Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan


produktivitas para pekerja tambang bawah tanah. Pada tambang bawah tanah, sistem
ventilasi diperlukan selain untuk menyediakan oksigen guna memenuhi kebutuhan
pernapasan manusia atau pekerja juga dibutuhkan untuk mendilusi gas-gas beracun,
mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan untuk
menurunkan temperatur udara tambang sehingga memungkinkan tercipta kondisi
kerja yang aman dan nyaman.
Pada dasarnya ventilasi merupakan upaya pengontrolan terhadap kualitas dan
kuantitas udara tambang. Pengendalian kualitas udara tambang bertujuan untuk
menjaga agar kondisi udara tambang sesuai dengan persyaratan yang ditentuka antara
lain pengendalian terhadap gas-gas yang berbahaya maupun debu-debu tambang serta
pengaturan temperatur dan kelembapan udara tambang. Sedangkan pengendalian
kuantitas udara bertujuan untuk mengatur jumlah udara bersih yang mengalir ke
dalam tambang sehingga udara yang dialirkan tersebut mencukupi sesuai jumlah yang
dibutuhkan.
Sumber-sumber panas yang terdapat pada tambang bawah tanah biasanya
berasal dari batuan, proses peledakan, pernapasan manusia dan alat-alat berat
sehingga diperlukan suatu sistem ventilasi yang baik untuk dapat mengeluarkan panas
tersebut dari dalam tambang.
Pada pengaturan aliran udara dalam ventilasi tambang bawah tanah, berlaku
prinsip aliran udara tambang, yaitu :
1. Aliran udara bergerak dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih
rendah.
2. Udara akan mengalir dari tempat yang bertemperatur lebih rendah ke tempat
yang bertemperatur lebih tinggi.

1
3. Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan
tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur yang bertahanan lebih besar.
4. Tekanan ventilasi tetap memperhatikan tekanan atmosfir, bisa positif (blowing)
atau negatif (exhausting).
5. Aliran udara mengikuti hukum kuadrat yaitu hubungan antara quantity dan
tekanan, bila quantity diperbesar dua kali lipat maka dibutuhkan tekanan empat
kali lipat.
6. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan ventilasi
tambang.

2
BAB II
PENGENALAN ALAT

Alat yang digunakan dalam ventilasi mekanis pada tambang bawah tanah
adalah ventilation tube (pipa angin) dan fan (mesin angin).
Fan (Mesin Angin)
Merupakan pompa udara yang menimbulkan adanya
perbedaan tekanan antara kedua sisinya, sehingga
udara akan bergerak dari tempat yang tekanannya
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Adapun jenis pipa angin yang biasa dipergunakan antara lain:


1. Wire Flexible
Pipa angin jenis wire flexible mempunyai
hambatan dan kebocoran yang cukup besar,
fleksibel, dapat digunakan untuk pipa hembus
maupun pipa hisap.

2. Flatlay
Pipa jenis flatlay mempunyai hambatan dan
kebocoran yang kecil, pemakaian fleksibel,
praktis dan mudah dalam hal transportasi dan
pemasangan, hanya dapat dipakai untuk pipa
hembus serta pemakaian pada belokan sangat
sulit.

Keberadaan gas-gas dalam tambang bawah tanah baik yang beracun maupun
yang mudah terbakar berkaitan dengan keselamatan tambang sehingga kadar gas-gas

3
tersebut harus selalu dikontrolagar tidak membahayakan. Pengontrolan kadar gas
dalam tambang memerlukan alat-alat deteksi dengan akurasi yang tinggi.
Beberapa macam alat deteksi gas-gas tambang yang biasa digunakan antara lain:
1. Gas Detector (CO2)
Bagian-bagiannya antara lain:
a. Tabung penghisap
b. Katub pembaca ukuran
c. Tombol cahaya
d. Tombol penyetel
e. Tabung Filter gas yang berisi CaCl2
f. Pipa pengambilan conto gas
Cara kerja:
1. Isi filter CaCl2 pada bagian bawah
2. Tekan tombol cahaya
3. Nolkan parameter pengukur dengan mengatur tombol pengatur
4. Masukkan selang langsung ke bagian CaCl2
5. Arahkan pipa ke daerah yang ingin diukur persentase CO2nya
6. Lihat persentase CO2 yang tercatat pada parameter

2. Gas Detektor (CH4)


Riken gas detector untuk mendeteksi gas
metan konsentrasi maksimum sampai 10%
sehingga apabila kadar metannya melebihi
10% parameter tidak akan menunjukan angka
apapun.
Bagian-bagian alat:
a. Tabung penghisap
b. Katub pembaca ukuran
c. Tombol cahaya
d. Tombol penyetel

4
e. Tabung filter gas yang berisi Sodalime dan CaCl2
f. Pipa pengambil sampel gas
Cara kerja:
1. Isi filter dengan sodalime pada bagian atas
2. Aktifkan lampu dengan menekan tombol di samping toka
3. Nolkan parameter pengukur dengan memutar alat penyetel
4. Untuk mengukur gas metan, slang/stik pengambil gas diarahkan ke atas
(atap)
5. Pijit spray 4-5 kali
6. Lihat persentase metan yang ditunjukan oleh parameter

