Anda di halaman 1dari 19

Makassar, 10 Mei 2017

LAPORAN HASIL
OBSERVASI LAPANGAN
PUSKESMAS TAMALANREA
KELOMPOK 2B

DISUSUN OLEH :
110 2014 0010 Muhammad Ridwan Musa
110 2014 0047 Nuari Aqriana Darwis
110 2014 0080 Putri Nur Indah Sari
110 2014 0093 Ade Novita Sam
110 2014 0111 Muhammad Fiqri Fadillah
110 2014 0132 Arni Pahlawani Amir
110 2014 0145 Vina Alfiani
110 2014 0154 Puput Wirayanti Pratiwi
110 2014 0160 Dewi Arfina Sari

BLOK TUMBUH KEMBANG GERIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESUA
2017

PERTUMBUHAN BALITA

I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik
sedangkan perkembangan berkaitan dengan bertambahnya kemampuan fungsi
tubuh atau kemampuan individu untuk mempelajari segala keterampilan yang
diperlukannya. Kedua proses ini terjadi selaras pada setiap individu. Proses
tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
terkait, yaitu faktor keturunan, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial, diet dan
perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir
yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.4
Pada setiap pemeriksaan pertumbuhan anak biasanya dilakukan
pengukuran berat badan, tinggi badan, serta pengukuran lingkar kepala. Setelah
itu hasilnya akan dibandingkan dengan tabel pertumbuhan rata-rata anak. Dari
tabel tersebut akan tampak apakah status gizi dan lingkar kepala anak berada
dalam kategori normal.4

Tujuan Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak5


1. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan
risiko terjadinya kelainan perkembangan tersebut.
2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan
atau konseling genetik.
3. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke center yang lebih tinggi.

Alat dan Bahan yang digunakan6


1. Alat pengukur berat badan.
2. Mikrotois.
3. Pita shakir.
4. Meteran.
5. Benang wol merah, kismis/mank-manik, kubus warna merah-kuning-
hijau,permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil.
6. Lembar formulir pemeriksaan (Denver/KPSP).
7. KMS.
8. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara melakukan tes dan cara
penilainnya.

Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting dan diukur
pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan pada tubuh,
antara lain tulang, otot, lemak, dan cairan tubuh. Pada saat ini berat badan di pakai
sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh
kembang anak karena berat badan sensitif terhadap perubahan walaupun sedikit.
Pengukurannya bersifat objektif dan dapat diulangi dengan menggunakan
timbangan apa saja yang relatif murah, mudah, dan tidak memerlukan banyak
waktu. Kerugian indikator berat badan adalah tidak sensitif terhadap proporsi
tubuh, misalnya pendek gemuk/tinggi kurus. Terdapat fluktuasi BB yang wajar
dalam sehari sebagai akibat dari asupan (intake) makanan dan minuman, dengan
luaran (output) melalui urin, feses, keringat dan nafas. Besarnya fluktuasi
tergantung pada kelompok umur dan bersifat individual, yaitu berkisar antara 100-
200 gram sampai 500-1000 gram bahkan lebih.4

Pengukuran Berat Badan Anak

1 Tipe Salter spring balance

Timbangan gantung (Posyandu): Pada anak 2 tahun atau selama anak


masih bisa berbaring/duduk tenang, maksimum berat 25 kg dengan
ketelitian 100 g.5 Cara pengukuran:6

a Timbangan ditempatkan di tempat yang tidak mudah bergoyang


b Pastikan jarum berada pada posisi 0
c Bayi sebaiknya telanjang tanpa mengenai sehelai pakaian pun
d Baringkan dengan hati-hati di atas timbangan
e Lihat jarum timbangan sampai berhenti
f Baca angka yang ditunjuk oleh jarum. Bila bayi terus bergerak, maka
baca angka ditengah-tengah simpangan jarum.

