Anda di halaman 1dari 14

TUJUAN INSTRUKSIONAL

UMUM
Pada akhir pertemuan mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
mampu melakukan pemantauan kualitas debu ambien menurut
pedoman PP RI. No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
Pada akhir pertemuan mahasiswa :
• Terampil mempersiapkan alat dan bahan untuk
pengukuran debu ambien
• Mampu menjelaskan prinsip pengambilan sampel
debu ambien
• Terampil melakukan pengukuran kadar debu
ambien
• Mampu menghitung kadar debu ambien
• Mampu menganalisis hasil pengukuran kadar debu
ambien menurut PP RI No. 41 tentang 1999
Pengendalian Pencemaran Udara
ALAT DAN BAHAN
BAHAN LAPANGAN
1. Filter 1. Genset + Kabel rol
2. Aquadest 2. HVS /LVS/PDS
3. Bensin (Genset) 3. Pinset
4. Desikator lapangan
5. Trifoot
LABORATORIUM
1. Oven PENUNJANG
2. Desikator
3. Neraca Analitik 1. Anemometer
4. Pinset 2. Psychrometer
3. Kompas
Low Volume Air Sampler
(LVS)

Oven
Desikator

Neraca analitik

Personal Dust Sampler


Hight Volume Sampler (PDS)
(HVS)
Filter
TEKNIK PEMANTAUAN
PERLAKUAN FILTER
1. Oven filter pada suhu 105°C selama 12 jam
atau sampai diasumsikan seluruh uap air
dalam filter hilang.
2. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit
untuk menstabilkan berat filter.
3. Timbang dengan teliti dan catat berat filter
sebagai berat awal.
4. Masukkan filter ke dalam desikator lapangan.
5. Perlakuan ini dilakukan sebelum dan sesudah
pengambilan sampel debu.
TEKNIK PEMANTAUAN
PENENTUAN TITIK PANTAU
1. Hal yang perlu diperhatikan dalam penetuan titik pantau adalah
jarak dari sumber emisi, arah angin dan kondisi geografi.
2. Jika sumber berupa titik idealnya pemantauan dilakukan pada
17 titik di radius sumber, jika tidak memungkinkan minimal
pada 3 titik yaitu sebelum, pada titik dan sesudah titik menurut
arah angin
TEKNIK PEMANTAUAN
PENENTUAN TITIK PANTAU
3. Alat ditempatkan pada daerah yang datar dan aman dari
gangguan di lapangan.
4. Berjarak min. 3 m dari bangunan dan ± 85 cm dari tanah
5. Pengukuran tidak dapat dilakukan pada kondisi hujan atau di
bawah pohon atau tempat dengan pepohonan lebat.
TEKNIK PEMANTAUAN
PROSEDUR KERJA PENGUKURAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pasang filter HVS menggunakan pinset Sisi kasar filter
menghadap ke dalam
3. Tempatkan HVS di atas trifoot
4. Hidupkan genset
5. Hidupkan HVS
6. Atur/catat flowrate awal
7. Hidupkan HVS selama waktu yang diperlukan
TEKNIK PEMANTAUAN
PROSEDUR KERJA PENGUKURAN
1.Ukur parameter lapangan (cuaca, arah dan
kecepatan angin, temperatur dan kelembaban)
saat pengukuran berlangsung
2. Sebelum mengakhiri pengukuran, catat
flow rate akhir kemudian matikan HVS &
genset.
3. Ambil filter menggunakan pinset, lipat kemudian
masukkan dalam amplop tertutup
4. Masukkan amplop ke dalam desikator lapangan.
TEKNIK PEMANTAUAN
PROSEDUR PENGUKURAN PARAMETER
LAPANGAN
1. Cuaca  Visual (cerah, berawan, mendung).
2. Arah angin
Gunakan kompas dan benda-benda yang
bergerak seperti bendera, asap dll.
3. Kecepatan angin
Ukur dengan anemometer atau dengan
mengamati gerakan benda-benda di sekitar titik
ukur seperti ranting pohon, daun-daun dan
terpaan angin di kulit kemudian konversikan
dalam tabel
TEKNIK PEMANTAUAN
PROSEDUR PENGUKURAN PARAMETER
LAPANGAN

4. Temperatur dan kelembaban


Diamkan sling psychrometer beberapa saat
kemudian basahi thermometer basah dengan
aquadest. Putar selama 1 – 2 menit kemudian
baca segera temperatur pada kedua
thermometer. Nilai pada thermometer kering
menunjukkan suhu udara.
Selisih kedua nilai dikonversi ke dalam tabel
untuk menentukan kelembaban udara.
TEKNIK ANALISIS
MENGHITUNG KADAR DEBU TERUKUR
1. Setelah pengambilan sampel debu dilaksanakan, filter
diperlakukan seperti perlakuan awal. Sehingga
didapatkan berat filter sebelum pengukuran (A gram)
dan sesudah pengukuran (B gram).
2. Berat debu dlm µgr/m3 dihitung dengan rumus :

(berat akhir - berat awal) gram


x 10 9
waktu sampling (m) x flow rate rata - rata (lpm)
TEKNIK ANALISIS
MEMBANDINGKAN DENGAN STANDAR
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan baku mutu
menurut PP No. 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
2. Identifikasi faktor-faktor di lapangan yang
berkontribusi terhadap kadar debu ambien.
3. Analisis seluruh faktor di atas kemudian tuliskan
dalam bentuk telaahan mengenai kadar debu terukur
dengan kondisi lapangan.
4. Tuliskan dalam suatu dokumen lengkap sebagai
laporan.

Anda mungkin juga menyukai