Anda di halaman 1dari 7

APBD

ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA


DAERAH
APBD adalah singkatan dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. APBD dapat diartikan
sebagai suatu daftar yang memuat
perincian sumber- sumber
pendapatan daerah dan macam-
macam pengeluaran daerah dalam
waktu satu tahun.
Tujuan dan Fungsi APBD

Tujuan APBD

APBD disusun sebagai pedoman pendapatan dan belanja dalam


melaksanakan kegiatan pemerintah daerah. Sehingga dengan
adanya APBD, pemerintah daerah sudah memiliki gambaran
yang jelas tentang apa saja yang akan diterima sebagai
pendapatan dan pengeluaran apa saja yang harus dikeluarkan,
selama satu tahun. Dengan adanya APBD sebagai pedoman,
kesalahan, pemborosan, dan penyelewengan yang merugikan
dapat dihindari.
fungsi APBD

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003, pasal 66, APBD memiliki fungsi
sebagai berikut:
• Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi berarti APBD menjadi dasar bagi Pemerintah Daerah untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan berarti APBD menjadi pedoman bagi pemerintah daerah
untuk merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan berarti APBD menjadi pedoman untuk menilai (mengawasi)
apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah daerah sudah sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
• Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi berarti APBD dalam pembagiannya harus diarahkan dengan tujuan
untuk mengurangi pengangguran, pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.
• Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi berarti APBD dalam pendistribusiannya harus memerhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.
Sumber-Sumber Pendapatan Daerah dan Jenis- Jenis Pembelanjaan Daerah

a) Sumber-Sumber Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan asli yang diperoleh
dari daerah tersebut, meliputi:
• pajak daerah;
• retribusi daerah;
• hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
• lain-lain PAD yang sah seperti: pendapatan bunga, jasa giro,
komisi dan potongan.
2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari APBN, meliputi:
a) Dana Bagi Hasil, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu dari pajak dan SDA (Sumber
Daya Alam) untuk mendanai kebutuhan daerah.
b) Dana Alokasi Umum, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah.
c) Dana Alokasi Khusus, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus
daerah yang sesuai dengan prioritas nasional.

3. Lain-Lain Pendapatan Lain-lain pendapatan terdiri dari:


d) Hibah, yaitu bantuan yang tidak mengikat dari pihak lain.
e) Dana darurat, yakni dana dari APBN yang diberikan kepada daerah untuk keperluan
mendesak, seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa lainnya.
Jenis-Jenis Pembelanjaan Daerah
Pembelanjaan Daerah terdiri atas:
1) Belanja Aparatur Daerah, yang meliputi: APBN, APBD, dan Kebijakan Fiskal 79
a) Belanja Administrasi Umum
b) Belanja Operasi dan Pemeliharaan
c) Belanja Modal
2) Belanja Pelayanan Publik, yang meliputi:
d) Belanja Administrasi Umum
e) Belanja Operasi dan Pemeliharaan
f) Belanja Modal
3) Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
4) Belanja Tidak Tersangka

Anda mungkin juga menyukai