3. Gas Detektor digital type (CO2 dan O2)


Riken Gas Detektor berguna untuk mendeteksi gas
CO2 dan O2 yang terdiri dari 2 perangkat untuk
masing-masing detektor dalam kondisi lingkungan
hampa metan.
1. Detektor O2
Cara kerja:
1. Oksigen detektor terdiri dari sensor, display parameter, tombol
2. Untuk mengaktifkan kerja detektor tekan tombol di samping alat
3. Jika ada gas O2 maka sensor akan menangkap
4. Persentase O2 dapat dilihat pada display parameter
2. Detektor CO2
Cara kerja:
1. Slang dimasukan langsung ke CaCl2
2. Slang/stik diarahkan ke atas
3. CO2 akan masuk langsung ke CaCl2
4. Persentase CO2 dapat dilihat pada parameter

5
4. Gas Detektor Kitagawa
Dapat digunakan untuk medeteksi gas CO2, H2S,
propilen, asetilen dengan tingkat persentase yang
berbeda.
Gas detektor terdiri atas:
1. Tabung gelas filter yang berisi material
pendeteksi
2. Tabung suntikan penghisap gas
3. Katub penghisap pengatur volume gas
Cara kerja:
1. Pilih jenis tabung gelas gas yang akan dianalisa, sesuaikan dengan
tabung material
2. Patahkan kedua ujung temapt pengambilan gas
3. Pasangkanpada tabung suntikan
4. Arahkan alat pada daera yang ingin dianalisa gasnya
5. Tarik katub pemompa gas
6. Gas akan masuk dan persentase gas dapat dilihat dalam parameter pada
tube material pendeteksi tersebut

5. Gas Detektor Model Alarm


Digunakan untuk mendeteksi gas metan pada tingkat
maksimum yang kita inginkan.
Cara kerja:
1. Stel alat pada kondisi yang dikehendaki
2. Lihat kondisi baterai pada konsentarsi metan yang
ditentukan
3. Bawa gas detektor ke dalam tambang dan
gantungkan pada bagian samping sisi atas tambang
4. Jika ada gas metan yang mencapai konsentarsi
maksimum, maka alaram akan berbunyi

6
6. Handheld Gas Detector
Digunakan untuk mengukur konsentarsi gas CO2,
H2S, dan O2 dengan komponen sebagai berikut:
1. sensor H2S, CO2, dan O2
2. tombol power on/off
3. tombol display
4. tombol pengatur ke nilai standar O2 di
udara bebas (air)
Cara kerja:
1. Tekan power ke posisi on
2. Tekan tombol pengatur untk menyesuaikan kadar oksigen di udara bebas
kira-kira 20,5%
3. Tekan tombol display, maka sensor akan terus mencatat perubahan kadar
gas –gas yang ada.

7. Anemometer
Untuk menetukan kecepatan aliran udara, volume udara,
dan suhu di dalam tambang.
Cara kerja:
1. putar baling-baling
2. arahkan ke atas dan ke bawah
3. display akan menunujukan suhu, kecepatan aliran
udara, serta volume udara.

8. Smoke Tester
Smoke Tester digunakan untuk mengetahui arah aliran
udara yang terdiri dari spray dan tube material asap
(smoke)
Cara kerja:
1. Pasang tube pada ujung spray setelah dipotong

7
kedua ujungnya
2. Tekan/pijit spray untuk melepaskan asap (smoke)
3. Waktu aliran asap dihitung serta panjang alirannya, dengan demikian
dapat dihitung kecepatan aliran udara.
9. Sling Psycometric
Digunakan untuk mengukur kelembapan udara
tambang,
Cara kerja:
1. Teteskan air ke kapas pada ujung temperatur basah
2. Putar sling psychrometer paling sedikit 200 x/menit
3. Catat perubahan temperatur yang ditunjukan oleh
kedua termometer
4. Selisih dari temperatur kering dan basah dilihat di tabel konfersi

Ada 2 macam alat pengukur debu yang bisa digunakan, yaitu alat ukur
konsentrsi relatif dengan sistem pembauran sinar infra merah dan alat ukur
konsentrasi massa. Prinsip kerja dari alat ukur konsentarsi relatif adalah udara
yang disedot masuk disinari dan apabila udara tersebut mengandung debu, maka
terjadi pembauran (penyebara) sinar yang besarnya sebanding dengan jumlah debu.
Sehingga konsentrasi debu dapat diketahui dengan mengukur jumlah pembauran
sinar tersebut.
Alat ukur debu konsentrasi relatif
Bagian-bagian alat:
1. Sensor sinar laser
2. Tombol power (on/off)
3. Tombol start/stop
4. Tombol adjust (pengatur)
5. Tombol pengecek baterai
6. Tombol pengatur waktu
7. Tombol memory

8
Cara kerja:
1. Buka sensor
2. Tekan tombol power (posisi on)
3. Tekan tombol start, alat akan mencatat jumlah butir debu
4. Setelah kurang lebih 1 menit tekan tombol stop
5. Untuk mengambil data lagi, tekan tombol pengatur ke nol.