2 Tipe Bathroom scale


Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri, atau Menimbang anak
bersama ibunya, Maksimum berat 100 kg dengan ketelitian 100 g. 5 Cara
pengukuran:6

a Timbangan ditempatkan di tempat yang tidak mudah bergoyang


b Lihat posisi jarum harus berada pada angka 0
c Anak hanya memakai baju sehari-hari yang tipis
d Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi
e Lihat jarum timbangan saat jarum sudah berhenti
f Bila anak terus bergerak, maka baca angka ditengah-tengah
persimpangan jarum

Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua terpenting.
Keistimewaannya adalah bahwa pada masa pertumbuhan ukuran tinggi badan
meningkat terus sampai tinggi maksimal di capai. Kenaikan tinggi badan ini
berfluktuasi, yaitu meningkat pesat pada masa bayi, kemudian melambat, dan
selanjutnya menjadi pesat kembali pada masa remaja, kemudian melambat lagi
dan akhirnya berhenti pada ummur 18-20 tahun. Tulang-tulang anggota gerak
berhenti bertambah panjang tetapi ruas-ruas tulang belakang berlanjut tumbuh
sampai 30 tahun. Dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah korpus ruas
tulang belakang tinggi badan sedikit bertambah sekitar 3-5 mm. Antara umur 30-
45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut pada umur 45 tahun. 4
Pengukuran Tinggi atau Panjang Badan Anak
1 Posisi berbaring (sebaiknya dilakukan oleh dua orang) menggunakan Baby
Length Board, untuk bayi dan anak kurang 2 tahun.5 Cara pengukuran:6
a Bayi baringkan terlentang dengan alas datar
b Kepala bayi terletak menempel di pembatas angka 0
c Petugas 1: memfiksasi kepala bayi
d Petugas 2: memfiksasi kaki sehingga lutut lurus dan tangan kanan
menekan batas kaki dengan telapak kaki, kemudian membaca angka di
tepi luar pengukur.

2 Posisi berdiri menggunakan vertical measures (microtoise) untuk anak


yang sudah bisa berdiri sendiri (2 tahun atau lebih).5 Cara pengukuran:6
a Anak tidak memakai alas kaki
b Berdiri tegak menghadap ke depan
c Punggung, pantat, dan tumit menempel pada tiang pengukur
d Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun
e Baca angka pada batas tersebut

Lingkar Kepala
Ukuran lingkar kepala berbeda dengan bagian tubuh lainnya. Kepala
menjadi bagian yang harus diperhatikan karena kepala yang berkembang
merupakan tanda dari hidrosefalus dan ukuran kepala yang berkembang terlalu
lambat menandakan masalah perkembangan atau nutrisi. 4
Pengukuran Lingkar Kepala

Lingkar kepala diukur dengan menggunakan alat pengukur yang dilingkarkan


di kepala dan melewati dahi, menutup alis mata, di atas kedua telinga dan bagian
belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang. Dilakukan 3 kali pengukuran
dan hasil yang diambil adalah rerata dari 3 hasil pengukuran tersebut. Lingkar
kepala diukur setiap 3 bulan pada usia 0-11 bulan dan setiap 6 bulan pada usia 12-
72 bulan.6

Kartu Menuju Sehat (KMS)


Kartu menuju sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan
KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini,
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat
sebelum masalahnya lebih berat.7
Di mana kartu ini menggambarkan pertumbuhan anak berdasarkan
pertumbuhan berat badan mulai 0 60 bulan dengan cara ditimbang tiap bulan
kemudian mencatumkan berat badan anak sebagai suatu titik pada KMS. Dengan
melihat KMS kita dapat langsung mengikuti pertumbuhan dan kesehatan anak.
Pita-pita yang berwarna hijau muda sampai dengan warna kuning yang terlihat
pada KMS menggambarkan pola pertumbuhan anak yang sehat. 8
KMS di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai instrumen
utama kegiatan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah
serangkaian kegiatan yang terdiri dari (1) penilaian pertumbuhan anak secara
teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status
pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan.; dan (2) menindaklanjuti setiap
kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan
biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian
suplementasi gizi dan rujukan. 7
KMS-BALITA 2008 di bedakan antara KMS anak laki-laki dengan KMS
anak perempuan. KMS untuk anak laki-laki berwarna dasar biru dan terdapat
tulisan Untuk Laki-Laki. KMS anak perempuan berwarna dasar merah muda dan
terdapat tulisan Untuk Perempuan. KMS terdiri dari 1 lembar (2 halaman) dengan
5 bagian di dalamnya sebagai berikut. 7
Halaman 1 terdiri dari 2 bagian sebagai berikut: 7
Bagian 1

