
Untuk menilai status gizi anak dapat dilakukan
pemeriksaan secara klinis, riwayat asupan
makanan, ukuran tubuh (antropometri) dan
penunjang (laboratorium).

 
• Dalam kegiatan penjaringan, penilaian status
gizi siswa dilakukan melalui pengukuran
antropometri yaitu mengukur Indeks Masa
Tubuh (IMT). Dengan menghitung indeks
masa tubuh ini, akan diketahui status gizi
siswa.
IMT adalah indeks untuk menentukan status
gizi. Indeks tersebut diperoleh dengan
membandingkan berat badan (BB) dalam
kilogram terhadap tinggi badan (TB) dalam
meter kuadrat. Jika tidak ada kalkulator, dapat
menggunakan Tabel IMT yang tersedia.
Hal yang perlu mendapat
perhatian
• Umur
• Berat Badan
• Tinggi Badan
• Jenis Kelamin
• Penentuan Umur :
- Hitung umur dalam tahun dan bulan penuh
Cara :
• Tentukan tanggal bln, tahun pengukuran
• Cantumkan tanggal, bulan dan tahun lahir
• Kurangi waktu pengukuran (tggl, bln, thn)
dengan tanggal, bulan, tahun lahir
Kasus
SMA Negeri 2 di kota Depok akan melakukan
penjaringan yang dijadwalkan pada tanggal 27
Agustus 2010, beberapa siswa data kelahirannya
sebagai berikut :
1.Abdul 26 sepetember 1992
2.Somad 3 Januari 1993
3.Ahmad 22 Juni 1994
4.Gafur 8 Nopember 1994
5.Santi 29 Agustus 1996
6.Rita 7 Maret 1993
Hitung umur ke enam siswa tersebut.
Persiapan
Alat timbangan
• Timbangan yang digunakan dengan ketelitian
0,1-0,5 kg
• Usahan yang tidak menggunakan pegas
• Timbangan pegas harus sering di ..... (setiap
20-25 kali timbang)
• Beberapa timbangan yang
Persiapan
Alat ukur tinggi badan
• Alat ukur tinggi yang digunakan dengan
ketelitian 0,1 cm
• Usahan yang elastis
• Cara menimbang berat badan
• Tanggalkan alas kaki
• Jangan menggunakan pakaian yang tebal atau
berlebihan sehingga akan mempengaruhi
berat badan.
• Timbanglah berat badan dengan melihat scala
yang terdapat pada timbangan atau dengan
menggeser bandul timbangan sampi diperoleh
berat badan yang sesungguhnya.
• Penimbang didepan timbangan dan usahakan
lurus dengan timbangan
• Baca jarum timbang ketika sudah
seimbang/berhenti
Cara Mengukur Tinggi Badan
• Pilihlah lantai yang rata, pilih dinding
yang rata dan tegak lurus pada lantai.
• Letakan microtoise dengan bagaian yang
akan menempel pada kepala rapoat di
lantai.Tarik pita ke atas di dinding sampai
jendela baca menunjukan angka nol
• Letakan microtoise dilantai kemudian
rekatkan ujung bagian atas ke dinding
dengan menggunakian perekat/paku
• Alas kaki (sepatu/sanda) di lepas
• Berdiri tegak membelakangi dinding, kepala,
punggung, bokong dan tumit menempel pada
diding yang datar
• Pandangan lurus ke depan
• Tarik microtoise sampai menyentuh atas
kepala.
• Baca tinggi badan pada jendela baca yang
terdapat pada microtoise.
• Penentuan IMT dapat dilakukan dengan
- melihat tabel IMT (latihan)
- menghitung dengan menggunakan rumus
(latihan)
IMT = Berat badan (kg) .
Tinggi badan (m) X Tinggi badan
(m)
• Selanjutnya angka indeks diplot pada
grafik BMI, sesuai dengan jenis kelamin
(for Girls atau for Boys). Lihat posisi
“plot” tadi berada pada area mana:
latihan
NO Nama Jenis Tagl lhr BB TB IMT
kel (kg) (cm)
1 Anita P 12-2-1995 45 157,5

2 Baharudin L 17-5-1996 60,2 152,7

3 Sonia P 9-9-1994 43 163,4

4 Asep L 21-12-1997 56 160

5 Ria P 7-7-1997 51 169,4

6 Jalaludin L 9-12-2001 49,3 167,2

7 Mia P 1-2-1994 44,5 164

8 Spoie P 17-9-1994 65 157,7

9 Bambang L 8-11-1996 59 150


10 Susi P 1-1-1997 48 164
Grafik IMT Putera
• Jika berada diantara garis Standar Deviasi (SD) 2
dengan -2 maka anak tersebut berstatus gizi
Normal.
• Jika berada diantara garis SD -2 dengan SD -3,
anak tersebut berstatus Kurus
• Jika di bawah garis SD -3 berarti status Sangat
Kurus.
• Jika berada diantara garis SD 2 dengan 3 berarti
anak tersebut berstatus ‘overweight’
• Jika di atas 3 berarti status Obesitas

Anda mungkin juga menyukai