Sedangkan pada alat ukur konsentrasi massa, untuk mengukur debu yang
dapat terhisap (respirabel dust) melalui peralatan grain (pembutiran), respirable dust
dikumpulkan di atas kertas filter. Konsentrasi massa dihitung dengan cara massa debu
yang telah ditimbang dibagi dengan jumlah udara material percobaan yang telah
diserap.
Alat ukur debu konsentrasi massa
Bagian-bagian alat:
1. saklar on/off
2. saluran udara keluar
3. pipa udara masuk
4. filter
Cara kerja:
Hidupkan alat pada posisi saklar ke on.

9
BAB III
INSTRUMEN VENTILASI TAMBANG

Pengukuran ventilasi dilakukan untuk memeriksa apakah pada setiap


lokasi pada tambang bawah tanah telah dilakukan ventilasi udara yang cukup
sehingga dapat diketahui kesalahan vetilasi atau untuk mendapatkan bahan yang
diperlukan untuk perencanaan ventilasi atau perbaikan ventilasi. Hal yang harus
diukur tersebut antara lain temperatur udara, kelembapan, tekanan udara,
kecepatan udara, jumlah udara, penurunan tekanan, tekanan kipas angin, kadar
gas dan jumlah debu.

3.1. Pengukuran Kualitas Udara


Kuantitas udara adalah jumlah udara yang melalui ruang dengan
kecepatan dan luas tertentu diukur setiap satuan waktu. Sedangkan kuantitas
udara tambang yang dimaksud adalah jumlah udara masuk kedalam tambang
dalam waktu tertentu.
Kuantitas udara yang melalui jalur udara tidak ditentukan secara
langsung, melainkan berdasarkan pengukuran kecepatan aliran udara dan
luas penampang jalur udara tambang. Tujuan dari perhitungan kuantitas
udara tambangini adalah untuk mengetahui besarnya kebutuhan udara dan
pembagiannya ke setiap jalur yang membutuhkan di dalam tambang.
Setelah diketahui kecepatan aliran udara dan luas penampang jalur
udara pada titik pengukuran, maka kuantitas aliran udara dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Q=VXA
Dimana :
Q = Kuantitas udara, m3/detik
V = Kecepatan aliran udara, m/detik
A = Luas penampang jalur udara, m2

10
Untuk menentukan jumlah udara minimum yang dibutuhkan di tempat
kerja pada suatu tambang bawah tanah, didasarkan :
a. Kebutuhan pernapasan setiap orang sebesar 0,01 m3/detik. Jumlah udara
minimum yang diperkenankan untuk tambang mengandung gas-gas
berbahaya sebesar 0,1 m3/detik perorang.
b. Kecepatan aliran udara minimum untuk mengendalikan kualitas udara 0,3
m/detik. Pada tambang yang banyak mengeluarkan gas-gas berbahaya
kecepatan minimum pada permuka kerja 0,76 - 1,52 m/detik.
c. Kecepatan udara minimum untuk mengendalikan temperatur efektif dan
kelembapan sebesar 0,5 – 2,5 m/detik.
d. Kecepatan udara minimum pada front kerja pembuatan lubang bukaan
0,3m/detik.
e. Kebutuhan udara untuk melarutkan atau pengenceran gas dan debu dalam
tambang.

3.2. Pengukuran Kecepatan Aliran Udara


Kecepatan aliran udara di dalm tambang merupakan salah satu
parameter dalam perhitungan kuantitas udara. Dalam pengukuran ini
menggunakan anemometer yang merupakan salah satu alat untuk
pengukuran kecepatan aliran udara dalam sistem ventilasi tambang. Untruk
mengukur kecepatan aliran udara dalam tambang teknik pengukuran
menggunakan metode Continuous traversing. Metode ini merupakan metode
yang paling umum digunakan untuk menghitung kecepatan aliran udara.
Pengukuran dilakukan secara konsisten pada arah horinzontal atau vertikal,
dari atas atau bawah, pada ujung yang satu ke ujung yang lain pada
penampang lubang bukaan dengan jalur yang teratur sehingga seluruh
penampang lubang bukaan terukur.
Anemometer
Untuk menetukan kecepatan aliran udara, volume udara, dan suhu di
dalam tambang.

11
Cara kerja:
4. putar baling-baling
5. arahkan ke atas dan ke bawah
6. display akan menunujukan suhu, kecepatan
aliran udara, serta volume udara.

3.3. Pengukuran Luas Penampang Jalur Udara


Selain mengukur kecepatan aliran udara untuk menentukan kuantitas
aliran udara dilakukan pengukuran terhadap luas penampang jalur udara pada
setiap titik pengukuran menggunakan roll meter. Pengukuran lusa
penampang jalur udara ini meliputi pengukuran terhadap lubang bukaan, luas
parit, dan luas pipa.