Bagian 2

Halaman 2 terdiri dari 3 bagian sebagai berikut:


Menentukan status pertumbuhan anak. Status pertumbuhan anak dapat
diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan
menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat
Badan Minimum (KBM). 7
Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera
berikut:7
- Naik (N) : Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan BB sama
dengan KBM (kenaikan BB minimal) atau lebih
- Tidak Naik (T) : grafik BB mendatar atau menurun memotong garis
pertumbuhan di bawahnya atau kenaikan BB kurang dari KBM.
Contoh di samping menggambarkan
status pertumbuhan berdasarkan grafik
pertumbuhan anak dalam KMS: 7
a. TIDAK NAIK (T) : grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan di
bawahnya; kenaikan berat badan <KBM
(<800g)
b. NAIK (N) : grafik berat badan
memotong garis pertumbuhan di
atasnya; kenaikan berat badan >KBM
(>900g)

c. NAIK (N) : grafik berat badan


mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan >KBM (>500g)
d. TIDAK NAIK (T) : grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan
<KBM (<400g)
e. TIDAK NAIK (T) : grafik berat badan menurun; grafik berat badan <KBM
(<300g)

II. PENGAMATAN
A. Kegiatan Pengukuran
Pengukuran dasarnya dilakukan pada tiga hal berikut:
1. Berat Badan
Setelah melepaskan pakaian pada bayi, dokter atau perawat
akan meletakkan bayi pada timbangan khusus untuk diukur beratnya.
Pengukuran biasanya akan tercatat dalam satuan kilogram, dan Ibu
dapat segera mengetahui berat badan yang akurat dari bayi.
2. Tinggi/Panjang Badan
Dalam posisi berbaring, dokter atau perawat akan mengukur
bayi Ibu dari atas kepala hingga tumit. Beberapa rumah sakit
menggunakan alat khusus dengan bagian kepala dan kaki dari ranjang
pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3. Lingkar Kepala
Untuk mengukur lingkar kepala bayi Ibu, dokter atau perawat
akan melingkarkan alat pengukur khusus yang fleksibel tepat di atas
alis dan telinga. Pentingnya mengukur lingkar kepala bayi adalah
untuk mengetahui apakah ukuran tengkorak dan otak bayi sudah
sesuai dan pertumbuhannya dalam batas wajar.Melalui pengukuran
lingkar kepala, dokter anak dapat langsung mendeteksi bila ada
penyakit atau ketidakwajaran dalam pertumbuhan bayi.
4. Status gizi pasien
Berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan RI, maka kita
dapat menghitung status gizi pasien melalui 2 parameter
1) BB menurut TB
a 0-5 tahun : WHO 2006
b > 5 tahun : CDC/NCHS 2000
2) BMI menurut Umur
a 0-2 tahun : WHO 2006
b > 2 tahun : CDC/NCHS 2000

B. Interpretasi Status Pertumbuhan Sesuai Dengan KMS


Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera
berikut:
Naik (N) : Grafik BB mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan BB
sama dengan KBM (kenaikan BB minimal) atau lebih
Tidak Naik (T) : grafik BB mendatar atau menurun memotong garis
pertumbuhan di bawahnya atau kenaikan BB kurang dari KBM.

