LAPORAN HASIL
OBSERVASI LAPANGAN
PUSKESMAS TAMALANREA
KELOMPOK 2B
DISUSUN OLEH :
110 2014 0010 Muhammad Ridwan Musa
110 2014 0047 Nuari Aqriana Darwis
110 2014 0080 Putri Nur Indah Sari
110 2014 0093 Ade Novita Sam
110 2014 0111 Muhammad Fiqri Fadillah
110 2014 0132 Arni Pahlawani Amir
110 2014 0145 Vina Alfiani
110 2014 0154 Puput Wirayanti Pratiwi
110 2014 0160 Dewi Arfina Sari
PERTUMBUHAN BALITA
I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik
sedangkan perkembangan berkaitan dengan bertambahnya kemampuan fungsi
tubuh atau kemampuan individu untuk mempelajari segala keterampilan yang
diperlukannya. Kedua proses ini terjadi selaras pada setiap individu. Proses
tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
terkait, yaitu faktor keturunan, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial, diet dan
perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir
yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.4
Pada setiap pemeriksaan pertumbuhan anak biasanya dilakukan
pengukuran berat badan, tinggi badan, serta pengukuran lingkar kepala. Setelah
itu hasilnya akan dibandingkan dengan tabel pertumbuhan rata-rata anak. Dari
tabel tersebut akan tampak apakah status gizi dan lingkar kepala anak berada
dalam kategori normal.4
Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting dan diukur
pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan pada tubuh,
antara lain tulang, otot, lemak, dan cairan tubuh. Pada saat ini berat badan di pakai
sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh
kembang anak karena berat badan sensitif terhadap perubahan walaupun sedikit.
Pengukurannya bersifat objektif dan dapat diulangi dengan menggunakan
timbangan apa saja yang relatif murah, mudah, dan tidak memerlukan banyak
waktu. Kerugian indikator berat badan adalah tidak sensitif terhadap proporsi
tubuh, misalnya pendek gemuk/tinggi kurus. Terdapat fluktuasi BB yang wajar
dalam sehari sebagai akibat dari asupan (intake) makanan dan minuman, dengan
luaran (output) melalui urin, feses, keringat dan nafas. Besarnya fluktuasi
tergantung pada kelompok umur dan bersifat individual, yaitu berkisar antara 100-
200 gram sampai 500-1000 gram bahkan lebih.4
Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua terpenting.
Keistimewaannya adalah bahwa pada masa pertumbuhan ukuran tinggi badan
meningkat terus sampai tinggi maksimal di capai. Kenaikan tinggi badan ini
berfluktuasi, yaitu meningkat pesat pada masa bayi, kemudian melambat, dan
selanjutnya menjadi pesat kembali pada masa remaja, kemudian melambat lagi
dan akhirnya berhenti pada ummur 18-20 tahun. Tulang-tulang anggota gerak
berhenti bertambah panjang tetapi ruas-ruas tulang belakang berlanjut tumbuh
sampai 30 tahun. Dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah korpus ruas
tulang belakang tinggi badan sedikit bertambah sekitar 3-5 mm. Antara umur 30-
45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut pada umur 45 tahun. 4
Pengukuran Tinggi atau Panjang Badan Anak
1 Posisi berbaring (sebaiknya dilakukan oleh dua orang) menggunakan Baby
Length Board, untuk bayi dan anak kurang 2 tahun.5 Cara pengukuran:6
a Bayi baringkan terlentang dengan alas datar
b Kepala bayi terletak menempel di pembatas angka 0
c Petugas 1: memfiksasi kepala bayi
d Petugas 2: memfiksasi kaki sehingga lutut lurus dan tangan kanan
menekan batas kaki dengan telapak kaki, kemudian membaca angka di
tepi luar pengukur.
Lingkar Kepala
Ukuran lingkar kepala berbeda dengan bagian tubuh lainnya. Kepala
menjadi bagian yang harus diperhatikan karena kepala yang berkembang
merupakan tanda dari hidrosefalus dan ukuran kepala yang berkembang terlalu
lambat menandakan masalah perkembangan atau nutrisi. 4
Pengukuran Lingkar Kepala
Bagian 2
II. PENGAMATAN
A. Kegiatan Pengukuran
Pengukuran dasarnya dilakukan pada tiga hal berikut:
1. Berat Badan
Setelah melepaskan pakaian pada bayi, dokter atau perawat
akan meletakkan bayi pada timbangan khusus untuk diukur beratnya.
Pengukuran biasanya akan tercatat dalam satuan kilogram, dan Ibu
dapat segera mengetahui berat badan yang akurat dari bayi.
2. Tinggi/Panjang Badan
Dalam posisi berbaring, dokter atau perawat akan mengukur
bayi Ibu dari atas kepala hingga tumit. Beberapa rumah sakit
menggunakan alat khusus dengan bagian kepala dan kaki dari ranjang
pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3. Lingkar Kepala
Untuk mengukur lingkar kepala bayi Ibu, dokter atau perawat
akan melingkarkan alat pengukur khusus yang fleksibel tepat di atas
alis dan telinga. Pentingnya mengukur lingkar kepala bayi adalah
untuk mengetahui apakah ukuran tengkorak dan otak bayi sudah
sesuai dan pertumbuhannya dalam batas wajar.Melalui pengukuran
lingkar kepala, dokter anak dapat langsung mendeteksi bila ada
penyakit atau ketidakwajaran dalam pertumbuhan bayi.
4. Status gizi pasien
Berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan RI, maka kita
dapat menghitung status gizi pasien melalui 2 parameter
1) BB menurut TB
a 0-5 tahun : WHO 2006
b > 5 tahun : CDC/NCHS 2000
2) BMI menurut Umur
a 0-2 tahun : WHO 2006
b > 2 tahun : CDC/NCHS 2000
C. Intervensi
Jika ditemukan bayi dengan curiga gizi buruk, akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit
KAJIAN KASUS
Pasien 1
Nama : Farid
Penilaian Pertumbuhan :
BERAT BADAN
PANJANG BADAN
LINGKAR KEPALA
BERAT BADAN
PANJANG BADAN
LINGKAR KEPALA
LKL 32 cm
4-6 bln = 1 cm/bln
= 33cm
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan
menilai garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan
anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).
Kesimpulan dari penentuan status
pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan
anak dalam KMS:
DAFTAR PUSTAKA