3.4. Pengukuran Temperatur Udara


Temperatur udara diukur menggunakan sling psychrometer. Pada alat
tersebut terdapat dua buah termometer dalam skala derajat celcius yang
diletakkan berdampingan pada bingkai kayu. Fungsinya untuk mengukur
temperatur cembung kering (dry bulb temperature) yang menunjukkan panas
sebenarnya dan temperatur cembung basah (wet bulb temperature) yang
menunjukkan temperatur pada saat terjadi penguapan air. Pengukuran
temperatur dilakukan pada stasiun yang sama pada saat pengukuran
kecepatan aliran udara.
Sling Psycometric
Digunakan untuk mengukur kelembapan udara
tambang,
Cara kerja:
1. Teteskan air ke kapas pada ujung temperatur
basah
2. Putar sling psychrometer paling sedikit 200 x/menit

12
3. Catat perubahan temperatur yang ditunjukan oleh kedua termometer
4. Selisih dari temperatur kering dan basah dilihat di tabel konfersi

3.5. Tekanan Udara


Pengukuran tekan udara menggunakan barometer bertujuan untuk
mengetahui perbedaan tekanan udara pada setiap titik pengukuran. Dengan
diketahuinya perbedaan tekanan udara, maka dapat diperkirakan arah
pergerakan udara. Dimana udara akan selalu bergerak dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah.

13
BAB IV
PROGRAM VENTILASI

4.1. Pengenalan Kazemaru


Kazemaru pada dasarnya adalah :
• Pekerjaan mengedit data jaringan ventilasi dengan cara grafis yang interaktif
• Pekerjaan menganalisis jaringan ventilasi (distribusi aliran udara; normal dan
kondisi kebakaran)

14
Menu yang tampak pada halaman sebelumnya akan timbul pada display
ketika program KAZEMARU iAvwin.exe diaktifkan dari menu.
Batasan sistem (nilai-nilai batas ini dapat jauh lebih besar jika dibutuhkan)
Node : 800
Nomor node : 1000
Jalan-jalan : 1000
Mesin angin : 50
Node-node/titik-titik dipermukaan : 50
Nomor lokasi-Iokasi jalan : 1000

Syarat-syarat yang dibutuhkan


• Banyaknya jalan-jalan yang dihubungkan dengan sebuah node/titik dibawah
tanah harus lebih dari 2
• Banyaknya jalan-jalan yang dihubungkan dengan sebuah node permukaan atau
node mesin angin harus lebih dari 1
• Elevasi node dari 2 sisi mesin angin harus sama
• Tidak boleh membuat jalan yang kedua ujungnya pada node yang sama
• Tidak boleh membuat rangkaian jalan yang kedua ujungnya pada titik node yang
sama dan tidak memiliki jalan ke node lain
• Pemasangan dua node harus terhubung dengan hanya satu jalan
(tidak ada masalah untuk perhitungan aliran udara akan tetapi akan menjadi masalah
untuk membedakan jalan udara/angin)

4.2.Istilah dan Tools

15
Berikut adalah istilah yang biasa dipakai pada program ini :
Road : lorang ventilasi tempat aliran udara.
(Branch, airway) : yang ditentukan olen nomor-nomor di kedua ujungnya
yang ditunjukan sebagai garis antara 2 lingkaran.
Fixed ainlow roadway : ditunjukkan sebagai garis putus-putus.
Node : persimpangan jalan atau bagian jalan yang dipermukaan.
Underground node : ditunjukan dengan lingkaran tunggal.
Surface node : ditunjukkan dengan lingkaran ganda.
Fan : ditunjukkan dengan lingkaran ganda dengan segitiga.
Menu-menu utama pada tool bar adalah sebagai berikut :
<File> membuka atau menyimpan file-file, print, keluar sistem dan lain-lain.
<Edit> membuat, mengubah dan menghapus node-node, jalan tambang dan
kipas angin/mesin angin.
<Analysis> menghitung distribusi-distribusi aliran udara.
<Display> merubah setting-setting dari ukuran figure (gambar), ukuran tulisan,
warna garis dan data tampilan.
Data node-node, jalan-jalan tambang dan kipas-kipas diperlukan untuk analisa
jaringan ventilasi. Datanya disebui sebagai (Data jaringan fundamental/pokok)

Berikut ini adalah menu untuk mengedit data yang sudah dibuat pada program
kazemaru ini:

Membuat data jaringan baru

Membuka data jaringan

Menyimpan data jaringan

Mencetak/print

Flow standar : analisa distribusi udara dalam jaringan kondisi mesin


angin akan nampak ketika tombol (display data)

16
ditandai.
Parameter : Merubah parameer-paramter yang dibutuhkan untuk
proses analisa

Update : Menggambar kemabli figure jaringan. Perintah ini


digunakan untuk menmpilkan hasil perhitungan baru
Dsiplay : perintah mengubah ukuran gambar, ukuran huruf,
setting sudut tampilan, nilai-nilai dasar atas dan di bawah
jalan. Nilai yang ditampilkan di atas/di bawah dipih
dari list pada dialog. Data penyertanya dapar
ditampilkan dengan programnya

Fit to window : memilih ukuran gambar (figure) secara otomatis


untuk window yang sedang aktif
Zoom in and : Mengubah ukuran gambar (figure)menjadi 200%-
out 50%