C. Intervensi
Jika ditemukan bayi dengan curiga gizi buruk, akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit

KAJIAN KASUS

Pasien 1

Nama : Farid

Usia : 4 bulan 10 hari

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : 16-12-2016

Cara Persalinan : PPN

Berat Lahir : 2700 gr


Panjang lahir : 49 cm

Riwayat Imunisasi : Hb0, BCG, Polio1, DPT/Hb1/Hib1, Polio2,


DPT/Hb2/Hib2, Polio3, DPT/Hb3/Hib3, Polio4

Penilaian Pertumbuhan :

Tanggal Pemeriksaan BB (gram) PB (cm) LK (cm)


16-12-2016 2700 49 32
21-12-2016 3200 - -
27-02-2017 5900 - -
22-03-2017 6900 62 -
26-04-2017 8300 66 -

BERAT BADAN

- BBL : 2700 gr (Normal 2500-4000 gr)


- Penambahan BB tiap bulannya normal (700-1000 gr/bulan Trimester I)
- BB usia 4 bulan 10 hari : 8300 gr (Normal 5300-6300 gr)

PANJANG BADAN

- PB lahir : 49 cm (Normal 48-53 cm)


- Penambahan PB tiap bulannya normal (2,8 -4,4 cm/bulan Trimester I)
- PB usia 4 bulan 10 hari : 66 cm (Normal 59,3-64,8 cm)

LINGKAR KEPALA

- LK lahir : 32 cm, Kurang (Normal 33-58 cm)


Kesimpulan
Lahir Sekarang
BB (gram) 2700 8300
PB (cm) 49 66
LK (cm) 32 -

BERAT BADAN

- BBL : 2700 gr (Normal 2500-4000 gr)


Penambahan berat badan bayi pada tahun pertama berkisar antara:
700 1000 gr/bln pd triwulan I
500 600 gr/bln pd triwulan II
350 450 gr/bln pd triwulan III
250 350 gr/bln pd triwulan IV
- BB usia 4 bulan 10 hari : 8300 gr (Normal 5300-6300 gr)

PANJANG BADAN

- PB lahir : 49 cm (Normal 48-53 cm)


Penambahan panjang badan bayi pada tahun pertama berkisar antara:
Trimester I : 2,8 4,4 cm / bulan
Trimester II : 1,9 2,6 cm / bulan
Trimester III : 1,3 1,6 cm / bulan
Trimester IV : 1,2 1,3 cm / bulan
- PB usia 4 bulan 10 hari : 66 cm (Normal 59,3-64,8 cm)

LINGKAR KEPALA

- LK lahir : 32 cm, Kurang (Normal 33-58 cm)


Penambahan ukuran lingkar kepala bayi pada tahun pertama berkisar
antara:
0 - 3 bln = 2 cm/bln
4 - 6 bln = 1 cm/bln
6 12 bln = 0,5 cm/bln

LKL 32 cm
4-6 bln = 1 cm/bln
= 33cm
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan
menilai garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan
anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).
Kesimpulan dari penentuan status
pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan
anak dalam KMS:

NAIK (N) : grafik berat badan memotong


garis pertumbuhan di atasnya; kenaikan berat
badan >KBM (>600g)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk


Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
2. IDAI. 2011. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun. Rekomendasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI).
3. Probandari, Ari Natalia dkk. 2013. Keterampilan Imunisasi. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Halaman 8, 15-20, 24-27.
4. Kusbiantoro, Dadang. 2015. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah di Taman Kanak-Kanak ABA 1 Lamongan. Jurnal Vol 07, No. 01.
Halaman 4-5.
5. Soetjiningsih. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
6. Nursalam. (2005). Ilmu kesehatan anak. Jakarta : Salemba Medika
7. Kementrin kesehatan republik indonesia. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi
Balita. Halaman 5, 8-9, 16.
8. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM%20BMD.pdf.2012.
Mengenal Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik pada Anak Oleh : dr.
Kartika Ratna Pertiwi, M. Biomed. Sc

Anda mungkin juga menyukai