Zoom in with : Menampilkan ukuran gambar dengan tekanan


mouse (dray)mouse

Left or right : Mengatur gambar searah/berlawanan jarum jam


turn sebesar 450 setiap penekanan tombol

17
4.3. Unit Sistem Data
Sistem ini dapat menggunakan semua satuan untuk kecepatan aliran udara,
tekanan dan tahanan, informasi ini diberikan pada file <UNIT.SDT>. Satuan-satuan
berikut digunakan dalam sistem :
aliran udara :[m3/min]
tekanan :[mmAq]=[Kgw/m2]
tahanan :[weisbach],
Contoh konversi satuan dari Satuan Jepang ke Satuan internasional
Satuan aliran udara : [m3/min] dikonversi ke [m3/s] : coeff. = 0.01666667
Satuan tekanan : [mmAq] dikonversi ke [kgw/m2] : coeff. = 1,0
Satuan tahanan : [murgue] dlkonversi ke Weisbach : coeff. = 0.001
Konversi-konversi ini ditulis pada kisaran <--coeff.-->
Karakter unitnya juga dalam kisaran <--unit-->, lalu karakter-karakter tersebut akan
ditampilkan jika diperlukan.
Parameter-parameter lain :
qel_f : kesalahan aliran akhir
hbl f : tekanan terakhir untuk di:ambahkan untuk stabiiitas
qel_i : kesalahan aliran awal
hbl_i : tekanan awal untuk menambah stabiiitas
acc : kofisien akselerasi
avpc : koefisien perubahan tekanan rata-rata
Nfast : jumlah pengulangan internal
Moe_sw : display flag (1 : display/0:no display)
Ncalmax : jumlah pengulangan maksimal

18
4.4. Prosedur Pembuatan Jaringan Ventilasi

Jaringan ventilasi sederhana di atas akan dianalisa sebaqai contoh. Di dunia


ada beberapa sistem unit yang berbeda untuk aliran udara, tekanan dan tahanan.
Sebagai contoh sistem jepang (m3/min) untuk kecepatan aliran udara, (mmAq) untuk
tekanan, (kgw s2/m8) untuk tahanan. Sedangkan untuk satuan internasional SI [m3/s]
untuK kecepatan aliran udara, [Pa] untuk tekanan, [Ns2/m8] untuk tahanan dalam
pharensis. Kazemaru dapat memakai semua sistem. Pada conton ini data akan
ditunjukkan dengan system Jepang dahulu kemudian dengan system SI. Data jaringan
ventilasi ditunjukkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Data jaringan Ventilasi


Elevasi untuk node 1,2,3 0 (m)
Elevasi untuk node 4,5 -100 (m)
Elevasi untuk node 6,7 -200 (m)
Temperatur udara untuk semua jalan 20 (C deg)
100 (murgue) 0,98 (Ns2/m8)
Tahanan untuk semua jalan
Jepang Unit SI Unit
Karakteristik mesin angin
Unit Satuan Jepang SI unit
Tekanan (mmAq) Aliran Udara Tekanan (Pa) Aliran udara

19
(m3/min) (m3/s)
100 0 980 0,0
90 1000 882 16,7
70 2000 686 33,3
40 3000 392 50,0
0 4000 0 66,7
Aliran udara =
Jumlah data = 5 Aliran udara = 1000 Jumlah data = 5
16,7

Pertama-tama satuan atau unit kazemaru harus diperiksa Dialog yang


menunjukkan sistem unit yang sedang dipakai akan timbul pada saat menu help
(about) pada kazemaru dipiiih. Jika sistem unit satuan berbeda dengan yang ingin
anda pakai, ubah file <unit sdt> dalam sebuah folder <sdt> tepat dibawah folder
yang termasuk program kazemaru. Di dalamnya berdasar pada perintah dalam manual
berikut (tentang sistem unit/system satuan)

20
4.4.1 Membuat Node Permukaan 1 dan 2
Pertama masukkan node 1 dan 2 dengan
mengklik <New Node>. Gerakkan kursor untuk
menentukan node yang kita inginkan untuk node 1
dan klik kiri, kemudian lingkaran dan dialog box
akan timbul di layar. Klik tombol surface dan
masukkan angka 1 untuk node number dan 0
untuk elevation node. Lingkaran ganda untuk
nomor 1 akan timbul ketika mengklik tombol
<ok> pada dialog box tersebut.
Jangan lupa untuk mengklik tombol surface jika tidak anda tidak akan
mendapat jawaban/hasil yang benar. Kemudian input data untuk node 2 dengan cara
yang sama.

4.4.2 Membuat node bawah tanah 3,4,5,6 dan 7


Selanjutnya masukkan data node/titik 3,4,5,6 dan 7 (underground). Masukkan
posisi node/titik dan data-datanya dengan cara yang sama seperti node-node
dipermukaan. Jangan lupa pilih dengan cara mengk!ik tombol underground dan
masukkan data elevasi pada dialog/jendela <Make new node>.

21
4.4.3 Temperatur permukaan
Selanjutnya masukkan data temperatur
permukaan. Pilih <Analysis><Parameter>. Menu
parameter akan tampil. Masukkan 20 pada kotak
untuk temperatur surface.

4.4.4 Membuat jalan


Sebuah jalan ditentukan dengan jalan
menempatkan dua nomor node pada masing-masing
ujungnya. Pertama akan dimasukkan jalan (1-4).
Klik <new road>, kemudian dialog box akan
muncul pada layar. Masukkan 100 murgue 100
(murgue) (atau 0,98 [Ns2/m8] dan 20 [C] untuk tahanan
dan temperatur berturut-turut. Gambar jalan dan nilai
resistance akan muncul pada layar paca saat mengklik
tombol <Ok>. Bagian wiiayah, panjang dan daya hantar
panas tidak diperlukan untuk anaiisis biasa dan
kosongkan saja jangan diisi. Data-data tersebut
diperlukan untuk simulasi kebakaran tambang batubara
dan panas lingkungan.

4.4.5 Membuat mesin angin


Sebuah mesin angin ditentukan dengan membagi dua node pada kedua ujung
mesin angin seperti halnya jalan. Arah aliran ventilasi yang melewati mesin angin
ditetapkan dari node yang ditentukan pertama ke node yang ditentukan berikutnya.

22
Klik <New fan>
Klik node 3 kemudian klik node 2 setelah itu akan timbul di layar dialog box untuk
mesin angin <New fan>. 1000 [m3/min] atau 16,7 [m3/s] untuk satuan aliran udara, 5
untuk data kurva karakteristik, dan 100 [mmAq] atau 980 [Pa] untuk data tekanan
pertama. Masukkan semua data tekanan <pressure> 90,70,40 dan 0 (882,686,392,0)
ke dalam tabel dengan mengklik tombol <next>. Kipas akan timbul setelah mengklik
tombol <OK>.
Sekarang semua data yang diperlukan untuk analisa jaringan ventilasi sudah
disiapkan, ini berarti <data jaringan utama> sudah terpenuhi.

4.4.6 Menyimpan data


Dianjurkan menyimpan (save) data sebelum meneruskan ke anailsis. Kiik
<File>, kemudian simpan I save data seperti cara pada aplikasi-aplikasi lain.

4.4.7 Analisis Pengolahan Data


Pilih <Analysis><airflow><standar analisis>
dialog box untuk <Analysis> muncul klik <start>
Perhilungan mulai dan selesai dalam beberaoa saat jika datanya bellar.
Klik <Close>
Pilih <Disp><Update>
Sebuah gambar yang terlihat sebagai berikut akan muncul di layar. Yang kanan untuk
sistem jepang dan yang kiri untuk sistem internasional.

23
4.5. Editing
Setelah pembuatan jaringan ventilasi selesai, kita dapat mengubah jalan,
node ataupun fan sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini adalah beberapa
langkah yang dilakukan untuk proses edit ini.

4.5.1. Change Node (Mengubah Node)


Tool ini dapat digunakan untuk :
1. Mengganti elevasinode
2. Menggantllokasi node yang salah.
Dialog box disamping akan muncul ketika
mengklik dua kali node yang akan diubah setelah
terlebih dahulu mengklik <Chn Node>. Elevasi
node bisa diubah oleh dialog tersebut. Posisi node
tersebut dapat diganti dengan memindahkan /
mendrag lingkaran node tersebut.

4.5.2. Del Node (Menghapus Node)


Klik icon <Del Node> kemudian klik dobel pada
node, setelah itu dialog disamping akan muncul..
Pilih <yes> untuk menghapus node
Beberapa kondisi yang tidak memungkinkan menghapus
node ditunjukan pada gambar berikut. Oleh sebab itu
pertama-tama hilangkan kondisi yang tidak memungkinkan, kemudian hapus
nodenya lagi.

24
1. Sebuah node yang terhubung dengan jalur ailiran udara yang tetap (fixed) atau
kipas (fan)
2. Bagian atau daya hantar panas jalan yang terhubung dengan node yang akan
dihapus berbeda.
3. Jalan di kedua ujungnya yang ada node akan sama dengan jalan keluar yang akan
terjadi jika nodenya dihapus.
4. Jumlah jalan-jalan yang terhubung bukan nol atau dua

4.5.3. Change road (Mengubah jalan)


Dapat digunakan untuk :
1. Mengubah tahanan (resistance), kecepatan
aliran udara dan sebagainya.
Untuk mengubah tahanan pilih icon <Chn Road>
kemudian pilih kedua node dari jalan yang akan
diubah. Setelah itu akan muncul dialog box
disamping (change normal road data). Gantilah
data yang ingin diubah sesuai keinginan.

2. Mengubah arah jalan


Untuk mengubah arah jalan pllih icon <Chn Road> kemudian pilih kedua node dari
jalan yang akan diubah. Setelan itu akan muncul dialog box seperti point nomor 1
terbuka klik icon <Change a location> ; Pilihan "change a location' (merubah lokasi)
memungkinkan mengubah garis jalan dengan menggunakan mouse. Klik kiri
membuat garis berhenti pada titik yang diinginkan kemudian klik pada node lain
berarti proses perubahan berakhir.

3. Menambahkan pintu-pintu angin


Sama dengan prosedur nomor 2. tetapi kalau pada prosedur no 2, dilakukan klik kiri
pada pertengahan jalan yang akan diubah, maka untuk menambahkan pintu-pintu

25
angin. Klik kanan pada lokasi yang akan ditambahkan pintu angin. Dialog box seperti
disamping akan mu ncul. Pilihlah pintu yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

4.5.4. Del Road


Apabila kita ingin menghapus sebuah jalan yang telah dibuat, langkahnya
adalah sebagai berikut. Klik icon <Del Road> kemudian klik kedua ujung node dari
jalan yang akan dihapus. Menu berikut akan muncul dilayar

Pilih yes untuk menghapus jalan yang diinginkan.

4.5.5. Change Fan


Untuk mengubah data yang telah
kita masukkan sebelumnya. Klik icon
<Chn fan> kemudian klik node yang
menghubungkan mesin angin sehingga
dialog box dibawah muncul. Lakukan
perubahan yang dinginkan.

26
4.5.6. Del Fan
untuk menghapus atau mengganti fan yang telah kita buat. Klik icon <Del fan>
kemudian klik node yang yang menghubungkan fan sampai dialog box berikut
muncul

Pilih yes untuk menghapus fan yang diinginkan.

4.6.1. Pengenalan Ventsim

Ventsim Visual ™ adalah penerus Ventsim Classic yang pertama kali dikembangkan
dan dirilis pada tahun 1993, dan secara luas dipuji karena antarmuka yang sederhana dan
pendekatan bingkai grafis Windows berbasis 3D untuk menampilkan model ventilasi.
Pengenalan perangkat keras grafis 3D yang terjangkau baru-baru ini ke PC sehari-hari
mendorong pendekatan baru dengan perangkat lunak ventilasi Ventsim.
Ini menjadi jelas segera setelah diperkenalkannya Ventsim Classic bahwa model
yang sangat canggih dan kompleks dikembangkan dengan program ini, namun penerapan dan
analisis model ini dibatasi oleh banyaknya data yang dimanipulasi. Selain itu, dalam model
ribuan cabang jalan nafas, kesalahan serius seringkali bisa dilakukan dalam masuknya data
tanpa diketahui. Melihat dan mengedit dataset besar menjadi semakin bermasalah, dan
penggunaan model ini oleh orang lain yang tidak akrab dengan tambang menjadi semakin
sulit.
Faktor kunci dalam pengembangan Ventsim Visual ™ adalah pengamatan bahwa
banyak model ventilasi yang canggih sedang dikembangkan di Ventsim Classic oleh para
insinyur yang cerdas, namun kemudian mengumpulkan debu begitu para insinyur ini pindah,
dan insinyur baru segera mencoba untuk menguraikannya. Serta meningkatnya permintaan
untuk mensimulasikan dan merancang kondisi lingkungan di bawah tanah, untuk memastikan
kondisi yang sesuai untuk pekerja tambang dan peralatan.

27
Akibatnya, Ventsim Visual ™ Standard dan Advanced dikembangkan untuk
memenuhi persyaratan ini. Terutama, alat ini dirancang sebagai alat ventilasi, yang dapat
dioperasikan secara independen dari paket perencanaan tambang lainnya, namun
mempertahankan tingkat kompatibilitas yang memastikan data dari paket perencanaan
tambang dan perangkat lunak ventilasi lainnya dapat diberikan ke program ini.
Ventsim Visual ™ menyediakan toolbox lengkap dari utilitas terintegrasi untuk
menganalisis aliran ventilasi, panas, kontaminan dan aspek keuangan ventilasi tambang.
Dengan sukses dan pengalaman penerapan Ventsim selama lima belas tahun di lebih dari 800
situs, Ventsim Visual ™ melangkah lebih jauh dalam pendekatannya terhadap simulasi dan
analisis ventilasi, dan menetapkan standar baru dalam perancangan dan implementasi
perangkat lunak ventilasi.

4.6.2. Tentang Ventsim


Ventilasi telah menjadi perhatian utama di tambang bawah tanah selama ratusan
tahun, namun sampai diperkenalkannya analisis model komputer dalam 40 tahun terakhir,
perencanaan dan pemodelan ventilasi sebagian besar merupakan seni hitam, bergantung pada
pengalaman, dugaan dan perhitungan yang luas.
Bahkan ketika perangkat lunak ventilasi komputer memungkinkan simulasi model
besar saluran udara bawah tanah, proses memasukkan dan menafsirkan hasil masih tetap
menjadi pekerjaan bagi para ahli di lapangan. Ventsim Visual ™ bertujuan untuk membuat
simulasi dan desain ventilasi yang dapat diakses oleh insinyur tambang atau petugas ventilasi,
bahkan mereka yang tidak memiliki pengalaman ventilasi yang cukup.
Ventsim Visual ™ Standard menyediakan pengguna alat untuk;
• Simulasikan dan berikan catatan arus dan tekanan pada tambang yang ada.
• Lakukan simulasi 'bagaimana jika' untuk merencanakan pengembangan baru.
• Membantu perencanaan kebutuhan ventilasi jangka pendek dan jangka panjang.
• Membantu dalam pemilihan jenis kipas sirkuit untuk ventilasi tambang.
• Membantu dalam analisis keuangan pilihan ventilasi.
• Simulasikan jalur dan konsentrasi asap, debu, atau gas untuk perencanaan atau situasi
darurat

28
Ventsim Visual ™ Advanced menyediakan alat tambahan untuk;
• Lakukan analisis termodinamika penuh terhadap panas, kelembaban dan pendinginan
di tambang bawah tanah.
• Pertimbangkan kompresibilitas udara untuk ranjau yang lebih dalam.
• Menyediakan alat untuk menganalisis berbagai pilihan ukuran saluran napas yang
berbeda, baik secara finansial maupun untuk membangun kapasitas ventilasi.
• Tunjukkan analisis berbasis waktu dinamis kontaminan, gas, asap diesel atau panas
yang menyebar melalui tambang dari berbagai aktivitas.
• Berikan alat untuk memeriksa resirkulasi di tambang.
• Simulasikan konsentrasi Diesel Particulate Matter (DPM) melalui tambang.

Ventsim Visual ™ Premium menyediakan alat tambahan untuk;


• Secara dinamis dan simultan mensimulasikan beberapa parameter ventilasi
(kontaminan, gas, asap diesel, panas dan aliran udara), termasuk simulasi api panas
dan asap. Model dapat diprogram untuk memodifikasi sendiri selama simulasi. Alat
ini disebut VentFIRE.
• Menghubungkan dan memuat data eksternal (dari sensor ranjau misalnya) untuk
menampilkan data realtime dalam model Ventsim. Alat ini disebut LiveView.
• Ventlog: Program perangkat lunak terpisah untuk merekam dan menyimpan data
ventilasi terukur dari area bawah tanah. Ventsim Visual ™ dapat terhubung ke data
ini dan menampilkannya dalam model 3D. Alat ini disebut Ventlog.

4.6.3. Tampilan layar


1. Menu Bar. Terdiri dari pilihan yang diperlukan untuk memuat, menyimpan, melihat
dan memanipulasi model, serta pilihan untuk mengubah pengaturan dan
mensimulasikan model ventilasi.
2. Action Tool Bar Terdiri dari banyak alat konstruksi yang dibutuhkan untuk
membangun model ventilasi. Selain itu berisi sejumlah tombol untuk berbagai jenis
simulasi ventilasi, serta pilihan untuk menyimpan atau memuat model baru,
mengubah tahap dan mengubah kecepatan animasi untuk panah. Toolbar ini bisa
disembunyikan, namun tidak dipindahkan ke lokasi lain.

29
3. Data Toolbar. Memungkinkan teks atau warna saluran udara untuk diubah.
Menampilkan atau menyembunyikan kontrol legenda warna. Toolbar ini bisa
disembunyikan atau dipindahkan ke atas atau bawah bagian dari layar.
4. View Toolbar. Berisi pilihan untuk menampilkan atau menyembunyikan berbagai
item grafis seperti panah, grafik teks, simpul dan referensi (DXF). Toolbar ini bisa
disembunyikan atau dipindahkan ke kiri atau kanan layar.
5. Display Manager. Berisi kontrol untuk mengubah warna atau transparansi saluran
udara layar. Selain itu juga bisa mengubah tampilan untuk menunjukkan lapisan yang
berbeda, level (elevasi) atau jenis udara yang dipajang.
6. Data Position Control : Memilih posisi sepanjang jalan napas dari mana data akan
berada ditampilkan sebagai teks pada layar atau warna. Kondisi udara akan berubah
sepanjang jalan nafas (terutama segmen jalan nafas panjang atau dalam), oleh karena
itu pilihan ini tersedia pilih posisi mana sepanjang data display segmen jalan napas
yang bersumber dari. Pertama dan tombol terakhir menampilkan kondisi udara yang
masuk dan keluar dari segmen jalan napas. Tombol tengah menampilkan rata-rata
data saluran napas melalui segmen. Tengah Tombol kiri dan kanan menampilkan
kondisi aliran udara yang masuk dan keluar dari ikon apapun (untuk Misalnya kipas
angin) di dalam jalan nafas. Jika ikon tidak ada, maka kondisi tengahnya dari segmen
jalan napas ditampilkan.
7. Mouse cursor Position berkoordinasi di layar 3D.
8. Simulation Status. Hijau = simulasi sukses, Kuning = simulasi sukses dengan
peringatan, Red = simulasi gagal
9. Main 3D view display window. Sampai tujuh (7) jendela terpisah bisa dibuka masuk
Ventsim. Empat (4) jendela pertama dapat dipasang di dalam struktur jendela utama,
sedangkan sisanya 'undocked' atau free floating. Keberhasilan bagaimana
memanfaatkan beberapa aspek unik tampilan perspektif 3D berasal sebuah
pemahaman tentang cara kerjanya. Ventsim Visual ™ memiliki sejumlah panduan
untuk membantu dalam melihat dan konstruksi dalam bentuk 3D.

30

Anda mungkin juga menyukai